Anda di halaman 1dari 6

PENDEKATAN DALAM

PENGKAJIAN ISLAM

Oleh :
M. KHARIS FADILLAH
IAIM NU METRO
I. Pendahulan
 Secara umum cara yang lazim dipakai manusia
dalam memahami ajaran agama tampak terdapat
3 cara yakni : pendekatan Naqli (tradisional),
Aqli (Rasional), dan kasyf (mistis/ tasawuf)
 Pendekatan Naqli memiliki karakteristik lebih
mengedepankan teks atau aturan normatif yang
termaktum dalam al-Qur’an atau al-Hadis dari
pada akal. Pola pendekatan semacam memiliki
sifat tekstualis (berpijak pada apa yang dikatakan
oleh teks (ayat)).
 Pendekatan Aqli. Pendekatan ini berkebalikan
dengan pendekatan Naqli. Pola pendekatan ini
lebih mengutamakan akal dalam memahami
ajaran agama. Dalam hal ini pendekatan Aqli
memiliki sifat cenderung kontektualis
 Pendekatan Kasyf (mistis/tasawuf). Tasawuf
merupakan ajaran yang mengarahkan manusia
pada latihan spiritual yang bertujuan pada
pencapaian pembersihan hati (‫)تزكية القلب‬
II. Bentuk pendekatan dalam memahami
studi Agama

 Pendekatan teologis normatif yaitu upaya


memahami ajaran agama yang bertitik tolak pada
keyakinan bahwa apa yang diyakini adalah mutlak
kebenarannya sedangkan diluar dirinya dianggap
salah. Karakteristik dari pola pendekatan ini adalah
agama dipahami dengan wajah esklusif bukan
inklusif
 Pendekatan Antropologis yaitu upaya memahami
agama dengan cara melihat wujud keagamaan yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
 Pendekatan Sosiologis yaitu upaya memahami
agama dengan jalan melihat hubungan yang
terjadi antara agama dengan realitas sosial yang
membentuknya.
 Pendekatan Filosofis. Filsafat merupakan
ilmu yang mengajarkan berfikir secara
mendalam, sistematik , radikal dalam rangka
mencari nilai kebenaran, inti, hikmah atau
hakikat mengenai sesuatu yang ada. Keterkaitan
dengan pemahaman agama, maka pendekatan
filsafat bertujuan menguak hikmah, hakikat, atau
inti dari ajaran agama
 Pendekatan Historis. Sejarah merupakan
berbagai peristiwa yang telah terjadi di masa
lampau. Di dalamnya terdapat unsur tempat,
waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari
peristiwa. Melalui pola pendekatan historis, kita
akan mengerti bahwa setiap ajaran agama yang
didalamnya tertuang hukum-hukum tidak bisa
terlepas dari seting sosial yang menyelimutinya.
Dalam kajian al-Qur’an semisal kita mengenal
ilmu Asbabun Nuzul (‫)اثباب النزول‬

Anda mungkin juga menyukai