Anda di halaman 1dari 44

Statika Fluida

Keseimbangan fluida statis


pada pintu, dam dan
bangunan air

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN


Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Jl. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154
1
MASSA JENIS
Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan se-
bagai perbandingan massa dengan volum zat tersebut

m
 Keterangan:
V ρ = massa jenis zat (kg/m3)
m = massa zat kg
V = volum zat m3

Satuan massa jenis zat sering juga dinyatakan dengan I g/cm3


1 g/cm3 = 1000 kg/m3

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 2
Terkait
TEKANAN
Tekanan adalah gaya per satuan luas

gaya
A tekanan 
luas
F
p
A
F=w Keterangan:
p = tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
F = gaya N
A = luas bidang tekan m2

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 3
Terkait
TEKANAN HIDROSTATIS
Tekanan zat cair dalam keadaan diam disebut
tekanan hidrostatis
p   gh
Keterangan:
ρ = massa jenis zat cair (kg/m2)
air h
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
x h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan-
nya ke titik yang diberi tekanan (m)
p = hydrostatic pressure (N/m2)

Berdasarkan rumus tekanan hidrostatis di atas, diketahui bahwa


tekanan hidrostatis bergantung pada massa jenis zat cair,
ketinggian atau kedalaman zat cair, serta percepatan gravitasi bumi

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 4
Terkait
TEKANAN HIDROSTATIS
Kegiatan ilmiah
Kekuatan pancaran air atau
pancaran zat cair ini
ditentukan oleh besarnya
tekanan dalam air atau zat
air cair tersebut. Hal ini berarti
semakin dalam suatu
tempat dalam air atau zat
cair dari permukaannya,
maka semakin besar
lubang
tekanan hidrostatisnya
pancaran air

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 5
Terkait
HUKUM POKOK HIDROSTATIS

Source: http://superphysics.netfirms.com/t240754a.jpg

Setiap titik yang terletak pada bidang datar di dalam


suatu zat cair memiliki tekanan hidrostatis yang sama
Isi dengan Judul Halaman
Hal.: 6
Terkait
HUKUM POKOK HIDROSTATIS
Sebuah tabung berbentuk U berisi minyak dan air, seperti tampak
pada gambar di bawah:
minyak air
Titik A dan titik B berada pada
suatu bidang datar dan dalam
suatu jenis zat cair. Berdasarkan
hA hB hukum pokok hidrostatis maka
A B kedua titik tersebut memiliki
tekanan yang sama, sehingga:
pA = pB
Keterangan: ρminyak g hA = ρair g hB
ρoil = massa jenis minyak
ρminyak hA = ρair hB
ρwater = massa jenis air
hA = tinggi kolom minyak hA
hB = tinggi kolom air ρair  ρminy ak
hB
Isi dengan Judul Halaman
Hal.: 7
Terkait
HUKUM PASKAL

Tekanan yang diberikan kepada zat cair di dalam ruang tertu-


tup akan diteruskan ke segala arah dan semua bagian ruang
tersebut dengan sama besar
Contoh pemakaian hukum paskal

F1 Keterangan:
F1 F2  A 2 F = gaya pada A (N)
A2
A1 1 1
F2 = gaya pada A2 (N)
A1 F2 A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
Azas dongkrak hidrolik
Source: http://home.wxs.nl/~brink494/hydr.htg/pascal.gif

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 8
Terkait
HUKUM ARCHIMEDES
Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam zat cair atau zat cair lain akan mengalami gaya ke
atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkannya

FA = wbf Keterangan:
FA = gaya ke atas
wbf = berat zat cair yang dipindahkan

FA = ρf Vbf g Keterangan:
ρf = massa jenis fluida
Vbf = volum zat cair yang dipindahkan
g = percepatan gravitasi bumi

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 9
Terkait
HUKUM ARCHIMEDES

FA Sebuah benda dikatakan tenggelam jika


air benda tersebut tercelup seluruhnya dan
berada di dasar suatu zat cair

w
Keterangan:
Benda tenggelam
mb = massa benda
mf = massa zat cair yang dipindahkan
FA < w Vb = volum benda
mf g < mb g Vf = volum zat cair yang dipindahkan
Vf ρf g < Vb ρb g ρb = massa jenis benda
ρf < ρb ρf = massa jenis zat cair

