Anda di halaman 1dari 17

MENINGOKEL

ANGGOTA KELOMPOK

 Aliifah Salsabiila (P1337420218062)


 Rizki Amalliah (P1337420218078)
POKOK BAHASAN

 Apa pengertian Meningokel ?


 Apa etiologi Meningokel ?
 Apa tanda dan gejala Meningokel ?
 Bagaimana pathway Meningokel ?
 Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh Meningokel ?
 Apa saja jenis pemeriksaan penunjang untuk Meningokel ?
 Bagaimana penatalaksanaan Meningokel ?
 Bagaimana penanganan dan pengobatan Meningokel ?
PENGERTIAN MENINGOKEL

Meningokel adalah penonjolan dari pembungkus medulla spinalis melalui


spina bifida dan terlihat sebagai benjolan pada permukaan.

Meningokel merupakan benjolan berbentuk kista di garis tulang belakang


yang umumnya terdapat di daerah lumbo-sakral. Benjolan ditutup dengan
membrane tipis yang semitransparan berwarna kebiru-biruan atau ditutup sama
sekali oleh kulit yang dapat menunjukkan hipertrikhosis atau nevus. Pada
transiluminasi tidak terlihat jaringan saraf pusat di dinding benjolan.
ETIOLOGI MENINGOKEL

Meningokel disebabkan oleh kegagalan penutupan tabung saraf.


Berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis atau
penutupnya, biasanya terletak di garis tengah, selama perkembangan janin.

Karena usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, adanya infeksi,
kekurangan asam folat, mutasi genetik serta pola makan yang salah.
TANDA DAN GEJALA MENINGOKEL

Tanda dan gejala Meningokel sangat bervariasi dan tidak semua penderita
mengalami tanda dan gejala yang sama. Bahkan ada sebagian penderita yang
tidak memiliki tanda dan gejala yang mengarah pada Meningokel,sedangkan
sebagian lainnya ada yang mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh yang
dipersarafi oleh korda spinalis dan akar saraf yang terdampak.
Gejala yang umum terjadi yaitu :

 Penonjolan seperti kantung dipunggung tengah sampai bawah pada bayi baru
lahir dan jika disinari,kantung tersebut tidak tembus cahaya.

 Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki


 Penurunan sensasi, inkontinesia urin maupun inkontinensia tinja.
 Korda spinalis yang tekena rentan terhadap infeksi (meningitis).
 Seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang)
 Terdapat lekukan pada daerah sakrum.
PATHWAY MENINGOKEL
KOMPLIKASI MENINGOKEL
 Hydrocephalus
 Meningitis
 Hydrosiringomielia
 Intraspinal tumor
 Kiposkoliosis
 Kelemahan permanen atau paralisis pada ekstremitas bawah
 Serebral Palsy disfungsi batang otak
 Infeksi pada sistem organ lain
 Sindroma chiari
 Gangguan pertumbuhan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Rontgent tulang belakang untuk menentukan luas dan lokasi kelainan.

 Ultrasonografi (USG) tulang belakang bisa menunjukan adanya kelainan pada


korda spinalis.

 CT scan dan MRI tulang belakang kadang dilakukan untuk menentukan lokasi
dan luasnya kelainan secara lebih detail.
PENATALAKSANAAN MENINGOKEL
 Sebelum dioperasi, bayi dimasukkan kedalam incubator dengan kondisi tanpa
baju.

 Bayi dalam posisi telungkup untuk mencegah infeksi

 Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah dan ahli ortopedi, dan ahli
urologi, terutama untuk tidakan pembedahan, dengan sebelumnya melakukan
informed consent.
Lakukan pengamatan dengan cermat terhadap adanya tanda-tanda
hidrosefalus (dengan mengukur lingkar kepala setiap hari) setelah dilakukan
pembedahan atau juga kemungkinan terjadinya meningitis (lemah, tidak mau
minum, mudah terangsang, kejang dan ubun-ubun akan besar menonjol). Selain
itu, perhatikan pula banyak tidaknya gerakan tungkai dan kaki, retensi urin dan
kerusakan kulit akibat iritasi urin dan feses.
PENANGANGAN DAN PENGOBATAN
 Cegah infeksi perlukaan ensefalokel waktu lahir, menutup luka dengan kasa steril
setelah lahir.

 Untuk membantu memperlancar aliran air kemih bisa dilakukan penekanan lembut
diatas kandung kemih.

 Pembedahan shunting dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk dan untuk
mengobati hidrosefalus.
 Bergerak akan melatih pergerakan sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat
fungsi otot.

 Untuk mengobati atau mencegah meningitis, infeksi saluran kemih dan infeksi
lainnya, diberikan antibiotik. Kasus yang berat kadang harus dilakukan
pemasangan kateter.

 Untuk mengatasi gejala muskuloskeletal (otot dan kerangka tubuh) perlu


campur tangan dari ortopedi (bedah tulang) maupun terapi fisik.

Anda mungkin juga menyukai