Anda di halaman 1dari 58

ABNORMAL LABOUR

Rima Karlina 1740312016


Jumiarti 1740312017

Preseptor:
dr. Hudila Rifa Karmia, Sp.OG
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses dimana
bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu
Persalinan dan kelahiran
dikatakan normal jika:
1) usia kehamilan cukup bulan (37-
42 minggu);
2) Persalinan terjadi spontan;
3) Presentasi belakang kepala;
4) Berlangsung tidak lebih dari 18
jam;
5) tidak ada komplikasi pada ibu
The Power of PowerPoint | thepopp.com
ataupun janin penyulit. 3
Angka kejadian presentasi
bokong 3-4% dari seluruh
kehamilan tunggal pada umur
kehamilan cukup bulan (lebih
dari 37 minggu), presentasi
Morbiditas perinatal pada presentasi bokong 5-7 kali
bokong merupakan
lebih tinggi daripada presentasi kepala. Mortalitas malpresentasi yang paling
perinatal pada presentasi bokong 13 kali lebih tinggi sering dijumpai
daripada kematian perinatal pada presentasi kepala
The Power of PowerPoint | thepopp.com 4
Pervaginam dilakukan jika
tidak ada hambatan pada
pembukaan dan penurunan
bokong

Seksio sesaria bila: 1) persalinan pervaginam diperkirakan sukar dan berbahaya


(disproporsi feto pelvic atau skor Zachtuchni Andros ≤ 3); 2) tali pusat menumbung pada
primi/multigravida; 3) didapatkan distosia; 4) umur kehamilan: prematur (EFBW=2000
gram), post date (umur kehamilan ≥ 42 minggu); 5) komplikasi kehamilan dan persalinan:
hipertensi dalam persalinan, dan ketuban
The Power pecah
of PowerPoint dini.
| thepopp.com
Rumusan Tujuan Metode
Masalah Penelitian Penelitian

Pertolongan pada membahas mengenai Makalah ini Penulisan ini Penulisan ini
persalinan pada janin bertujuan untuk menggunakan
persalinan janin membahas tentang
letak sungsang agar
letak sungsang definisi, etiologi, menambah metode penulisan
dapat mempredikisi,
merupakan mendiagnosis serta diagnosis, dan pengetahuan tinjauan
kompetensi 3 dapat memberikan tatalaksana mengenai definisi, kepustakaan
(SKDI) pertolongan terhadap abnormal labour etiologi, diagnosis, merujuk pada
persalinan janin letak dan tatalaksana berbagai literatur.
pada janin letak
sungsang
sungsang. abnormal labour
pada janin letak
sungsang
The Power of PowerPoint | thepopp.com 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Abnormal labor atau disebut juga distosia
berasal dari bahasa Yunani, Dys atau

Abnormal dus berarti buruk atau jelek, tosia berasal


dari tocos yang berarti persalinan,

Labour sehingga distosia merupakan persalinan


yang sulit, tidak ada kemajuan dalam
persalinan atau merupakan persalinan
yang membawa satu akibat buruk bagi
janin maupun ibu

8
1. Power
2. Passage
3. passenger

3) Passanger
Kelainan besar dan bentuk janin serta
kelainan letak, presentasi dan posisi
janin dapat menyebabkan hambatan
kemajuan persalinan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
Inersia uteri
kontraksi uterus terkoordinasi namun tidak
adekuat dalam membuat kemajuan dalam
persalinan, biasanya his yang muncul kurang
kuat, terlalu lemah, pendek dan jarang

Tetania uteri
 his yang terlampau kuat dan
terlampau sering sehingga tidak ada
relaksasi rahim
Incoordinate uterine action
Tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian
atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak
efisien dalam mengadakan pembukaan.
10
]

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


Sikap janin fisiologis badan dalam keadaan kifose
sehingga punggung menjadi konveks, kepala dalam
Sikap Janin Intrauterin3
sikap hiperfleksi dengan dagu dekat dengan dada,
lengan bersilang di depan dada dan tali pusat terletak
di antara ekstremitas dan tungkai terlipat pada lipat
paha dan lutut yang rapat pada badan.
12
13
1. Presentasi kepala (96 %)

