Anda di halaman 1dari 84

STRUKTUR DAN IKATAN

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Model Atom Dalton

Model Atom Thomson

Model Atom Rutherford

Spektrum Atom Hidrogen

Model Atom Bohr


MODEL ATOM DALTON

Atom ialah bagian terkecil suatu


zat yang tidak dapat dibagi-bagi.
Atom tidak dapat dimusnahkan &
diciptakan
MODEL ATOM DALTON

 Konsep Model Atom Dalton:


1. Setiap benda (zat) tersusun atas partikel partikel terkecil yg tidak
dapat dipisahkan lagi disebut atom.
2. Setiap benda (zat) mempunyai sifat yg sama dg atom- atom
penyusunnya.
3. Bila sifat - sifat suatu zat berbeda dg lainnya, menunjukkan atom -
atom penyusun zat-zat tersebut berbeda pula.
4. Dalam peristiwa reaksi kimia pada hakekatnya merupakan
penyusunan kembali atom dalam suatu zat
5. Pada peristiwa reaksi kimia jumlah atom2 yg terlibat dalam
penyusunan zat punya perbandingan berupa bilangan bulat
sederhana.
MODEL ATOM THOMSON

Thompson melakukan
percobaan lampu tabung.
MODEL ATOM THOMSON
Menghasilkan teori yaitu:
.
1 Atom bukan sebagai partikel terkecil dari suatu benda
2. Atom berbentuk bola pejal,dimana terdapat muatan listrik
positif dan negative yang tersebar merata di seluruh
bagian seperti roti kismis.
3. Pada atom netral jumlah muatan listrik negatif sama
dengan jumlah muatan listrik positif
4. Masa elektron jauh lebih kecil dibandingkan dengan masa
atom Thompson melakukan percobaan lampu tabung.
MODEL ATOM RUTHERFORD

RUTHERFORD mengajukan model atom dengan ketentuan


sebagai berikut :

 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan listrik positif,


dimana masa atom hampir seluruhnya berada pada inti atom.
 Muatan listrik negatif ( elektron ) terletak sangat jauh dari inti.
 Untuk menjaga kestabilan jarak muatan listrik negatif terhadap
inti, maka muatan listrik negatif senantiasa bergerak
mengelilingi inti.
Percobaan Rutherford
Bila berkas hamburan
sinar α ditembakkan pd
lempeng emas,maka
sinar yg keluar dari
lempeng mengalami
hamburan. Dapat
diamati pada cahaya
terang & gelap di layar
pendar .
Teori Atom Bohr

•Bohr melakukan penelitiannya tentang spektrum garis


atom hidrogen.
•Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang
disebut kulit.
•Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi
tinggi menuju tingkat energi rendah dan sebaliknya,
dengan menyerap dan melepas energi

Next
Model Atom Bohr

Inti atom
e e
+
n=1
Menyerap energi
n=2
n=3
Melepas energi
Teori Mekanika Kuantum

Awan e-
sekitar inti
Inti atom  Perkembangan model atom
terbaru berdasarkan tiga
teori yaitu Teori dualisme,
Azas ketidakpastian dan Teori
persamaan gelombang.
 Model atom ini menjelaskan bahwa elektron-elektron
berada dalam orbital-orbital dengan tingkat energi
tertentu.
Bilangan Kuantum

Kedudukan suatu elektron dalam suatu atom dinyatakan


oleh 4 bilangan kuantum:
1. Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom.
2 X n2
Kulit Jlh e- Max Rumus
K=1 2 2 x 12
L=2 8 2 x 22
M=3 18 2 x 32
N=4 32 2 x 42
: : :
dst dst dst
Bilangan Kuantum

2. Bilangan kuantum azimuth (l)


Menyatakan sub kulit.

Sub Kulit Jlh e- Max l


s 2 0
p 6 1
d 10 2
f 14 3
Bilangan Kuantum

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)


• Menyatakan orbital yang menempati elektron pada
suatu sub kulit.
• Orbital digambarkan dalam bentuk ruang/kotak.
Sub Kulit l m
s 0 0
p 1 -1, 0, +1
d 2 -2, -1, 0, +1, +2
f 3 -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Sub kulit: s p d f
Diagram :
orbital :
Nilai m : 0 -1 0 +1 -2 -1 0 +1 +2 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3
Bilangan Kuantum

