Anda di halaman 1dari 20

DEPRESI

Muhammad wigrha

16-118
PENGERTIAN

Depresi merupakan gangguan mental yang serius yang ditandai


dengan perasaan sedih dan cemas. Menurut WHO, depresi
merupakan gangguan mental yang ditandai dengan munculnya
gejala penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu,
perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan
energi, dan penurunan konsentrasi (World Health Organization,
2010).
ETIOLOGI

1. Faktor biologis

Banyak penelitian menjelaskan adanya abnormalitas biologis pada pasien-pasien

dengan gangguan mood. Pada penelitian akhir-akhir ini, monoamine

neurotransmitter seperti norephinefrin, dopamin, serotonin, dan histamin

merupakan teori utama yang menyebabkan gangguan mood

2. Biogenic amines

Norephinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling

berperan dalam patofisiologi gangguan mood.


• Norephinefrin

Hubungan norephinefrin dengan gangguan depresi berdasarkan penelitian dikatakan bahwa


penurunan regulasi atau penurunan sensitivitas dari reseptor α2 adrenergik dan penurunan
respon terhadap antidepressan berperan dalam terjadinya gangguan depresi

• Serotonin

Penurunan jumlah dari serotonin dapat mencetuskan terjadinya gangguan depres, dan beberapa
pasien dengan percobaan bunuh diri atau megakhiri hidupnya mempunyai kadar cairan
cerebrospinal yang mengandung kadar serotonin yang rendah dan konsentrasi rendah dari uptake
serotonin pada platelet
3. Gangguan neurotransmitter lainnya

Ach ditemukan pada neuron-neuron yang terdistribusi secara menyebar pada korteks cerebrum. Pada neuron-
neuron yang bersifat kolinergik terdapat hubungan yang interaktif terhadap semua sistem yang mengatur
monoamine neurotransmitter. Kadar choline yang abnormal yang dimana merupakan prekursor untuk
pembentukan Ach ditemukan abnormal pada pasien-pasien yang menderita gangguan depresi

4. Faktor neuroendokrin

Hormon telah lama diperkirakan mempunyai peranan penting dalam gangguan mood, terutama gangguan
depresi. Sistem neuroendokrin meregulasi hormon-hormon penting yang berperan dalam gangguan mood,
yang akan mempengaruhi fungsi dasar, seperti : gangguan tidur, makan, seksual, dan ketidakmampuan dalam
mengungkapkan perasaan senang. 3 komponen penting dalam sistem neuroendokrin yaitu : hipotalamus,
kelenjar pituitari, dan korteks adrenal yang bekerja sama dalam feedback biologis yang secara penuh
berkoneksi dengan sistem limbik dan korteks serebral
5. Gaya Hidup

Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit

misalnya penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi.

6. Penyakit Fisik

Perasaan terkejut karena mengetahui seseorang memiliki penyakit serius


dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan diri dan penghargaan diri
(self-esteem) juga depresi.
KLASIFIKASI DEPRESI
Gangguan depresi terdiri dari berbagai jenis, yaitu:

1. Gangguan depresi mayor

Gejala-gejala dari gangguan depresi mayor berupa perubahan dari nafsu makan dan berat badan, perubahan pola

tidur dan aktivitas, perasaan bersalah, dan pikiran untuk bunuh diri yang berlangsung setidaknya ± 2 minggu

2. Gangguan dysthmic

Dysthmia bersifat ringan tetapi kronis (berlangsung lama). Gejala=gejala dysthmia berlangsung lama dari gangguan

depresi mayor yaitu selama 2 tahun atau lebih. Dysthmia bersifat lebih berat dibandingkan dengan gangguan depresi

mayor, tetapi individu dengan gangguan ini masi dapat berinteraksi dengan aktivitas sehari-harinya

3. Gangguan depresi minor

Gejala-gejala dari depresi minor mirip dengan gangguan depresi mayor dan dysthmia, tetapi gangguan ini bersifat

lebih ringan dan atau berlangsung lebih singkat


Tipe-tipe lain dari gangguan depresi adalah:

4. Gangguan depresi psikotik Gangguan depresi berat yang ditandai


dengan gejala-gejala, seperti: halusinasi dan delusi

5. Gangguan depresi musiman

Gangguan depresi yang muncul pada saat musim dingin dan


menghilang pada musim semi dan musim panas
GEJALA KLINIS DEPRESI

Gejala-gejala dari gangguan depresi sangat bervariasi, gejala-gejala


tersebut adalah:

1. Merasa sedih&bersalah

2. Merasa tidak berguna dan gelisah

3. Merasa cemas&kosong

4. Merasa mudah tersinggung

5. Merasa tidak ada harapan

6. Merasa tidak ada yang perduli


gejala-gejala lain yang dikeluhkan adalah:

1. Hilangnya ketertarikan terhadap sesuatu atau aktivitas yang dijalani

2. Kekurangan energi dan adanya pikiran untuk bunuh diri

3. Gangguan berkonsentrasi, mengingat informasi,dan membuat


keputusan

4. Gangguan tidur, tidak dapat tidur atau tidur terlalu sering

5. Kehilangan nafsu makan atau makan terlalu banyak

6. Nyeri kepala, sakit kepala, keram perut, dan gangguan pencernaan


Tingkat depresi dibagi menjadi beberapa tingkat:

1. Gangguan mood ringan dan depresi sedang ditandai dengan gejala


depresi berkepanjangan setidaknya 2 tahun tanpa episode depresi
utama. Untuk dapat diagnosis depresi ringan-sedang seseorang harus
harus menunjukkan perasaan depresi ditambah setidaknya dua lainnya
suasana hati yang berhubungan dengan gejala.

