Anda di halaman 1dari 12

MINGGU KE- 1

MENGENAL ALLAH MELALUI KAJIAN


HUBUNGAN ANTARA HUKUM ALAM DAN
HUKUM AGAMA
SUB POKOK BAHASAN
• Hakikat dan Karakteristik Alam Ciptaan
Allah
• Fungsi Hukum Alam dan Hukum Agama
bagi Manusia
• Beriman kepada Allah Melalui Analisis
terhadap Hukum Alam dan Hukum
Agama
• Hakikat dan Karakteristik Alam Ciptaan
Allah (1)
 Alam adalah semua ciptaan Allah(Allah sebagai khalik, alam
sebagai Makhluk)
 Karakteristik Alam
 Profan atau tidak suci (tidak sakral)
 Diciptakan dari ketiadaan
 Teratur
 Bertujuan
 Baik dan indah
 Memiliki sistem sendiri-sendiri
 Dapat dipelajari
 Bermanfaat
 Patuh kepada hukum Allah
 Berpasang-pasangan
 Berkeseimbangan (Tawazun)
 Integratif, sistemik, hierarkis dan sentralistik
 Fana’
• Hakikat dan Karakteristik Alam Ciptaan
Allah (2)
 Ragam Alam, dari berbagai segi:
 Ukuran:
Alam makro dan alam mikro
 Fungsi :
Alam Fisik dan alam Ruhani
 Sifat:
Alam Syahadah dan alam Ghaib
 Hayati :
Alam biotik dan alam abiotik
• Perbedaan dan Fungsi Hukum Alam dan
Hukum Agama bagi Manusia (1)
 Dalam Islam, Aturan Allah ada dua kategori:
1. Hukum alam (hukum kauniyah): sifatnya
ghairu mathluwwi (tidak tertulis)
2. Hukum Agama (hukum qur’aniyah): sifatnya
mathluwwi (tertulis).
 Fungsi: mengatur hidup manusia
Manusia harus mentaati keduanya baik
secara sukarela (thau’an) maupun terpaksa
(karhan).
• Perbedaan dan Fungsi Hukum Alam dan
Hukum Agama bagi Manusia (2)
 Semua hukum Allah ini sama-sama bersifat absolut,
memiliki sifat yang sama yakni:
- pasti (excat) (QS. al-Qamar, 54; 49)
- tetap: tidak berubah sepanjang waktu (QS. al-Fath,
48; 23)
- objektif : terjadi kepada apa dan siapa saja (QS. al-
Hijr, 15; 21)
 Perbedaannya dalam hal time respon (reaksi waktu).
Reaksi atau akibat hukum kauniyah jauh lebih cepat
daripada hukum quraniyah.
RELASI HUKUM ALAM DAN HUKUM SYARI’AH
HUKUM ALLAH

SUNATULLAH SYARI’AH
(Hukum Alam) Kesamaan : (Hukum Alqur’an)
1. Pasti
Mengatur Alam Fisik 2. Tetap Mengatur Alam Ruh
3. Objektif
Perbedaan : Hukum
Alam cepat akibatnya Hukum Shalat
Hukum Gravitasi
sedangkan hukum Hukum Puasa
Hukum Rotasi
syari’ah relatif lebih Hukum Zina
Hukum Pertumbuhan
lambat Hukum Riba, dll
Hukum daur, dll

Melahirkan Sains : Melahirkan Dirasah Islamiyah :

Geologi, Oceanografi, Astronomi, Biologi, Vulkanologi, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih, Ilmu Aqidah, Ilmu
Farmasi, dll Syari’ah, ilmu Akhlaq, dll

Tidak mungkin terjadi dikhotomis (berdekatan tetapi bertentangan) antara Sains dan Dirasah Islamiyah.
Jika haram menurut ilmu Fiqih, pasti jelek pula menurut ilmu kedokteran atau farmasi. Jika baik menurut
ilmu akidah, syari’ah dan akhlak, pasti baik pula menurut ilmu ekonomi, psikologi, dll.
• Beriman kepada Allah melalui Analisis
Hukum Alam dan Hukum Agama (1)
 Ada empat teori untuk membuktikan adanya Tuhan yakni :
1. Teori Kejadian
2. Teori Keteraturan
3. Teori gerak
4. Teori Kausality
Adanya Tuhan sebagai pencipta alam bisa dipahami
melalui berbagai macam teori, walaupun akan tetap saja
ada orang-orang yang tidak meyakini adanya Tuhan
pencipta alam.
• Pembuktian adanya Tuhan Melalui Hukum Alam
o Keberadaan alam
Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan
rahasianya yang pelik. Adanya manusia, namun manusia
sendiri mengakui bahwa dia terjadi bukan atas kehendaknya
sendiri. Kejadian alam dan manusia ini memberikan
penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah
menciptakannya, suatu ”akal” yang tidak ada batasnya. Jika
percaya tentang eksistensi alam dan manusia, maka secara
logika harus percaya tentang adanya pencipta alam.
o Pendekatan Ilmu Fisika
Hukum Termodinamika II (Second law of Thermodynamics)
yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori
pembatasan perubahan energi panas, membuktikan bahwa
adanya alam ini tidak mungkin bersifat azali (terjadi dengan
sendirinya), pasti ada yang menciptakannya.
• Pembuktian adanya Tuhan Melalui Hukum Alam
o Pendekatan Ilmu Astronomi
Semua sistem tata surya yang ada di alam ini, baik matahari,
bumi, bulan, bintang- bintang dan lainnya tidak ada yang diam
dan berhenti pada suatu tempat tertentu. Semuanya bergerak
dan beredar pada garis edarnya masing-masing tanpa pernah
berbenturan antara satu dengan yang lainnya. Keserasian
alam ini oleh Ibnu Rusyd diberi istilah dengan ”dalil ikhtira”.
Maka dengan memperhatikan sistem yang luar biasa ini,
dapat disimpulkan mustahil semuanya ini terjadi dengan
sendirinya pasti dibalik semuanya ada kekuatan yg
mengendalikannya.
• Beriman kepada Allah melalui Analisis
Hukum Alam dan Hukum Agama (2)
 Akal manusia bisa sampai kepada kesimpulan
bahwa pasti ada Tuhan dan Tuhan itu satu.
Tetapi akal manusia tidak akan dapat
mengetahui siapa Tuhan itu.
 Tuhan dalam konsep Alquran adalah Allah
(Q.S. Ali Imran, 3; 62, Shad, 38; 35 & 65, dan
Muhammad, 47; 19). Ajaran tentang Tuhan
yang diberikan kepada para nabi sebelum
Muhammad adalah Tuhan “Allah” juga (Q.S.
Hud, 11; 84, dan Al-Maidah, 5; 72). Allah
adalah Esa (Q.S. Al-Ankabut, 29; 46, Thaha,
20; 98 & Shad, 38; 5).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai