Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS DAMPAK PERTAMBANGAN PT.

NEWMONT NUSA
TENGGARA DI KABUPATEN SUMBAWA DAN TAMBANG
MANTOVERDE TERLETAK DI WILAYAH CHILI UTARA

Diajukan Oleh:
RIDHO SUBEKTI RACHMADI
D1101161002
ADE IRFAN SHANDO
D11011610

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
LATAR BELAKANG
Seringkali tempat-tempat seperti hutan, gunung, laut atau tempat-tempat yang belum terjamah biasanya
dijadikan sebagai lahan untuk mencari sumber daya alam yang dapat dijadikan sebagai sumber ekonomi
contohnya seperti lahan pertambangan. Salah satu contoh lahan pertambangan yaitu PT. Newmont Nusa
Tenggara merupakan sebuah perusahaan pertambangan yang bekerja sama dengan pemerintah Republik
Indonesia, yang memiliki lokasi di beberapa tempat salah satunya berada di sebelah barat daya pulau
Sumbawa, Kecamatan Sengkokang Nusa Tenggara Barat. PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan
perusahaan pertambangan yang bergerak di bagian proyek pertambangan Batu Hijau, Tambang batu hijau
adalah operasi eksploitasi penambangan secara terbuka dimana semua mineral berharga (tembaga, emas, dan
perak) ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan berbagai peralatan tambang seperti alat muat
(shovel) dan truk pengangkut. Sedangkan Tambang Mantoverde adalah tambang terbuka emas dan perak
yang berlokasi di Wilayah III (Atacama) utara Chili 140 km sebelah timur laut dari Copiapó. Ketika dibuka
pada tahun 1991, La Coipa adalah salah satu operasi penambangan logam mulia berskala besar pertama di
Chili. La Coipa dimiliki dan dioperasikan oleh Compañia Minera Mantos de Oro (MDO), sebuah perusahaan
Chili yang 100% dimiliki oleh Kinross pada 2007.
PERUMUSAN MASALAH
1. Studi kasus mengenai dampak lingkungan,sosial dan ekonomi masyarakat terhadap adanya kegiatan
pertambangan di kawasan penduduk.
2. Metode – metode yang digunakan Perusahaan pertambangan di dalam Negeri maupun Perusahaan
pertambangan di luar Negeri.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk media pembelajaran tambahan agar lebih banyak mempunyai
referensi tentang dampak dari usaha pertambangan Di dalam Negeri maupun usaha pertambangan Di luar
Negeri yang mencakup dampak lingkungan,sosial dan ekonomi masyarakat,serta penggunaan teknologi untuk
mengambil kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) di kawasan Proyek pertambangan tersebut. Penelitian ini
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Wilayah.
STUDI PUSTAKA
• Pertambangan
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari
dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi
dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih
timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
• Tahapan Kegiatan Pertambangan
a) Prospeksi
Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau
mineral berharga.
b) Eksplorasi
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta "studi kelayakan" dari
endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.
c) Eksploitasi
Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan
pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan
pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat pemasaran.
d) Pengolahan/Pemurnian/Pengilangan
Pengolahan/Pemurnian adalah suatu pekerjaan memurnikan/meninggikan kadar bahan galian dengan jalan
memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian membuang mineral yang tidak berharga
tersebut.
Studi Kasus PT. Newmont Nusa
Tenggara
• PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan
perusahaan patungan Indonesia yang pada awalnya
PTNNT menemukan cebakan tembaga porfiri pada
1990, setelah penemuan tersebut kemudian dilakukan
pengkajian teknis dan lingkungan selama enam tahun
yang kemudian disetujui oleh Pemerintah Indonesia dan
menjadi dasar dimulainya pembangunan proyek
pertambangan Batu hijau.
• Dengan adanya aktivitas penambangan tentu tidak akan
serta merta memberikan dampak positif saja tetapi juga
akan mendatangkan dampak buruk bagi lingkungan
alam tempat eksploitasi itu berlangsung hingga
lingkungan sekitarnya dimana selanjutnya masyarakat
sekitaran lokasi penambangan juga akan merasakan
dampak yang dihasilkan dari adanya proses
penambangan tersebut.
