Pembimbing:
dr. July Ivone, MKK., M.Pd.Ked
Disusun Oleh:
Vania Damara P. – 1415025
Cindy Floretta N. – 1415028
Angelina Evita D. – 1415030
Fauzie Ilhamsyah M. – 1415055
Buangan yang kehadirannya pada suatu Cairan buangan yang berasal dari
saat dan tempat tertentu tidak rumah tangga, industri, tempat-
dikehendaki lingkungannya karena tidak tempat umum lainnya yang
mempunyai nilai ekonomi. mengandung bahan atau zat yang
Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/ 1999 dapat membahayakan kehidupan
Juncto PP 85/1999 “sisa suatu usaha manusia serta menganggu
dan/atau kegiatan manusia.” kelestarian lingkungan.
Pembagian Air Limbah
Feses
ALRT Berpotensi tdpt mikroba pathogen (E. coli).
Urin
Tdpt nitrogen & fosfor, kemungkinan kecil mikroorganisme.
Greywater
berasal dr dapur (tempat cuci piring), air bekas cuci pakaian
(air dari saluran pembuangan mesin cuci), dan air mandi.
Pemanfaatan Greywater
Lanjutan ...
Excreta
transport utama waterborne disease
Feses Urine
Blackwater/ Sewage istilah yang digunakan untuk air limbah yang
mengandung kotoran manusia HARUS diolah terlebih dahulu karena
mengandung bakteri patogen disalurkan ke septic tank atau langsung
disalurkan ke sewage system untuk kemudian diolah dalam instalasi pengolahan
air limbah domestik (greywater).
Perbedaan Blackwater dan Greywater
BLACKWATER GREYWATER
Nitrogen <<< Nitrogen >>>
Patogen >>> Patogen <<
Dekomposisi > sulit Dekomposisi > mudah
Air Limbah Industri (ALI)
Air limbah yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi.
Kandungan bervariasi tergantung bahan baku yang digunakan : nitrogen, sulfida, amoniak,
lemak, zat pewarna, mineral, dan logam berat.
Beberapa fungsi pemanfaatan air dalam industri antara lain:
Sebagai air pendingin untuk memindahkan panas yang terjadi dari proses industri.
Untuk mentransportasikan produk atau bahan baku.
Sebagai air proses misalnya sebagai umpan boiler, pada pabrik minuman.
Untuk mencuci dan membilas produk dan atau gedung serta instalasi.
Air Limbah Kotapraja
Karakteristik biologis
Bakteri patogen dalam air
limbah biasanya golongan E.
coli.
Tujuan Pengelolaan Air Limbah
Untuk menstabilkan bahan organik melalui proses stabilisasi. Materi organik akan diuraikan oleh
bakteri.
Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan patogen.
Air dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko gangguan kesehatan.
Cara Purifikasi Air Limbah
Proses Kimia
Lanjutan …
Gangguan kesehatan
Penurunan kualitas lingkungan
Gangguan terhadap keindahan
Gangguan terhadap kerusakan benda
Parameter Air Limbah
5. Settleable Solid
Lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang tenang
selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.
9. Kekeruhan (Turbidity)
Ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur
keadaan air sungai.
10. Lumpur ( Sludge)
Jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami penguapan pada suhu
103-1050C dari suatu limbah.
(+) murah
(-) memerlukan lahan yang luas
1. Kolam anaerobik
untuk mengolah limbah yang
mengandung bahan organik sangat
pekat.
2. Kolam fakultatif
untuk menguraikan dan
menurunkan konsentrasi bahan organik
yang ada didalam limbah yang telah
diolah kolam anaerobik.
Primary Treatment:
Bertujuan untuk memisahkan padatan
dan air secara fisik. Terdiri dari 2 proses:
1.Penyaringan (filtration)
Bertujuan untuk mengurangi padatan lumpur dan partikel koloid dengan
melewatkan air limbah pada media porous. Alat filtrasi yang banyak
digunakan adalah saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan
multimedia, percoal filter, microstaining, vacuum filter.
2. Pengendapan (sedimentation)
Bahan kimia dapat ditambahkan untuk menetralkan keadaan atau
meningkatkan pengurangan dari partikel yang tercampur. Pengendapan
akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan biologis
berikutnya. Dan pengendapan yang terjadi adalah pengendapan secara
gravitasi.
Untuk mempercepat proses pengendapan dapat ditambahkan tawas.
Apabila hasil buangan ke sungai dengan sedikit partikel zat tercampur,
maka peralatan yang digunakan adalah penjernih , sedangkan jika
penekanannya menghasilkan partikel padat yang jernih, maka dikenal
dengan pengental.
