Anggota :
Grandy Ciputra 405100105
Evelline Priscillia P. 405140047
Septyen Tri D. 405140050
Mita Sanjaya 405140053
Felecia Christy 405140077
Pemicu 3 Deamira Meralda 405140080
Elita Syaravina 405140103
Kelompok 3 Stefanus Evan 405140104
Melinda 405140119
Jordy Christian H. 405140186
Jonathan Roganda T. 405140189
Suraj Singh S. 405140258
1. SIAS
2. Fossa iliaca
3. Tuberositas iliaca
4. Facies auricularis
5. Sulcus paraglenoidalis
6
6. SIPI
7. Incisura ischiadica major
8. Corpus ossis ilii
7
9. Corpus ossis ischii
10. Corpus ossis pubis
8 11. Linea arcuata
11 12. Pecten ossis pubis
9 13. Sulcus obturatorius
10 14. Crista pubica
13 15. Facies symphysialis
14 15 12
OS COXAE
2
1. SIAS
3 2. Fossa iliaca
1 3. Tuberositas iliaca
4. Facies auricularis
5 5. Sulcus paraglenoidalis
10 6. Eminentia iliopectinea
7. Ramus superior ossis pubis
6
8. Ramus inferior ossis pubis
14
9. Ramus ossis ischii
7 10. Corpus ossis ilii
9 11. Corpus ossis ischii
8 12. Corpus ossis pubis
11 13. Tuberculum pubicum
12 14. Pecten ossis pubis
15. Crista pubica
13
12 15 16 16. Facies symphysialis
OS FEMUR
1. Fovea capitis femoris
1 2. Trochanter major
12 3. Caput femoris
2
13 4. Collum femoris
3
5. Linea intertrochanterica
14
4 6. Trochanter minor
15 7. Epicondylus lateralis
5
8. Condylus lateralis
6
9. Facies patellaris
10. Condylus medialis
11. Epicondylus medialis
16 12. Crista intertrochanterica
13. Linea pectinea
17
7 14. Tuberositas glutea
18 15. Linea aspera (labium med & lat)
8
19 16. Facies medialis
9
17. Facies poplitea
20
10 18. Tuberculum adductorium
8 19. Linea intercondylaris
11
10 20. Fossa intercondylaris
1 OS FEMUR
2
13 1. Fovea capitis femoris
2. Trochanter major
3 3. Caput femoris
4 4. Collum femoris
6 5. Trochanter minor
5 6.Crista intertrochanterica
7 7. Linea pectinea
8 8. Tuberositas glutea
10 9. Linea intercondylaris
13 10. Fossa intercondylaris
9 11. Condylus medialis
12 12. Condylus lateralis
11 13. Fovea trochanterica
14 13 OS TIBIA
1 1. Condylus lateralis
1 2. Condylus medialis
2
2 3. Tuberositas tibiae
10
3 4. Facies medialis
15 5. Facies lateralis
11 6. Margo anterior
4
7 7. Margo interossea
5
8 8. Margo medialis
6
9. Malleolus medialis
7 10. Linea musculi solei
12
8 11. Facies posterior
12. Sulcus malleolaris
13. Facies articularis superior
9 condyli lateralis
14. Facies articularis superior
condyli medialis
15. Foramen nutricium
HUBUNGAN
2 9 6 5 1
OS TIBIA-FIBULA
1. Basis patelae
2. Apex patelae
1
3. Facies articularis
OS PATELA KANAN
9
OSSA TARSALIA
1. Talus
2. Calcaneus
8
3. Os naviculare
7
4. Os cuboideum
6
5. Os cuneiforme laterale
5
6. Os cuneiforme intermedium
4
7. Os cuneiforme mediale
3
1
8. OSSA METATARSALIA
2
1 2 3 4 6 5 8 9
9. PHALANGES
Art. Coxae ( sendi Panggul )
• Dibentuk oleh caput femoris dan acetabulum.
• Sendi berbentuk sphiroidea (sendi peluru)
• Dilewati oleh 3 axis (sagital, transversal, dan longitudinal).
