Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA....


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/semester : XII/II
Materi Pokok : Makromolekul
(Protein, Lipid,)
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (4JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan
tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan
protein)
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak

4.10 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan pengaruh lemak bagi tubuh
manusia.

C. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian polimer, baik polimer alam mauoun polimer sintetis dengan tepat
2. Menjelaskan pembentukan polilmer berdasarkan asal dan jenis monomer pembentuknya melalui reaksi
polimerisasi (protein, lipid) dengan tepat
3. Merancang dan melakukan percobaan unutk mengidentifikasi protein dalam makanan (uji biuret,
xantoprotein) dengan tepat
4. Mengklasifikasi lemak berdasarkan kejenuhan ikatan dengan tepat
5. Merancang dan melakukan percobaan dalam pembuatan produk berbahan dasar lemak dengan tepat

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa secara aktif dan cermat mampu menjelaskan pengertian polimer, baik polimer alam maupun
sintesis dengan tepat melalui diskusi kelompok setelah mengikuti pembelajaran berpendekatan
SETS
2. Siswa secara aktif dan cermat mampu menjelaskan pembentukanpolimer berdasarkan asal dan jenis
monmer pembentuknya melalui reaksi polimerisasidengan benar melalui diskusi kelompok setelah
mengikuti pembelajaran berpendekatan SETS
3. Siswa secara percaya diridan bertanggung jawab mampu merancang dan melakukan percobaan
untuk mengidentifikasi protein dalam makanan dengan benar melalui praktikum berpendekatan
SETS
4. Siswa secara aktifdan cermat mampu mengklasifikasikan lemak berdasarkan kejenuhan ikatan
dengan tepat setelah mengikuti pembelajaran berpendekatan SETS
5. Siswa secara percaya diridan bertanggung jawab mampu merancang dan melakukan percobaan
dalam pembuatan produk berbahan dasar lemak dengan benar melalui pembelajaran berpendekatan
SETS

E. MATERI AJAR
Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. Senyawa ini terdapat dalam semua jaringan
hidup baik tumbuhan maupu hewan. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai
pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. Tidak ada kelompok senyawa lain yang
fungsinya begitu beragam seperti protein. Oleh karena itulah kelompok senyawa ini disebut protein, istilah
yang berasal dari bahasa Yunani proteios, yang berarti “peringkat satu”atau “yang utama”.
1. Asam Amino
Asam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung satu gugus
karboksil (‒COOH) dan satu gugus amino (‒NH2). Jika gugus amino terikat pada atom C-alfa (yaitu atom
karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil), disebut asam alfa-amino; jika gugus aminonya terikat
pada atom C-beta, disebut atom beta-amino dan seterusnya. Di alam hanya ditemukan asam alfa-amino.
Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya. Gugus
R dalam senyawa amino sangat beragam. Ada yang hidrofob (seperti glisin dan alanin), ada yang hidrofil
karena mengandung gugus polar seperti ‒OH,‒COOH atau ‒NH2 (misalnya tirosin, lisin dan asam
glutamat), ada yang bersifat asam (misalnya asam glutamat), ada yang bersifat basa (misalnya lisin), ada
pula yang mengandung belerang (misalnya sistein) atau cincin aromatik (misalnya tirosin). Gugus R asam
amino tersebut sangat berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi biologis dari protein.
Kecuali glisin, semua asam amino bersifat optis aktif, karena adanya atom C-α yang bersifat asimetris.
Telah disebutkan bahwa protein terbentuk dari sekitar 20 jenis asam amino. Asam amino tersebut dapat
disintesis dalam tubuh, kecuali 8 asam amino (10 untuk bayi). Asam-asam esensial haruslah terdapat dalam
makanan. Kekurangan satu saja asam amino akan mengganggu sintesis protein. Asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh disebut asam amino nonesensial. Contoh asam amino esensial, yaitu valin, leusin,
isoleusin.
Sebagian besar protein nabati tidak mengandung satu atau lebih asam amino esensial. Misalnya, protein
beras tidak mengandung lisin dan treonin, protein gandum tidak mengandung lisin dan triptofan. Jadi, orang
yang makan hanya nasi saja dapat menderita kekurangan gizi. Di pihak lain, protein hewani mengandung
seluruh asam amino dalam jumlah yang memadai. Tubuh kita memerlukan sekitar 0,8 g protein per kg berat
badan. Kekurangan protein dapat menyebabkan retardasi (keterbelakangan) fisik maupun mental.

