Anda di halaman 1dari 8

RESUME KDKK

NAMA : YULI

NIM : P17324419048

1. Obat Oral

Obat oral merupakan obat yang pemakaiannya dengan cara memasukannya


lewat mulut, obat oral juga dapat dikatakam sebagai obat dalam.

Adapun obat oral menurut jenisnya meliputi :

- Pil
- Tablet
- Bubuk
- Drase
- Kapsul
- Sirup
Pada jenis obat oral yaitu pil merupakan jeni obat yang telah dilakukan pencampuran
dengan bahan koefisien dalam bentuk lonjong, bulat, dan lempengan. Pada saat
pemakaian obat oral jenis pil dianjurkan untuk langsung menelannya tanpa harus
dikunyah.
Contoh obat oral : Cefixime (antibiotic), Omeprazole (lambung), Amlodipine (Obat
menurunkan tekanan darah), Ondansentron (mual dan muntah.
2. Obat Rectal

Pemberian obat melalui rektal atau dubur. Cara ini memiliki efek sistemik lebih
cepat dan lebih besar dibandingkan peroral. 50% aliran darah dari bagian rectum
memintas sirkulasi portal. Jadi, biotransformasi obat oleh hati dikurangi. Rute
sublingual dan rektal mempunyai keuntungan tambahan, yaitu mencegah penghancuran
obat oleh enzim usus atau pH rendah di dalam lambung.
Contoh obat rectal : microlax (mengatasi sulit BAB), suppositoria, enema, ovula

3. Obat Parenteral

Untuk obat yang absorpsinya buruk melalui saluran cerna untuk obat seperti
insulin yang tidak stabil dalam saluran cerna. Pemberian parenteral juga digunakan
untuk pengobatan pasien tidak sadar dan dalam keadaan yang memerlukan kerja obat
yang cepat.
Contoh obat parenteral : melalui intravena, melalui intramuscular, subkutan (epineprin)

4. Obat topical

Obat topical adalah jenis obat yang cara pakainya dioleskan langsung pada
permukaan kulit. Obat topical terbagi menjadi beberapa jenis, yakni krim, busa, gel,
losion, dan salep
- Obat krim
Umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kulit berlingkup luas,
mulai dari gigitan serangga, ekstrim, dermatitis, ruam, hingga rasa gatal pada
organ intim. Obat ini pun bisa digunakan untuk mengurangi bengkak dan
kemerahan akibat alergi.
Bahan-bahan dalam krim dapat berupa kortikosteroid (hidrokortison), asam
salisilat, atau retinoid
- Obat busa
Obat topical berbentuk busa ditemukan pada produk pembasmi jerawat
serta bius local. Bius biasanya diberikan sebelum seseorang menjalani prosedur
seperti endoskopi. Jika menggunakan obat busa untuk jerawat, obat bisa
dioleskan langsung pada jerawat yang muncul. Sementara itu, obat busa yang
diperuntukkan sebagai bius harus digunakan oleh tenaga medis dengan mengikti
dosis yang dianjurkan.
- Obat gel
Gel topical umumnya digunakan untuk mengatasi nyeri otot dan sendi,
terutama pada penderita radang sendi, sakit punggung, dan cedera otot.
Kandungan mentol dan metil salisilat didalamnya beekrja dengan memberikan
sensasi dingin, lalu disusul dengan rasa hangat sehingga teralihkan dari nyeri.
- Obat losion
Losion topical dapat mengandung asam salisilat, vitamin D, atau
pelembab. Obat ini digunakan untuk mengatasi gatal, kemerahan, dan
pembengkakan akibat penyakit kulit. Losion topical memiliki keunggulan
dibandingkan obat topical lainnya, yakni memerangkap air sehingga kelembapan
kulit tetap terjaga.
- Obat salep
Salep adalah obat topical berbasis minyak atau lemak yang mengandung
bahan aktif sesuai fungsi utamanya, mulai darii asam salisilat, pelembap,
antibiotic, hingga vitamin D.

5. Obat vagina

Untuk mengobati keluhan infeksi dan gatal pada vagina, biasanya diperlukan
obat berbentuk krim dan supposituria.
- Krim
Beberapa krim vagina mungkin hanya diperuntukan bagi pengobatan are
di luar vagina, seperti vulva dan labia (bibir vagina), bukan dimasukkan ke
dalam vagina
- Tablet dan suppositoria
Suppositoria adalah cara pemberian obat lewat tabung pipa khusus yang
dimasukkan ke anus, vagina, atau uretra.

6. Analgetik

Analgetik adalah obat untuk menghilangkan rasa sakit akibat radang sendi,
operasi, cedera, sakit gigi, sakit kepala, kram menstruasi, dan nyeri otot.
Ada beberapa kemungkinan efek samping dari penggunaa obat ini yaitu sakit perut,
sakit kepala, kulit mudah memar, telinga berdenging, mual, muntah dan sembelit.
Ada berbagai jenis obat analgetik misalnya golongan opioid (opium) seperti oxycontin,
dolopine, atau methadose. Selanjutnya ada paracetamol, aspirin, serta golongan obat
anti inflamasi nonsteroi, seperti advil, aleve, Celebrex, dan lainnya.
7. Antipiretik

Antipiretik adalah jenis obat yang dapat menurunkan demam dan mengatasi
gejalanya. Untuk meredakan nyeri atau rasa sakit yang biasanya muncul bersamaan
dengan demam.
Ada beberapa jenis obat antipiretik, yaitu:
- Salisilat (seperti aspirin, salisilamid)
- Para-aminofenol (misalnya asetaminofen dan fenasetin)
- Obat antiinflamsi nonsteorid (AINS) – ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen
Penggunaan obat ini pada umumnya harus menunggu demam atau memiliki suhu tubuh
lebih dari 37,5 derajat celcius. Ada juga yang menyebutkan baru boleh dipakai jika suhu
tubuh mencapai lebih dari 38,5 derajat celcius.

8. Inflamasi
Inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap pathogen dan alterasi
mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera seperti terbakar atau terinfeksi. Inflamasi mempunyai 3 peran penting
dalam perlawan terhadap infeksi yaitu:
- Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor kelokasi infeksi untuk
meingkatkan performa makrofaga.
- Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Bagian tubuh yang megalami inflamasi memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
1. tumor atau membengkak
2. calor atau menghangat
3. dolor tau nyeri
4. rubor atau memerah
5. function laesa atau daya pergerakan menurun
Adapun indikasinya yaitu radang rematik, radang usus, radang pada ginjal,
radang pada mata, radang karena asma, dan lainnya. Bisa juga digunakan untuk
pasien kanker, sebagai terapi pendukung kemoterapi.

9. Antibiotik
Antibiotik adalah kelompok obay yang digunakan untuk mengatasi dan
mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan
bakteri berkembang biak di dalam tubuh. Ada pun beberapa pertimbangan lain sebelum
pasien diberikan antibiotic, yaitu :
- Infeksi yang diderita adalah infeksi menular
- Terasa mengganggu dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh dengan
sendirinya
- Terdapat resiko tinggi menyebabkan komplikasi

Anda mungkin juga menyukai