Nim : 2015401110005
Mk : Farmakologi
1. Rute Oral
Meminum obat secara oral umumnya ditujukan untuk obat berbentuk cair,
tablet, kapsul, atau tablet kunyah. Ini merupakan cara pemberian obat yang paling
umum karena jauh lebih mudah, aman, dan murah dibandingkan metode lainnya.
setelah diminum, obat akan diserap oleh dinding usus. Proses ini dapat
dipengaruhi oleh makanan dan obat lain yang Anda konsumsi. Obat yang telah
diserap kemudian diuraikan oleh hati sebelum akhirnya diedarkan oleh darah ke
seluruh tubuh.
Relatif sedikit obat yang diberikan dengan cara ini karena inhalasi harus dimonitor
untuk memastikan bahwa seseorang menerima jumlah yang tepat dari obat dalam
waktu tertentu. Selain itu, peralatan khusus mungkin diperlukan untuk
memberikan obat dengan rute ini. Biasanya, metode ini digunakan untuk
pemberian obat yang bekerja secara khusus pada paru-paru, seperti obat antiasma
aerosol dalam wadah dosis terukur (disebut inhaler), dan untuk pemberian gas
yang digunakan untuk anestesi umum.
8. Rute Nebulisasi
Serupa dengan rute inhalasi, obat yang diberikan dengan nebulisasi
(dikabutkan) harus diubah menjadi aerosol berupa partikel kecil untuk mencapai
paru-paru. Nebulisasi memerlukan penggunaan perangkat khusus, paling sering
sistem nebulizer ultrasonik atau jet. Menggunakan perangkat benar membantu
memaksimalkan jumlah obat dikirim ke paru-paru. Obat-obat yang diberikan
melalaui rute ini misalnya tobramisin (untuk cystic fibrosis), pentamidin
(pneumonia Pneumocystis jirovecii), dan albuterol atau salbutamol (untuk
serangan asma).
Efek samping bisa terjadi bila obat disimpan langsung di paru-paru (seperti batuk,
mengi, sesak napas, dan iritasi paru-paru), penyebaran obat ke lingkungan
(mungkin mempengaruhi orang lain), dan kontaminasi dari perangkat yang
digunakan untuk pengabutan (terutama bila perangkat digunakan kembali dan
tidak cukup dibersihkan). Menggunakan perangkat benar membantu mencegah
efek samping.
Suatu obat dapat dibuat atau diproduksi dengan cara yang memperpanjang
penyerapan obat dari tempat suntikan selama berjam-jam, hari, atau lebih lama.
Produk tersebut tidak perlu diberikan sesering produk obat dengan penyerapan
yang lebih cepat.
a. Tablet : sediaan padat kompak dibuat secara kempa/ cetak, dalam bentuk
lingkaran pipih kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu
jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa zat tambahan. Perbedaan dengan
kaplet berada pada bentuknya yang silinder memanjang.
1) Tablet kempa paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk
serta penandaannya tergantung desain cetakan.
2) Tablet cetak dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa
lembab dalam lubang cetakan
3) Tablet trikurat tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris.
sudah jarang ditemukan
4) Tablet hipodermik dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut
sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik,
sekarang diberikan secara oral. Contohnya : Andantol, sagalon,
5) Tablet sublingual dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan
dengan meletakan tablet di bawah lidah. Contohnya : obat jantung
(nitrogliserin dan verapamil).
6) Tablet bukal digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
7) Tablet Effervescent tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah
tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. pada etiket tertulis "tidak untuk
langsung ditelan" Contohnya : protecal, redoxon, CDR, sangobion.
8) Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga
mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
Contohnya : antasida (obat lambung) mebendazole (obat kecacingan)
multivitamin anak.
b. Pil : sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat.
c. Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut dalam air, terbuat dari gelatin atau bahan lain yang sesuai.
Contohnya : diapet,alpentin,
d. Serbuk : campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
e. Suppositoria : sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk biasanya bentuk
peluru yang diberikan melalui rektal/ anus, vagina atau uretra. Umumnya
meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Contohnya Anusol Suppo
(Antihemorroid), Dulcolax Suppo (Laxative), Kaltrofen Suppo (Analgetic,
Anti Inflamasi ), Custodiol Suppo (Laxative)
f. Implan (Implants) atau pellet : sediaan padat steril berukuran kecil, berisi obat
dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara
pengempaan atau pencetakan.
a. Salep : sediaan setengah padat mengandung bahan obat harus larut atau
terdispersi homogeny dalam dasar salep yang cocok.
b. Krim (Cream) : sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Terdiri atas 2
fase yang sulit bercampur yaitu fase air dan fase minyak.
c. Gel : Sediaan setengah padat / semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi
oleh suatu cairan.
a. Larutan : sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut, misal terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur. Contohnya : obat sirup, obat kumur,
obat tetes mata, obat suntik, betadin.
b. Elixir : sediaan berupa larutan yang sebagai pelarut utama digunakan etanol
untuk meningkatkan kelarutan obat, mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat seperti gula/ zat pemanis, zat warna, zat pewangi dan
zat pengawet yang digunakan sebagai obat dalam. Contohnya : medicated
elixir adalah Dexamethasone Elixir, Acetaminophen Elixir, Diphenhydramin
HCL Elixir.
c. Suspensi : sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Contohnya : Mylanta, Promag dalam sediaan cair),
suspensi kering antibiotik (sirup kering amoksisilin), bahkan losion kalamin.
d. Emulsi : sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Contohnya : Oral : scott emulsion,
curcuma plus, curvit. Topical contoh: dermacare emollient cream.