2. Tata Nama protein


Telah disebutkan bahwa protein terbentuk dari asam-asam amino. Proses pembentukannya merupakan
polimerisasi kondensasi. Dua molekul asam amino dapat berikatan (berkondensasi) dengan melepas molekul
air(H‒OH), sebagai berikut.

Ikatan yang mengkaitkan dua molekul asam amino itu disebut ikatan peptida dan senyawa yang
terbentuk disebut dipeptida.
Suatu dipeptida juga mempunyai gugus ‒COOH dan gugus ‒NH2, oleh karena itu dapat pula mengikat
asam amino yang lain membentuk tripeptida, dan seterusnya membentuk polipeptida atau protein.
Pemaparan struktur polipeptida secara lengkap dapat sangat membosankan dan tidak selalu perlu. Oleh
karena itu, para ahli biokimia menggunakan singkatan. Tiap-tiap asam amino diberi lambang dengan tiga
huruf, dengan cara itu suatu contoh polipeptida yang terdiri dari 10 residu asam amino dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Gly‒Phe‒Cys‒Ser‒Ala‒Gly‒Asp‒Ala‒Lys‒Asp
Dalam menuliskan rangkaian asam amino dari suatu polipeptida atau protein, maka ujung amino
(residu asam amino dengan gugus amino bebas) ditempatkan disebelah kiri, sedangkan ujung karboksil
disebelah kanan. Pada contoh diatas, berati glisin (Gly) mempunyai gugus ‒NH2 bebas, sedangkan asam
aspartat (Asp) mempunyai gugus ‒COOH bebas.
Dua molekul asam amino dapat membentuk dua jenis dipeptida, bergantung pada gugus yang
digunakan pada kondensasi. Misalnya, Gly dan Ala dapat membentuk dua jenis dipeptida, yaitu Gly‒Ala
dan Ala‒Gly.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa jenis protein yang dapat dibentuk dari 20 jenis asam amino
dapat mencapai jutaan. Hal ini mirip dengan jumlah kalimat yang dapat disusun dari hanya 26 huruf dalam
abjad. Namun demikian, urutan berbagai huruf dalam kata atau urutan berbagai kata tidak selalu mempunyai
arti. Demikian juga, rangkaian asam-asam amino tidak selalu merupakan protein yang berguna. Mungkin
kita tetap dapat mengartikan suatu kalimat meskipun terdapat beberapa huruf yang salah. Sama halnya
dengan suatu protein, mungkin tetap dapat berfungsi meskipun ada beberapa asam amino yang tidak sesuai
urutan. Akan tetapi, hal ini bisa berakibat fatal. Kelainan yang dikenal sebagai anemia sel sabit terjadi
karena perbedaan satu dari sekitar 300 residu asam amino dalam hemoglobinnya.
Salah satu contoh yang menunjukkan betapa pentingnya urut-urutan asam amino dalam rantai
polipeptida terhadap bentuk tiga dimensi dan fungsi protein, khususnya protein globular yaitu penyakit
anemia sel sabit.
Anemia sel sabit adalah penyakit yang timbul karea bentuk yang abnormal dari salah satu subunit
hemoglobin. Hemoglobin yang normal berbentuk bulat (seperti kue donat), sedangkan sel sabit berbentuk
sabit. Bentuk yang abnormal tersebut terjadi karena asam amino yang keenam dari rantai β, yaitu asam
glutamat yang bersifat polar tergantikan oleh valin, suatu asam amino yang tidak polar. Perubahan bentuk
ini mengganggu kemampuan hemoglobin dalam mengangkut oksigen. Selain itu, gaya tarik hidrofobik
menyebabkan beberapa sel sabit mengelompok membentuk semacam serat sehingga dapat menyumbat
pembuluh kapiler. Hal ini dapat menyebabkan peradangan, rasa sakit, kerusakan organ, bahkan kematian.
