Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis gangguan pertumbuhan

dan perkembangan
Nakes akan melakukan diagnosis gangguan pertumbuhan tergantung
dari kondisi tiap anak. Pada anak pendek, namun sehat dan tumbuh dalam
kecepatan yang sesuai, umumnya hanya akan dilakukan pemantauan
selama masa kanak-kanak.
Setelah masa pertumbuhan anak berhenti atau jika pertumbuhan
yang dialami mulai melambat, nakes akan melakukan pemeriksaan
lanjutan. Nakes akan mengecek kondisi yang mungkin dapat menjadi
pemicu terjadinya gangguan pertumbuhan.
Nakes juga dapat melakukan tes darah untuk memeriksa hormon
maupun kromosom di tubuh pasien. Foto rontgen hingga MRI pun dapat
dilakukan guna melihat susunan tulang dan kelenjar pituitari anak.
Untuk mengevaluasi cara kerja kelenjar pituitari dalam memproduksi
hormon pertumbuhan, dokter akan melakukan pemeriksaan yang
disebut growth hormone stimulation test. Proses ini meliputi pemberian
obat yang dapat memicu produksi hormon pertumbuhan, lalu dilakukan
tes darah untuk melihat kadar hormon tersebut.
Berikut beberapa tes yang mungkin perlu dilakukan untuk
memastikan diagnosis keterlambatan tumbuh kembang anak
Anda:
• Tes pendengaran
• Tes kemampuan bicara dan bahasa
• Tes penglihatan
• Tes darah
• Tes genetik
• Tes kromosom
• MRI scan untuk mencari kelainan pada sistem saraf dan otak
• Tes neurologis seperti elektro encephalogram (EEG), yang merekam
aktivitas gelombang otak listrik

Anda mungkin juga menyukai