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 10
Terkait
HUKUM ARCHIMEDES

FA
Sebuah benda dikatakan melayang jika
benda tersebut tercelup seluruhnya
air tetapi tidak mencapai dasar dari zat
cair tersebut

w Keterangan:
Benda melayang
mb = massa benda
mf = massa zat cair yang dipindahkan
FA = w Vb = volum benda
mf g = mb g Vf = volum zat cair yang dipindahkan
Vf ρf g = Vb ρb g ρb = massa jenis benda
ρf = ρb ρf = massa jenis zat cair

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 11
Terkait
Hukum archimedes

FA FA = w
mf g = mb g karena Vf < Vb
Vf ρf g = Vb ρb g maka ρf > ρb
water
Vf
w ρb  ρf
Vb
Benda terapung
Sebuah benda dikatakan terapung jika
benda tersebut tercelup sebagian di
dalam zat cair

Isi dengan Judul Halaman


Hal.: 12
Terkait
Hidrostatis
 Hidrostatika menjelaskan persoalan yang
berhubungan dengan fluida diam.
 Dalam hidrostatika, tidak ada gerakan relatif antara
lapisan fluida disekitarnya.
 Oleh karena itu, tidak ada tegangan geser dalam
fluida yang akan mengalami deformasi.
 Tegangan dalam hidrostatika hanya tegangan normal
 Tegangan normal karena tekanan
 Variasi tekanan hanya karena berat fluida → fluid statics
hanya relevan bila ada pengaruh gravitasi.
 Aplikasi: benda terapung atau tenggelam, bendungan
dan pintu air, zat cair dalam tangki, dll.
Hoover Dam
Contoh tinggi elevasi
(energi potensial) z
dikonversikan menjadi
tinggi kecepatan
(energi kinetis) V2/2g.
Tekanan Hidrostatis pada Bidang Datar

 Pada bidang datar, gaya


hidrostatis membentuk
sistim gaya-gaya sejajar
 Untuk aplikasi, besar dan
letak garis kerja, yang
disebut pusat tekanan
(center of pressure),
harus ditentukan.
 Tekanan atmosfir patm
dapat diabaikan bila
bekerja pada dua sisi dari
bidang permukaan.
Gaya Hidrostatis pada Bidang Datar

 Bila permukaan terendam dalam fluida, gaya-gaya


yang terjadi pada permukaan karena distribusi
tekanan hidrostatis dari fluida.
 Menentukan gaya-gaya ini sangat penting dalam
perencanaan tangki/tandon air, kapal, bendungan dan
bangunan air lainnya

Distribusi tekanan dan resultan Distribusi tekanan pada sisi


gaya hidrostatis pada dasar tangki terbuka. 33
tangki terbuka.
Gaya Hidrostatis pada Bidang Datar

 Menentukan besarnya gaya.


 Menentukan arah gaya.
 Menentukan garis kerja gaya.
 Menentukan resultan gaya yang bekerja
benda terendam.
Gaya Hidrostatis pada Bidang Datar

 Gaya hidrostatis pada


sembarang elemen bidang
bekerja tegak lurus pada
bidang dF = p dA.
 Gaya resultan

FR  A  h dA  A  y sin  dA

 Karena  dan  konstan

FR   sin  A y dA

 ydA  y
A C A : Statis momen bidang terhadap sumbu-x
Gaya Hidrostatis pada Bidang Datar
Gaya Resultante

 Besarnya gaya resultan adalah sama dengan


tekanan yang bekerja pada pusat berat
bidang dikalikan luas total

 yc adalah koordinat y dari pusat berat bidang


A.
 hc adalah jarak vertikal dari permukaan fluida
sampai pusat berat dari luasan bidang.
Letak Gaya Resultante

 Bagaimana menentukan letak (xR,yR) dari gaya


resultant?
 Momen dari gaya resultant harus sama dengan
momen dari gaya tekanan yang terdistribusi

FR yR   y dF    sin y2dA
A A
FR Aycsin  hcA

yR 
A
y 2dA
Ix xc I
  y
Gaya resultan
tidak melalui pusat
c berat tetapi selalu
yc A yc A yc A di bawahnya.