Anemia sel sabit adalah penyakit keturunan yang dialami seseorang yang mewarisi gen hemoglobin
muatan dari kedua orangtuanya. Jika hanya salah satu orangtua yang menurunkan gen semu, hanya kira-kira
1% dari sel darah merahnya yang berubah menjadi bentuk sabit. Mereka dapat hidup normal selama
menghindari latihan-latihan fisik yang berat atau tekanan lain terhadap sistem peredaran darah.
3. Struktur Protein
Protein mempunyai struktur yang sangat kompleks. Struktur protein memegang peranan penting dalam
menentukan aktivitas biologisnya. Struktur protein dapat dibedakan ke dalam 4 tingkatan, yaitu struktur
primer, sekunder, tersier dan kuartener.
Struktur primer adalah urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun protein.
Protein pertama yang berhasil ditentukan struktur primernya adalah insulin, yaitu hormon yang berfungsi
mengatur kadar gula darah.
Sebagai contoh insulin sapi terdiri dari dua rantai polipeptida, yang ditandai dengan rantai A (terdiri
dari 21 asam amino) dan rantai B (terdiri dari 30 asam amino). Kedua rantai disatukan oleh ikatan silang
disulfida (‒S‒S‒) yang berasal dari unit sistein (Cys). Selama bertahun-tahun, insulin yang diekstraksi dari
pankreas sapi digunakan untuk terapi bagi orang-orang yang menderita kekurangan insulin (Diabetes). Kini
insulin manusia telah dapat diproduksi melalui industri genetika.
Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh karena gaya-gaya
nonkovalen, seperti ikatan hidrogen atau gaya dispersi, suatu rantai polipeptida menggulung seperti spiral
(alfa heliks) atau seperti lembaran kertas continues form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple heliks.
Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein. Bagaikan seutas mie yang
diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga mempunyai
bentuk tiga dimensi tertentu. Struktur tersier protein dikukuhkan oleh berbagai macam gaya, sepert ikatan
hidrogen, ikatan silang disulfida, interaksi hidrofobik atau hidrofilik, serta jembatan garam.
Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Jadi semua molekul hemoglobin sebagai
contoh, mempunyai bentuk tiga dimensi yang sama. Bentuk tiga dimensi protein sangat berperan dalam
menentukan fungsi biologis protein tersebut. Sering kali sutatu molekul organik bukan protein terikat pada
rantai polipeptida dalam struktur tersiernya.
Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein
oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. Sebagai contoh, hemoglobin mempunyai empat rantai. Masing-
masing rantai merupakan satu subunit protein. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut
struktur kuartener.
4. Hidrolisis Protein
Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam klorida pekat,
sekitar 6M. Dlam hal ini ikatan peptida diputuskan sehingga dihasilkan asam-asam amino bebas. Dalam
tubuh manusia atau hewan hidrolisis polipeptida atau protein terjadi karena pengaruh enzim.
5. Denaturasi Protein
Jika suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskan secara perlahan-lahan sampai kira-kira
60 ‒70OC, lambat laun larutan itu akan mejadi keruh dan akhirnya mengalami koagulasi. Protein yang telah
O