Secondary treatment:
Bertujuan untuk mengkoagulasikan dan menghilangkan koloid serta menstabilisasi zat
organik dalam limbah. Terdiri dari 2 proses:
1. Proses aerobik
Dilakukan menggunakan lumpur aktif (banyak mengandung bakteri pengurai) +
penambahan O2. Hasil akhir: CO2, uap air serta sisa lumpur
2. Proses anerobik
Penguraian tanpa O2. Hasil akhir: biogas (campuran metana dan CO2), uap air, sisa
lumpur.
Tertiary treatment:
Bertujuan untuk menghilangkan nutria atau unsur hara khususnya nitrat dan fosfat.
Cara: pemusnahan mikroorganisme patogen dengan penambahan klor pada air limbah.
Komposisi air limbah domestik
• Apartemen
• High-rise: 35-75 gal/orang/hari
(tipikal:50)
• Low-rise: 50-80 gal/orang/hari
(tipikal:65)
• Motel
• Dengan dapur: 90-180 gal/orang/hari
(tipikal:70)
• Tanpa dapur: 75-150 gal/orang/ hari
(tipikal:70)
Aspek yang
Mempengaruhi
Pengelolaan Air Limbah
1. Demografi
Pengelolaan sistem air limbah ditinjau dari sudut demografi lebih melihat
pada unsur kepadatan penduduk termasuk perkotaan atau perdesaan, bukan
berdasarkan pembatasan administrasi.
Baik kawasan perkotaan/pedesaan klaster-klister kepadatan penduduk
yang berbeda dan kondisi sosial yang berbeda pula.
Seseorang dapat membuat sarana septik tank tetapi banyak juga masyarakat
tidak mampu.
Secara teknis dan kesehatan untuk kepadatan tertentu, yaitu > 50 orang/ha
penggunaan cubluk sudah mengakibatkan kontaminasi pada sumur-sumur
tetangga.
Kepadatan lebih dari 100 orang/ha penggunaan septik tank dengan bidang
resapannya akan memberikan dampak kontaminasi bakteri E-coli dan
pencemaran pada tanah dan air tanah.
2. Ekonomi
Hal terpenting pada aspek ekonomi adalah kelayakan secara ekonomis, yang
dimaksud adalah kelayakan antara biaya sanitasi sistem terpusat dan sistem
setempat Bila tingkat kepadatan penduduk lebih dari 300 orang/ha
pengolahan air limbah sistem terpusat layak dilakukan.
Pemilihan kapasitas sistem pengelolaan harus memenuhi skala ekonomi, hal
ini dimaksud bahwa sistem yang dibangun harus memberikan pengembalian
keuntungan yang optimal sehingga jangan sampai biaya perkapita dari satu
sistem menjadi tinggi disebabkan oleh jumlah pelayanan yang tidak layak.
3. Sosial
Intensitas hujan tropis yang tinggi akan memberikan run off (gelontoran) yang
sangat besar dibanding aliran air limbah, sehingga sistem saluran terpisah
antara air hujan dan air limbah akan relatif lebih ekonomis dan sehat.
Posisi bangunan sanitasi kawasan pasang surut harus memperhatikan muka air
tertinggi, untuk sanitasi setempat penggunaan septik tank dengan upward
flow (aliran menaik) yang disebut vertikal septik tank dapat diterapkan.
Untuk pengelolaan air limbah yang dibuang ke danau dan waduk harus
mengendalikan kadar nitrogen dan fosfor karena akan memicu pertumbuhan
algae biru dan gulma yang akan menutupi permukaan air.
5. Teknis dan Kesehatan
Agar konstruksi, proses dan keluaran memenuhi esensi kesehatan, diantaranya:
Jarak bidang resapan tangki septik dengan sumber air minum harus dijaga dengan jarak >
10 m untuk jenis tanah liat dan > 15 m untuk tanah berpasir.
Kepadatan 100 orang/ha dengan menggunakan sanitasi setempat memberikan dampak
kontaminasi bakteri E-coli yang cukup besar terhadap tanah dan air tanah, jadi bagi
penggunan sanitasi individual pada kawasan ini penerapan anaerobic filter sebagai
pengganti bidang resapan.
Hasil pengolahan limbah cair harus dibebaskan dari bakteri E-coli dengan proses maturasi
atau menggunakan desinfektan, dengan demikian setiap Instalasi Pengolahan Air Limbah
harus dilengkapi salah satu dari kedua jenis sarana tersebut.
Sebaiknya alat-alat sanitair menggunakan model water trap (leher angsa) untuk
mencegah bau dan serangga keluar dari pipa buangan ke peralatan tersebut.
Penggunaan pipa pembuang udara pada sistem plumbing harus mencapai plafon bagian
atas.
Proses Pengelolaan Kimia
Pembuangan tinja secara tidak baik dan sembarangan dapat mengontaminasi air, tanah, atau
menjadi sumber infeksi, kontaminasi makanan, perkembang biakan lalat terutama waterborne
disease.