• Sendi ini merupakan enarthrosis sphiroidea karena > separuh
caput femoris masuk dalam mangkuk sendi (acetabulum)
• Diklasifikasikan sebagai articulatio simpleks
ARTICULATIO GENUS (SENDI LUTUT):
• Merupakan articulatio composita (femur, tibia, patella)
• Pada permukaan sendi terdapat menisci (meniscus medialis &
lateralis, fungsi:
- menyesuaikan bentuk permukaan sendi
- diskongruensi
- menerima tumbukan sebagai penyangga
• Mempunyai 2 aksis: transversal fleksi-ekstensi
longitudinal endo-eksorotasi
Lengkung dorsoventral,
makin ke dorsal, jari2
semakin pendek
Meniscus medialis Meniscus lateralis
Lig. Cruciatum ant. Lig. Cruciatum post.
Lig. Meniscofemoralis post Lig. Transversum geniculare
ARTICULATIO TALOCRURALIS:
• Sendi antara tulang tungkai bawah dengan talus (tulang
pergelangan kaki)
• Gerakan: dorsofleksi – plantofleksi kaki
ARTICULATIO TALOTARSALIS:
• Gerakan: supinasi (inversio), pronasi (eversio)
Integumentum
Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi
permukaan tubuh, yang terdiri atas 2 lapisan :
1. Epitel yang disebut epidermis
2. Jaringan pengikat yang disebut dermis
Fungsi Kulit:
• Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
• Sebagai alat peraba.
• Sebagai pelindung organ dibawahnya.
• Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
• Pengatur suhu tubuh.
• Tempat menimbun lemak
Stratum korneum
Stratum lusidum
Epidermis
Stratum granulosum
Stratum retikulare
INTEGUMENTUM
Glandula sudorifera
Glandula sebasea
Derivat Kulit
Rambut
Folikel rambut
Kuku
Epidermis
Berdasarkan gambaran morfologis dan ketebalan epidermis kulit
dibagi menjadi : kulit tebal dan tipis
Kulit tipis:
• Lapisan-lapisan epidermis tidak lengkap
• Stratum korneum jauh lebih tipis
• Stratum lusidum tidak ada
• Stratum granulosum sering tidak ada atau hanya tidak membentuk lapisan
yang kontinu
• Mengandung folikel rambut pd lapisan dermis
Dalam epidermis terdapat dua sistem :
1. Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel – selnya
akan mengalami keratinisasi.
2. Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis
dan akan memberikan melanosit untuk sintesa
melanin.
Disamping sel – sel yang termasuk dua sistem tersebut
terdapat sel lain, yaitu sel Langerhans dan sel Markel
yang belum jelas fungsinya.
• Struktur histologis
Pada epidermis dapat dibedakan 5 stratum, yaitu:
1. Stratum Korneum
• Lapisan paling luar
• Berlapis-lapis sel pipih/gepeng tak berinti
• Sitoplasmanya digantikan oleh zat tanduk/keratin
• Lapisan paling atas merupakan zat tanduk yang selalu
mengelupas
2.Stratum Lusidum
• Hanya ditemukan pada kulit tebal
• Terdiri atas 1-2 lapis sel yang tembus cahaya dan agak
eosinofilik → tampak kemerahan
• Selnya tidak berinti dan tidak mempunyai organel
• Ikatan antar sel kurang erat
3. Stratum Granulosum:
• Terdiri atas 2 – 4 lapis sel gepeng
• Sitoplasma mengandung granula basofilik → granula
keratohialin
• Dengan mikroskop elektron ternyata BUKAN keratin maupun
hialin, tetapi merupakan partikel amorf tanpa membran.