terkoagulasi itu tidak dapat larut lagi pada pendinginan. Perubahan seperti itu disebut denaturasi protein.
Denaturasi juga dapat terjadi karena perubahan pH yang ekstrim, oleh beberapa pelarut seperti alkohol atau
aseton, oleh zat terlarut seperti urea, oleh detergen, atau bahkan karena pengguncangan yang intensif.
Protein dalam bentuk alamiahnya disebut protein asli (natif) setelah denaturasi disebut protein terdenaturasi.
Protein terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsi biologisnya. Dari penelitian terhadap protein
terdenaturasi diketahui bahwa struktur yang lebih kompleks dari protein, terutama struktur tersier dan
struktur kuartenernya.
6. Penggolongan Protein
Protein dapat dibeda-bedakan berdasarkan komposisi kimia, bentuk, atau fungsi biologisnya.
1. Berdasarkan Komposisi Kimia
2. Berdasarkan Bentuk
3. Berdasarkan Fungsi Biologis
4. Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat dibedakan atas 7 golongan, yaitu:

7. Sifat-sifat Protein
1. Denaturasi Protein
2. Viskositas
3. Koagulasi
4. Browning

8. Kegunaan Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
3. Mengatur keseimbangan air
4. Memelihara netralitas tubuh
5. Pembentukan antibody
6. Mengangkut zat-zat gizi
7. Sumber energi
Pendekatan SETS atau yang biasa disebut
Salingtemas mengandung 4 unsur utama yaitu
Science, Environment, Technology dan Society.
Dengan diterapkannya pendekatan ini siswa
diharapkan dapat menghubungkan ilmu/science
yang didapat ke dalam aspek lingkungan,
teknologi dan masyarakat

LEMAK
Lemak merupakan makromolekul yang disusun oleh asam-asam lemak dan gliserol
(CH2OHCHOHCH2OH) dan merupakan senyawa ester (R–COO –R’). Asam lemak adalah asam karboksilat
rantai panjang (jumlah karbon berkisar antara 12 – 22) yang dapat mengandung ikatan rangkap (tidak
jenuh) dan tunggal (jenuh) dengan rumus umum R-COOH. Lemak dibentuk oleh tiga molekul asam lemak
dan gliserol
Lemak adalah suatu senyawa organik alami yang berasal dari hewan dan tanaman. Contoh lemak
adalah wax (lilin) yang dihasilkan lebah. Lemak pada tubuh manusia terutama terdapat pada jaringan bawah
kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak
sekitar 7,5 sampai 70%.
Lemak yang pada suhu kamar (25°C) berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah lemak biasanya
digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak dari
tumbuhan, walaupun ada juga sebagian minyak dari hewan, misalnya minyak ikan. Kandungan kimia lemak
dan minyak sama, tetapi wujud fisiknya berbeda. Berikut perbedaan lemak dan minyak
Lemak: Minyak:
Padat pada suhu kamar Cair pada suhu kamar
Mengandung asam lemak jenuh Mengandung asam lemak tak jenuh
Banyak terdapat dalam hewan Banyak terdapat dalam tanaman

Klasifikasi Lemak
1. Berdasarkan ikatan antar atom karbonnya (kejenuhan)
a. Lemak jenuh adalah lemak yang mengandung asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua
ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh).
Contoh: C11H23COOH asam laurat, C15H31COOH, asam palmitat, C17H35COOH asam stearat.
b. Lemak tak jenuh adalah lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang
mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Contoh: C17H33COOH Asam oleat, C17H31COOH Asam linoleat, C17H29COOH Asam linolenat
2. Berdasarkan sumbernya
a. Lemak nabati
b. Lemak hewani

Reaksi Pada Lemak


1. Pembentukan Lemak (Esterifikasi)
Lemak terjadi apabila 3 molekul asam lemak (asam karboksilat) berikatan dengan satu molekul gliserol.
Pembentukan lemak dapat terjadi dengan bantuan enzim lipase. Reaksi ini merupakan reaksi esterifikasi
yang berlangsung 2 arah.
R′ – OH + R–CO–OH  R–C–OR′ + H2O
gliserol asam lemak ester air
 + H2O

Gliserol + asam lemak lemak (gliserin trikarboksilat) + air


2. Hidrolisis lemak
Adalah reaksi penguraian lemak dengan bantuan air (kebalikan dari reaksi esterifikasi)
3. Hidrogenasi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga menjadi lemak padat
4. Reaksi Penyabunan
Reaksi antara lemak dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi).