2. Batas depresi borderline ditandai dengan gejala perasaan depresi yang


berkepanjangan disertai perasaan depresi lebih dari dua suasana hati
yang berhubungan dengan gejala.
3. Depresi berat ditandai dengan gejala depresi utama selama 2
minggu atau lebih. Untuk dapat didiagnosis depresi berat harus
mengalami 1 atau 2 dari total 5 gejala depresi utama.

4. Depresi ekstrim ditandai dengan gejala depresi utama yang


berkepanjangan. Untuk dapat diagnosis depresi ekstrim
mengalami lebih dari 2 dari total 5 gejala depresi utama.
DIAGNOSIS DEPRESI

Beck Depression Inventory dibuat oleh dr.Aaron T. Beck, BDI merupakan


salah satu instrumen yang paling sering digunakan untuk mengukur derajat
keparahan depresi. Para responden akan mengisi 21 pertanyaan, setiap
pertanyaan memiliki skor 1 s/d 3, setelah responden menjawab semua
pertanyaan kita dapat menjumlahkan skor tersebut, Skor tertinggi adalah
63 jika responden mengisi 3 poin keseluruhan pertanyaan. Skor terendah
adalah 0 jika responden mengisi poin 0 pada keseluruhan pertanyaan.
Total dari keseluruhan akan menjelaskan derajat keparahan
1-10 = normal

11-16 = gangguan mood ringan

17-20 = batas depresi borderline

21-30 = depresi sedang

31-40 = depresi berat

>40 = depresi ekstrim


TERAPI
Pengobatan secara psikologikal

1. Terapi Kognitif

Terapi kognitif merupakan terapi aktif, langsung, dan time limited yang berfokus pada penanganan struktur mental
seorang pasien. Struktur mental tersebut terdiri ; cognitive triad, cognitive schemas, dan cognitive errors

2. Terapi Perilaku

Terapi perilaku adalah terapi yang digunakan pada pasien dengan gangguan depresi dengan cara membantu pasien
untuk mengubah cara pikir dalam berinteraksi denga lingkungan sekitar dan orang-orang sekitar. Terapi perilaku
dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, sekitar 12 minggu

3. Terapi Interpersonal

Terapi ini didasari oleh hal-hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal seorang individu, yang dapat memicu
terjadinya gangguan mood. Terapi ini berfungsi untuk mengetahui stressor pada pasien yang mengalami gangguan,
dan para terapis dan pasien saling bekerja sama untuk menangani masalah interpersonal tersebut
Pengobatan secara biologis

1. Tricyclic Antidepressants

Obat ini membantu mengurangi gejala-gejala depresi dengan mekanisme


mencegah reuptake dari norephinefrin dan serotonin di sinaps atau dengan cara
megubah reseptor-reseptor dari neurotransmitter norephinefrin dan seroonin.
Obat ini sangat efektif, terutama dalam mengobati gejala-gejala akut dari depresi
sekitar 60% pada individu yang mengalami depresi. Tricyclic antidepressants yang
sering digunakan adalah imipramine, amitryiptilene, dan desipramine
2. Monoamine Oxidase Inhibitors

Obat lini kedua dalam mengobati gangguan depresi mayor adalah


Monoamine Oxidase Inhibitors. MAO Inhibitors meningkatkan ketersediaan
neurotransmitter dengan cara menghambat aksi dari Monoamine Oxidase,
suatu enzim yang normalnya akan melemahkan atau mengurangi
neurotransmitter dalam sambungan sinaptik MAOIs sama efektifnya dengan
Tricyclic Antidepressants tetapi lebih jarang digunakan karena secara
potensial lebih berbahaya
3. Selective Serotonine Reuptake Inhibitors and Related Drugs

• Obat ini mempunyai struktur yang hampir sama dengan Tricyclic Antidepressants, tetapi SSRI
mempunyai efek yang lebih langsung dalam mempengaruhi kadar serotonin yaitu

• SSRI lebih cepat mengobati gangguan depresi mayor dibandingkan dengan obat lainnya.
Pasien-pasien yang menggunakan obat ini akan mendapatkan efek yang signifikan dalam
penyembuhan dengan obat ini.

• SSRI juga mempunyai efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat-obatan
lainnya.

• Kobat ini tidak bersifat fatal apabila overdosis dan lebih aman digunakan dibandingkan dengan
SSRI juga efektif dalam pengobatan gangguan depresi mayor yang disertai dengan gangguan
lainnya seperti: gangguan panik, binge eating, gejala-gejala pramenstrual
4. Terapi Elektrokonvulsan

Terapi ini merupakan terapi yang paling kontroversial dari pengobatan biologis.
ECT bekerja dengan aktivitas listrik yang akan dialirkan pada otak. Elektroda-
elektroda metal akan ditempelkan pada bagian kepala, dan diberikan tegangan
sekitar 70 sampai 130 volt dan dialirkan pada otak sekitarsatu setengah menit.
ECT paling sering digunakan pada pasien dengan gangguan depresi yang tidak
dapat sembuh dengan obat-obatan, dan ECT ini mengobati gangguan depresi
sekitar 50%-60% individu yang mengalami gangguan depresi
Source

• Kaplan and sadock psychiatry


• National institute of mental health
• Who
• Repository usu

Anda mungkin juga menyukai