Dibuat 6 konsentrasi pada 5-HQ Sedangkan pada 5,7-HQ dilakukan 6 kali secara Dilakukan dengan menganalisis pakan
(70- 120%) yaitu 148.18, 222.27, berulang pada konsentrasi 961,91, 1202,39, babi (berisi jagung, bungkil kedelai, sekam
296.36, 370.45, 444.54 dan 518.64 1442,86 ng/mL. Untuk mengetahui jml kedua padi, gandum, tepung bunga matahari,
ng/mL dan 6 konsentrasi pada 5,7- analit dilakukan pengembangan metode dengan monokalsium fosfat, dadak, kalsium karbonat
HQ yaitu 480,95, 721,43, 961,91, cara mengukur daerah puncak, dengan persamaan dan bentonit) untuk mengidentifikasi apakah
1202,39, 1442,86 dan 1683,34 garis lurus kurva kalibrasi. Keakuratan metode ada interferensi dari matrik dengan analit
ng/mL. Lalu dilakukan ditentukan dengan menghitung perolehan kembali yang sesuai (melalui perbandingan berbagai
perhitungann untuk mendapatkan setiap analit pakan obat yang mengandung 5-HQ kromatogram dan waktu retensi 5-HQ dan
persamaan regresi. dan 5,7-HQ. Presisi dinyatakan sebagai % SBR. 5,7-HQ dalam sampel dan standar ).
Batas deteksi
4 (LOD) dan Batas
Kuantifikasi (LOC)
6 Forced
Degradation Study
Dilakukan hidrolisis asam & alkali , oksidasi kimia
Disiapkan larutan 5-HQ berbagai
dengan H2O2 dan degradasi dgn lampu UV (365 nm). 15,6
konsentrasi, 0,72 , 1,46 dan 2,18
mg standar 5,7-HQ dipindahkan ke labu ukur 100ml, lalu
ng/mL dan larutan 5,7-HQ pada
konsentrasi 2,30 4,61 , 6,92 ng/ml.
5 Robustness ditambah 50 ml metanol dan ad. tanda batas. Masukkan 2 mL
larutan ke labu ukur 10 ml, lalu ditambah HCl 6 N ad. tanda
Perhitungan: Metode robustness dievaluasi batas. Dilakukan prosedur sama, dgn mengganti HCl 6N
LOD = 3 Sb/b1 dengan menambahan 0,01 % EDTA menjadi H2SO4 3N, NaOH 6N, H2O2 30%. Menentukan
LOC=10 Sb/b1 ke fase cair, dengan mengubah stabilitas larutan 5-HQ dan 5,7-HQ disimpan pada suhu 25C
Ket: rasio fase gerak H3PO4 : aseton dan dianalisis selama 24, 48 dan 120 jam.
Sb: standar deviansi dari blanko nitril (50:50). Kemudian Analisis sampel degradasi, 600 µL larutan dipindahkan ke labu ukur
10 mL. Larutan alkali diadjust pH 4,0 dengan H2SO4 6N.
b1:kemiringan dari kurva kalibrasi. ditambahkan 0,1% HCOOH dan
Sedangkan larutan asam diadjust pH 4,0 dengan NaOH 6N.
menganalisis stabilitas sampel
Konsentrasi akhir 5- HQ 547,20 ng/mL dan 1888,92 ng/mL untuk
larutan pada suhu 25 2C selama 5,7-HQ. Larutan dianalisis dgn pengembangan metode UPLC.
24 jam.
Hasil dan pembahasan
1.
Uji Kesesuaian
Sistem
Metode divalidasi yang diusulkan ini telah terbukti kuat, sehingga dapat digunakan dalam penentuan 5-HQ dan 5,7 -HQ yang
ada dalam berbagai jenis makanan babi. Seperti yang diamati jumlah 5-HQ telah menurun menjadi 58,9% dalam pakan obat A dan
pada pakan obat B menjadi 62,4%, pakan obat C berkurang menjadi 85,2%. Kandungan 5,7-HQ dalam pakan obat A menurun
menjadi 83,1%, dan dalam pakan obat B menurun menjadi 57,3%, sedangkan pakan obat dalam sampel C menurun menjadi 98,7%.
Hasil ini menunjukkan bahwa sampel C merupakan yang paling stabil karena penurunannya hanya sekitar 15% dari 5-HQ dan 2%
5,7-HQ hadir dalam sampel umpan ini.
KESIMPULAN
Metode baru ini untuk mengukur 5- Metode yang divalidasi ini selektif, sensitif, akurat dan tepat. Analisis statistik
HQ dan 5,7-HQ dalam pakan babi mengungkapkan bahwa metode ini dapat diulang dan selektif untuk analisis 5-HQ
dikembangkan dan divalidasi, telah dan 5,7-HQ tanpa adanya gangguan. Studi degradasi paksa menunjukkan bahwa 5,7-
memenuhi persyaratan yang ditentukan HQ lebih rentan terhadap degradasi daripada 5-HQ dengan hidrogen peroksida
dalam pedoman validasi ICH. karena pemulihannya lebih rendah dari 5,7-HQ, tetapi 5-HQ lebih rentan daripada
5,7-HQ terhadap asam klorida dan khususnya dengan sinar UV adalah metode yang
dapat menurunkan sebagian besar antara keduanya. Kesesuaian metode ini dapat
digunakan untuk analisis sampel stabilitas yang diperoleh selama percobaan stabilitas
dipercepat, dan pakan babi.