Anda di halaman 1dari 22

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KHAIRUN

2019

SKENARIO 1
BATUK BERDARAH
KELOMPOK 4 BLOK RESPIRASI
Seorang perempuan 45 tahun, pekerjaan wiraswasta,
datang ke Puskesmas Gambesi dengan keluhan batuk
Skenario berdahak campur darah selama 3 minggu. Keluhan ini di
sertai dengan demam sejak 1 bulan. Pasien juga
mengeluh berat badannya menurun

1 Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah


120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 22 x/menit,
suhu 38.5oC. Pada pemeriksaan fisik paru terdengar ron
ki basah pada apex paru kiri.
Kalimat/Kata Kunci
Skenario 1

Batuk Berdahak Demam sejak 1


Perempuan umur
01 45 tahun 02 campur darah
selama 3 minggu
03 bulan

TD 120/80 mmHg
Berat Badan Nadi 80x/menit Ronki Basah pada
04 menurun 05 Pernapasan 22x/menit 06 apeks paru kiri
Suhu 38,5ºC
Pertanyaan
Skenario 1

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari organ terkait !


2. Jelaskan Definisi, Etiologi, dan Klasifikasi dari Batuk !
3. Jelaskan Patomekanisme dari gejala yang terkait !
4. Sebutkan Defferential Diagnosis dari Skneraio 1 !
5. Jelaskan dan Pengertian dan Epidemiologi penyakit sesuai skenario ?
6. Jelaskan Etiologi penyakit sesuai skenario !
7. Jelaskan Patofisiologi dari penyakit sesuai dengan skenario!
8. Jelaskan Manifestasi Klinis dan Faktor Resiko penyakit sesuai skenario!
9. Jelaskan Diagnosis penyakit sesuai skenario !
10. Bagaimana Penatalaksanaan dan Pencegahan penyakit sesuai skenario?
11. Bagaimana Komplikasi dan Prognosis penyakit sesuai skenario?
Anatomi & Fisiologi

Sumber : Sherwood 2014


Fisiologi

• Respirasi Eksternal
• Respirasi Internal
Batuk adalah refleks fisiologis kompleks
Apa itu
yang melindugi paru dari trauma
Batuk ? mekanik, kimia, dan suhu
Klasifikasi Batuk Etiologi Batuk
1) Rangsangan Mekanis
Tanda 2) Perubahan Suhu mendadak
Durasi
Klinis
Akut Kering 3) Rangsangan kimia
4) Peradangan atau Infeksi
5) Reaksi Alergi
Sub Akut Berdahak

Kronis

Sumber : Sherwood 2014


Patomekanisme dari gejala Makrofag monosit limfosit
Pirogen eksogen dan endotel

IL-1, IL-6, TNF-a,IFN Hipotalamus dan


-a fosfolipase

Peningkatan setting Peningkatan konsentrasi dan


prostaglandin produksi panas
termostat di hipotalamus

Menekan nafsu makan


di pusatnya Refleks vasokonstriksi
(Lateral hipotalamus) p. darah

Peningkatan metabolisme tubuh


Nafsu makan ↓ dan tonus otot

Berat badan turun

Sumber : Sherwood 2014


Differential Diagnosis
TB Paru Pneumonia Bronkitis
Akut
Perempuan 45 Tahun + + +
Batuk Berdahak disertai + + +/-
Darah 3 minggu
Demam sejak 1 bulan + + +
Berat Badan menurun + + +
Ronki Basah apeks kiri + - -
Apa itu Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit granulomato
Tuberkolosis ? sa kronis yang disebabkan oleh mycobacterium tuber
kulosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru, tetapi
mungkin menyerang semua organ atau jaringan tubu
h. Biasanya bagian tengah granuloma tuberkular me
ngalami nekrosis perkijuan

Sumber : buku ajar by Kumar,


Cotran, Robbins
Etiologi Tuberkolosis

Mikrobakterium Mikrobakterium
tuberkulosis bovis (jarang)

Sumber :
Epidemiologi Tuberkolosis
Jumlah kasus baru Tb di Indonesia sebanyak 420.994 k
asus pada tahun 2017 (data per 17 mei 2018). jumlah
kasus baru berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus
baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar
dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan
survey prevalensi tuberkolusis prevalensi laki-laki 3 kali
lebih tinggi di bandingkan pada perempuan begitu juga
terjadi pada negra-negara lain. Hal ini terjadi
kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar resiko TB
misalnya rokok dan ketidakpatuhan minum obat. Survei
menemukan bahwa dari seluruh partisipan laki-laki
Yang merokok sebanyak 68,5% dan hanya 3,7%
partisipan perempuan yang merokok
Sumber : Infodatin. Pusat data dan informasi KEMENKES RI
Patomekanisme Tuberkolosis
Manifestasi Klinis Tuberkolosis
Skenario 1
Batuk
lebih dari Demam
2 mingu

