Anda di halaman 1dari 41

Kluster VIII

SPECIAL PROTECTION MEASURES


LANGKAH-LANGKAH
PERLINDUNGAN KHUSUS
Tantangan bagi RI kedepan adalah meluruskan
Pengertian PK DALAM UUPA, PASAL 59
(A) Anak-anak dalam situasi darurat (C) Anak dalam situasi Exploitasi :
(Children in Situation of Emergency) 32: Exploitasi Ekonomi
(22) Pengungsi: 33: Expl NARKOBA
 Pengungsi Antar Negara (Refugee) 34: Expl. Seksual, Kekerasan seksual –
 Pengungsi Dalam Negeri (IDPs) Pornografi Anak
(38) Anak dlm situasi - konflik 35: Penculikan, Perdagangan dan
bersenjata Trafficking
36: Exploitasi Bentuk lain.

(B) Anak yang berkonflik (BUKAN BERHADAPAN)


dengan Hukum
(D) Anak masyarakat Adat
(40; 37. a) : 37. b, c, d ;
(39) Recovery & Rehabilitasi & Kelompok Minoritas (30)
KLUSTER VIII
LANGKAH-LANGKAH PERLINDUNGAN KHUSUS
22. Pengungsi anak
1. Negara wajib mengambil langkah-langkah untuk menjamin anak yang mencari
status pengungsi mendapat perlindungan yang layak dan bantuan kemanusiaan
2. Kerjasama dengan PBB dan lembaga internasional yang kompeten atau LSM
untuk melindungi dan membantu anak dalam mencari orangtuanya atau
anggota keluarga lainnya
3. Melakukan perlindungan terhadap anak yang terpisah dari orangtuanya seperti
yang diperoleh oleh anak yang masih bersama orangtuanya
38. Perlindungan bagi anak dari pengaruh konflik bersenjata
Negara menghargai dan menjamin penghormatan atas hukum
humaniter internasional
Menjamin anak di bawah 15 tahun tidak terlibat dalam permusuhan
Tidak merekrut anak di bawah 15 tahun dalam angkatan perang
Memprioritaskan anak yang lebih tua (antara 15 – 18 tahun) ke
dalam dinas militer
Mengambil langkah untuk menjamin perlindungan dan perawatan
bagi anak-anak yang diakibatkan oleh konflik bersenjata
39. Rehabilitasi anak korban
Pasal 39 menuntut negara mengambil langkah-langkah
untuk membantu anak-anak yang menjadi korban dari
segala bentuk Kekerasan, Penelantaran, Eksploitasi,
Perlakuan salah (Pasal-pasal : 19, 32, 33, 34, 35, 36)
Penyiksaan atau bentuk perlakuan atau hukuman lainnya
Yang kejam, Tidak manusiawi, dan Merendahkan
martabat, (Pasal 37), dan Konflik bersenjata (Pasal 38)
37. Penyiksaan, perlakuan yang merendahkan dan pencabutan
kebebasan
Pasal 37 memberikan hak perlindungan kepada anak dari:
 Siksaan
 Perlakuan lain maupun hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau
merendahkan martabatnya
 Hukuman mati
 Hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan untuk bebas
 Perampasan atas hak secara tidak sah ataupun sewenang-wenang
39. Rehabilitasi anak korban
Negara wajib mengambil langkah untuk pemulihan fisik dan
psikis serta reintegrasi sosial anak yang menjadi korban:
 Penelantaran
 Eksploitasi
 Perlakuan salah
 Penyiksaan
 Hukuman yang kejam tidak manusiawi
 Merendahkan martabat atau
 Konflik bersenjata
40. Pelaksanaan Peradilan Anak
 Negara mengakui hak anak yang disangka, dituduh atau diakui telah melanggar hukum
diperlakukan dengan cara yang sesuai dengan peningkatan martabat dan nilai anak yang
memperkuat penghargaan anak pada hak-hak asasi manusia
 Negara menjamin setiap anak yang disangka atau dituduh telah melakukan pidana
setidaknya mendapat jaminan sebagai berikut :
 Dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah menurut hukum
 Diberitahu segera atas tuduhannya termasuk kepada orangtua atau walinya
 Mendapat bantuan hukum dan bantuan lainnya ditangani oleh pihak yang
berkompeten dan independen
 Tidak dipaksa memberi kesaksian atau mengakui bersalah ; untuk memeriksa saksi
yang memberatkan serta mendapatkan partisipasi dan pemeriksaan saksi atas
namanya dengan memakai prinsip persamaan
 Berhak atas kasasi
 Mendapat bantuan interpreter gratis
 Privasinya sepenuhnya dihormati
32. Buruh Anak
 Negara wajib melindungi anak dari eksploitasi ekonomi dan dari pekerjaan yang :
 Berbahaya
 Mengganggu pendidikan anak, atau
 Merugikan kesehatan anak maupun perkembangan :
1. Fisik
2. Mental
3. Spiritual
4. Moral atau
5. Sosial
32. Buruh Anak
Negara wajib mengambil langkah Legislatif, Administratif, Sosial dan
pendidikan
Untuk menjamin pelaksanaan, dan secara khusus memberikan:
 Batas usia atau serangkaian batas usia minimum yang memberikan
ketentuan perijinan untuk bekerja
 Peraturan yang sesuai mengenai jam kerja dan kondisi pekerjaan
 Hukuman atau sangsi yang sesuai untuk menjamin keberhasilan
pelaksanaan pasal ini
33. Anak dan penyalahgunaan narkoba
Negara wajib mengambil semua langkah untuk :
Melindungi anak dari penggunaan obat-obatan
jenis Narkotika dan Zat-zat psikotropika
Mencegah penggunaan anak-anak dalam
produksi dan pengiriman illegal dari zat-zat ini
 Perjanjian-perjanjian Internasional telah mengidentifikasi seluruh obat bius dan
zat-zat yang membutuhkan pengawasan, dalam pengelompokan yang masih luas
berikut ini :
 Opium, morfin dan alkaloid opium serta morfin sintetis (misalnya heroin)
 Daun koka serta kokain
 Produk Cannabis (mariyuana)
 Obat-obatan psikotropika/ psikoaktif yang biasa menimbulkan
ketergantungan atau penyalahgunaan yang biasa menciptakan masalah-
masalah sosial dan kesehatan masyarakat yang membutuhkan kontrol
Internasional (obat penenang seperti barbiturat, stimulan seperti amfetamin
dan halusinogen seperti LSD)
Data KPAI tahun 2017 menunjukkan 87 juta anak usia 18 tahun, dan 5,9 juta
diantaranya terpapar narkoba. Sejumlah 1,2% anak dari 5,9 juta adalah pecandu
narkoba. Sindikat narkoba mengincar anak dibawah 12 tahun sebagai kurir narkoba.
Permen yang mengandung Narkoba
Penyalahgunaan Obat-obatan
• Bunga Terompet / Kecubung
dari Family Solanaceae
mengandung atropine, alkaloid,
skopolamin, dan beberapa zat
lainnya yang dapat
menyebabkan halusinasi.
• Efeknya tidak berbeda dengan
berbagai obat terlarang.
• Mereka yang memakannya
dapat merasakan perasaan
gembira yang berlebihan,
sampai seperti tingkah laku
Zombie dan jika berlebihan juga
bisa menyebabkan kematian.
Oplosan Obat dan Minuman Dampak Self Harm?
FENOMENA PENYALAHGUNAAN PEMBALUT
Trend baru di dunia pemabuk adalah meminum air
rebusan pembalut wanita.
Klorin yang terdapat pada pembalut wanita
diperkirakan sebagai sisa dari pemutih atau bleaching
dari pulp yang digunakan sebagai campuran pengisi
pembalut.
Negara maju bleaching dengan gas klorin sudah tidak
banyak digunakan lagi karena khawatir menghasilkan
dioksin, dan beralih ke H2O2.
Efek toksik klorin yang utama adalah jika terhirup ke
saluran pernafasan.

