Anda di halaman 1dari 13

Konsep Kebidanan

Dosen pengampu

Disusun Oleh :
Kelompok 12
Tingkat I B

Eka Dewi Yulianti P17124019054


Luthfiyyah Choirunnisa P17124019066
Shally Tsaqilla P17124019077
Sintha Suryani P17124019078
Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu metode


proses berpikir logis sistematis. Oleh karena
itu, manajemen kebidanan merupakan alur
fikir bagi seorang bidan dalam memberikan
arah/kerangka dalam menangani kasus yang
menjadi tanggung jawabnya.
Pengertian manajemen kebidanan
menurut beberapa sumber diantaranya :

1. Menurut buku 50 tahun IBI, 2007. Manajemen


kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengkajian,
analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
2. Menurut Depkes RI, 2005. Manajemen kbidanan
adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
kepada individu, keluarga dan masyarakat.
3. Menurut Helen Varney (1997). Manajemen
kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemua-penemuan,
ketrampilan dalam rangkaian/ tahapan yang logis
untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada
klien.
Proses Dokumentasi Manajemen
Kebidanan
Verney berpendapat bahwa dalam
melakukan manajemen kebidanan, bidan harus
memiliki kemampuan berpikir secara kritis
untuk menegakkan diagnosis atau masalah
potensial kebidanan, juga diperlukan pula
kemampuan kolaborasi atau kerja sama.
A. Pengkajian Data
Data Subjektif :
1. Informasi yang dicatat mencakup identitas, seperti
nama jelas yang lengkap, umur, alamat, pekerjaan,
agama, juga pendidikan.
2. Keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara
langsung kepada pasien (anamnesis)
3. Riwayat menstruasi, seperti menarche, siklus
emnstruasi, lamanya, banyaknya darahh yang keluar,
aliran darah yang keluar, menstruasi terakhir,atau
gangguan sewaktu menstruasi.
4. Riwayat perkawinan, seperti banyaknya perkawinan
dan usia perkawinan pertama.
5. Riwayat kehamilan dan persalinan
6. Riwayat ginekologi
7. Riwayat keluarga berencana
8. Riwayat kehamilan
9. Gambaran penyakit yang lalu
Data Objektif :

Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik,


pemeriksan khusus dan pemeriksaan penunjang, seperti : hasil
laboratorium VRDI, HIV, pemeriksaan radiodiagnostik
ataupun USG yang dilakukan sesuai dengan beratnya masalah.
Data yang telah terkumpul diolah, disesuaikan dengan
kebutuhan pasien kemudian dilakukan pengolahan data, yaitu
menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan yang
lainnya sehingga menunjukkan fakta yang bertujuan untuk
menunjukkan fakta berdasarkan kumpulan data. Data yang
telah diolah, dianalisis dan hasilnya didokumentasikan.
B. Penentuan Diagnosis

Setelah menentukan masalah dan masalah


utama selanjutnya bidan memutuskan dalam suatu
pernnyataan yang mencakup kondisi, masalah,
penyebab, dan prediksi terhadap kondisi tersebut.

Penentuan diagnosis bidan mencakup hal-hal berikut :


1. Kondisi pasien terkait dan masalahnya.
2. Masalah utama dan penyebabutamanya terhadap
risiko.
3. Masaah potensial
4. Prognosis.
Tiga jenis pedoman dalam mencatat diagnosis
kebidanan adalah sebagai berikut :

1. Diagnosis kebidanan yang sama dengan diagnosis medis


seperti anemi ibu hamil, retensio plasenta, planena
previa, dan lain-lain.
2. Masalah diidentifikasi berdasarkan masalah yang
ditemukan dengan didukung oleh data subjektit dan
objektif seperti cemas, potensial atonia uteri, dan lain
sebagainya.
3. Kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat itu
misalnya penyuluhan gizi pada ibu hamil
C. Perencanaan
Penulisan rencana kegiatan adalah sebagal berikut :
1. Mencatat tujuan tindakan yang akan dilakukan.
2. Mengemukakan sasaran dan hasil yang akan dicapai di dalam
tujuan tersebut.
3. Mencatat lang`kah-langkah tindakan sesuai dengan masalah
dan tujuan yang akan dicapai. Mencakup kegiatan yang
dilakukan secara mandiri, kolaborasi ataupun rujukan sesuai
dengan tujuan masing-masing yang sudah ditentukan.
4. Mencatat kriteria evaluasi dan keberhasilan
Kriteria evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk
mengukur kebrhasilandari pelaksanaan asuhan yang
dilakukan
D. Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah
sebelumnya dilaksanakan secara efesien dan
aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan
tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya. Misalnya, memastikan langkah
langkah tersebut benar terlaksana.
E. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan pengukuran antara


keberhasilan dan rencana. Jadi tujuan evaluasi
adalah untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.
Langkah ini dilakukan keefektifan asuhan
yang sudah diberian, meliputi apakah pemenuhan
kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan
masalah. Rencana dianggap efektif jika memang
benar efektif pelaksanaannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai