COGNITIVE FUNCTION
Abstraksi
Petunjuk yg baik utk fungsi intelektual secara
umum
Tergantung pd tkt pendidikan & pengalaman
kulturalnya
Tergantung pd fungsi bahasa yg utuh.
Gangguan fungsi kognitif suatu gangguan ke
arah demensia yg diperlihatkan dengan adanya
gangguan dalam berhitung, berbahasa, daya
ingat semantik (kata-kata) & pemecahan
masalah (problem solving).
Pemeriksaan fungsi kognitif MMSE (Mini
Mental State Examination)
Patofisiologi Gangguan Kognitif (Demensia)
Mekanisme ?
Beberapa hipotesis :
1. Hipotesis genetik
2. Hipotesis toksis & infeksi
3. Hipotesis vaskuler & metabolik
4. Hipotesis neurotransmiter : hipotesis kholinergik &
involusi neurotransmiter lain
Beberapa faktor yg diperkirakan sebagai
penyebab gangguan kognitif global :
1. Gangguan neurotransmiter
2. Gangguan cerebral blood flow
3. Gangguan metabolisme neuron
4. Patologi neuron
5. Gangguan homeostasis ion kalsium
Pandangan umum paling sering gangguan
neurotransmiter terjadi suatu kondisis
tertentu pada aktivitas sistem kolinergik,
noradrenergik, serotonergik, & dopaminergik di
celah sinaptik antar neuron sebagai akibat
proses patologik pada sel2 otak gangguan
kognitif
Rangkaian Mudah Lupa Wajar -- >
Demensia
1. Tersesat bepergian
2. Kemunduran pekerjaan yg disaksikan teman sekerja
3. Kesulitan menyebut nama atau kata, sedangkan
temannya tidak kesulitan
4. Sedikit materi yg diingat setelah membaca satu bab
buku
5. Sulit mengingat nama orang yg baru diperkenalkan
6. Kehilangan atau salah menaruh barang berharga
7. Gangguan konsentrasi yang nyata pada tes klinis
Diagnosis MCI dipastikan setelah :
• Penyakit Alzheimer 50 – 60 %
• Demensia vaskular 10 – 30 %
• Depresi 5 – 15 %
• Alkoholik 1 – 10 %
• Ggn metabolik 1 – 10 %
• Intoksikasi 1 – 10 %
Hidrosefalus 1–5%
Anoksia otak 1–2%
Infeksi SSP 1–2%
Tumor otak 1–2%
Trauma otak 1–2%
Hematoma subdural 1–2%
Lain-lain 10 – 20 %
Di Indonesia prevalensi demensia blm ada data
pasti.
Data dr bangsal saraf, stroke merupakan 50
% kasus kemungkinan etiologi demensia
terbanyak di Indonesia adalah demensia
vaskular (multi infark).
III. KLASIFIKASI
1. Menurut gambaran klinik
a. Global c. Afasik
b. Amnesik d. Visoperseptif
2. Menurut anatomi :
a. Kortikal : P. Alzheimer. P.Pick
b. Subkortikal :
Progressive supranuclear palsy
Sindrome Parkinson
Huntington
ALS
Hidrosefalus komunikan
3. Berdasarkan perjalanan penyakit :
a. Demensia Reversibel + 10-12%
disebabkan alkohol, obat-obat, kelainan
psikiatri, penyakit meningitis, trauma kepala,
hidrosefalus komunikan
b. Demensia Irreversibel proses
degeneratif : demensia alzheimer &
vaskuler
IV. GAMBARAN KLINIK
Sifat pelupa menonjol (recent memory)
Kesulitan mempelajari hal yg baru
Kemampuan intelektual (komprehensif,
kalkulasi, pengetahuan umum, memori).
Ggn pemikiran abstrak (pepatah, persamaan,
perbedaan)
Kemampuan konstruksional terganggu
Ansietas, iritabilitas, depresi.
V. DIAGNOSIS
1. Memastikan apakah betul demensia ?
• Anamnesis (Alloanamnesis)
• Gambaran klinik demensia / kriteria
demensia
• Tes / Pemeriksaan fungsi luhur (tes mini
mental, tes keadaan mental, dll)
2. Cari penyebab, faktor risiko/ pencetus
Kriteria diagnostik demensia :
5. Faktor lingkungan :
- Terutama intoksikasi aluminium
namun penelitian terakhir membuktikan
aluminium tdk begitu berperan.
6. Reaksi inflamasi
Pd fase akut reaksi inflamasi terjadi
pelepasan bbrp mediator. Mediator ini berperan
dlm merubah beta amiloid peptida yg larut
menjadi tdk larut yg bersifat toksik thd neuron.
7. Infeksi :
Belum jelas sbg faktor risiko, diduga infeksi
virus.
IV. GAMBARAN KLINIS
Gejala klinis :
Progresif mengenai fungsi intelek
Bbrp penderita mengalami periode statis
Gangguan kognitif timbul pd awal penyakit,
terutama gangguan memori.
Ggn memori :
>> recent memory, pd fase lanjut semua memori
terganggu.
Ggn berbahasa :
– Kemiskinan kosa kata
– Tdk dpt menyebutkan nama benda/orang yg
dihadapi (anomia konfrontasi).
Lebih sulit menyebut nama dlm satu kategori
(anomia kategori).
– Sirkumlosi lebih banyak menjabarkan
fungsi benda karena tdk dpt menyebutkan
nama benda tsb.
– Disartria
– Mutism
Ggn visuospasial : disorientasi orang, ruang,
dan waktu, ggn mengkopi, ggn menyusun balok
(fgs.konstruksi), kesukaran berpakaian.
Ggn emosi : labil, apatis / agresif, paranoid
Ggn abstraksi, matematik
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
d. Unlike AD :
Timbulnya mendadak
Ada gejala neurologik fokal
Kejang dan gangguan sejak dini
2. Menurut ICD 10 :
a. Pe fgs memori yg mengganggu aktivitas
sehari2.
b. Pe kemampuan intelektual yg mengganggu
aktivitas sehari-hari.
c. Tdk ada ggn kesadaran
d. Kemunduran kontrol emosi, perilaku sosial atau
motivasi.
e. Pe dibidang memori & kemampuan
intelektual minimal 6 bln
VII. DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Skor
- Riwayat hipertensi …….…………………………. 1
- Riwayat strok …………………………………….. 2
- Ada bukti aterosklerotik …………………………. 1
- Keluhan Neurologi fokal ………………………… 1
- Tanda Neurologi fokal ………………………….. 2
Tabel.2. Skor demensia oleh Loelo & Gondolfo
Skor
- Mulanya mendadak ……………………… 2
- Ada riwayat strok ………………………… 1
- Gejala fokal ………………………………. 2
- Keluhan fokal …………………………….. 2
- CT : terdpt daerah hipodens
• Tunggal ……………………………….. 2
• Multipel ……………………………….. 3
VIII. PENGOBATAN