3. Persentasi bokong(3,6%)

14
Definisi Etiologi
keadaan dimana janin terletak - Kelahiran prematur.
memanjang dengan bokong sebagai - Plasenta terletak di daerah
bagian yang terendah sehingga kepala fundus
berada di fundus uteri dan bokong berada - Bentuk irreguler dari uterus ibu,
atau terdapat jaringan fibroid di
di bagian bawah kavum uteri
bagian bawah dari uterus.
– Fetus yang berjumlah lebih dari
satu (seperti kembar)
Patofisiologi – Multiparitas
Letak janin dalam uterus – Terlalu sedikit atau terlalu
bergantung pada proses adaptasi banyak cairan amnion.
janin terhadap ruangan dalam – Kelainan bentuk kepala,
uterus hidrocepal atau anencepal
karena kepala kurang sesuai
dengan pintu atas panggul.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Klasifikasi

Presentasi bokong Presentasi bokong Presentasi bokong


murni (Frank lengkap (Complete tidak lengkap
Breech) Breech) (Incomplete Breech)
• Fleksi ekstremitas • Satu atau kedua • Satu atau kedua
bawah pada sendi lutut lebih banyak sendi paha tidak
paha dan ekstensi dalam keadaan dalam keadaan
lutut sehingga kaki fleksi dari pada fleksi dan satu atau
terletak berdekatan ekstensi. kedua kaki atau lutut
dengan kepala. terletak di bawah
bokong, sehingga
kaki atau lutut bayi
terletak paling
bawah pada jalan
lahir
Kehamilan dengan letak sungsang seringkali oleh ibu
hamil dinyatakan bahwa kehamilannya terasa lain dari
kehamilan sebelumnya, karena perut terasa penuh
dibagian atas dan gerakan lebih banyak dibagian bawah.
Pada kehamilan pertama kalinya mungkin belum bisa
dirasakan perbedaannya.
Anamnesis
•Dari anamnesis didapatkan kalau ibu
hamil akan merasakan perut terasa
penuh dibagian atas dan gerakan
anak lebih banyak di bagian bawah
rahim. Dari riwayat kehamilan
mungkin diketahui pernah melahirkan
sungsang
Leopold Auskultasi

I. Kepala janin yang keras dan bulat


dengan balotemen menempati bagian Denyut jantung janin
fundus uteri
biasanya terdengar
paling keras pada
daerah sedikit diatas
II. Teraba punggung berada satu sisi
dengan abdomen dan bagian-bagian umbilikus, sedangkan
kecil berada pada sisi yang lain. bila ada engagement
kepala janin, denyut
jantung janin
III. Bokong janin teraba di atas pintu
atas panggul selama engagement terdengar di bawah
belum terjadi.
umbilikus.
Pemeriksaan Dalam
• Dilakukan apabila diagnosis dengan pemeriksaan luar
tidak dapat dibuat oleh karena dinding perut tebal,
uterus berkontraksi atau air ketuban banyak.
• Setelah ketuban pecah dapat lebih jelas adanya
bokong yang ditandai dengan adanya sakrum,kedua
tuberositas iskii dan anus.
• Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan
tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada
tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar
dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama
dengan panjang telapak tangan.
Pemeriksaan Dalam
• Pemerikasaan untuk membedakan bokong
dengan muka  jari yang akan dimasukkan ke
dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan
jari yang dimasukkan kedalam mulut akan meraba
tulang rahang dan alveola tanpa ada hambatan
• Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua
kaki dapat diraba di samping bokong, sedangkan
pada presentasi bokong kaki tidak sempuma
hanya teraba satu kaki disamping bokong.
Pemeriksaan Penunjang

USG
• Peranan ultrasonografi penting dalam diagnosis dan
penilaian risiko pada presentasi bokong. Taksiran berat
janin, penilaian volume air ketuban, konfirmasi letak
plasenta, jenis presentasi bokong, keadaan hiperekstensi
kepala, kelainan kongenital, dan kesejahteraan janin dapat
diperiksa menggunakan ultrasonografi.
• Keadaan hiperekstensi kepala janin adalah keadaan janin
sedemikian sehingga tulang mandibula membentuk sudut
>105 derajat terhadap sumbu memanjang vertebra
servikalis. Hiperekstensi kepala janin merupakan
kontraindikasi untuk persalinan pervaginam.
Diagnosis Banding

Kehamilan dengan letak sungsang


dapat didiagnosis banding dengan
kehamilan letak muka. Pada
pemeriksaan fisik dengan palpasi
Leopold masih ditemukan
kemiripan. Ini dapat dibedakan
dari pemeriksaan dalam
Penatalaksanaan

Dalam Kehamilan
• Pada umur kehamilan 28-30 minggu, jika tidak
ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan
knee chest position atau dengan versi luar
Dalam Kehamilan
• Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan
34-38 minggu
Dalam Persalinan