4. Bilangan Kuantum Spin (s)


Menyatakan arah rotasi
 Searah jarum jam (s=+½)
 Berlawanan arah jarum jam (s=-½)

s=+½ = ↑
s=–½= ↓
Konfigurasi Elektron

Menggambarkan distribusi elektron dalam orbital-orbital


atom.
1. Aturan penulisan Konfigurasi Elektron
a.Asas Afbau
“Pengisian orbital selalu dimulai dari sub kulit dengan
tingkat energi terendah”

Klik Langkah Pengisian orbital


Konfigurasi Elektron

Langkah Pengisian orbital Ingat jumlah elektrom max


pada sub kulit:
S = 2 ; p = 6 ; d = 10 ; f = 14
1s
2s 2p
1s 2s 2p 3s
Urutan 3p 4s 3d 4p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 4d 5p 6s
5s 5p 5d 5f
4f 5d 6p 7s
5f 6d 7p
6s 6p 6d
7s 7p
Konfigurasi Elektron

s p d f
1 1s2

2 2s2 2p6

3 3s2 3p6 3d10

4 4s2 4p6 4d10 4d10

5 5s2 5p6 5d10 5d10

6 6s2 6p6 6d10

7 7s2 7p6

Back
Konfigurasi Elektron

Ingat yang menjadi


patokan adalah s p d f
nomor atom
1

Diagram 5

6
7

1S2 2S1
Konfigurasi Elektron

s p d f
1

Diagram 3

6
7

1S2 2S2 2p6 3S2 3p6


Konfigurasi Elektron

s p d f

6
7
1S2 2S2 2p6 3S2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2
5p6 6s2
Konfigurasi Elektron

b. Kaidah Hund
“Pengisian orbital-orbital dari satu subkulit, dimulai
sendiri-sendiri(tunggal) dengan spin paralel
kemudian baru berpasangan”
Contoh : 8O = 1s2 2s2 2p4

X
1s 2s 2p


1s 2s 2p
Konfigurasi Elektron

C.Asas Larangan Pauli


“Tidak ada dua elektron dalam satu atom yang memiliki
keempat bilangan kuantum yang sama”
Contoh : 4 elektron pada 3p4
a b c d
Elektron
Bilangan Kuantum
a b c d
n 3 3 3 3
l 1 1 1 1
m -1 -1 0 +1
s +½ -½ +½ +½
(Pasti ada bil. Kuantum Yang beda)
Back
Penulisan Konfigurasi Elektron

1. Dua cara menuliskan


konfigurasi elektron
1s Contoh: Titanium (Z=22),
2s 2p yaitu:
3s 3p 3d 1 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
4s 4p 4d 4f atau
5s 5p 5d 5f 2 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2
6s 6p 6d Menurut kaidah afbau
7s 7p keduanya sama saja.
Tetapi lebih tepat yang
ke 2
Penulisan Konfigurasi Elektron

Unsur
2. Menyingkat penulisan
Nomor
Gol.
Atom
Konfigurasi konfigurasi
VIII A menggunakan
He 2 1s2
konfigurasi elektron
Ne 10 1s2 2p6
Gas Mulia
Ar 18 [Ne] 3s2 3p6
Kr 36 [Ar] 4s2 4p6
Contoh :
Xe 54 [Kr] 5s2 5p6
Na (Z=11)→ [Ne] 3s1
Rn 86 [Xe] 6s2 6p6 Ar (Z=18)→ 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6
Sc (Z=22)→ [Ar] 3d2 4s2

Back
Penulisan Konfigurasi Elektron

C. Kestabilan subkulit d yang terisi penuh atau


setengah penuh

• Untuk setengah penuh • Untuk Penuh


Contoh : Contoh :
Cr (Z=24)→ [Ar] 3d4 4s2 Cu (Z=29) → [Ar] 3d9 4s2
menjadi menjadi
[Ar] 3d5 4s1 [Ar] 3d10 4s1
Lebih Stabil Lebih Stabil
Konfigurasi Elektron Ion

a. Ion tunggal yang bermuatan +x terbentuk dari atom


netralnya dengan melepas x elektron→ e-kulit
terluar
Contoh :
Al (Z=13) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Al+3 : 1s2 2s2 2p6
b. Ion tunggal yang bermuatan -x terbentuk dari atom
netralnya dengan menyerap x elektron
Contoh :
Cl (Z=17) : [Ne] 3s2 3p5
Cl-1 : [Ne] 3s2 3p6
Konfigurasi Elektron Menentukan
Periode dan Golongan
Periode
 Ditentukan oleh nomor sub kulit terluar
Golongan
 Jika elektron terakhir mengisi sub kulit s pada sp
terletak pada gol IA atau IIA
 Jika elektron terakhir mengisi sub kulit p pada sp
terletak pada gol IIIA s/d VIIIA
 Jika elektron terakhir mengisi sub kulit d pada s
terletak pada gol B
s+d = 3 s/d 7→ Gol. IIIB s/d VIIB s+d = 11 → Gol. IB
s+d = 8,9,10 → Gol. VIIIB s+d = 12 → Gol. IIB
Contoh Soal