F. PENDEKATAN /STRATEGI/ MODEL PEMBELAJARAN

 Pendekatan : SETS
 Model : Inkuiri
 Metode : Diskusi, Ceramah, Eksperimen

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2x45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Kegiatan Awal a. Guru memberi salam dengan wajah ramah 15 menit
dan penuh senyum
b. Guru menciptakan suasana kelas yang
religious dengan mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
d. Guru memberikan apersepsi untuk
menggali pengetahuan awal siswa dengan
mengajukan pertanyaan:
“apa saja kandungan pada telur yang
biasa kita makan?”
“lalu apa itu protein dan apa
kegunaannya bagi tubuh?”
e. Guru memberitahukan sumber – sumber
belajar yang akan digunakan.
Inti Mengamati 30 menit
 Guru mendorong siswa menuju pada
permasalahan dengan
mengajukanpertanyaan awal “ Apa
gambar yang ada yang ada pada slide
tersebut ?”, “Apa kandungan dari susu
tersebut ?”
 Guru memberikan pengetahuan umum
tentang protein
 Guru menampilkan fenomena
danpermasalahan tentang protein yang
adadalam kehidupan sehari-hari yaitu
padapower point
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai siswa melalui
pembelajaran hari ini.

Menanya
 Peserta didik dengan logis bertanya
kepada guru mengapa beberapa fenomena
tentang protein yang ada pada kehidupan
sehari hari itu dapat terjadi?

Mengumpulkan data
 Guru menjelaskan rumus umum struktur
asam amino dan pemberian nama dari
asam amino tersebut.
 Guru menjelaskan struktur protein.
 Guru menjelaskan penggolongan protein
berdasarkan komposisi kimia, bentuk, dan
fungsi biologis
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
heterogen, masing masing kelompok
terdiri dari 5 orang. Dan duduk melingkar
pada kelompoknya masing masing.
 Siswa diminta mendiskusikan LKS
mengenai Struktur, tata nama, sifat dan
penggolongan protein

Mengasosiasi
Siswa mendiskusikan LKS secara
berkelompok,seluruh anggota bekerja sama,
siswa yang tahu menjelaskan kepada anggota
lainnya sehingga seluruh anggota kelompok
mengerti
Mengkomunikasikan
 Guru bertugas sebagai fasilitator,
mengawasi jalannya kerja kelompok,
menilai keaktifan siswa, dan membantu
siswa yang mengalami kesulitan.

 Masing masing kelompok diminta


mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas secara
bergiliran, pada saat presentasi, kelompok
lain boleh memberikan pertanyaan atau
pendapat (terjadi diskusi kelas)

 Guru memberikan penilaian dari


hasil kerja kelompok dan ditulis
di papan skor (papan skor
terlampir)
 Guru meminta siswa kembali ke
tempat duduk masing masing,
siswa diminta mengerjakan
kuis secara individual, pada saat
mengerjakan dan tidak boleh
saling membantu.
 Siswa diminta menukarkan
jawaban tugasnya kepada teman
sebelahnya, jawaban dikoreksi
bersama sama.
 Guru memberikan penilaian
terhadap tugas individu dan
diakumulasikan pada penilaian
kelompok.
 Guru mengumumkan skor total
masing masing kelompok, dan
memberikan reward atau hadiah
kepada kelompok terbaik.