Studi Kasus PT. Newmont Nusa
Tenggara Terhadap Lingkungan
• Perubahan dari struktur tanah akibat dari seluruh lapisan
tanah yang berada diatas deposit bahan tambang
disingkirkan, karena pembangunan lokasi penambangan
oleh PT. Newmont Nusa Tenggara diawali dengan
pembersihan lahan dan pengelupasan tanah penutup (top
soil). Dimana hal tersebut tentunya menjadi pengaruh
berubahnya bentuk topografi dari suatu lahan baik dari
lahan yang berbukit yang kemudian menjadi datar akibat
dari adanya pembukaan lahan tersebut sehingga
membentuk lubang yang besar dan dalam.
• Degradasi hutan dapat terjadi akibat pembukaan lahan
yang dilakukan untuk memenuhi kepentingan dari PT.
Newmont Nusa Tenggara ini sehingga harus ikut
merusak hutan-hutan yang dekat dengan sumber daya
alam yang ingin di eksploitasi. Selain itu dari adanya
degradasi hutan ini dapat menyebabkan timbulnya lahan
kritis ataupun lahan terlantar yang tidak produktif lagi.
Lahan kritis sendiri merupakan lahan yang berada di
dalam atau di luar kawasan hutan yang sudah tidak dapat
berfungsi lagi sehingga tidak adanya lagi media pengatur
tata air dan lahan tersebut tidak lagi memiliki unsur
produktifitas.
Studi Kasus PT. Newmont Nusa
Tenggara Terhadap Sosial
• Sebagian operasi eksploitasi penambangan di dalam
kawasan hutan lindung yang menjadi area operasional
perusahaan. Hal tersebut berdasarkan apa yang tertera di
dalam kontrak karya PT. Newmont Nusa Tenggara.
Dimana dengan penggunaan kawasan hutan lindung
sebagai kawasan operasional perusaahan, tentunya
menjadi salah satu faktor rusaknya hutan maupun
lingkungan alam sekitarnya. Dengan digunakannya
kawasan hutan lindung sebagai kawasan operasional
perusahaan dapat menyebabkan berkurangnya mata air
dan dapat menyebabkan pencemaran terhadap sumber
mata air, Selain itu dari air yang tercemar tersebut jika
dikonsumsi oleh masyarakat maka penyakit pun tak
dapat dihindarkan.
Studi Kasus PT. Newmont Nusa
Tenggara Terhadap Ekonomi
• Akan berimbasnya terhadap masyarakat yang bermata
pencarian sebagai nelayan dimana hasil mata pencarian
mereka dapat berkurang secara berkala akibat dari
pencemaran laut yang disebabkan oleh pembuangan
limbah PT. Newmont Nusa Tenggara. Dampak tersebut
jika tidak ditanggulangi akan mengakibatkan biota laut
akan banyak yang mati dan nelayan tidak dapat
menafkahi keluarganya. Peran Pemerintah dan peran dari
pihak PT. Newmont Nusa Tenggara sangat dibutuhkan
untuk menjaga lingkungan sekitar lokasi penambangan.
Serta dibutuhkannya juga Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL) terhadap adanya eksploitasi penambangan PT.
Newmont Nusa Tenggara di Pulau Sumbawa.
Metode Yang Digunakan Oleh
PT.Newmont Nusa Tenggara
• Penambangan di Batu Hijau diawali dengan kegiatan
pengeboran dan peledakan. Dari crusher, biji batuan
diangkut menuju konsentrator. Di konsentrator, mineral
berharga dipisahkan dari batuan tak bernilai melalui
proses penggerusan dan flotasi. Biji batuan , setelah
dicampur dengan air laut. Kemudian digerus dengan
menggunakan 2 penggerus yang disebut Semi
Autogenous (SAG) mill dan 4 ball mill. Setelah keluar
dari ball mill partikel halus yang terkandung dalam
bubur bijih kemudian dipompa ke separangkat tangki
siklon untuk pemisahan akhir partikel bijih. Bubur bijih
halus dari tangki siklon dialirkan ke sejumlah tangki
untuk diambil kandungan mineral berharganya. Tangki
ini disebut sel flotasi.Dari sel flotasi, konsentrat dikirim
ke tangki penghilangan kadar garam. Di dalam tangki ini
air laut ibuang dan konsentrat dikentakan dengan cara
mengalirkan air tawar secara berlawanan arah.