Tentukan konfigurasi, bilangan kuantum, periode dan


golongan unsur Fe (Z=26) S+d=8

 Konfigurasi : [Ar] 3d6 4s2


 Periode :4
 Golongan : VIII B
 Bilangan kuantum:
n =4
l =2
m = -2
s = -½
Back
KONSEP IKATAN KIMIA

 Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom-atom


yang berikatan sehingga terbentuk suatu molekul
 Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom
bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion.
 Ikatan kimia merupakan daya tarik-menarik antara
atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia
dapat bersatu
Terjadinya ikatan

 Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada


interaksi elektron antara atom yang satu dengan
yang lain sehingga terbentuk suatu molekul,
senyawa atau gugusan atom.
 Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur
saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan
kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi
berdasarkan serah terima atau pemasangan
elektron, bergantung pada jenis unsur yang
berikatan.
Peranan elektron dalam ikatan kimia

 Menurut Lewis (Teori oktet)


Atom-atom unsur memiliki kecenderungan
ingin stabil seperti gas mulia terdekat yang
memiliki susunan 8e pada kulit terluar ( oktet
), kecuali helium dengan 2e- pada kulit
terluar ( duplet ).
Tabel konfigurasi elektron Gas Mulia (VIIIA)

Jumlah Elektron pada Kulit Jumlah


Lambang
Atom
Elektron
K L M N O P Valensi
2He 2 2

10Ne 2 8 8

18Ar 2 8 8 8

36Kr 2 8 18 8 8

54Xe 2 8 18 18 8 8

86Rn 2 8 18 32 18 8 8
Kecenderungan unsur melepas atau
menerima elektron
a. Melepas Elektron
 Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur
logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat
elektropositif).
 Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya
membentuk ion +x dengan x = nomor golongan utama.
 Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya
menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2
(duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).
 Atom yang melepas elektron dari golongan IA dan IIA
 Atom yang menangkap elektron dari golongan IVA, VA,
VIA, VIIA
 Gol IA  elektron valensi = 1  melepas satu elektron,
membentuk ion +1,
yaitu: Li+, Na+, K+
 Gol IIA  elektron valensi = 2  melepas 2 elektron
membentuk ion +2
yaitu: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
Contoh
OKTET
 11Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) melepas 1e
 19K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron
 ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar

 12Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e


 20Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron
 ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar
b. Menangkap Elektron
 Pencapaian kestabilan dengan menangkap
elektron dilakukan oleh unsur non logam
karena mempunyai afinitas elektron atau
kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat
elektronegatif).
 Atom-atom menyerap / mengikat elektron
supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2
(duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan
VIIIA).
Contoh

 9F (2.7) + 1e  ion F- (2.8) struktur Ne


 8O (2. 6) + 2 e  ion O-2 (2 . 8) struktur Ne
 16S (2.8.6) + 2 e  ion S-2 (2.8.8) struktur Ar
 7N (2. 5) + 3 e  ion N-3 (2 . 8) struktur Ne
ELEKTRON VALENSI

 Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan


antar atom dalam membentuk senyawa. Sehingga
sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron
valensinya.
 Elektron valensi pada suatu atom digambarkan
dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x ) disebut
struktur Lewis.
3
START
Bentuk & Ukuran
Molekul

CHEM-IS-TRY
 Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul menentukan sifat dari suatu senyawa

 Salah satu teori untuk meramalkan bentuk molekul adalah teori domain elektron.