Ix adalah momen inertia. I  I Ay 2


Dengan teorema sumbu sejajar… x xc c
Contoh 1.

 Diketahui diagram gaya yang pada didinding


vertikal selebar b dan kedalaman h berikut:

yR

 Hitung gaya yang bekerja (FR) dan pusat


gayanya (yR) 39
Jawaban Contoh 1.

 Gaya yang bekerja:

FR  Volume Prisma   h  12 h  b  12  bh 2

 Pusat Gaya:
yR 

A
y 2dA

 
Ix xc I
y c
yc A yc A yc A

I  1 bh3
xc 12 1 bh3
yR xc  y c  12
I
yc  h1
 12h  1 h6  1 h2  2 h3
2 yc A 1 hbh
2
A bh
Jadi Pusat Gaya bekerja pada jarak 2/3h dari muka air
Contoh 2.

 Diketahui diagram gaya yang pada dinding


vertikal selebar b dan berada kedalaman
seperti gambar berikut:
Jawaban Contoh 2.

CARA 1

y0
yR
p0

FR

 Gaya yang bekerja: FR  p0  A   y 0  b  (h2  h1)


 12  b(h2  h1)(h2  h1)
 12  b(h2 2  h12 )
Jawaban Contoh 2.

CARA 1
 Pusat Gaya:
yR x 0  0
I


Ix0 y y0 A
yR  y 0
1 b(h
 h ) 3
y0 A  1 12 2 1  1 (h  h )
2 (h 2  h1 ) b(h 2  h1 ) 2 2 1

y0  h1  1 (h  h ) 1 (h 2  h1 )2
2 2 1  12
 12(h 2  h1 )
I
x0
 1 b(h  h )
12 2 1
3 1
2 (h 2  h1)
A  b(h2 h1) (h 22  2h 1h 2  h12 )  36 (h 22  2h 1h 2  h12 )
1
 6

(h2  h1)
(4h 22  4h 1h 2  4h12 )
1
 6

(h2  h1)
43
Jawaban Contoh 2.

CARA 2

 Gaya yang bekerja:


FR  F1  F2  bh1(h2  h1 )  12  b(h2  h1)2
 12  b h22  h 12 
44
Jawaban Contoh 2.

 Pusat Gaya

h2  h1 2(h2  h1)
y1  y2 
2 3

F1y1  F2 y2
yA 
FR

yR  yA  h1
Contoh 3.

 Pintu air berbentuk segi empat dengan tinggi 4,00 m


dan lebar 3,00 m. Pintu tersebut direncanakan untuk
membuka secara otomatis apabila tinggi air H. Bila
letak sendi/ hinge/sumbu putar h=1,75 m dari
dasar,tentukan H dan hitung besar serta letak garis
kerja gaya hidrostatis pada pintu sesaat sebelum
terbuka.
Jawaban Contoh 3.
Jawaban Contoh 3.

 Besarnya gaya hidrostatis:


FR  p0  A   w  h0  A
 9.81(H  12  4) (3 4) kN
117.72H  235.44 kN
 Pusat gaya:
I0.
hp  h0 
A.h0
1 (343)
 (H  2)   12
(3 4)(H  2)
16
 (H  2) 
12(H  2)
Jawaban Contoh 3.

 Pintu akan mulai terbuka jika pusat gaya hidrostatis


berada di atas sendi, sehingga:
hp  H  2
16
 (H  2)   H  2.25
12(H  2)
16
  0.25
12(H  2)
 3(H  2)  16
 H  103 m
 Gaya hidrostatis sebelum pintu terbuka:

FR  117.72 3.333  235.44 kN  294.45 kN


Sifat Geometri Bentuk Umum
Prisma Tekanan untuk Bidang
Segiempat Miring

Tekanan yang terjadi


tergantung pada
jarak-jarak vertikal.
Tekanan Hidrostatis pada
Bidang Lengkung

 FR pada bidang lengkung lebih rumit bila memerlukan


integrasi gaya tekanan yang berubah arah sepanjang
permukaan.
 Pendekatan paling mudah: tentukan komponen
horisontal dan vertikal FH dan FV secara terpisah.
52
Tekanan Hidrostatis pada
Bidang Lengkung
 Pd elemen luas dA,bekerja gaya dF
dF = p.dA
p = .h
 Komponen gaya arah sb. X, Y :

dFx  dF sin   p.dAsin   h.dAsin 


dFy   h.dAcos
 Proyeksi bidang lengkung pada bidang vertikal:
dAy = dA.sin 
 Proyeksi bidang lengkung pada bidang horisontal:
dAx = dA.cos 
Besar dan Arah Gaya
Resultant
 Besar resultan gaya

