Anda di halaman 1dari 17

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

KELOMPOK 6
“ISTIRAHAT DAN TIDUR”

DOSEN PENGAMPU :
WARIYAH,S.PD,M.KES

Di susun oleh :
Meilani Allisya
Nabilla Princesca Sudiar Asysura

Jalum : 1A
PENGERTIAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar


yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan
istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri
memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana
individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori
yang sesuai. Dengan perkataan lain tidur merupakan
suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan
hanya keadaan penuh dengan ketenangan tanpa
kegiatan, tetapi lebih kepada suatu urutan siklus yang
berulang.
FISIOLOGI TIDUR

Fisiologi tidur merupakan pengaturan


kegiatan tidur yang melibatkan hubungan
mekanisme serebral secara bergatian agar
mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk
dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas
tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi
retikularis. Sitem tersebut mengatur seluruh
tingkatan kegiatan susunan saraf pusat,
termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur
Karakteristik Istirahat
a. Merasakan bahwa segala sesuatu
dapat diatasi.
b. Merasa diterima.
c. Mengetahui apa yang sedang terjadi.
d. Bebas dari gangguan
ketidaknyamanan.
e. Mempunyai sejumlah kepuasan
terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan.
f. Mengetahui adanya bantuan sewaktu
memerlukan.
Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat
perkembangan. Tabel berikut ini merangkum kebutuhan tidur
manusia berdasarkan usia.

Tingkat Jumlah kebutuhan


UMUR
perkembangan tidur

0-1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hari

1-18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari

18bulan-3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari

3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari

6-12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari

12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari

18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hari

40-60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari

60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam /hari


FUNGSI DAN TUJUAN TIDUR
Tidur diduga bermanfaat untuk menjaga
keseimbangan mental, emosional, dan
kesehatan. Selain itu, stres pada paru-paru,
sistem kardiovaskuler, endrokrin dan lain-lainnya
juga menurun aktivitasnya. Energi yang
tersimpan selama tidur diarahkan untuk fungsi-
fungsi seluler yang penting. Secara umum
terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek
pada sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan
di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek
pada struktur tubuh yang dapat memulihkan
kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh, karena
selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas
organ-organ tubuh tersebut.
JENIS JENIS TIDUR
Berdasarkan prosesnya, terdapat dua jenis
tidur. Pertama, jenis tidur yang disebabkan oleh
menurunnya kegiatan di dalam sistem
pengaktifkan retikularis. Jenis tidur tersebut
disebut dengan tir gelombang lambat karena
gelombang otaknya sangat lambat, atau disebut
tidur non rapid eye movement (NREM). Kedua,
jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran
isyarat-isyarat abnormal dari dalam otak,
meskipun kegiatan otak mungkin tidak berarti.
Jenis tidur yang kedua ini disebut dengan jenis
tidur paradoks atau tidur rapid eye movement
(REM).
Tidur gelombang lambat (slow wave
sleep)/nonrapid eye movement (NREM).

Tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh,


dengan gelombang otak yang lebih lambat, atau juga dikenal
dengan tidur nyenyak. Ciri-ciri tidur nyenyak adalah
menyegarkan, tanpa mimpi, atau tidur dengan gelombang delta.
Ciri lainnya adalah individu berada dalam keadaan istirahat
penuh, tekanan dara menurun, frekuensi napas menurun,
pergerakan bola mata melambat,mimpi berkurang, dan
metabolisme menurun.
Perubahan selama proses NREM tampak melalui
elektronsefalograi dengan memperlihatkan gelombang otak
berada pada setiap tahap tidur NREM. Tahap tersebut, yaitu:
kewaspadaan penuh dengan gelombang beta yang
berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah, istirahat tenang yang
dapat diperlihatkan pada gelombang alfa, tidur ringan karena
terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis beta atau delta
yang yang bervoltase rendah, dan tidur nyenyak gelombang
lambat dengan gelombang delta bervoltase tinggi dan
berkecepatan 1-2 per detik.
Tahapan tidur jenis NREM :
1) Tahap I
Tahapan ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur
dengan ciri sebagai berikut: rileks, maih sadar dengan
lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari
samping ke sampng, frekuensi nadi dan nafas sedikit
menurun, serta dapat bangun segera selama tahap ini
berlagsung sekitar 5 menit.
2) Tahap II
Tahapan II merupakan tahap tidur ringan da n proses
tubuh terus menurun dengan ciri sebagai berikut: mata
pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi
napas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme
menurun, serta berlangsung pendek dan berakhir 10-15
menit.
3) Tahap III
Tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri
denyut nadi, frekuensi napas, dan proses
tubuh lainnya lambat. Hal ini disebabkan
oleh adanya dominasi sistem saraf
parasimpatis sehingga sulit untuk bangun.
4) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam
dengan ciri kecepatan jantung dan
pernapasan turun, jarang bergerak, sulit
dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi
lambung menurun, dan tonus otot menurun.
Tidur paradoks/ tidur rapid eye movement (REM)