Hidrogen peroksida merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik (beracun) bagi
sel tubuh. Setiap H202 yang muncul di dalam tubuh akan langsung diurai dengan
menggunakan enzim katalase sebelum memberikan kerusakan yang besar bagi
jaringan tubuh. Namun bila jumlah H202 tersebut terlalu banyak dari yang bisa
ditangani, kerusakan jaringan pun akan terjadi dan bisa berujung pada kematian!
34. Eksploitasi seksual anak
Mewajibkan Negara melakukan perlindungan bagi anak dari
“segala bentuk eksploitasi maupun penyalahgunaan
seksual”, yang membutuhkan langkah-langkah :
 Nasional
 Bilateral
 Multilateral
Untuk melindungi anak dari tiga bentuk khusus (dan sering
berkaitan), yakni :
a) Bujukan (inducement) atau paksaan (coercion) terhadap
anak untuk melakukan kegiatan seksual yang tidak sah
b) Eksploitasi anak dalam pelacuran atau praktek seksual
lainnya yang tidak sah
c) Eksploitasi anak dalam pertunjukan serta segala bentuk
pornografi
Eksploitasi Seksual Komersil Anak
Musik Erotis dan Pemandu Karaoke Anak
35. Pencegahan dari penculikan, penjualan
dan trafiking
Pasal 35 bertindak sebagai perlindungan sempurna
bagi anak-anak yang beresiko terhadap penculikan,
penjualan, dan trafficking anak untuk tujuan apapun
dan dalam bentuk apapun
Penculikan dengan Bujukan
36. Protection from Other Form of Exploitation
Negara melindungi anak dari segala bentuk eksploitasi
lainnya, seperti :
Eksploitasi Media
Eksploitasi oleh para peneliti
Eksploitasi Sosial
30. Anak-anak dari kelompok minoritas dan anak
KAT (Komunitas Adat Terpencil)
Negara menjamin hak anak anak dari kelompok minoritas
dan terasing atas :
Budaya sendiri
Keyakinannya
Bahasanya
Anak Suku Bajo Bone Anak Suku Ammatoa Kajang Bulukumba
Anak Suku To Balo Barru Anak Suku to Lotang Sidrap
39. Rehabilitasi anak korban
Negara wajib mengambil langkah untuk pemulihan fisik
dan psikis serta reintegrasi sosial anak yang menjadi
korban Penelantaran, Eksploitasi, Perlakuan salah,
Penyiksaan, Hukuman yang kejam tidak manusiawi,
Merendahkan martabat atau Konflik bersenjata
Ringkasan
Kategori A, rentan terjebak pada Kategori B dan Kategori C
(C) Anak dalam situasi
(A) Anak-anak dalam situasi darurat Exploitasi :
(Children in Situation of Emergency) 32: Exploitasi Ekonomi
(22) Pengungsi: 33: Expl NARKOBA
 Pengungsi Antar Negara (Refugee) 34: Expl. Seksual, Kekerasan seksual –
 Pengungsi Dalam Negeri (IDPs) Pornografi Anak
(38) Anak dlm situasi - 35: Penculikan, Perdagangan
konflik bersenjata dan Trafficking
36: Exploitasi Bentuk lain.

