Muhammad wigrha
16-118
PENGERTIAN
1. Faktor biologis
2. Biogenic amines
• Serotonin
Penurunan jumlah dari serotonin dapat mencetuskan terjadinya gangguan depres, dan beberapa
pasien dengan percobaan bunuh diri atau megakhiri hidupnya mempunyai kadar cairan
cerebrospinal yang mengandung kadar serotonin yang rendah dan konsentrasi rendah dari uptake
serotonin pada platelet
3. Gangguan neurotransmitter lainnya
Ach ditemukan pada neuron-neuron yang terdistribusi secara menyebar pada korteks cerebrum. Pada neuron-
neuron yang bersifat kolinergik terdapat hubungan yang interaktif terhadap semua sistem yang mengatur
monoamine neurotransmitter. Kadar choline yang abnormal yang dimana merupakan prekursor untuk
pembentukan Ach ditemukan abnormal pada pasien-pasien yang menderita gangguan depresi
4. Faktor neuroendokrin
Hormon telah lama diperkirakan mempunyai peranan penting dalam gangguan mood, terutama gangguan
depresi. Sistem neuroendokrin meregulasi hormon-hormon penting yang berperan dalam gangguan mood,
yang akan mempengaruhi fungsi dasar, seperti : gangguan tidur, makan, seksual, dan ketidakmampuan dalam
mengungkapkan perasaan senang. 3 komponen penting dalam sistem neuroendokrin yaitu : hipotalamus,
kelenjar pituitari, dan korteks adrenal yang bekerja sama dalam feedback biologis yang secara penuh
berkoneksi dengan sistem limbik dan korteks serebral
5. Gaya Hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit
6. Penyakit Fisik
Gejala-gejala dari gangguan depresi mayor berupa perubahan dari nafsu makan dan berat badan, perubahan pola
tidur dan aktivitas, perasaan bersalah, dan pikiran untuk bunuh diri yang berlangsung setidaknya ± 2 minggu
2. Gangguan dysthmic
Dysthmia bersifat ringan tetapi kronis (berlangsung lama). Gejala=gejala dysthmia berlangsung lama dari gangguan
depresi mayor yaitu selama 2 tahun atau lebih. Dysthmia bersifat lebih berat dibandingkan dengan gangguan depresi
mayor, tetapi individu dengan gangguan ini masi dapat berinteraksi dengan aktivitas sehari-harinya
Gejala-gejala dari depresi minor mirip dengan gangguan depresi mayor dan dysthmia, tetapi gangguan ini bersifat
1. Merasa sedih&bersalah
3. Merasa cemas&kosong
1. Terapi Kognitif
Terapi kognitif merupakan terapi aktif, langsung, dan time limited yang berfokus pada penanganan struktur mental
seorang pasien. Struktur mental tersebut terdiri ; cognitive triad, cognitive schemas, dan cognitive errors
2. Terapi Perilaku
Terapi perilaku adalah terapi yang digunakan pada pasien dengan gangguan depresi dengan cara membantu pasien
untuk mengubah cara pikir dalam berinteraksi denga lingkungan sekitar dan orang-orang sekitar. Terapi perilaku
dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, sekitar 12 minggu
3. Terapi Interpersonal
Terapi ini didasari oleh hal-hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal seorang individu, yang dapat memicu
terjadinya gangguan mood. Terapi ini berfungsi untuk mengetahui stressor pada pasien yang mengalami gangguan,
dan para terapis dan pasien saling bekerja sama untuk menangani masalah interpersonal tersebut
Pengobatan secara biologis
1. Tricyclic Antidepressants
• Obat ini mempunyai struktur yang hampir sama dengan Tricyclic Antidepressants, tetapi SSRI
mempunyai efek yang lebih langsung dalam mempengaruhi kadar serotonin yaitu
• SSRI lebih cepat mengobati gangguan depresi mayor dibandingkan dengan obat lainnya.
Pasien-pasien yang menggunakan obat ini akan mendapatkan efek yang signifikan dalam
penyembuhan dengan obat ini.
• SSRI juga mempunyai efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat-obatan
lainnya.
• Kobat ini tidak bersifat fatal apabila overdosis dan lebih aman digunakan dibandingkan dengan
SSRI juga efektif dalam pengobatan gangguan depresi mayor yang disertai dengan gangguan
lainnya seperti: gangguan panik, binge eating, gejala-gejala pramenstrual
4. Terapi Elektrokonvulsan
Terapi ini merupakan terapi yang paling kontroversial dari pengobatan biologis.
ECT bekerja dengan aktivitas listrik yang akan dialirkan pada otak. Elektroda-
elektroda metal akan ditempelkan pada bagian kepala, dan diberikan tegangan
sekitar 70 sampai 130 volt dan dialirkan pada otak sekitarsatu setengah menit.
ECT paling sering digunakan pada pasien dengan gangguan depresi yang tidak
dapat sembuh dengan obat-obatan, dan ECT ini mengobati gangguan depresi
sekitar 50%-60% individu yang mengalami gangguan depresi
Source