BB
Malaise
Menurun
Nyeri Gejala Batuk Gejala
Dada Respiratorik Berdarah
Sistemik

Keringat
Anoreksia
Sesak Malam
Napas

Sumber : Buku IPD Hal.867 Edisi VI


ALGORITMA
DIAGNOSIS TB
Pemeriksaan Penunjang
• Batuk terus menerus & dahak > 2 minggu
• Dahak campur darah
Anamnesis
• Sesak napas, nyeri dada
• Demam, Anoreksia, BB Menurun

• Inspeksi : Pembesaran pada hilus


• Palpasi :
• Auskultasi : terdapat ronki basah, kasar, dan nyaring
Pemfis
• Perkusi : redup

• Tb aktif - TB inaktif
•Bayangan berawan/nodular - fibrotik
•Kaviti - Kalsifikasi
Pemeriksaan
Radiologi •Bayangan bercak milier - Penebalan Pleura
•Efusi pleura

• Tes Sputum untuk menemukan BTA


Pemeriksaan
Laboratorium

• Membentuk indurasi ≥ 1 cm
Tes Tuberkulin
Obat Anti Tuberkulosa

Obat utama : Obat Lini Kedua :

Rifapisin ( R ) Quinolon
Isoniazid ( H) Kanamisin
Pirazinamid ( Z ) Makrolide
Etambutol ( E ) Amok.+As. Klav
Streptomisin ( S) Der.-Rif/ INH
Kategori Pasien TB Alternatif panduan pengobatan
pengobatan
Fase awal Fase lanjutan

I 1. kasus TB paru BTA(+) 2 RHZE 4 R3 H3


2. kasus baru TB paru BTA(-) dengan kerusakan 4 RH
parenkem yang luas 6 HE
3. kasus baru dengan kerusakan yang berat pad
a Ekstra pulmoner

II 1. TB paru BTA(+) dengan pengobatan sebelum 2RHZES+1RHZE 5 R3 H3 E3


nya: 5 RHE
- Kambuh
- Kegagalan pengobatan
- Pengobatan tidak selesai
III 1. TB paru BTA (-) dan rongten positif sakit ringa 2HRZ 4H3R3
n
2. Penderita TBC ekstra paru ringan, yaitu TBC
kelenjar limfe (limfadenitis), pleuritis eksudativ
e unilateral, TBC kulit, TBC tulang (kecuali tul
ang belakang), sendi dan kelenjar adrenal

IV Kasus kronis ( masih BTA positif setelah pengoba Tidak dapat diaplikasikan (mempertimbangkan menggunakan obat-obatan
tan ulang yang supervisi barisan kedua)
Penatalaksanaan dan pencegahan
Pencegahan
a. Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap
individu yang bergaul erat dengan penderita tube
rkulosis BTA +.
b. Mass chest X ray yaitu pemeriksaan massal terha
dap kelompok-kelompok populasi tertentu.
c. Vaksinasi BCG
KOMPLIKASI
Komplikasi Tuberkulosis Penyakit tuberkulosis paru bila tidak ditangani dengan
benar akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi dibagi atas komplikasi dini dan
komplikasi lanjut.
1. Komplikasi dini: pleurutis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, Poncet’s art
hropathy.
2. Komplikasi lanjut: obstruksi jalan napas -> SOFT (Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat -> SOPT/fibrosis paru, kor pulmona
l, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering
terjadi pada TBC milier dan kavitas TBC (Sudoyo, 2014).
Komplikasi penderita stadium lanjut adalah hemoptisis berat (perdarah
an dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok,
kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru, penyebaran infeksi ke organ lai
n seperti otak, tulang, persendian, ginjal, dan sebagainya.

Sumber : buku ajar ilmu penyakit dalam hal.871


prognosis

Prognosis umumnya baik jika infeksi ter


batas diparu, jika disebabkan oleh strain
resisten obat atau terjadi pasien lanjut u
sia dengan debilitas, atau mengalami ga
ngguan kekebalan, yang beresiko tinggi
mnderita tuberkolosis milier

Sumber :patologi vol.2, Robbins, dkk

Anda mungkin juga menyukai