(B) Anak yang berkonflik (BUKAN BERHADAPAN) dengan


Hukum
(40; 37. a) : 37. b, c, d ; (D) Anak masyarakat Adat
(39) Recovery & Rehabilitasi & Kelompok Minoritas (30)
Kegagalan Perlindungan Anak rentan berdampak pada Kategori B, dan
Kategori pada C

(A) Anak-anak dalam situasi darurat (C) Anak dalam situasi


(Children in Situation of Emergency) Exploitasi :
(22) Pengungsi: 32: Exploitasi Ekonomi
 Pengungsi Antar Negara (Refugee) 33: Expl NARKOBA
 Pengungsi Dalam Negeri (IDPs) 34: Expl. Seksual, Kekerasan seksual –
(38) Anak dlm situasi - Pornografi Anak
konflik bersenjata 35: Penculikan, Perdagangan
dan Trafficking
36: Exploitasi Bentuk lain.

(B) Anak yang berkonflik (BUKAN


BERHADAPAN) dengan Hukum
(40; 37. a) : 37. b, c, d ; (D) Anak masyarakat Adat
(39) Recovery & Rehabilitasi & Kelompok Minoritas (30)
KATEGORI D Bukan Dampak dari Kegagalan Perlindungan Anak.
Negara menjamin hak anak dari kelompok minoritas dan terasing atas:
Budaya sendiri, Keyakinannya, dan Bahasa

(A) Anak-anak dalam situasi darurat (C) Anak dalam situasi


(Children in Situation of Emergency) Exploitasi :
(22) Pengungsi: 32: Exploitasi Ekonomi
 Pengungsi Antar Negara (Refugee) 33: Expl NARKOBA
 Pengungsi Dalam Negeri (IDPs) 34: Expl. Seksual, Kekerasan seksual –
(38) Anak dlm situasi - Pornografi Anak
konflik bersenjata 35: Penculikan, Perdagangan
dan Trafficking
36: Exploitasi Bentuk lain.
(B) Anak yang berkonflik (BUKAN
BERHADAPAN) dengan Hukum (D) Anak masyarakat Adat
(40; 37. a) : 37. b, c, d ;
(39) Recovery & Rehabilitasi
& Kelompok Minoritas (30)
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat
UUD 1945 Profil Anak
KHA 1989 RPJMN /D
Indonesia
(BPS, 2013)
Konflik UU 23/2002
Bersenjata (Ps.21)
Anak

Penjualan
Prostitusi KPAI
Pornografi Kluster 4

Kluster 5

KLA Kluster 6 KPPPA Forum


BPA Anak
Kluster 7
K/L/SKPD
Kluster 8

Anda mungkin juga menyukai