KOMPETENSI Disusun Oleh : Kelompok 6 Ummi Yanti (1802090030) Siti Sara (1802090024) Sariana(1802090035) Munculnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum (2004) dirancang untuk menyempurnakan
sistem pendidikan nasional , khususnya untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan kurikulum 1994 yang dianggap sudah tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat diera global sekarang ini . Kurikulum berbasis kompetensi membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan kehidupan secara mandiri , cerdas, kritis, rasional dan kreatif. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Menurut Mulyasa (2004), Mengemukakan bahwa “ Kompetensi ialah sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Kurikulum berbasis kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembanga kompetensi tugas-tugas dengan standar performasi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik. Tujuan KBK Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. Memfouskan pada tujuan kompetensi- kompetensi tertentu oleh peserta didik. Karakteristik KBK Depdiknas (2002) Mengemukakan karakteristik KBK
Menekankan pada ketercapaian kopetensi baik
secara individual maupun klasikal. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai dengan keberagaman siswa Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber lain yang memenuhi unsur edukatif KOMPONEN DASAR KBK
Kurikulum Hasil Belajar
Penilaian Berbasis Kelas Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah Prinsip Pengembangan KBK Keimanan, Nilai, Budi Pekerti Luhur Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestika Keamanan Memperoleh Kesempatan Pengetahuan Teknologi dan Informasi Pengembangan Pengetahuan Untuk Hidup Beljar Sepanjang hayat Berpusat pada Anak dengan Penilaian yang Berkelanjutan. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan Implementasi KBK Dalam kurikulum terdahulu dikondisikan dengan sistem caturwulan. Sedangkan dalam KBK dikondisikan dalam sistem semester. Perubahan paradigma pada proses pembelajaran, yaitu dari apa yang harus diajarkan (isi) menjadi apa yang harus dikuasai peserta didik kompetensi. Dengan kurikulum 2004 yang menekankan pada kompetensi (berbasis kompetensi), pendikan lebih ditujukan kepada hasil dengan metode yang bervariasi. Para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan iptek tanpa meninggalkan kerja sama dari solidaritas. Kendala Pelaksanaan KBK Sikap dan mental secara berpikir pelaku pendidikan yang terbelenggu rutinitas dan hanya mengejar target kurikulum. Angkatan peningkatan mutu diawali dengan membangun fisik sekkolah yang baik. Ketimbangan rasio guru dan jumlah murid. T ugas guru menjadi lebih berat. Hambatan pada alat ukur kompetensi siswa. Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didik pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri. KBK bersifat alamiah. KBK boleh mendasari mengembangkan kemampuan-kemampuan lain. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik/siswa. Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus dan kondisi di sekolah masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan. Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator sebaliknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan. konsep KBK sering mengalami perubahan perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan. Paradigma guru dalam pembelajaran “KBK” Masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.