Prescil Ulkus DM
Prescil Ulkus DM
Nama : Ny. S
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Penjual makanan
Alamat : Sidasari, Sampang
Tanggal Masuk : 25 November 2018
Tanggal Periksa : 12 Desember 2018
No. CM : 01072383
Bangsal : Dahlia
Riwayat Penyakit
sekarang
Keluhan Utama : Lemas & kaki mengeluarkan nanah
disertai bau busuk
Keluhan Tambahan : Nyeri sekitar ulu hati dan demam
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan lemas yang semakin
memberat semenjak 2 hari SMRS. Lemas dirasakan terus-
menerus seharian karena pasien tidak nafsu makan. Pasien
kehilangan nafsu makan sejak 2 minggu yang lalu karena
demam dan rasa nyeri pada daerah tungkai. Pasien
mengeluhkan demam disertai menggigil yang hilang timbul
sejak 2 minggu yang lalu. Demam dirasakan cukup tinggi dan
muncul saat malam hari, namun pada pagi esok hari demam
menurun. Nyeri sendi, BAB hitam maupun pembesaran perut
kiri disangkal.
Con’t
Selain itu pasien juga mengeluhkan mual. Mual dirasakan
setiap hari terutama saat pagi hari. Mual tidak diikuti
dengan muntah. Saat makan juga pasien merasakan
mual sehingga tidak menghabiskan makanan. Pasien
mengeluhkan nyeri pada daerah ulu hati. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk dan perih sekitar ulu hati. Nyeri dan
perih membaik setelah makan. Pasien juga memiliki luka
bernanah pada tungkai kanan bawah dan juga luka
dalam pada daerah lutut kanan. Luka pada pasien
sudah ada sejak 1 bulan yang lalu namun sejak 2 minggu
terakhir mengeluarkan nanah dan berbau busuk. Pasien
tidak pergi ke dokter dan hanya mengobati sendiri
lukanya dengan pengetahuan seadanya.
RPD RPK
R. Keluhan serupa Diakui (thn 2014, terdapat -
luka pada telapak kaki
kiri)
R. Hipertensi disangkal disangkal
R. DM Diakui (sejak usia 20 thn, diakui
namun tidak control dan
tidak minum obat-obatan
R. Asma disangkal disangkal
R. Operasi Diakui (2x : 2014, 2015) -
Operasi debridement
pada ulkus pedis sinistra
R. Penyakit Ginjal disangkal -
R. Cuci darah disangkal -
R. Penyakit paru disangkal disangkal
R. Penyakit jantung disangkal -
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Community
Pasien tingal bersama dengan suami dan 1 anaknya. Hubungan
pasien dengan keluarganya sangat dekat. Setiap antar anggota
keluarga saling membantu, menyayangi, dan mendukung satu
sama lain.
Home
Pasien tinggal di dalam rumah bertembok dengan sirkulasi udara
yang cukup memadai.
Occupational
Pasien seorang penjual makanan di tempat wisata namun sejak
2014 sudah tidak aktif lagi karena ulkus yang diderita.
Personal Habit
Pasien mempunyai pola makan yang tidak teratur dan sering
memakan gorengan, makanan manis, dan tidak ada pembatasan
makanan. Pasien kurang peduli terhadap kesehatan dan selama ini
sering mengobati sendiri luka pada kakinya ataupun sakit yang
lainnya dengan obat warung.
Status Generalis
Keadaan Umum
01 Sedang
Kesadaran/GCS
02 CM/ E4V5M6
Tanda Vital
03 Tek. Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Suhu : 37 o C
Resprasi : 24 x/menit
Cor Refleks - - - -
•Ins: Ictus cordis tak tampak pat
•Au: Suara jantung I-II murni, bising (-),
gallop (-) ulkus - - + -
Status lokalis
Terdapat ulkus dengan lesi luas pada cruris dextra dan
daerah genu dextra
Pemeriksaan LAB RSMS
Pemeriksaan radiologis
Rontgen Pedis Dextra 07/12/2018
Expertise 07/12/2018:
Spur pada aspek posterior
os calcaneus kanan
Tak tampak tanda
osteomyelitis
DIAGNOSIS
Ulkus DM
Diabetes Mellitus tipe 2
Dyspepsia
Hipotensi
Anemia Severe
Hipoalbuminemia
TERAPI PROGNOSIS
PO Ranitidine 1x1 tab Ad vitam : Dubia ad bonam
PO Mecobalamin 1x1tab Ad fungtionam : Dubia ad bonam
PO Cefadroxil 2x500 mg Ad sanationam : Dubia ad bonam
PO Metronidazole 3x500
mg
PO Metil prednisolone 3x4
mg
PO Cilostazole 1x1 tab
FOLLOW UP PASIEN
TGL S O A P
09/12 Mual (+) KU/Kes:Sedang/E4M5V6 Ulkus DM IVFD Nacl 0.9% 20
/18 TD : 110/60 mmHg tpm
muntah (-) RR: 18 x/menit DM tipe 2 Inj Ceftazidim 2x1 gr
Hp 15 Nyeri sekitar N : 78 x/menit Inj. Metronidazole
T : 37 °C 3x500mg
ulu hati (+) Dyspepsia Inj. MP 1x10mg
Pusing (+) Mata : CA +/+ Inj. Omeprazole 1x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Hipotensi amp
Lemas (+) Pulmo :SD vesikuler +/+, Rh -/- Inj. Ranitidin 1x1 amp
Kaki kanan
Wh -/- Anemia Inj. Mecobalamin
Abd : datar, BU (+), spleen dan Severe 1x1 amp
nyeri,sulit hepar tidak teraba PO Cilostazole 1x1
untuk Ext : akral hangat, edema -/-/-/- tab
digerakkan. , sianosis -/-/-/- PO Metformin
2x500mg
Status lokalis cruris dan genu Plasbumin 20% 100
dextra: terdapat luka luas cc
bernanah dengan dasar
jaringan. Disekitar luka terdapat
kulit yang menebal berwarna
putih dan jaringan nekrotik
dengan warna kehitaman.