 Teori domain elektron berdasarkan pada teori VSEPR ( valence shell electron pair
repulsion ).
Penggambaran Ion dan Molekul dengan
Struktur Lewis
 Dalam penggambaran molekul/ion dengan struktur Lewis kita harus
mengetahui rumus senyawa dan posisi relatif masing-masing atom
 Jumlah total elektron valensi dari seluruh atom didistribusikan keseluruh
atom yang berikatan dan sisanya menjadi pasangan elektron sunyi (tak
berikatan)
Struktur Lewis untuk Molekul Berikatan
Tunggal
1. Tempatkan atom relatif terhadap atom lain, atom dengan nomor golongan
lebih rendah berada ditengah, jika sama maka atom dengan periode lebih
tinggi karena atom yang kurang eleltronegatif diposisikan pada
pusat/tengah
2. Tentukan jumlah total elektron valensi yang ada
3. Buat garis ikatan tunggal dari atom pusat ke seluruh atom sekelilingnya
4. Distribusikan elektron tersisa sedemikian sehingga semua atom memiliki
elektron valensi delapan (oktet)
Latihan

 Tuliskan struktur Lewis untuk senyawa CCl2F2 (dikenal dengan nama CFC)
 Tuliskan struktur Lewis untuk senyawa H2S, OF2 dan SOCl2
Struktur Lewis senyawa dengan atom pusat
lebih dari satu
 Secara umum caranya sama dengan satu atom pusat hanya saja perlu
memperhatikan posisi dua atom pusat yang dimungkinkan membentuk ikatan
lebih banyak
 Contoh senyawa CH4O
 Latihan : tuliskan struktur Lewis HNO3, C2H6O
Struktur Lewis untuk Molekul dengan
Ikatan Rangkap
 Langkah 1 s.d. 4 sama seperti molekul berikatan tunggal namun ada
tambahan
 Langkah 5 jika atom pusat masih belum memiliki 8 elektron valensi, ubah
pasangan elektron sunyi pada atom sekitar menjadi satu ikatan lagi
 Contoh pada senyawa C2H4
Resonansi: Ikatan Pasangan Elektron
Terdelokalisasi
 Seringkali terjadi satu ikatan rangkap bersebelahan dengan
ikatan tunggal dan membentuk 2 struktur Lewis yang identik
 Misal pada senyawa O3 (ozon)
 Struktur I dan II adalah identik
 Faktanya kedua struktur ini tidak ada yang benar karena
panjang ikatan dua ikatan O ternyata memiliki nilai diantara
panjang O – O dan O=O
 Struktur sebenarnya lebih cocok disebut dengan hibrid
resonansi yaitu bentuk rata-rata keduanya
 Contoh senyawa lainnya adalah benzen C6H6 dan ion karbonat
CO32-
Teori Valence-Shell Electron Pair Repulsion
(VSEPR)
 Penggambaran bentuk molekul dengan bantuan VSEPR didasari
oleh penggambaran struktur Lewis sebagai model 2 dimensi
 Dalam teori VSEPR atom pusat akan menempatkan secara
relatif grup (bisa berupa atom atau pasangan elektron) pada
posisi tertentu
 Prinsip dasarnya: masing-masing grup elektron valensi
ditempatkan sejauh mungkin satu sama lain untuk
meminimalkan gaya tolakan.
 Notasi yang dipakai: A = atom pusat, X = atom sekitar yang
berikatan dan E = grup elektron valensi yang tidak berikatan
(sunyi)
Jumlah domain elektron ditentukan :
 Setiap elektron ikatan (tunggal, rangkap 2
maupun rangkap 3) adalah 1 domain.
 Setiap pasangan elektron bebas pada atom pusat adalah
1 domain.

Contoh: H 2O
Struktur Lewis
Pasangan
Elektron
Bebas

Elektron ikatan
H2O mempunyai 2 ikatan tunggal = 2 domain
& 2 PEB = 2 domain
jumlah domain = 2 + 2 = 4 domain
SO2 PEB
Struktur Lewis

Elektron ikatan
SO2 mempunyai 1 ikatan tunggal = 1 domain
1 ikatan rangkap = 1 domain
& 1 PEB = 1 domain
jumlah domain = 1 + 1 + 1 = 3 domain
Menentukan PEB tanpa menggambar struktur Lewis

E = (EV – X) / 2
E = pasangan elektron bebas (PEB)
EV = elektron valensi atom pusat
X = jumlah elektron terikat

Contoh:
PEB dari H2O

Atom pusatnya O,
E = (EV. O – X) / 2
= (6 – 2 )/ 2
= 2
Prinsip Teori Domain Elektron:

