Dampak Pembangunan
Dampak Pembangunan
Lingkungan Hidup
Prof. Dr. Ir. Dedik Budianta, MS
PSL Unsri
Mengapa pembangunan
diperlukan?
• Untuk memenuhi permintaan kebutuhan
manusia yang terus meningkat (papan,
sandang dan pangan).
• Untuk mengikuti perkembangan zaman
• Untuk mengupdate yang telah out of date
POPULASI MANUSIA
Overpopulasi SUMBER DAYA ALAM
Overkonsumsi Keterbatasan & kualitas/kondisi
Penyebaran Pemborosan
Kesenjangan NMI* & NSB** Anggapan bahwa teknologi dapat
Krisis politik-ekonomi-sosial memecahkan semua masalah
PENCEMARAN
& KERUSAKAN
LINGKUNGAN
• 1962 :
Buku Silent Spring oleh Rachel Carson menyadarkan masyarakat AS akan
dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan.
• 1972 :
Konferensi PBB pertama tentang lingkungan manusia di Stockholm
menghasilkan 26 prinsip dasar yang berkaitan dengan isu lingkungan, a.l. dalam
bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, pembangunan ekonomi dan sosial,
sumber daya dan pencemaran.
• 1982 :
Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan dibentuk, diketuai oleh Gro
Harlem Brundtland yang menyatakan bahwa manusia di muka Bumi ini
memerlukan suatu etika baru yang holistik, yaitu bahwa pertumbuhan ekonomi
dan perlindungan/pengelolaan lingkungan hidup & sumber daya alam (LH& SDA)
harus selaras di seluruh Bumi.
Kepedulian Dunia terhadap Lingkungan
• 1987 :
Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan membuat laporan “Masa
Depan Kita Bersama” yang mendefinisikan istilah “Pembangunan
Berkelanjutan”.
• 1992 :
Konferensi Lingkungan & Pembangunan, yang dilanjutkan dengan KTT Bumi
yang dihadiri oleh 179 Negara (termasuk Indonesia) diselenggarakan sebagai
tanggapan terhadap kondisi LH & SDA yang memprihatinkan, a.l.
pencemaran, perusakan LH serta pemborosan SDA yang berlangsung
secara global.
Peserta pertemuan ini sepakat melaksanakan suatu pola pembangunan baru yang diterapkan
secara global, dikenal dengan: Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan
(PBBL) atau dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Environmentally Sound and Sustainable
Development (ESSD).
Kepedulian Dunia terhadap Lingkungan
September 2002:
World Summit on Sustainable Development (WSSD) diselenggarakan di
Johannesburg, Afrika Selatan.
183 negara peserta menegaskan kembali Pembangunan Berkelanjutan
sebagai unsur utama dalam agenda internasional.
Negara peserta mencapai berbagai kesepakatan & pernyataan komitmen
sesuai sasaran Pembangunan Berkelanjutan, antara lain:
Mereduksi proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan menjadi ½-nya pada
tahun 2015.
Mendorong & mempromosikan program-program yang mempercepat
pergeseran menuju konsumsi dan produksi berkelanjutan.
Mendiversifikasi persediaan energi & meningkatkan sumber energi
terbarukan.
Mengembangkan pengelolaan sumber daya air terpadu dan rencana efisiensi
air.
Mencapai penurunan laju yang nyata dalam tingkat penurunan
keanekaragaman hayati.
PBBL?
“Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang
tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhannya”.
Pertumbuhan
Pemerataan
Eko-efisiensi
Stabilitas
1. Analisis Ilmiah: mengumpulkan informasi & melakukan penelitian untuk membuat model
yang menjelaskan kejadian dan meramalkan kejadian yang akan datang.
Contoh: meramalkan perubahan cuaca global.
2. Analisis Risiko: menganalisis dan memperkira-kan pengaruh potensial dari suatu aksi
atau kegiatan.
Contoh: Analisis mengenai dampak lingkungan.