Faktor yg mempengaruhi ukuran jarak yg aman antara lubang kakus dengan sumber air minum
adalah faktor hidrobiologi, topografi tanah, meteorologi, jenis mikroorganisme, kebudayaan,
frekuensi pemompaan.
Pengelolaan Ekskreta
Unsewered Areas
Unsewered Areas
metode yang tidak menggunakan saluran air dan tempat pengolahan air kotor
A. Service type (conservancy system)
B. non service type (sanitary latrines)
C. Latrines suitable for camps
D. temporary use
Service Type (conservancy system)
Keuntungan :
Tidak memerlukan pembersian setiap hari
Lubang gelap tidak cocok bagi lalat untuk berkembang
Lokasi 15 m dari sumber air, tidak akan menimbulkan pencemaran
Kekurangan :
Lubang cepat penuh kapasitas kecil
Auger tidak selalu tersedia
Banyak tempat dengan lapisan tanah lunak sulit menggali lubang > 3 m
Banyak daerah berair mecemari permukaan tanah
Cara kerja : anaerob digestion
Dug Well Latrine
• Keuntungan :
Mudah dibuat dan tidak butuh alat khusus
Digunakan lebih lama karena kapasitas selama 5 tahun untuk 4 – 5 orang
• Cara kerjanya : anaerob digestion.
Water Seal Type of Latrine
Fungsi penting :
Mencegah kontak dengan lalat
Mencegah bau busuk.
Keuntungannya :
Memenuhi syarat estetika
Dapat ditempatkan di dalam rumah
Aman untuk anak-anak.
Lanj...
Jika lubang yang digali jauh dari plat tempat jongkok, disiapkan pipa
penghubung diameter 7,5 cm, panjang minimal 1 m berujung bengkok (tipe
indirek). Pada tipe direk, pipa penghubung tidak digunakan serta paling baik
digunakan pada daerah tanah keras dan tidak mudah runtuh. Kelebihan tipe
indirek jika lubang penuh, lubang kedua dapat dibuat hanya dengan
mengubah arah pipa penghubung.
Memiliki super structure untuk kebebasan pribadi.
Tidak digunakan untuk pembuangan bahan lain, plat harus sering dibersihkan
agar selalu kering dan bersih.
Septic tank
Anaerobic disgestion, yaitu benda padat diuraikan oleh bakteri anaerob dan
jamur senyawa kimia yang sederhana, cairan yang keluar disebut affluent
Anaerobic oxidation, yaitu affluent dioksidasi nitrat dan air
Aqua privy (cubluk berair)
Fungsi sama dengan septic tank, kakus ini memiliki bak kedap air.
Bentuk tanki sirkuler/ rektanguler. Lubang pada tanah diameter 80 – 120 cm,
kedalaman 2,5 – 8 m. Dindingnya ditembok agar tidak mudah runtuh.
Lama pemakaian 5-15 tahun.
Jika tinja mencapai 50 cm dari permukaan tanah cubluk sudah penuh
ditimbun dengan tanah biarkan 9 – 12 bulan isi cubluk dapat diambil dan
dipakai menjadi pupuk lubang dapat digunakan kembali.
Kakus hanya baik dibangun ditempat yang banyak mengandung air.
Chemical closet
Terdiri dari tanki metal berisi cairan desinfektan (kaustik soda) ditambah
dengan bahan penghilang bau.
Tempat duduk diletakkan langsung diatas tanki.
Tidak ada yang boleh dimasukkan ke dalam kloset kecuali kertas toilet.
Tinja dapat dicairkan dan disterilisasi dengan bahan kimia
Setelah beberapa bulan isi harus dibuang.
Digunakan dalam sarana transportasi, seperti kereta api dan pesawat.
Latrines Suitable for Camps and
Temporary Use
Kakus untuk kebutuhan sementara, jenis kakus:
Shallow trench latrine
Penggunaan waktu singkat.
Lebar 30 cm, kedalaman 90 – 50 cm, , panjang 3 – 3,5 m untuk 100 orang.
Saluran terpisah untuk laki-laku dan perempuan
Setiap kali digunakan kotorannya ditutup dengan tanah
Bila isi saluran mencapai 30 cm kakus ditutup bila perlu buat saluran baru
lagi.
Lanj...
Pada sistem pembuangan limbah cair yang menerapkan water carriage system
atau severage system, ekskreta dan air limbah disalurkan melalui jaringan
pipa bawah tanah (sewers) tempat pembuangan akhir.
Terdapat 2 tipe sewered areas:
Sistem kombinasi = air permukaan dan air limbah dalam satu saluran
Sistem terpisah = air permukaan tidak masuk sewer.
Daftar Pustaka