4. Stratum Spinosum
• Lapisan paling tebal
• Beberapa lapis sel poligonal → pd mikroskop cahaya permukaan
sel seakan berduri
• Dg mikroskop elektron: duri/spina tsb merupakan desmosom
• Adanya Melannosit & sel Langerhans
• Terdapat mitosis
5. Stratum Basal
• Epitel selapis Torak
• Adanya melanosit & sel Merkel
• Terdapat mitosis
SEL EPIDERMIS
1. KERATINOSIT
• Sel terbanyak (85% - 95%)
• Berasal dari lapis embrional ektoderm
• Mengalami keratinisasi → menghasilkan lapisan yg kedap air
• Proses keratinisasi berlangsung selama 2 – 3 minggu, mulai dari
proliferasi, diferensiasi, kematian sel, dan deskuamasi
2. MELANOSIT
• Meliputi 7 – 10% sel epidermis
• Berasal dari lapisan neuroektoderm (krista neuralis)
• Sel kecil, bercabang denritik panjang dan tipis
• Jumlah terbanyak pd kulit muka dan genitalia
• Jumlah melanosit relatif sama pd tiap individu yg berbeda pd ras yg
berbeda
• Perbedaan warna kulit terutama ditentukan oleh
aktifitas pembentukan melanin
3. SEL LANGERHANS
• Merupakan sel dendritik yang berbentuk bintang (stelata)
• Ditemukan di antara keratinosit pd daerah atas stratum
spinosum
• Permukaan selnya mempunyai reseptor permukaan penanda
imunologis yang mirip makrofag.
• Peran penting dalam respon alergi kontak (dermatitis
kontak) dan respon imun selular lsinnya pd kulit
• Semula diduga berasal dari krista neuralis, tetapi ternyata
berasal dari sel prekursor dlm sumsum tulang, jadi berasal dari
mesoderm
4. SEL MERKEL
• Jumlah paling sedikit
• Berasal dari krista neuralis
• Terdapat pd stratum basal kulit tebal terutama pd ujung jari
• Terdapat juga pd folikel rambut dan mukosa mulut
• Sel besar, sitoplasma bercabang pendek
• Serat saraf tak bermielin tampak menembus membran basalnya,
melebar seperti cakram dan menempel pd bagian basal sel.
Dermis
• Berasal dari lapisan mesoderm embrional.
• Terdiri atas jaringan penyambung dengan serat
kolagen dan elastin
• Epidermis dilekatkan ke dermis melalui lamina basal
• Tonjolan-tonjolan dermis ke epidermis → memperkuat ikatan
dermis-epidermis
• Tonjolan tsb disebut papila dermis
Papil vaskular
Papila dermis
Papil saraf
LAPISAN DERMIS
1. Stratum Papilare
• Tersusun longgar, ditandai
• Banyak papila dermis.
• Jumlah papila terbanyak dan lebih dalam pada daerah yg sering menerima
tekanan seperti telapak kaki
• Jaringan penyambung jarang
• Terdapat pembuluh darah
• Fibroblas, sel Mast, Makrofag, Lekosit, Limfosit
2. Stratum Retikulare
• Jaringan penyambung padat
• Serat kolagen padat
• Serat elastin lebih banyak dari retikulin
Warna kulit ditentukan oleh :
• Darah dalam kapiler pada jaringan ikat di bawah Epidermis/Dermis
DERIVAT KULIT
1. Glandula Sudorifera
Terdapat di seluruh bagian tubuh, kecuali:
~ Tepi bibir
~ Gendang telinga
~ Dasar kuku
~ Glans Penis
~ Preputium bagian dalam
Modifikasi Kelenjar Keringat:
Kelenjar Apokrin : Aksila, Areola mama, Sirkumanal, Labia
Majora (saat pubertas)
2.Glandula Sebasea
Bagian tubuh berambut
Duktusnya pendek
• Kutikula
~ Pada Skapus Pili & Radiks Pili bagian atas : sel tak berinti
Sarung akar
rambut epidermal
Lapisan Henle
Sarung akar
Lapisan Huxley
rambut dalam
Folikel rambut
Lapisan dalam
(membran vitrea)
Sarung akar rambut luar :
Sel selapis silindris : paralel dengan stratum basalis
epidemis
Sel poligonal : paralel dengan stratum spinosum
epidermis.
Sarung akar rambut dalam :
Lapisan Henle :
Paralel dengan stratum granulosum epidermis.
Terletak di sebelah luar.
Sel gepeng, sitoplasma jernih.
Sitoplasma mengandung hilain fibril longitudinal
yang mengalami pertandukan sehingga berwarna
jernih.
Sebelah dalam masih mengandung inti.
Lapisan Huxley :
Paralel dengan stratum lusidum epidermis.
Sel berinti, dengan sitoplasma terdapat
trichohyalin.
Sel-sel memanjang dan transparan.
