1. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat menyesuaikan kutipan dengan sumber aslinya.
2. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
3. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
4. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
5. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis
tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . .. ] atau [ sic].
6. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila
penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan
itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang
menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya :
a) Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman,
penulis] uang.
b) Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
Contoh
E. Cara Membuat Kutipan
a) Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja
berpendapat: “Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual.”
b) Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi
Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh
hasrat seksual.
Tiga teknik tersebut adalah di antara teknik yang paling sering digunakan. Hal-hal lain yang
perlu diperhatikan adalah:
1) Bila penulis lebih dari tiga orang, cukup menulis nama penulis yang pertama diikuti
dengan tulisan”et al” (et al = dan kawan-kawan).
2) Bila sumber itu kumpulan tulisan, tulis nama orang atau badan yang mengedit, diikuti
dengan “ed” (ed = editor).
3) Bila sumber itu terjamahan, ditulis pula nama penulis aslinya, tetapi di belakangnya ditulis
nama penerjamahnya. Judul buku yang ditulis boleh judul asli atau terjamahan.
4) Bila sumber itu tidak diketahui nama pengarangnya, ditulis nama sumbernya
(penanggung jawab) kemudian ditulis data lainnya.
5) Bila sumber itu surat kabar atau majalah, maka ditulis judul artikel, nama surat kabar atau
majalah, tanggal/bulan/tahun penerbitan.
F. Definisi Sistem Rujukan