Prosedur Melahirkan Lengan di Atas Kepala atau di Belakang Leher (Manuver Lovset):
• Pegang janin pada pinggulnya (perhatikan cara pegang yang benar).
• Putarlah badan bayi setengah lingkaran dengan arah putaran
mengupayakan punggung yang berada di atas (anterior).
• Sambil melakukan gerakan memutar, lakukan traksi ke bawah sehingga
lengan posterior berubah menjadi anrerior, dan melahirkannya dengan
menggunakan dua jari penolong di lengan atas bayi.
• Putar kembali badan janin ke arah berlawanan (punggung tetap berada
di atas) sambil melakukan traksi ke arah bawah. Dengan demikian,
lengan yang awalnya adalah anterior kembali lagi ke posisi anterior
untuk dilahirkan dengan cara yang sama.
Dalam Persalinan

Prosedur Melahirkan Kepala (Manuver Mauriceaw-


Smellie-Veit):
• Pastikan tidak ada lilitan tali pusat di leher janin. Kalau ada, tali
pusat dipotong dulu didekat pusar janin.
• Janin dalam posisi telungkup menghadap ke bawah, Ietakkan
tubuhnya di tangan dan lengan penolong sehingga kaki janin
berada di kiri kanan tangan tersebut (atau bila janin belum dalam
posisi telungkup, gunakan tangan yang menghadap wajahjanin).
• Tempatkan jari telunjuk dan jari manis di tulang pipi janin.
• Gunakan tangan yang lain untuk memegang bahu dari arah
punggung dan dipergunakan untuk melakukan traksi.
• Buatlah kepala janin fleksi dengan cara menekan tulang pipi janin
ke arah dadanya.
Cont’
• Bila belum terjadi putar paksi dalam, penolong melakukan
gerakan putar paksi dengan tetap menjaga kepala tetap
fleksi dan traksi pada bahu mengikuti arah sumbu panggul.
• Bila sudah terjadi putar paksi dalam, lakukan traksi ke
bawah dengan mempertahankan fleksi kepala janin, dan
mintalah asisten untuk menekan daerah suprasimfisis.
• Seteiah suboksiput lahir di bawah simfisis, badan janin
sedikit demi sedikit dielevasi ke atas (ke arah perut ibu)
dengan suboksiput sebagai hipomoklion. Berturut-
turutakan lahir dagu, mulut, dan seluruh kepala.
Skor Zachtuchni-Andros

Parameter Nilai
0 1 2
Paritas Primi Multi -
Pernah letak Tidak 1 kali 2 kali
sungsang Keterangan:
≤ 3 : persalinan
TBJ > 3650 g 3649-3176 g < 3176 g perabdominam
Usia > 39 minggu 38 minggu < 37 4 : evaluasi kembali
secara cermat, khususnya
kehamilan minggu berat badan janin, bila nilai
Station < -3 -2 -1 atau > tetap dapat dilahirkan
pervaginam.
Pembukaan 2 cm 3 cm 4 cm >5 : dilahirkan pervaginam.
serviks
Komplikasi

Faktor
Faktor Ibu Bayi

Perdarahan Infeksi
Infeksi
melalui Trauma
Perdarahan oleh trauma persalinan Trauma
karena trauma seperti trauma persalinan
jalan lahir, atonia jalan lahir, seperti
uteri, sisa simfisiolisis dislokasi/
plasenta. fraktur
ektremitas,
persendian
leher, dsb
32
33
34
35
36
Persalinan lama
Persalinan lama

Definisi
persalinan lama yang disertai komplikasi ibu maupun janin.
Persalinan lama adalah persalin yang berlangsung 12 jam atau
lebih, bayi belum lahir.

persalinan lama merupakan persalinan yang berlangsung lebih dari


24 jam, biasanya kala I lebih lama, fase aktif dan laten menjadi
lebih lama dan terjadi kegagalan dilatasi serviks dalam waktu yang
dapat diterima
Etiologi dan Faktor Risiko
etiologi
1)His tidak Etiologi efisien (adekuat)

2) Tali pusat pendek

3) Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks,


vagina, tumor).

4) Kesalahan petugas kesehatan memastikan bahwa


pasien sudah masuk dalam persalinan (inpartu) atau
belum.
Patofisiologi
Partus lama partus yang berlangsung lebih dari 18 jam, partus berlangsung lebih dari 24 jam atau kala I 20
jam atau kala II 2 jam

ibu dalam keadaan lelah, demikian juga keadaan janin dan uterus.