Konsentrat kemudian mengalir melalui pipa sepanjang
17,6 km menuju fasilitas filtrasi atau penyaringan di
benete. Konsentrat kemudian disaring guna membuang
kandungan air dalam konsentrat sampai dengan 91 %
dengan menggunakan udara bertekanan.Setelah proses
penyaringan , konsentrat akan berupa bubuk atau pasir
dan disimpan dalam gudang untuk menunggu pengapalan
Pertambangan Mantoverde
(Utara Chili)
• Tambang Mantoverde berada di Cordillera Coastal
Chili. Kota-kota terdekat dengan tambang adalah
Chañaral dan Diego de Almagro yang berjarak sekitar 50
hingga 60 km di barat utara dan timur. Copiapo terletak
100 km ke selatan dan Antofasgasta adalah 400 km ke
utara. Mineral utama yang diekstraksi adalah tembaga di
tambang Mantoverde, Metode yang digunakan adalah
penambangan terbuka. Operasi Mantoverde mencakup
tambang lubang terbuka, pabrik peremukan dan fasilitas
pemrosesan di lokasi. Ada sekitar 800 karyawan di
tambang Mantoverde, di mana sekitar setengahnya
adalah kontraktor. Ada beberapa tahap proses untuk
menghasilkan katoda tembaga dengan kemurnian tinggi
dari bijih awal yang dikeluarkan dari tambang. Proses
utama yang digunakan untuk mengekstraksi dan
mengumpulkan tembaga adalah pencucian. Ada dua jalur
produksi yang bisa dilalui bijih. Bijih kadar rendah pergi
ke lindi dump dan bijih kelas tinggi ke lindi
tumpukan. Cut off grade untuk heap leach adalah 0,38%
dan cut off grade untuk leach dump adalah
0,18%. Tambang saat ini menghasilkan 60.000 ton
katoda tembaga kemurnian tinggi per tahun.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan perusahaan penambangan yang terletak di pulau Sumbawa,
dapat dikatakan dengan adanya eksploitasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut memiliki dampak
baik maupun buruk bagi ekonomi, lingkungan hingga masyarakat. Dampak buruk bagi lingkungan yang
nantinya juga akan berdampak terhadap masyarakat sekitar tidak dapat dihindarkan, akan tetapi dari
pihak perusahaan PT. Newmont Nusa Tenggara sendiri memiliki alternatif lainnya berdasarkan analisis
dampak lingkungan yang ada untuk meminimalisir kerusakan ligkungan yang terjadi, selain itu PT.
Newmont Nusa Tenggara juga tetap memperhatikan tanggung jawabnya kepada masyarakat sekitar yang
terkena dampak dari adanya kegiatan eksploitasi penambangan yang dilakukan.
2. Perusahaan Mantoverde ,Tambang ini memiliki bor dan berbagai peralatan bantu. Ketersediaan peralatan
sangat baik. Tidak ada banyak down time untuk peralatan. Toko pemeliharaan menghabiskan kira-kira
65% dari waktu pemeliharaan preventif, dan 35% lainnya dari waktu kerusakan. Rata-rata waktu rata-rata
untuk memperbaiki, MTTR, hanya sekitar 5 jam, dan MTBF adalah sekitar 45 jam. Masalah
pemeliharaan paling umum untuk tambang adalah hidrolika pada loader dan bor.
SARAN
Seiring majunya perkembangan Usaha Pertambangan di Indonesia maupun Luar Negeri, baik di bidang
teknologi maupun management , Perusahaan Pertambangan diharapkan lebih bijak dalam menggunakan
Sumber Daya Alam (SDA) maupun kepentingan bersama, tidak lebih mendahulukan kepentingan Perusahaan
semata,melainkan melihat dampak yang dirasakan oleh masyarakat maupun alam yang dieksploitasi,serta
melakukan tahap pasca tambang yaitu tahap reklamasi demi berlangsunya pemulihan alam yang telah rusak
agar bisa digunakan kembali dan dapat dirasakan mannfaatnya hingga keturunan selanjutnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai