proses berpikir logis sistematis. Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya. Pengertian manajemen kebidanan menurut beberapa sumber diantaranya :
1. Menurut buku 50 tahun IBI, 2007. Manajemen
kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2. Menurut Depkes RI, 2005. Manajemen kbidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat. 3. Menurut Helen Varney (1997). Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemua-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/ tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien. Proses Dokumentasi Manajemen Kebidanan Verney berpendapat bahwa dalam melakukan manajemen kebidanan, bidan harus memiliki kemampuan berpikir secara kritis untuk menegakkan diagnosis atau masalah potensial kebidanan, juga diperlukan pula kemampuan kolaborasi atau kerja sama. A. Pengkajian Data Data Subjektif : 1. Informasi yang dicatat mencakup identitas, seperti nama jelas yang lengkap, umur, alamat, pekerjaan, agama, juga pendidikan. 2. Keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada pasien (anamnesis) 3. Riwayat menstruasi, seperti menarche, siklus emnstruasi, lamanya, banyaknya darahh yang keluar, aliran darah yang keluar, menstruasi terakhir,atau gangguan sewaktu menstruasi. 4. Riwayat perkawinan, seperti banyaknya perkawinan dan usia perkawinan pertama. 5. Riwayat kehamilan dan persalinan 6. Riwayat ginekologi 7. Riwayat keluarga berencana 8. Riwayat kehamilan 9. Gambaran penyakit yang lalu Data Objektif :
Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksan khusus dan pemeriksaan penunjang, seperti : hasil laboratorium VRDI, HIV, pemeriksaan radiodiagnostik ataupun USG yang dilakukan sesuai dengan beratnya masalah. Data yang telah terkumpul diolah, disesuaikan dengan kebutuhan pasien kemudian dilakukan pengolahan data, yaitu menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan yang lainnya sehingga menunjukkan fakta yang bertujuan untuk menunjukkan fakta berdasarkan kumpulan data. Data yang telah diolah, dianalisis dan hasilnya didokumentasikan. B. Penentuan Diagnosis
Setelah menentukan masalah dan masalah
utama selanjutnya bidan memutuskan dalam suatu pernnyataan yang mencakup kondisi, masalah, penyebab, dan prediksi terhadap kondisi tersebut.
Penentuan diagnosis bidan mencakup hal-hal berikut :
1. Kondisi pasien terkait dan masalahnya. 2. Masalah utama dan penyebabutamanya terhadap risiko. 3. Masaah potensial 4. Prognosis. Tiga jenis pedoman dalam mencatat diagnosis kebidanan adalah sebagai berikut :
1. Diagnosis kebidanan yang sama dengan diagnosis medis
seperti anemi ibu hamil, retensio plasenta, planena previa, dan lain-lain. 2. Masalah diidentifikasi berdasarkan masalah yang ditemukan dengan didukung oleh data subjektit dan objektif seperti cemas, potensial atonia uteri, dan lain sebagainya. 3. Kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat itu misalnya penyuluhan gizi pada ibu hamil C. Perencanaan Penulisan rencana kegiatan adalah sebagal berikut : 1. Mencatat tujuan tindakan yang akan dilakukan. 2. Mengemukakan sasaran dan hasil yang akan dicapai di dalam tujuan tersebut. 3. Mencatat lang`kah-langkah tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai. Mencakup kegiatan yang dilakukan secara mandiri, kolaborasi ataupun rujukan sesuai dengan tujuan masing-masing yang sudah ditentukan. 4. Mencatat kriteria evaluasi dan keberhasilan Kriteria evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur kebrhasilandari pelaksanaan asuhan yang dilakukan D. Pelaksanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efesien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Misalnya, memastikan langkah langkah tersebut benar terlaksana. E. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan pengukuran antara
keberhasilan dan rencana. Jadi tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan. Langkah ini dilakukan keefektifan asuhan yang sudah diberian, meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana dianggap efektif jika memang benar efektif pelaksanaannya. TERIMAKASIH