Bila partus lama dibiarkan tanpa pertolongan aktif, tidak dapat diharapkan persalinan akan
berakhir sendiri tanpa membahayakan jiwa ibu maupun janin.
Tanda tanda partus lama
• Keadaan umum lemah dan ibu kelelahan

• Nadi cepat, RR cepat, Tanda dehidrasi

• Perut kembung
Manifestasi

) Dehidrasi
2) Tanda infeksi antara lain temperatur tinggi, nadi dan
pernafasan
meningkat dan abdomen meteorismus
3) Pemeriksaan abdomen antara lain meteorismus, lingkaran
Bandl tinggi serta nyeri segmen bawah rahim.
Manifestasi
4) Pemeriksaan lokal vulva vagina meliputi edema vulva,
cairan
ketuban berbau serta cairan ketuban bercampur
mekoneum
5) Pemeriksaan dalam meliputi edema servik, bagian
terendah sulit didorong
keatas, terdapat kapur pada bagian terendah .Keadaan
janin dalam rahim terjadi asfiksia sampai terjadi
kematian. Akhir dipersalinan kasep adalah ruptur uteri
imminen sampai ruptura uteri dan kematian karena
perdarahan dan atau infeksi
Tatalaksana
Persalinan Fase laten
palsu atau memanjang (
induksi
belum inpartu ( Prolonged
False Labor ) Laten Phase )

Nilai tiap 4 jam SC


Distosia Bahu
Distosia bahu

Definisi
tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala
janin dilahirkan.

defenisikan sebagai ketidakmampuan melahirkan bahu dengan


mekanisme atau cara biasa.
Faktor Risiko
maternal
•Kelainan anatomi panggul

• Diabetes Gestational

• Kehamilan postmatur

• Riwayat distosia bahu

• Tubuh ibu pendek


Faktor Risiko
fetal
•Dugaan Makrosomia
Faktor Risiko
Masalah persalinan
•Assisted vaginal delivery (forceps atau vacum)
• “Protracted active phase” pada kala I persalinan
• “Protracted” pada kala II persalinan
Distosia bahu sering terjadi pada persalinan dengan
tindakan cunam tengah atau pada gangguan persalinan kala
I dan atau kala II yang memanjang.
Tanda gejala
•1. Pada proses persalinan normal kepala lahir melalui
gerakan ekstensi. Pada distosia bahu kepala akan tertarik
kedalam dan tidak dapat mengalami putar paksi luar yang
normal.
2. Ukuran kepala dan bentuk pipi menunjukkan bahwa bayi
gemuk dan besar. Begitu pula dengan postur tubuh
parturien yang biasanya juga obese.
3. Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral
dan traksi tidak berhasil melahirkan bahu.
Diagnosis

Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tettap berada


dekat vulva.

Dagu tertarik dan menekan perineum.

Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang


terperangkap di belakang simfisis pubis.
komplikasi
maternal
•Perdarahan pasca persalinan

• Fistula Rectovaginal

• Simfisiolisis atau diathesis, dengan atau tanpa “transient


femoral neuropathy”

• Robekan perineum derajat III atau IV

• Rupture Uteri
komplikasi
fetal
•Brachial plexus palsy

• Fraktura Clavicle

• Kematian janin

• Hipoksia janin , dengan atau tanpa kerusakan


neurololgis permanen

• Fraktura humerus
Tatalaksana
Manuver Mc Robert
a) Mengenakan sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau
steril.
b) Melaksanakan episiotomi secukupnya dengan didahului
dengan anastesi lokal.
c) Mengatur posisi ibu Manuver Mc Robert.
(1) Pada posisi ibu berbaring terlentang, minta ibu menarik
lututnya sejauh mungkin kea rah dadanya dan diupayakan
lurus. Minta suami/keluarga membantu.
Tatalaksana
Manuver Mc Robert
•(2) Lakukan penekanan ke bawah dengan mantap diatas
simpisis pubis untuk menggerakkan bahu anterior di atas
simpisis pubis. Tidak diperbolehkan mendorong fundus uteri,
beresiko menjadi ruptur uteri.
Tatalaksana
Manuver Mc Robert
d) Ganti posisi ibu dengan posisi merangkak dan kepala
berada di atas.
(1) Tekan ke atas untuk melahirkan bahu depan.
(2) Tekan kepala janin mantap ke bawah untuk melahirkan
bahu belakang.
Tatalaksana
T H A N K YO U !

Anda mungkin juga menyukai