OG
LATAR
BELAKANG Perdarahan 30%
Hipertensi dalam kehamilan 25%
Infeksi 12 %
Insiden preeklamsia di
Indonesia 128.273 pertahun
(5,3%)
Hipertensi : Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90
mmHg diastolik pada 2 kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan
PENGERTIAN lengan yang sama
HIPERTENSI
KRONIK Hipertensi yang terjadi sebelum kehamilan atau sebelum UK 20 minggu
HIPERTENSI hipertensi yang terjadi sesudah usia kehamilan 20 minggu tanpa disertai
GESTASIONAL tanda-tanda preeklamsia
SUPERIMPOSED
Kondisi hipertensi yang memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai
PREEKLAMPSIA tanda tanda preeklamsia
PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
KLASIFIKASI PREEKLAMPSIA YANG BARU
JANGAN mengangap
preeklamsia :
RINGAN
Proteinuria > +1
Edema paru
Nulipara
FAKTOR Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
RISIKO Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
Kehamilan multipel
Hipertensi kronik
Penyakit Ginjal
ANTIHIPERTENSI
PEMBERIAN
MAGNESIUM
SULFAT UNTUK
MENCEGAH
KEJANG
Kortikosteroid
pada Sindrom
HELLP
•Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada kehamilan
adalah untuk keselamatan ibu dan mencegah penyakit
serebrovaskuler
N
S
I
MAGNESIUM SULFAT
•Merupakan pilihan utama pada Pasien preeklamsia berat dibandingkan diazepam atau
fenitoin untuk mencegah terjadinya kejang atau kejang berulang (1a/A)
•Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis
dalam 30 menit (73 tts / menit)
Memperbaiki
↓produksi faktor
↓iskemi plasenta biovailabilitas faktor
antiangiogenik
angiogenik( PIGF dan
VEGF )
Meningkatkan fleksibilitas
MgSO4
arteri sentral
Tabel 6. Uji acak kortikosteroid pada pasien sindrom HELLP
Peneliti Deksametason (n) Kontrol (n) Hasil penelitian
Megann, dkk 12 13 Perbaikan kadar trombosit, SGPT, LDH
Megann, dkk 20 20 dan tekanan darah arteri rata – rata
Vigil-De 17 17 Perbaikan kadar trombosit
Yalsin, dkk 15 15 Perbaikan kadar trombosit, SGOT,
Isler, dkk 19 21 Perbaikan SGOT, LDH, tekanan darah
arteri
1. Pemberian kortikosteroid antenatal berhubungan dengan penurunan
mortalitas janin dan neonatal, RDS, kebutuhan ventilasi mekanik/CPAP,
kebutuhan surfaktan dan perdarahan serebrovaskular, necrotizing
enterocolitis serta gangguan pekembangan neurologis.