1. Antar domain elektron pada atom pusat saling tolak


menolak sehingga mengatur diri sedemikian rupa
sehingga tolakkannya menjadi minimum.
2. Urutan kekuatan tolakan domain elektron:
PEB –PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
Akibat dari perbedaan kekuatan ini adalah mengecilnya
sudut ikatan pada bentuk molekulnya.
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron
ikatan (PEI).
5 Bentuk Dasar Molekul
Bentuk Molekul dengan 2 dan 3 Grup
Elektron
Keterangan Tambahan

 Ikatan rangkap memberikan gaya tolakan lebih kuat dibanding ikatan tunggal
 Pasangan elektron sunyi juga memberikan tolakan lebih kuat dibanding
pasangan elektron berikatan
Bentuk Molekul dengan 4
Grup Elektron
Bentuk Molekul dengan 5 Grup Elektron
Bentuk Molekul dengan 6 Grup Elektron
Latihan

 Prediksikan bentuk molekul dan sudut ikatan senyawa:


1. PF3
2. COCl2
3. CS2
4. PbCl2
5. CBr4
6. SF2
Bentuk Molekul yang dihasilkan oleh tolakan minimum domain
elektron (atom pusat tidak memiliki PEB):

Domain Tipe & Contoh Gambar


Bentuk
AX2
2 Linear BeCl2

AX3
3 Trigonal BF3
planar
Domain Tipe & Contoh Gambar
Bentuk

AX4
4 Tetrahedral CH4

AX5
5 Bipiramida PCl5
Trigonal
Domain Tipe & Contoh Gambar
Bentuk

AX6
6 Oktahedral SF6
Bagaimana jika bentuk molekul atom pusat memiliki PEB ?
Rumusan Tipe Molekul Ikatan Tunggal
 Atom Pusat dilambangkan sebagai A
 domain elektron ikatan dilambangkan
sebagai X
 domain PEB dilambangkan sebagai E

Contoh : H2O
- Domain ikatan = 2 , maka X2
- PEB = 2, maka E2

Jadi tipe molekul H2O adalah AX2E2


Bentuk Molekul
AX5E AX4E AX3E AX2E

square pyramidal distorted tetrahedron pyramidal nonlinear


AX4E2 AX2E2 AX3E2 AX2E3

square planar T-shaped Bent linear


Ikatan ion
 Adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam
dengan cara serah terima elektron valensi sehingga terjadi ion
positif dan negatif yang berikatan dengan gaya elektrostatis
 Misal:
1. Logam IA dan IIA (kecuali H dan Be) dengan nonlogam VIA dan
VIIA
2. Logam IA dan IIA (kecuali Be, Mg) dengan H
 Contoh :
 Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat
digambarkan dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai
berikut :
Contoh:

Bagaimana ikatan ion yang terjadi antara unsur K dan O ?


Jawab:
 19K = 2.8.8.1  K+
 8O = 2.6  O2-
K  e + K+ ) x2
2e + O  O2-
2K + O  2K+ + O2-  K2O
Latihan

1. Bagaimana ikatan ion yang terjadi pada unsur:


a. Mg dan Cl
b. Al dan O
c. Na dan Br
Ikatan kovalen
 Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang
berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur
nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron.
 Contoh :
 Pada senyawa FCl

 Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F dan


Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron
ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron
valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
a. Ikatan Kovalen Rangkap
 Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron
oleh dua atom yang berikatan.
 Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan
kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
a.1. Ikatan kovalen rangkap dua
Contoh:
Ikatan antara dua atom oksigen membentuk molekul O2

Contoh ikatan rangkap dua yang lain: CO2


a.2. Ikatan kovalen rangkap tiga
 Contoh :
 Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul NO

 Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara N2
sulit bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh
manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi
N2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
b. Ikatan Kovalen Polar
 Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka
molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini
akibat momen dipol.
 Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan
dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan.
Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang
memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.
 Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak
simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan
atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut
bermuatan.
 Ciri-ciri ikatan kovalen polar:
1. Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom pusat
berpasangan elektron bebas ( lone pair electron ) selalu
polar  punya PEB
2. Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan sehingga
menimbulkan elektronegatifitas yang besar. Beda nilai
elektronegativitas ≤ 1,7
3. Contoh : H2O, NH3
c. Ikatan Kovalen Nonpolar
Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar:
1. Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar.
Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan
tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar.
Contoh : H2, O2, F2

2. Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron


bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
d. Ikatan Kovalen Koordinasi
 Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang.
 Contoh : H3O+, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+
CONTOH: H3O+

Anda mungkin juga menyukai