Anda di halaman 1dari 13

TANGGAPAN ATAS KEBIJAKAN

MENTERI PENDIDIKAN
“NADIEM ANWAR MAKARIM”
PEMIKIRAN KRITIS DAN
TANGGAPAN STRATEGIS
UNTUK
MENYIKAPI KEBIJAKAN
MENTERI PENDIDIKAN YANG BARU
DILINGKUNGAN
YAYASAN PRAYOGA RIAU
TP.2019-2020
LATAR BELAKANG
• Bahwa berganti Menteri ,pasti berganti kebijakan
• Munculnya kebijakan Menteri yang baru setelah beliau melihat bahwa
beberapa kurikulum dan kebijakan yang sudah dan yang sedang di
gunakan di Indonesia belum mampu menjawab kebutuhan , yang
setiap waktu terus berubah dan semakin kompleks
• Bahwa menteri yang baru ,menginginkan kwalitas SDM Indonesia hasil
dan lulusan dari pendidikan , tidak hanya diukur lewat nilai dan hasil
tes saja, tapi harus terlihat juga hasil penilaian karakter dan
kemampuan literasi serta kemampuan numerasi sehingga
menghasilkan manusia yang berkwalitas
• Menurut Ni Luh Sekar Astuti ( Ketua Pengembangan CH Method )
pendidikan yang sempurna adalah pendidikan yang memerdekakan
sebagai mana yang di inginkan oleh bapak pendidikan Ki Hadjar
Dewantara , bahwa manusia itu memiliki kapasitas yang kuat untuk
membangun dirinya
• Bahwa pendapat diatas belum dapat diterima masyarakat dewasa ini ,
sehingga paradikma keberhasilan pembelajaran yang baik itu selalu
dalam pemikiran bahwa proses belajar harus diukur dengan nilai hasil
UN
PEMIKIRAN DAN TANGGAPAN
Menyikapi 4 inisiatif program merdeka belajar yang di kumandangkan
oleh Menteri yang baru yaitu :
Guru dibebaskan menyederhanakan RPP dalam memilih
,membuat,menggunakan dan mengembangkan format nya
( selama ini dianggab guru di kungkung dng format yang selalu dianggab baku )
namun tdk bisa lepas dari inti yaitu RPP itu harus memiliki 3 komponen :
 Tujuan pembelajaran
 Kegiatan pembelajaran
 Asesmen
Maka menurut hemat kami tanggapan kita sebagai berikut :
1. Yayasan Prayoga ( saya istilahkan dengan unit sekolah besar ) yg didalamnya
terbagi atas tingkatan sekolah mulai dari TK,SD ,SMP dan SMA , maka guru
yang ada diunit besar ini harus mampu menyusun RPP yang mencakup
minimal 3 inti itu dalam arti format RPP lama dapat ditinjau ulang .
( bukan untuk seragam, tapi agar menemukan hakekat 3 komponen yang benar )
Untuk itu perlu di gali bersama , RPP yang baik yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik di unit besar ( se Yayasan ) dan hasilnya di kembangkan lagi sesuai
karakteristik siswa dimasing masing unit kecil ( dalam hal ini diunit masing
masing )
Kegiatan penyusunan RPP baru ini bisa di lakukan oleh beberapa guru inti ( atau
guru/kasek yang dianggab lebih menguasai /punya wawasaan luas dibidang
kurikulum ) dari masing tingkat ( TK, SD,SMP,SMA ) sebagai pendamping
Kabag Kurikulum Yayasan , dan hasilnya di sosialisakan ke unit unit kecil
dimasing masing tingkat dengan mengatur waktu yang terkoordinasi dengan
koordinator wilayah dan kepala kepala unit
2. Oleh Pak Menteri UN akan diganti dengan Asesmen
kompetensi dan Survei Karakter
Untuk Tahun 2020 UN untuk tingkat SMP,SMA masih ada,
namun untuk tahun 2020 -2021 tdk lagi dan harus di siapkan
bentuk asesment baru dengan langkah sebagai berikut:
a. Mencari literasi ,pemahaman yang konfrehensif tentang
asesmen kompetensi dan selanjutnya menyusun bentuk
bentuk dari asesmen kompetensi itu serta menentukan
instumennya, indikator yang harus diukur, korelasinya dengan
KBM dan materi ajar , alat ukur yang tepat untuk mengukur
ketercapian asesment itu dan mensosialisasikan ke sekolah unit
kecil dengan konsep/cara yang sama dengan hal pada nomor 1
b. Pemikiran yang sama untuk Survei Karakter
3. Mengubah Konsep pilihan ganda di Ujian
sekolah/Ulangan Harian, ulangan tengah semester,
Penilaian Akhir Semester dan Penilain Akhir Tahun .