Tidur jenis ini berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama
5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Priode pertama terjadi
selama 800-100 menit. Namun apabila kondisi orang sangat
lelah, maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tdur ini tidak
ada. Ciri tidur REM adalah sebagai berikut:
1) Biasanya disetai dengan mimpi aktif.
2) Lebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak NREM.
3) Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan
inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
4) Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.
5) Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak
teratur.
6) Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular,
tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster
meningkat, dan metabolisme meningkat.
7) Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga
berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TIDUR
1. Penyakit
Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang
dapat memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang disebabkan olehb
infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga
penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak
juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, atau bahkan tidak tidur.
2. Kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk
menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada
seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan.
3. Stres psikologis
Kondisi stres psikilogis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa.
Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan
sehingga sulit untuk tidur.
4. Obat
Obat juga dapat memengaruhi prose tidur. Beberapa jenis obat yang
memengaruhi proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretik yang dapat
menyebabkan insomnia, antidepresan yang dapat menekan REM, kafein yang
dapat meningkatkan saraf simpatis sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur,
golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia, dan golongan
narkotik dapat menekan REM sehingga mudah mengantuk.
GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN TIDUR
a. Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak
mampu mendapatkan tidur yang adekuat, baik secara kualitas maupun
kuantitas, sehingga individu tersebut hanya tidur sebentar atau sudah tidur.
b. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan.
Pada umumnya, lebih dari sembilan jam pada malam hari,yang disebabkan
oleh kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi, kecemasan,
gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan metabolisme.
c. Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat
mengganggu pola tidur. Misalnya, somnambulisme (berjalan-jalan dalam
tidur) yang dapat terjadi pada anak-anak.
d. Apnea tidur dan mendengkur
Pada umumnya, mendengkur tidak termasuk pada gangguan tidur, tetapi
mendengkur yang disetai dengan keadaan apnea dapat mendapat
masalah. Mendengkur disebabkan oleh adanya rintangan dalam pengaliran
udara di hidung dan mulut pada waktu tidur. Rintangan tersebut seperti
adanya adenoid, amandel, atau mendengkurnya otot di belakang mulut.
Ada tiga jenis PARASOMNIA
insomnia: Masalah tidur yang
1.Insomnia inisial yaitu lebih banyak terjadi
pada anak-anak :
kesulitan untuk
memulai tidur. • Night terrors dan
mimpi buruk
2.Insomnia intermiten
• Sleepwalking dan
yaitu kesulitan untuk
sleeptalking
tetap tertidur karena
• Bruksisme
seringnya terjaga.
• Enuresis
3.Insomnia terminal
yaitu bangun terlalu
dini dan sulit untuk
tidur kembali.
PERBEDAAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Secara umum, istirahat Tidur merupakan suatu


berarti suatu keadaan kondisi tidak sadar dimana
tenang, relaks, tanpa individu dapat dibangunkan
tekanan emosional, dan oleh stimulus atau sensori
bebas dari perasaan gelisah. yang sesuai. Dengan
Jadi beristirahat bukan perkataan lain tidur
berarti tidak melakukan merupakan suatu keadaan
aktivitas sama sekali. tidak sadarkan diri yang
Terkadang,berjalan-jalan di relatif, bukan hanya keadaan
taman juga bisa dikatakan penuh dengan ketenangan
sebagai suatu bentuk tanpa kegiatan, tetapi lebih
istirahat. kepada suatu urutan siklus
yang berulang.
KESIMPULAN
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang
mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan
istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal. Secara umum, istirahat berarti
suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan
emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada
batang otak,yaitu Reticular Activating System (RAS)
dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di bagian
atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang
dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran,
memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan
sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. Pada saat
sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada
saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai