Anda di halaman 1dari 13

KONFLIK AGRARIA

TIM PERCEPATAN PENYELESAIAN KONFLIK AGRARIA


KANTOR STAF PRESIDEN
Jakarta, 29 Mei 2019
LATAR BELAKANG

Kasus 26/2/2019
masuk dan
2016- 3/05/2019
2019 Pembentukan Perpres Inpres 8/2018 Rapat Kabinet Terbatas
666 kasus Tim Percepatan 88/2017 tentang Masalah Pertanahan
Masyarakat Penyelesaian tentang moratorium
1.450.205 ha Arahan utama:
melaporkan Konflik Agaria PPTKH sawit,
konflik agraria 106.803 KK (PPKA)
Penyelesaian masalah
pertanahan secara
sistematis

2016 2017 2018 2019

Kasus–kasus yang
dilaporkan ke Kementerian
Sekretariat Negara atau
Kementerian Sekretaris Perpres RTM 2019
Kabinet, umumnya 86/2018 Memastikan
tentang percepatan
diteruskan ke KSP dan Reforma penanganan dan
ditangani oleh Tim PPKA Agraria. penyelesaian kasus.

2
TIPOLOGI KONFLIK

KONFLIK AGRARIA
KONFLIK AGRARIA DI KAWASAN NON HUTAN
DI KAWASAN HUTAN (AREAL PENGGUNAAN LAIN/APL)

Pemerintah BUMN/BUMD (Aset


(Pemangku Kawasan) Negara/Aset Daerah)

BUMN Perusahaan
(Perhutani) Swasta

WARGA
Pemerintah
(pengadaan tanah
bagi pembangunan
Perusahaan Swasta untuk kepentingan
(Pemegang Izin Usaha) umum/infrastruktur)

3
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK AGRARIA

Adanya dugaan mal-administrasi dalam penerbitan


hak/ijin badan usaha (milik swasta dan milik negara)

Ketidakpastian dalam pelayanan administrasi


pertanahan pada program transmigrasi

Rp
Proses ganti kerugian dalam pengadaan tanah bagi
pembangunan

Pendekatan penanganan konflik masih legal formal


(absennya dimensi keadilan sosial)

Penentuan kawasan hutan tanpa pelibatan masyarakat


lokal
4
STATISTIK ANALISIS KASUS

*666 kasus

Lainnya 36 353 Perkebunan

Transmigrasi 18 179 Kehutanan


Bangunan 43 37 Infrastruktur

413 kasus* 253 kasus


cukup informasi kurang informasi
pendukung pendukung
*Per 12 Juli 2019

5
ERA KEMUNCULAN KONFLIK DI WILAYAH DI INDONESIA

Dari laporan yang masuk di KSP, konflik paling


banyak muncul di era Orde Baru, dan kebanyakan
Jumlah Kasus

di Pulau Jawa. Diikuti oleh kemunculan konflik di era


Desentralisasi.
120

100

80 61

60

38 9
14
40 7
8
8 24
20 1 10
1 25 35
16 4
6 16
0 3
Orde Lama Orde Baru Reformasi Desentralisasi Tidak ada informasi

Tidak diketahui Sumatera Sulawesi Papua Kalimantan Jawa


Bali-Nusra

6
ERA KEMUNCULAN KONFLIK BERDASARKAN SEKTOR

120

100

80

67

60

31

40 23

26 23 30
20
21 25

5
1
2 7 5 7
1
1 1 1 4
0
Orde Lama Orde Baru Reformasi Desentralisasi Tidak ada informasi

Bangunan Infrastruktur Lain-lain Perhutanan Perkebunan Pertambangan Transmigrasi

7
PETA SEBARAN KASUS

Simulasi
Dashboard Peta Konflik

*sistem simulasi dapat diakses oleh K/L terkait hingga 1 Juli 2019
pk 23.59.

8
KENDALA PENANGANAN KONFLIK AGARIA DI K/L

Kasus-kasus yang berkaitan dengan tanah pemerintah/BUMN


membutuhkan upaya lintas kementerian yang lebih luas dengan
melibatkan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Tidak ada mekanisme bersama lintas K/L sehingga penanganan


konflik agraria bersifat adhoc di beberapa K/L sehingga cenderung
reaktif.

Akses data dan informasi pertanahan tidak mudah didapatkan oleh


masyarakat bahkan antar K/L. Akses data dan informasi tidak hanya
dalam hal legalitas tetapi juga status pemanfaataan dan pengelolaan
oleh pihak yang diberikan hak atau ijin.

Tidak ada sistem informasi yang dapat diakses publik atas proses
dan perkembangan penyelesaian konflik agraria yang dilaporkan oleh
warga.

Tidak ada mekanisme komunikasi publik yang terencana terkait


dengan penyelesaian konflik sebagai bagian dari program Reforma
Agraria
9
KEBUTUHAN PENANGANAN BERSAMA

Menjadikan upaya penanganan dan penyelesaian konflik agraria


sebagai bagian dari pelaksanaan reforma agraria sebagaimana
diatur Perpres 86/2018 tentang Reforma Agraria

Membangun segera mekanisme kerja lintas K/L dalam penanganan


kasus konflik agraria dengan melibatkan kewenangan yang ada di
berbagai sektor dan lintas K/L

Adanya pejabat yang ditugaskan dalam percepatan penanganan


konflik agraria di masing–masing kementerian [saat ini hanya ada di
Kementerian ATR- BPN, KLHK, Kementerian Pertanian]

Mengembangkan tatalaksana penanganan dan penyelesaian konflik


agraria dgn pendekatan legal-formal, sosio-historis, dan sosio-kultural
secara terpadu

Koordinasi dan pelibatan secara langsung pemerintah daerah


(propinsi dan kabupaten/kota)

10
DUKUNGAN LINTAS KEMENTERIAN

PENANGANAN
KONFLIK
AGRARIA

11
PERKEMBANGAN PASKA RAPAT TINGKAT MENTERI

Penyerahan dokumen
digital kasus dari KSP • K/L melakukan verifikasi
kepada K/L. lapangan beberapa kasus
dan arahan kepada unit di
daerah
• Kemendes telah
membentuk satgas untuk
kasus tanah trasmigrasi
Rapat per sektor dan • ATR/BPN memerintahkan
kasus – kasus tertentu kanwil dan kantah untuk
fasilitasi penyeleasian
konflik

Update perkembangan
kasus ke Sistem Komunikasi publik
Pemantauan KSP* penanganan kasus

12
TERIMA KASIH

KANTOR STAF PRESIDEN


REPUBLIK INDONESIA
Gedung Bina Graha
Jl. Veteran No. 16 Jakarta 10110 Indonesia

Anda mungkin juga menyukai