Selama ini pelaksanaan Uujian Harian, Ulangan Tengah


Semester,Penilaian Akhir Semester dan Penilain Akhir
Tahun soalnya hampir 60% pilihan ganda bahkan UNBK
100% pilihan ganda dalam bentuk Ujian Tertulis
sangatlah dominan dan bentuk evaluasi sepeti ini
dianggab satu satunya cara memperoleh hasil belajar yang
efisien,efektif tanpa mempertimbangkan pengembangan
diri anak didik itu dan dibebani dengan persoalan Foto
copy soal , lembaran jawaban, pengoreksian dan penskoran
dll.
Maka Pak menteri ingin merobah bentuk evaluasi
seperti itu yang dianggab tidak menggambarkan
kopetensi konfrehensif peserta didik itu, karena itu
beliau ingin merubahnya dengan bentuk tes lain.

Tanggapan kita ,

Hal itu kita dukung dengan cara melatih guru kita


untuk membuat penilaian dalam bentuk tidak melulu
tes tertulis , tapi bisa dalam bentuk wawancara/ujian
lisan, Praktek/demonstrasi, atau laporan tertulis ,
presentasi/menyajikan makalah atau bentuk lain yang
dapat meningkatkan pengembangan diri siswa itu .
Tentu akan banyak masalah dalam
mengimplementasi ini, misalnya jumlah siswa yang
gemuk dlm satu kelas dengan durasi waktu yang terbatas,
maka perlu duduk bersama untuk menentukan stategi
pengaturan waktu yang digunakan untuk mengambil nilai
tsb.
Dengan demikian pelaksanaan PTS, PAS/PAT
yang selama ini menggunakan soal hasil foto copy
(penggandaan soal ), dengan sistem ini dimungkinkan tdk
bisa dilakukan secara serentak ,terorganisir dengan biaya
ujian yang dipatok besarannya .
Maka tanggapan kita ,
1. Yayasan ( Unit besar ) menetukan rambu rambu :
Bentuk, sasaran, Tujuan, langkah langkah untuk
pelaksanaan asesment itu yang digali dari guru guru yang
dianggap kompetent dibidang masing masing
2. Yayasan menetukan batasan waktu ( rentang
waktu ) pelaksanaan asesment tersebut dan hasilnya
dilaporkan ke kabag kurikulum di Yayasan sebagai
dasar untuk pemetaan keberhasilan dan
pengembangan kurikulum ke semester atau tahun
berikutnya

3. Yayasan mententukan besaran biaya pelaksanaan


ujian yang itemnya harus disesuaikan dan item yang
ada pada pertanggungjawan dana bos
Semua hal diatas dibicarakan dengan melibatkan guru tertentu
yang dianggab cakap menguasai kurikulum,wakil kurikulum,
kasek yang berwawasan luas dibidang kurikulum dan pihak lain
yang dapat memberikan wawasan , selanjutnya hasil godokan itu ,
disosialisakikan kembali ke unit unit kecil
 Syarat Masuk TK
Berusia 5 tahun atau paling rendah 4 tahun untuk TK Kelompok A
Berusia 6 tahun atau paling rendah 5 tahun untuk TK Kelompok B.

