A. Rivai
1802101010052
Proses reproduksi virus sering disebut replikasi
virus hanya dapat bereproduksi pada media sel
atau jaringan hidup.Bertujuan untuk
memperbanyak partikel virus.Penelitian awal
replikasi virus dilakukan pada bakteriophage
Bacteriophage digunakan
untuk mempelajari virus,
karena lebih sederhana
dan mudah dimengerti.
Bacteriophage
ditemukan oleh Twort
(1915) dari Inggris dan
D’Herelle (1917), dari
Perancis.
Bacteriophage hanya
mengandung DNA.
Bacteriophage terdiri 2 bagian :
Bagian luar : kapsul yg terdiri dari protein tidak
aktif. Dalam kapsul terdapat DNA yg merupakan
pusat aktivitas.
Bagian ekor: bagian ujungnya bermuatan listrik
RECEPTOR
Receptor merupakan tempat menempel pada
receptor bakteri yang diserang.
Daur reproduksi virus ada 2, yaitu litik dan
lisogenik.
Virus yang melangsungkan daur litik disebut
virus virulen.
Virus yang melakukan daur lisogenik disebut
virus temperal.
Reproduksi bacteriophage diperoleh dari penelitian
fage-fage E. coli.
Escherichia coli mempunyai 7 strain virus yaitu T1 –
T7.
Tidak selamanya bacteriophage yang menginfeksi
bakteri menimbulkan lisis pada bakteri, hal ini
disebabkan oleh :
1. Bacteriphage yang telah temperate (kehilangan
virulensinya)
2. Sel bakteri yang telah tua
3. Adanya mutasi kebakaan
Prophage : phage (DNA) yang telah masuk sitoplasma
dan tidak mampu mengadakan lisis.
Bacteriophages
ditumbuhkan pada lawn
(indikator) sel bakteri.
Noda atau plag (plaques)
jernih menunjukkan
adanya bakteriofag
Virus hewan dapat
ditumbuhkan pada
hewan hidup atau telur
ayam yang sudah
dibuahi.
Virus hewan dan
tumbuhan dapat
ditumbuhkan dalam
kultur sel
Siklus Litik / Lisis
adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus
yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel inang
Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus
tanpa menghancurkan sel inang
1. Adsorbsi, yaitu melekatnya fag/ virus ke dinding
bakteri melalui ekornya (belum masuk).
2. Penetrasi, yaitu penyuntikan DNA virus/ fag ke
dalam sel bakteri.
3. Replikasi/ Sintesa, yaitu DNA pembawa informasi
genetika diperlukan bagi sintesa partikel virus
baru. DNA fag/ virus akan mengambil alih
metabolisme sel inang.
4. Perakitan, yaitu semua bagian virus terbentuk
dengan lengkap. DNA fag dan selubung protein
dirakit menjadi fag yang lengkap.
5. Pelepasan fag/ lisis, yaitu dinding sel bakteri akan
lisis.
1. Adsorbsi, yaitu melekatnya fag/ virus ke dinding
bakteri melalui ekornya (belum masuk).
2. Penetrasi, yaitu penyuntikan DNA virus/ fag ke
dalam sel bakteri.
3. Penggabungan/ penyisipan, yaitu materi genetika
virus menyusup ke DNA sel inang membentuk
provirus.
4. Pembelahan, yaitu provirus mengalami replikasi
yang mengikuti pembelahan diri sel inang. Setiap
saat sel inang membelah dan provirus
ditransfer ke setiap anakan sel inang.
Fase Replikasi Bakteriophage Virus manusia
Penempelan Serabut ekor Virus menempel pada
menempel pada protein dan glikoprotein yg
dinding sel bakteri terdapat pada membran sel
hospes
Penetrasi DNA virus Kapsid virus masuk melalui
diinjeksikan ke proses endositosis atau fusi
dalam sel hospes sel
Pelepasan selubung Tidak diperlukan Pelepasan kapsid dilakukan
dengan bantuan enzim
Biosintesis Terjadi pada Terjadi pd inti sel (virus DNA)
sitoplasma dan pd sitoplasma (virus
RNA)
Infeksi Lisogeni Infeksi laten, infeksi berjalan
lambat, menyebabkan
kanker
Pembebasan sel virus Melisiskan dinding Pembentukan sel budding
sel hospes dan perusakan plasma sel
HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus
yang secara khusus menyerang sel
darah putih (sel T). Retrovirus
adalah virus RNA. Virus tersebut
mempunyai suatu enzim, yaitu
enzim transkriptase balik yang
mengubah rantai tunggal RNA
(sebagai cetakan) menjadi rantai
ganda kopian DNA (cDNA).
Selanjutnya, cDNA bergabung
dengan DNA inang mengikuti
replikasi DNA inang. Pada saat
DNA inang mengalami replikasi,
secara langsung DNA virus ikut
mengalami replikasi.
. Virus herpes
Virus herpes merupakan virus
DNA dengan rantai ganda Virus influenza
yang kemudian disalin
menjadi mRNA.
Kela Genom
s
I dsDNA
II (+)/(-) ssDNA
VII dsDNA (reverse transkripsi)
Kelas Genom
III dsRNA
IV (+) ssRNA
V (-) ssRNA
VI (+) ssRNA (reverse transkripsi)
Kelas
Virus DNA
Virus RNA
Virus reverse
transkripsi
Kelas
Virus DNA
Virus RNA
Virus reverse
transkripsi
Virus DNA Genom Contoh