Anda di halaman 1dari 16

Tipe – Tipe Budaya Politik

Kelompok 6 X KI-3
1. Nadhif Muzamil Fasikh (02)
2. Paramitha Santoso (11)
3. Sarah Shabrina Arifin (21)
4. Silvianik Eka Rahmawati (26)
Peta Konsep
Tipe – Tipe Budaya Politik

Budaya Politik Budaya Politik


Menurut Clifford
Menurut Para yang Berkembang
Geetz
Ahli di Indonesia
Budaya Budaya
Mochtar Masoed Politik Santri Politik
Almond dan
Verba dan Colin Mac Tradisional
Budaya Politik
Andrews Abangan Budaya
Budaya Politik
Masyarakat Politik Islam
Parokial Budaya
Demokratis
Budaya Politik Politik Priyayi Budaya
Industrial
Kaula / Subyek Politik
Masyarakat Modern
Budaya Politik Sistem
Partisipan Demokratis
Praindustrial
Tipe Budaya Politik Menurut Para Ahli
a) Almond dan Verba
Almond dan verba membagi budaya politik ke dalam tiga tipe yaitu
sebagai berikut.
1. Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial ialah suatu budaya politik dengan tingkat
partisipasi politik yang sangat rendah.Berdasarkan pendapat dari
Moctar dan Colin MC,Andrew,yang mengungkapkan budaya politik
parokial ialah orang – orang yang tidak mengetahui sekali adanya
suatu pemerintahan dan politik.
Ciri – Ciri Budaya Politik Parokial
• Masih bersifat Apatis
• Dalam ruang lingkupnya sempit dan kecil
• Dalam ilmu pengetahuan politiknya masih rendah atau masih
minim
• Pada masyarakatnya yang masih sederhana dan tradisional
• Adanya rasa ke tidak pedulian dan juga menarik diri dari lingkungan
kehidupan politik
• Dalam anggota masyarakatnya condong tidak berminat terhadap suatu
objek politik yang luas
• Tidak adanya suatu peranan politik yang bersifat khusus
• Warga negara tidak sering berharap dalam suatu sisitem politik
Contoh budaya politik parokial
Yaitu pada masyarakat suku-suku pedalaman yang mana mereka
masih belum mengenal betul siapa pemimpin negara mereka dan tidak
ikut sama sekali dalam suatu pemilu.
2. Budaya Politik Kaula / Subyek
Budaya politik kaula ialah budaya politik dengan masyarakat yang
sudah relatif maju baik dalam sosial maupun dalam
ekonominya,namun masyarakatnya masih relatif pasif.Budaya politik
kaula ini mempunyai tingkat perhatian pada sebuah sistem politik
sangat rendah.
Ciri – Ciri Budaya Politik Kaula / Subyek
• Pada masyarakatnya sudah menyadari sepenuhnya otoritas
pemerintahan
• Pada masyarakat masih sedikit masih memberi masukan dan
tuntunan kepada pemerintah,namun bisa menerima apa yang berasal
dari sebuah pemerintah
• Menerima dalam keputusan yang dianggap sebagai sesuatu yang
tidak bisa dkoreksi terlebih lagi ditentang
• Sikap warga sebagai aktor politik masih pasif yang artinya warga tidak
bisa berbuat banyak untuk berpartisipasi dalam suatu kehidupan
politik
Contoh Budaya Politik Kaula / Subyek
Yaitu pada masyarakat jawa (keraton) di Jogja yang dimana
rakyat sudah ada dalam pemahaman & kesadaran akan
pentingnya untuk berpartisipasi dalam politik,namun mereka
tidak berdaya dan tidak kritis,dan selalu mengikuti keputusan
(hanya mengikuti perintah,tidak memberikan aspirasi)
3. Budaya Politik Partisipan
Budaya politik partisipan adalah sebuah budaya politik yang
ditandai adanya sebuah kesadaran politik yang sangat tinggi,Budaya
politik partisipan bisa dikatakan suatu bentuk budaya yang anggota
masyarakatnya condong diorientasikan secara eksplisit terhadap
sistem yang sebagai keseluruhan dan terhadap struktur dan proses
politik serta adminitratif.
Ciri – Ciri Budaya Politik Partisipan
• Pada warganya sudah menyadari hak dan tanggung jawabnya dan bisa
mempergunakan hak seta menanggung sebuah kewajiban
• Pada warganya tidak begitu saja menerima keadaan,tunduk pada