F  F F 2 2
x y

 Arah  terhadap horisontal:

 Fy 
  ta n 1
 F 
 x 
 Komponen Gaya Arah x dan y:
Fx   dFx    hdAsin     hdAy
  h0 Ay

Fy   dFy    hdA cos    hdAx

   dV   V

 Komponen horisontal = gaya pada proyeksi


bidang lengkung pada bidang vertikal
 Komponen vertikal = berat zat cair di atas
bidang lengkung.
Soal Latihan 1.

 Pintu air segiempat dengan lebar 2 m dan tinggi 2.5 m


diletakkan miring seperti gambar berikut:

2.5 m
1.5 m

 Jika berat pintu 25 kN. Hitung tinggi air H dan Resultant


Gaya Hidrostatis yang bekerja pada pintu supaya pintu
terbuka! 56
Soal Latihan 2.

 Sebuah bendung beton berbentuk


1m
trapesium dengan tinggi 10 m,
• lebar puncak 1 m dan lebar dasar
10 m

• 6 m.terhadap
Sisi penggulingan dan
hulu bendung berupa
geseran, jika muka air hulu sama
dinding
denganvertikal.
puncak bendung dan di
hilir tidak ada air. 6m
 Selidiki stabilitas bendung
 Koefisien Gesekan antara dasar
pondasi dengan tubuh bendung
adalah 0,6 dan berat jenis beton =
2400 kgf/m3. 57
Penyelesaian

1m  Gaya-gaya yg bekerja ditunjukkan pada


Gambar di Samping
 Tekanan hidrostatis pd dasar:
pB  H  10 1000  10.000 kgf /m 2
H =10 m

Fx W1  Gaya hidrostatis di hulu bendung per 1 m


W2 lebar:

pB B A Fx  12 pB H 1  12 10.000101
 50.000 kgf  50 ton
pB Fy
b =6 m  Gaya angkat di dasar bendung per 1 m
lebar:
Fy  12 pB b 1  12 10.000 61
 30.000 kgf  30 ton
58
Penyelesaian

1m  Berat sendiri bendung per 1 m lebar


dibagi menjadi 2 bagian;
W1  a H b
 110 2.400 1  24.000 kgf  24 ton
H =10 m
W2  12 (b  a) H b
Fx W1
 12 (6 1)10 2.4001
W2  60.000 kgf  60 ton
pB B A Wtotal W1 W2  24  60  84 ton
pB Fy  Stabilitas terbadap geser
T  Wtotal  Fy  f  84  30  0, 6  32, 4 ton
b =6 m

 Fx > T  Bendung tidak aman terhadap


59
geser
Penyelesaian

1m  Stabilitas terhadap guling:


 Momen Penyebab GulingTerhadap
Titik A:
 M1  Fx  13 H  Fy  23 b
H =10 m
 50 1 10  30 2 6
3 3

Fx W1  286,67 ton meter


W2  Momen Penahan Guling Terhadap
Titik A:
pB B A
M 2 W1  5  0,5 W2  23 5
pB Fy  245,5  60 23 5
b =6 m  332 ton meter
 Bendung aman terhadap guling
Huruf Yunani

Huruf Huruf
No Baca No Baca
Yunani Yunani
1 A  Alfa 13   Nu Untuk
Menulis,
2 B β Beta 14   Xi
Ketik
3   Gamma 15   Omikron huruf
Pertama
4   Delta 16   Pi
-nya
5   Epsilon 17   Rho saja
6   Zeta 18   Sigma
7   Eta 19   Tau
8   Theta 20   Upsilon
9   Iota 21   Phi
10   Kappa 22   Chi
11   Lamda 23   Psi
12   Mu 24   Omega

Anda mungkin juga menyukai