Anda di halaman 1dari 16

MACRO

ERGONOMIC
Kelompok 4

• Budi Santoso 1806167270


• Deby Eka Supadma 1806253293
• Denny Lyus Sihite 1806167296
• M. Aldin Kusuharto 1806253394

• Muhammad Luthfi 1806253444


• Muhammad Tommy Fathurahman 1806167466
• Nadya Vierdelina 1806253450
• Refianto Setyawan 1806167522
• Salsabila Liandra Putri 1806253513
• Sarah Safira 1806253526
History / Timeline Macroergonomic

Socio Technic Macroergonomic


Pendekatan sistem Penggantian nama formal
sosioteknik untuk desain dari kelompok teknis
sistem kerja tumbuh dari menjadi Kelompok Teknis
kebutuhan untuk Makroergonomi
merevitalisasi Eropa

1940 1950 1981 1998


Human Factors
Perang Dunia II
Society
Banyak ketidakcocokan Pembentukan Grup
antara manusia dan Teknis Desain dan
mesin, yang mengarah Manajemen Organisasi
ke formalisasi ergonomi

Kleiner B M. 1999. Macroergonomics Analysis and Design for Improved Safety and Quality Performance.
International Journal of Occupational Safety and Ergonomic, 5:2, 217-245
Regulasi Terkait Ergonomi di Indonesia

Pasal 86, ayat 2 Pasal 23


Pencegahan kecelakaan dan peny
akit akibat kerja, pengendalian bah Pengukuran dan Pengendali
aya di tempat kerja, promosi keseh an Faktor Ergonomi
atan, pengobatan, dan rehabilitasi

Permenaker
UU No.1/1970 UU No.13/2003 PMK RI No.48/2016
No. 5 Thn 2018
Definisi
Pasal III, ayat 1 m interaksi peralatan kerja, tatacara kerja,
proses atau sistem kerja dan lingkungan
Memperoleh keserasian antara t kerja dengan kondisi fisik, fisiologis dan
enaga kerja, alat kerja, lingkunga psikis manusia karyawan untuk menyes
n, cara, dan proses kerjanya uaikan aspek pekerjaan dengan kondisi
karyawan dapat bekerja dengan aman,
nyaman efisien dan lebih produktif

Kleiner B M. 1999. Macroergonomics Analysis and Design for Improved Safety and Quality Performance.
International Journal of Occupational Safety and Ergonomic, 5:2, 217-245
Macroergonomic

Berfokus mengoptimalkan
organisasi dan desain
sistem kerja dengan
mempertimbangkan unsur
kesesuaian pekerja,
teknologi dan lingkungan

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational


Health Practice in Industrially Developing Countries.
Macroergonomic

Sebuah pendekatan dalam


ergonomi yang membahas
permasalahan dihubungkan
dengan keseluruhan sistem
sehingga mencapai hasil yang
lebih efektif dan bertahan lama.

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational Health


Practice in Industrially Developing Countries.
Makroergonomi
Shift Kerja

Tuntutan Pekerjaan

Job Training

Komunikasi, Diskusi,
Feedback

Keragaman Tugas

Recognition of Effort

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational


Health Practice in Industrially Developing Countries
Shift Kerja

Pola shift kerja perlu ditinjau secara


teratur dan disesuaikan dengan keb
utuhan dan keadaan yang berubah

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational Health


Practice in Industrially Developing Countries.
Control & Workload

Tuntutan pekerjaan harus


seimbang dengan tingkat
keleluasaan dalam mengambil
keputusan (Job Control)
• Qualitative (kesulitan)
• Quantitative (jumlah)

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational Health


Practice in Industrially Developing Countries.
Job Training

Metode langsung untuk mengajarkan


keterampilan, pengetahuan, dan
kompetensi yang diperlukan bagi
karyawan untuk melakukan pekerjaan
tertentu di tempat kerja.

Pekerja belajar di lingkungan di mana


mereka perlu mempraktikkan
pengetahuan dan keterampilan yang di
peroleh selama pelatihan.
https://www.thebalancecareers.com/how-on-the-job-training-brings-you-value-1917941
Worker Consultation & Feedback

Konsultasi yang efektif yaitu


adanya informasi dan feedback
dari dan untuk pekerja.
 Komunikasi dua arah manager
dan pekerja
• Respectful relationships
• Kesempatan berdiskusi
• Berpartisipasi dalam
membuat keputusan

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational Health


Practice in Industrially Developing Countries.
Recognition of Effort
Picu pekerja untuk bekerja keras dan cerdas
Reward untuk hasil positif
• Insentif
• Kenaikan gaji
• Fasilitas hiburan

Punishment saat underperform


• Mutasi
• Lembur
• Potong gaji
Pengaruh Sosial & Ekonomi

Dukungan dan bantuan sosial di tempat kerja membantu meng


urangi efek buruk dari stress sehari-hari ditempat kerja.
Interaksi sosial merupakan bagian terpenting pada pekerjaan
dan pekerja tidak boleh terisolasi dari kesempatan untuk ber-
komunikasi pada sesama pekerja.
Pekerjaan harus menjadi komponen penting dan positif dari
kehidupan seseorang.

IEA.2011.Ergonomics Guidelines for Occupational


Health Practice in Industrially Developing Countries.
MacroErgonomic Analysis and Design
(MEAD)

Metodologi MEAD digunakan sebagai


panduan dalam pengumpulan dan analisis
data untuk menentukan risiko dan faktor-
faktor penyebab yang mengarah ke
eksperimen yang akan membantu dengan
desain baru dan strategi intervensi.

Kleiner, BM. 2002. Macroergonomic Analysis And Design (MEAD)


Of Work System Processes. Proceedings Of The Human Factors
And Ergonomics. 46:15, 1365-1369
Tahapan Proses MEAD

1 2 3 4 5
Mendefinisikan Mendefinisikan Mendefenisikan Mengidentifikasi Membuat
subsistem sistem kerja & unit operasi & variansi matriks variansi
organisasi tingkat kerja proses kerja

6 7 8 9 10
Analisis Penentuan Analisis Merancang Menerapkan,
peran personal alokasi fungsi & persepsi & ulang sistem & mengiterasi &
penggabungan tanggung jawab fasilitas kerja meningkatkan
design kinerja
Hendrick H W, Kleiner B M. 1999. Macroergonomics Theory
Methods and Applications. New Jersey; Lawrence Erlbaum Associates
Thank you

Anda mungkin juga menyukai