Sebelah dalam masih mengandung inti.
Lapisan kutikula :
Paralel dengan stratum korneum epidermis.
Saling bertautan dengan kutikula rambut.
Sel-sel tipis seperti sisik, bagian bawah
berinti, sedangkan yang atas tidak.
Berwarna bening kemerahan.
Lapisan luar sarung akar rambut dermal :
Paralel dengan stratum retikularis dermis.
Berbatas tak jelas.
Terdapat berkas serat kolagen kasar longitudinal.
Lapisan tengah sarung akar rambut dermal :
Paralel dengan stratum papilaris dermis.
Paling tebal.
Terdapat jaringan ikat jarang sirkuler.
Lapisan dalam sarung akar rambut dermal :
Paralel dengan membran basalis.
Disebut membran hialin / vitreous / Glassy membrane.
Berupa pita tipis homogen.
Pada bagian tengah folikel rambut, terdapat M. Arrector pili :
Berupa otot polos.
Tebalnya berkaitan dengan tebal dan panjang rambut.
Tidak berkembang pada daerah aksila dan rambut muka.
Tidak ditemukan pada daerah alis mata dan bulu mata.
Fungsi : menegakkan rambut dan pengeluaran sebum.
4. Kuku
Ciri-ciri:
• Lempeng sisik bertanduk
• Sel-sel gepeng dan jernih
• Inti mengerut dan degenerasi
PEMBAGIAN KUKU
Astrosit
fibrosa
Sinaptik dan neurotransmiter
Dari bhs.Yunani synapto berhubungan dengan erat.
Tempat neuron saling berhubungan.
Sinaps bertanggung jawab untuk transmisi 1 arah dari impuls saraf.
Sinaps :
tempat terjadinya kontak fungsional antarneuron atau antara neuron dan sel efektor
lain (sel otot dan sel kelenjar).
Fungsi : mengubah suatu sinyal listrik (impuls) dari sel prasinaptik menjadi
sinyal kimia yang bekerja pada sel pascasinaptik.
Sinaps
• Chemical sinaps • Electrical sinaps
Mitosis
Kariokinesis
Profase
Metafase
Anafase
Telofase
Profase
• kromosom asal dari benang2 kromatin mengalami spiralisasi- lebih
pendek dan tebal
• Membran inti kabur-hilang
• Nukleolus makin kecil – hilang
• Sentrosoma membelah jadi 2 masing2 bergerak ke arah kutub
berlawanan sambil buat benang spindel
Metafase:
kromosom spiralisasi – jadi pendek
Disini ada 3 kegiatan
• Kongregasi –kromosom menuju bidang
ekuatorial
• Distribusi – krom. menyebar ke tepi
• Orientasi – krom. melekatkan diri dengan
benang spindel pada sentromer
Anafase
• sentromer membelah jadi 2 secara
longitudinal
• kromosom berkromatid tunggal ditarik ke
kutub berlawanan
Telofase
• Kromosom berkromatid tunggal terurai kembali jadi benang
kromatin - membentuk inti kembali
• berlangsung sitokinesis –terbentuk 2 sel anak
Meiosis
• Pembelahan sel pada organ reproduksi
• Menghasikan gamet atau sel kelamin yang memiliki jumlah kromosom
separuh dari jumlah kromosom sel induknya
1. Leptoten
2. Zigoten
3. Pakiten
4. Diploten
5. Diakinesis
1. Profase I stadium Leptoten
• Terlihat kromosom untuk pertama kali
• Kromosom tampak sebagai benang tipis, berkromatid ganda
• Terlihat kromomer
2. Profase I stadium Zygoten
• Kromosom homolog (maternal dan paternal) memgadakan pairing
atau sinapsis.