 Syarat Masuk SD (Kelas 1)


Berusia 7 tahun sampai 12 tahun
Paling rendah berusia 6 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan
Sekolah wajib menerima siswa yang berumur 7-12 tahun
Diperbolehkan masuk SD pada usia minimal 5 tahun 6 bulan pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan bila siswa atau anak memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa dan
kesiapan psikis yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog
profesional
Jika tidak ada rekomendasi dari psikolog, bisa diperoleh melalui dewan guru sekolah.

 Syarat Masuk SMP (Kelas 7)


Berusia maksimal 15 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan
Memiliki ijazah SD/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan siswa telah
menyelesaikan kelas 6 SD
 Syarat Masuk SMA atau SMK (Kelas 10)
Berusia maksimal 21 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan
Memiliki ijazah SMP/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan telah menyelesaikan kelas
9 SMP.
Untuk SMK dengan bidang keahlian, program keahlian, atau kompetensi keahlian tertentu
dapat menetapkan tambahan syarat khusus dalam penerimaan siswa baru kelas 10.

 Syarat Masuk Siswa Penyandang Disabilitas


Buat Bunda dan Ayah yang punya buah hati berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas,
jangan berkecil hati. Siswa penyandang disabilitas dikecualikan dari syarat usia dan ijazah atau
dokumen lain seperti tertera di atas.

 Syarat Lain
Untuk masuk TK, SD, SMP, SMA atau SMK adalah melampirkan akta kelahiran atau surat
keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak berwenang
Akta kelahiran atau surat lahir tersebut dilegalisir lurah atau kepala desa atau pejabat setempat
lain yang berwenang sesuai dengan domisili siswa
Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, serta berada
di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar boleh menetapkan syarat usia lebih tinggi dari yang
sudah disebutkan di atas
Buat calon siswa WNI atau WNA Kelas 7 SMP atau Kelas 10 SMA/SMK yang berasal dari
sekolah di luar negeri, selain harus memenuhi syarat masuk SMP dan SMA/SMK, wajib pula
menyerahkan surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan dasar
dan menengah
Untuk calon siswa WNA wajib ikut matrikulasi pendidikan Bahasa Indonesia paling singkat 6
bulan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Penerimaan Murid Baru Lewat 4 Jalur
Penerimaan murid baru (PPDB) tahun depan dapat melalui 4 jalur atau sistem:
1. PPDB Jalur Zonasi
Penerimaan calon siswa yang bertempat tinggal pada radius zona terdekat dari sekolah. Kuotanya minimal 50%
dari daya tampung sekolah. Pada jalur zonasi, sekolah juga wajib menerima siswa yang tidak mampu dan
penyandang disabilitas.
“Zonasi sangat penting untuk mengatur pemerataan kualitas sekolah dan peserta didik. Selain itu,
menitikberatkan peran dan komposisi guru di suatu daerah,” kata Nadiem dalam keterangan resminya di
Jakarta, baru-baru ini.

2. PPDB Jalur Afirmasi


Buat siswa yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu, ada PPDB jalur afirmasi. Tidak lagi pakai syarat
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), tapi sekarang cukup melampirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kuota penerimaan siswa melalui jalur afirmasi minimal 15% dari kapasitas sekolah.

3. PPDB Jalur Perpindahan Tugas Orangtua/Wali


Ada lagi PPDB lewat jalur perpindahan tugas orangtua atau wali. Kuota yang disediakan maksimal 5% dari
kapasitas sekolah. Diperuntukkan bagi siswa yang harus pindah tempat tinggal karena orangtua atau walinya
dipindah tugas ke daerah lain. Syarat pendaftaran melalui jalur ini menyerahkan bukti surat penugasan dari
instansi atau kantor tempat orangtua atau walinya bekerja.

4. PPDB Jalur Prestasi


Siswa berprestasi dan ingin melanjutkan pendidikan di sekolah negeri favorit, dapat menggunakan jalur
prestasi. Tentu saja syaratnya melampirkan hasil UN atau USBN, penghargaan di bidang akademik dan non-
akademik, baik tingkat nasional maupun internasional. Kuota penerimaan siswa di jalur ini maksimal 30%.

Anda mungkin juga menyukai