Riwayat Kesehatan Lalu : Keluarga mengatakan klien tidak memiliki riwayat penyakit apapun
Keadaan Umum dan Tanda-tanda Vital:
Kesadaran: Somnolen GCS: E : 4, V : 4, M : 5, TD: 140/80 mmHg, Nadi: 78 kali/menit, RR: 28 kali/menit, suhu:
38,0º C, Nyeri: klien tidak merasakan nyeri, SaO2: 88%
Kepala Rambut hitam beruban, rambut bersih tidak ada kotoran dan ketombe, tidak terdapat luka
Leher Tidak tampak adanya pembesaran vena jugolaris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorak I: tidak tampak adanya luka, terlihat adany otot bantu nafas
P: terdengar pekak pada seluruh lapang paru
P: taktil fremitus (+)
A: suara nafas ronchi
Abdomen I: simetris kanan dan kiri
A: bising usus 10x/menit
Pe: tympani
P: tidak terdapat nyeri tekan
Ekstremitas Ekstremitas atas: tampak lemah, tangan kanan terpasang infus RL 10tpm, kulit pucat, dan dingin
Ekstremitas bawah: tampak lemah, tidak ada lesi dan oedem
Integumen Warna kulit coklat, tidak ditemukan adanya luka, pada daerah akral teraba hangat, dengan warna pucat
CRT: <2detik
Pemeriksaan Penunjang & Terapi Medis
Diagnosa III
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x60 menit 1. Monitor tanda-tanda vital klien
diharapkan hipertermi dapat teratas dngan kriteria: 2. Monitor warna dan suhu kulit
1. Suhu dalam batas normal 3. Monitor tingkat kesadaran klien
2. Nadi dan pernapasan dalam rentang normal 4. Anjurkan untuk menggunakan pakaian longgar dan menyerap keringat
3. Klien tidak gelisah 5. Anjurkan untuk melakukan kompres hangat
6. Kolaborasi pemberian antipiretik
7. Kolaborasi pemberian cairan intravena Infus RL 10 tpm
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal & Jam Implementasi Paraf & Nama Evaluasi (SOAP)
10 April 2019 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S:-
10.00 2. Mengobservasi tanda-tanda O: - TD: 118/82
hipoventilasi - N : 105 x/menit
3. Mengatur posisi pasien dengan semi - RR: 24 x/menit
fowler - S: 38,0 °C
4. Mengkolaborasi pemberian terapi - SPO2: 94%
oksigen dengan masker sungkup NRM - Terlihat adanya otot bantu nafas
8L
A: masalah ketidakefektifan pola nafas
belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Observasi tanda tanda vital
2. Observasi tanda-tanda hipoventilasi
3. Atur posisi pasien semi fowler
4. Kolaborasi pemberian oksigen
dengan sungkup NRM 10 L
Tanggal & Jam Implementasi Paraf & Nama Evaluasi (SOAP)
10 April 2019 1. Observasi tanda-tanda vital S:-
10.15 2. Posisikan klien dengan posisi semi fowler
3. Auskultasi adanya suara nafas tambahan O:
4. Kolaborasi pemberian bronkodilator - Terlihat adanya otot bantu nafas
a) Combivent 1 - Tidak terdengar adanya suara nafas
b) Pulmicort 1 tambahan
- TD: 118/82
- N : 105 x/menit
- RR: 24 x/menit
- S: 38,0 °C
- SPO2: 94%
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Posisikan klien dengan semi fowler
3. Auskultasi suara nafas
4. Kolaborasi pemberian bronkodilator
a) Combivent
b) Pulmicort
Tanggal & Jam Implementasi Paraf & Nama Evaluasi (SOAP)
10 April 2019 1. Memonitor tanda-tanda vital klien S:-
10.20 2. Memonitor warna dan suhu kulit
3. Memonitor tingkat kesadaran klien O: tubuh klien teraba hangat
4. Menganjurkan untuk menggunakan pakaian 1. TD: 118/82 mmHg
longgar dan menyerap keringat 2. N: 105 x/menit
5. Menganjurkan untuk melakukan kompres 3. RR: 24 x/menit
hangat 4. S: 38,0°C
6. Mengkolaborasi pemberian antipiretik 5. SPO2: 94%
7. Mengkolaborasi pemberian cairan intravena
Infus RL 10 tpm A: masalah hipertermi belum teratasi
P: lsnjutksn intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor tingkat kesadaran
4. Anjurkan untuk menggunakan pakaian
longgar dan menyerap keringat
5. Anjurkan untuk melakukan kompres hangat
6. Kolaborasi pemberian antipiretik
7. Kolaborasi pemberian cairan intravena Infus
RL 10 tpm