Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

1. MUHAMMAD ALFIN NURHIDAYAT


KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN
ATAU DAFTAR PUSTAKA
A. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang


pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan
lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio,
internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi
dalam sebuah karangan.

Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan sebuah pengambilan


konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana yang tertulis dalam karya
tulisnya. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung
bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa
yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.
B. Jenis-Jenis Kutipan

1. Kutipan Langsung 2. Kutipan Tidak Langsung

kutipan langsung adalah kutipan yang


diambil secara lengkap kata demi kata, Kutipan tidak langsung biasa juga disebut
kalimat demi kalimat sesuai dengan teks kutipan isi. Kutipan ini merupakan pinjaman
aslinya. Kutipan langsung ini bentuknya pendapat dari seorang pengarang atau
ada yang panjang dan ada yang pendek. penulis berupa inti sari atau ikhtisar dari
Apabila kutipan itu kurang dari empat pendapat tersebut. Dalam kutipan tidak
baris ketikan termasuk kutipan pendek langsung penulis tidak mengutip secara
dan bila lebih dari empat baris ketikan keseluruhan kata dan kalimat yang terdapat
termasuk kutipan panjang. Kedua bentuk dalam teks aslinya. Penulis hanya mengambil
kutipan ini masing-masing mengikuti tata inti atau sari dari teks tersebut. Oleh karena
cara pengutipan yang berbeda. itu, kutipan tidak langsung tidak perlu
menggunakan tanda kutip.
Selain melalui sumber tertulis, kutipan juga
dapat diperoleh melalui ucapan langsung dari
seorang tokoh atau ilmuan. Prinsip pengutipan
yang diambil dari sumber lisan ini sama dengan 3. Kutipan atas Ucapan Lisan
prinsip pengutipan yang telah disebutkan di atas
(bergantung jenis kutipan yang digunakan).
C. Fungsi Kutipan

1. Untuk menegaskan isi uraian.


2. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat oleh penulis.
3. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan penulis.
4. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang digunakan.
5. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas.
6. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain sebagai
milik sendiri (plagiat).
D. Prinsip-Prinsip Kutipan

1. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat menyesuaikan kutipan dengan sumber aslinya.
2. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
3. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
4. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
5. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis
tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . .. ] atau [ sic].
6. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila
penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan
itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang
menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.

Cara memperbaikinya :
a) Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman,
penulis] uang.
b) Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

Contoh
E. Cara Membuat Kutipan

1. Cukup ditulis nama penulis, tahun penerbitan, dan halamannya.


a) Kutipan langsung. Misalnya: “Perilaku seks adalah segala tingkahlaku yang didorong oleh
hasrat seksual”. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, 1994 : 137).
b) Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (1994 : 137) berpendapat
bahwa, perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang dirorong oleh hasrat seksual.

2. Cukup dinulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan.


a) Kutipan langsung. Misalnya: Perilaku seks menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (Raja
Grafindo Persada: 1994) adalah: “Perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang didorong
oleh hasrat seksual”.
b) Kutipan tidak langsung. Misalnya: Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Raja Grafindo Persada
:1994).
3. Cukup ditulis nama penulis dan buku karangannya.

a) Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja
berpendapat: “Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual.”
b) Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi
Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh
hasrat seksual.
Tiga teknik tersebut adalah di antara teknik yang paling sering digunakan. Hal-hal lain yang
perlu diperhatikan adalah:

1) Bila penulis lebih dari tiga orang, cukup menulis nama penulis yang pertama diikuti
dengan tulisan”et al” (et al = dan kawan-kawan).
2) Bila sumber itu kumpulan tulisan, tulis nama orang atau badan yang mengedit, diikuti
dengan “ed” (ed = editor).
3) Bila sumber itu terjamahan, ditulis pula nama penulis aslinya, tetapi di belakangnya ditulis
nama penerjamahnya. Judul buku yang ditulis boleh judul asli atau terjamahan.
4) Bila sumber itu tidak diketahui nama pengarangnya, ditulis nama sumbernya
(penanggung jawab) kemudian ditulis data lainnya.
5) Bila sumber itu surat kabar atau majalah, maka ditulis judul artikel, nama surat kabar atau
majalah, tanggal/bulan/tahun penerbitan.
F. Definisi Sistem Rujukan

Sistem Rujukan adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah, yaitu


sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari
seorang penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya.
Dalam upaya menjaga etika ilmiah dalam hal penggunaan sumber lain
dalam sebuah tulisan, kita mengenal sistem catatan. Sistem ini
dikembangkan dalam tiap bidang ilmu selingkung sehingga muncul
variasi dalam penulisannya.
system perujukan yang sering digunakan, yaitu :

CATATAN KAKI (FOOTNOTES) DAFTAR PUSTAKA (CATATAN BELAKANG)

ialah catatan pada kaki halaman


kegunaanya untuk menyatakan sumber
suatu kutipan, pendapat, buah pikiran adalah semua sumber yang menjadi rujukan
fakta-fakta atau ikhtisar. Footnotes dapat seorang penulis dalam kegiatannya menulis
juga berisi komentar mengenai suatu hal sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut
yang dikemukakan didalam teks. Sistem harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim
catatan dapat dibagi dalam dua jenis: disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi
referensi dan informasi tambahan. atau Kepustakaan.

Anda mungkin juga menyukai