• Homolog artinya mempunyai panjang, isi, bentuk dan gen yang sama,
yang satu dari wanita,yang lain dari pria
3. Profase I stadium Pakiten
• Kromosom homolog melekat satu sama lain menjadi satu benang
tebal sambil melilit
4. Profase I stadium Diploten
• Pasangan kromatid melepaskan diri , pada beberapa tempat masih
melekat sehingga terbentuklah khiasma (persilangan), pada khiasma
dapat terjadi crossing over atau pindah silang
• Terlihat adanya 4 benang kromatid sehingga disebut sub stadium
tetrade
5. Profase stadium diakinesis
• Kromosom mengadakan proses spiralisasi yang maksimal sehingga
terbentuk seperti huruf o
• Membran inti mulai menghilang
Metafase I
Ada tiga proses :
1. kongregasi
2. distribusi
3. Orientasi
Anafase I
• Kromosom homolog berpisah, ditarik oleh benang spindel ke kutup
berlawanan , ini merupakan dasar fisik segregasi
Sitesis DNA terjadi pada fase (periode)S Ada premeiotik DNA sintesis ,dimana lebih lama
diikuti G2 sebelum pembelahan dari mitosis langsung diikuti meosis artinya fase G2
pendek
Mitosis agak pendek (1-2) jam Meiosis proses panjang ,pada pria bisa 24 hari
,pada wanita bisa beberapa tahun
Materi genetik konstan Genetik variability oleh karena ada pairing atau
synapsis dari homolog, adanya proses crossing over
dan recombination dan adanya segregasi dari
kromosom homolog
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Mitosis Meiosis
Tidak ada sinaps tidak ada pindah Homolog2 bersinaps atau berpasangan
silang dan pindah silang
Setiap kromosom berjajar pada bid Pasangan homolog berjajar pada bid
equator equator
Hasilkan 2 sel anak per siklus Hasilkan 4 sel anak per siklus
Pembelahan sel
Pembelahan sel
Rasa Nyeri
Mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran dan kenyataan bahwa
sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan.
Reseptor : Nosiseptor
Sensitif terhadap kerusakan mekanikal, temperatur ekstrem, bahan kimiawi
(pain stimulating chemicals, contoh ion hidrogen, ion potassium, histamin,
asetilkolin, pemecahan protein), ischemia
• Terdistribusi luas pada seluruh kulit dan jaringan internal, kecuali otak.
• Melindungi tubuh, dengan memberikan sinyal pada seseorang untuk
menghilangkan stimulasi rasa sakit.
3 kategori nosiseptor :
• Nosiseptor Mekanis : berespons pada kerusakan mekanis co ;
cubitan,tersayat, atau terpukul
• Nosiseptor Thermal : berespons pada suhu ekstrim terutama panas
• Nosiseptor Polimodal : berespons sama kuat terhadap semua jenis
rangsangan yang merusak, termasuk bahan kimia iritan yang dikeluarkan
oleh jaringan yang cedera
Rasa nyeri dibedakan menjadi :
- Nyeri cepat
- Rasa nyeri timbul dalam waktu 0,01 detik
- Disebut rasa nyeri tajam, rasa nyeri akut
- Menimbulkan sensasi yang jelas, tajam, dan jelas lokasinya.
- Tidak dirasakan oleh organ tubuh yang dalam
- Contoh : nyeri tertusuk jarum, tersayat pisau
- Nyeri lambat
- Timbul setelah 1 detik, secara perlahan bertambah selama
beberapa detik / menit
- Disebut rasa nyeri terbakar, nyeri pegal, nyeri berdenyut-denyut,
nyeri mual.
- Sensai tumpul, kuat, menimbulkan kerusakan jaringan dan
terjadi di dalam kulit atau jaringan dalam.
- Contoh : nyeri viseral : nyeri yang timbul pada organ viseral,
dapat disebarkan atau dialihkan ke suatu daerah lain di
permukaan tubuh
Karakteristik Rasa Nyeri
Fast Pain Slow Pain
Terjadi pada stimulasi Terjadi pada stimulasi
nosiseptor mekanis dan suhu nosseptor polimodal
Disalurkan oleh serat A-delta Disalurkan oleh serat C halus
halus bermielin tak bermielin
Menimbulkan sensasi tajam Menimbulakan sensasi
menusuk tumpul,panas,pegal
Mudah diketahui lokasinya Lokasinya tidak jelas
(Behavioral and
Hypothalamus emotional responses
limbic system to pain)
Spinal
cord
Opiate Reticular
receptor formation Noxious
stimulus
Endogenous opiate
Transmission
of pain
impulses to
brain blocked
Afferent pain fiber
Substance P
Nociceptor