sebuah keadaan,berdisiplin tetapi bisa menilai dengan penuh
kesadaran semua obyek politik,baik secara
keseluruhan,input,output,ataupun pada posisi dirinya sendiri
• Sudah menyadari sebagai warga negara yang aktif dan berperan
sebagai aktivis
Contoh Budaya Politik Partisipan
Yakni keaktifan masyarakat terhadap berbagai hal yang berkaitan
dengan politik seperti pemilu, demonstrasi, dan lain-lain.
b. Mochtar Masoed dan Colin Mac Andrews
Mochtar Masoed dan Colin Mac Andrews menyebutkan tiga model
kebudayaan politis yaitu sebagai berikut.
1) Masyarakat Demokratis Industrial
Dalam sistem ini kelompok partisipan mencapai 40-60 persen yang
merupakan para aktivis politik dan para peminat politik kritis
mendiskusikan masalah – masalah kemasyarakatan dan
pemerintahan.
Dalam model ini terdapat beberapa kelompok masyarakat yang memiliki
sikap politik berbeda antara lain sebagai berikut.
• Kelompok organisasi politik partisipan,seperti mahasiswa dan kaum
intelektual.
• Kelompok terhormat seperti pengusaha,agamawan,dan tuan tanah.
• Sebagaian besar rakyat hanya sebagai subyek yang pasif
• Posisi petani dan buruh tani kecil sekali keterlibatannya dalam sistem
politik.
2) Masyarakat Sistem Demokrasi Praindustrial
Dalam sistem ini sebagian besar warga negaranya menganut budaya
politik parokial.Mereka hidup di pedesaan dan buta huruf.
Pada masyarakat sistem demokrasi praindustrial ini menampilkan hal –
hal sebagai berikut.
• Kelompok partisipan dari profesional terpelajar,usahawan,dan tuan
tanah sedikit sekali jumlahnya
• Sebagian besar warga negaranya adalah pegawai,buruh,dan petani
bebas yang secara lagsung terkena sistem perpajakan dan kebijakan
pemerintah.
• Kelompok terbesar adalah buruh tani yang buta huruf yang sangat kecil
keterlibatannya dalam kehidupan politik.
Tipe Budaya Politik Yang Berkembang
di Indonesia
Jika kita melihat budaya politik ditinjau dari aspek dinamika
perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa,kita dapat
mengklasifikasikan tipe budaya politik yang bekembang di Indonesia
menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut.
a. Budaya Politik Tradisional
Budaya politik tradisional merupakan budaya politik yang
mengedepankan satu budaya dari etnis tertentu yang ada di
Indonesia.Misalnya pada era kepemimpinan Presiden Soeharto
paham kekuasaan jawa mendominasi sistem pemerintahannya.
b. Budaya Politik Islam
Budaya politik islam merupaka budaya politik yang menasarkan
idenya pada keyakinan dan nilai – nilai ajaran agama islam. Budaya
politik islam merupakan salah satu budaya politik yang berkembang
pesat karena agama islam merupakan agama mayoritas yang dianut
masyarakat Indonesia.
c. Budaya Politik Modern
Pada masa reformasi mulai dikembangkan budaya politik modern
agar tidak mengedepankan agama atau etnis tertentu.Sehingga dalam
kehidupan masyarakat dapat terwujud kemajuan dan kestabilan
keamanan.
Menurut Clifford Geetz
Menurut Clifford Geetz seorang antropolog berkebangsaan Amerika
Serikat yang melakukan penelitian di Indonesia menjelaskan budaya
politik yang berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Budaya Politik Santri
Budaya politik santri adalah budaya politik masyarakat yang
menekankan aspek – aspek keagamaan,khususnya agama islam.
b. Budaya Politik Abangan
Budaya politik abangan adalah budaya politik masyarakat yang masih
menekankan aspek – aspek animisme / kepercayaan terhadap
adanya roh halus yang dapat mempengaruhi hidup manusia.
c. Budaya Politik Priyayi
Budaya politik priyayi adalah budaya politik yang menekankan
keluhuran tradisi.Golongan ini kebanyakan dari golongan terpelajar.

Anda mungkin juga menyukai