diabetik neuropati
peripheral vascular disease
tekanan dan deformitas kaki
klasifikasi
Klasifikasi Ulkus Kaki Diabetik Wagner-Meggitt Klasifikasi Ulkus Kaki Menurut University Of Texas
Anamnesis
Ulkus
Diabeti
kum
Pemeriksaan Pemeriksaan
fisik Penunjang
Tatalaksana
Offloading
adalah pengurangan tekanan pada ulkus. Bed rest
merupakan satu cara yang ideal untuk mengurangi
tekanan tetapi sulit untuk dilakukan.
Total Contact Casting (TCC) merupakan metode
offloading . TCC dibuat dari gips yang dibentuk secara
khusus untuk menyebarkan beban pasien keluar dari area
ulkus
Kontrol Infeksi
Pada infeksi yang tidak membahayakan (non-limb
threatening) biasanya disebabkan oleh staphylokokus
dan streptokokus. Sehingga dapat diberikan antibiotika
oral, misalnya cephalexin, amoxilin-clavulanic, moxifloxin
atau clindamycin.
Sedangkan pada infeksi berat biasanya karena infeksi
polimikroba, seperti staphylokokus, streptokokus,
enterobacteriaceae, pseudomonas, enterokokus dan
bakteri anaerob misalnya bacteriodes, peptokokus,
peptostreptokokus. Pada infeksi berat harus dirawat
dirumah sakit, dengan pemberian antibiotika yang
mencakup gram posistif dan gram negatif, serta aerobik
dan anaerobik.
Pilihan antibiotika intravena untuk infeksi berat meliputi
imipenem-cilastatin, B-lactam B-lactamase (ampisilin-
sulbactam dan piperacilin-tazobactam), dan
cephalosporin spektrum luas
terimakasih
Daftar pustaka
American Diabetes Association; Standards of Medical Care in Diabetes 2014.
American Diabetes Association. Diabetes CareVolume 38, Supplement 1, January 2015.
USA.
American Diabetes Association (ADA) Diabetes Guidelines Summary Recommendations
from NDEI. 2016.
Doupis J, Veves A. Classification, Diagnosis, and Treatment of Diabetic Foot Ulcers.
Wound. May 2008; 20:117-126
Foster DW, et al. Diabetes melitus. Dalam: Harrison Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam.
Asdie, A, editor. Volume 5. Jakarta : EGC, 2000; 2196.
Frykberg RG. Diabetic Foot Ulcer : Pathogenesis and Management. Am Fam Physician,
Vol 66, Number 9. 2012. p 1655-62
Gustaviani R. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I dkk, editor. Jilid III. Edisi V. Jakarta : balai
penerbit FKUI, 2009.
Harding, Anne Helen et al. Dietary Fat and Risk of Clinic Type Diabetes. American
Journal of Epidemiology.2003;15(1);150-9.
Hawkins M, Rossetti L. Insulin Resistance and Its Role in the Pathogenesis of Type 2
Diabetes. In : Kahn CR, King GL, Moses AC, Weir GC, Jacobson AM, Smith RJ (Eds)
Joslin’s Diabetes Mellitus. Lippincott Williams & Wilkin. Philadelphia. Pg 425-448, 2005
Jones R. Exploring The Complex Care of The Diabetic Foot Ulcer. JAAPA. 2007
Leahy JL. B-cell Dysfunction in Type 2 Dia betes In: Kahn CR, King GL, Moses AC, Weir GC,
Jacobson AM , Smith RJ (Eds) Joslin’s Diabetes Mellitus. Lippincott Williams & Wilkin.
Philadelphia. Pg 449-462, 2005
Nathan MN, Buse JB, Mayer BD, Ferrannini E, Holman RR, Sherwin R et al. Medical
management of Hyperglycemia in Type 2 Diabetes A consensus Algorithm for the
Initiation and Adjustment of Therapy. A consensus statement of the American
Diabetes Association and the European Association for the Study of Diabetes.
Diabetes Care 2008; 31:1-11.
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.
2011. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta. 2011.
Persi, dkk. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup Berperan Besar Memicu Diabetes. 2008.
Price, Sylvia Aderson. Pankreas: Metabolisme glukosa dan diabetes mellitus. Patofisiologi :
Konsep klinis proses-proses/ Sylvia Anderson price, Lorraine Mc Carty Wilson; alih
bahasa, Brahm U. Pendit[et.al.]editor bahasa Indonesia Edisi 6. Jakarta; 2014;
hal.1259
Schwartz SI, Shires GT, Spencer FC, Daly JM; Fischer JE, Galloway AC, editors. Principles of
Surgery. 7th ed. New York: Mc Graw Hill; 2010.p.931-1004.
Soegondo S, dkk. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di
Indonesia 2011. Jakarta : PERKENI, 2011
Teixeria L. Regular physical exercise training assists in preventing type 2 diabetes
development: focus on its antioxidant and anti-inflammantory properties. Biomed
Central Cardiovascular Diabetology. 2011; 10(2);1-15.
Waspadji S, dkk. Komplikasi kronik diabetes: mekanisme terjadinya, diagnosis dan strategi
pengelolaannya. Dalam : buku ajar ilmu penyakit dalam. Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I dkk, editor. Jilid III. Edisi IV. Jakarta : balai penerbit FKUI, 2006.