Kegiatan 1. Mengakhiri pelajaran dengan membimbing 15 menit


Akhir semua siswa membuat rangkuman
mengenai pembelajaran sebelumnya.
2. Membimbing siswa dalam menyimpulkan
materi yang telah dibahas dengan
menghubungkannya dengan pendekatan
SETS ( Science, Environment,
Technology, Society)
3. Memberi tugas untuk diselesaikan di
rumah. Merencanakan materi untuk
pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2 ( 2x45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Kegiatan Awal a. Guru memberi salam dengan wajah ramah 15 menit
dan penuh senyum
b. Guru menciptakan suasana kelas yang
religious dengan mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
d. Guru memberikan apersepsi untuk
menggali pengetahuan awal siswa dengan
mengajukan pertanyaan:
“ada yang ingat materi minggu kemarin?
Apa saja keguaan dari protein?Bagaimana
pula penggolongannya?”
e. Guru memberitahukan sumber – sumber
belajar yang akan digunakan.
Inti Mengamati 30 menit
 Guru memberikan pengetahuan umum
tentang protein
 Guru menampilkan slide power point yang
berisi uji uji identifikasi protein
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai siswa melalui
pembelajaran hari ini.

Menanya
 Peserta didik dengan logis bertanya
kepada guru mengapa uji identifikasi
protein pada makanan diperlukan?

Mengumpulkan data
 Guru membagi siswa
kedalamkelompok yang masing-
masing berisi3-5 orang
 Guru membagikan LKS tentang
ujiprotein menggunakan reagen
biuret kepada siswa
 Guru meminta siswa untuk
menentukan variabel percobaan
sesuai dengan alat bahan dan
langkah kerja yang ada pada
LKS.
 Guru meminta perwakilan
kelompok untuk mengambil alat
dan bahan percobaan.
 Siswa mulai melakukan
percobaan sesuai dengan
prosedur yang ada dalamLKS
bersama kelompok masing-
masing.

Mengasosiasi

 Guru membantu siswa


melakukanpercobaan apabila
siswa mengalami kesulitan
 Guru memantau peserta didik
dalam melakukan pengamatan,
menuliskanh asil percobaan pada
tabel pengamatan,serta
menganalisis data hasil
percobaansesuai dengan
pertanyaan yang adapada LKS

Mengkomunikasikan
Siswa menyajikan hasil pengama
tandengan menampilkan gambar hasil
pengamatan percobaan dan
menjelaskannya di depan

 Guru meminta siswa


menganalisis dan mengevaluasi
proses berfikir mereka dalam
melakukan percobaan dan
menganalisis hasil percobaan
 Guru meminta siswa
menyimpulkan hasil diskusi.
 Guru memberikan tugas dengan
meminta siswa untuk membuat
laporan hasil percobaan untuk
memantapkan pemahaman
siswa.

Kegiatan 1. Menyimpulkan materi yang telah dibahas 15 menit


Akhir secara bersama-sama dengan siswa.
2. Memberi tugas untuk diselesaikan di rumah
yaitu lapor hasil percobaan. Merencanakan
materi untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 3 (2x45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Kegiatan Awal a. Guru memberi salam dengan wajah ramah 15 menit
dan penuh senyum
b. Guru menciptakan suasana kelas yang
religious dengan mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
d. Guru memberikan apersepsi untuk
menggali pengetahuan awal siswa dengan
mengajukan pertanyaan:
“apa perbedaan dari minyak dan
lipid?apakah minyk yang biasa digunakan
untuk menggoreng terus lipid?”
e. Guru memberitahukan sumber – sumber
belajar yang akan digunakan.
Inti Mengamati 30 menit
 Guru mendorong siswa menuju pada
permasalahan dengan
mengajukanpertanyaan awal “ Bagaimana
pengklasikasian lemak berdasarkan video
tersebut?”
 Guru memberikan pengetahuan umum
tentang lipid
 Guru menampilkan fenomena
danpermasalahan tentang lipid yang ada
dalam kehidupan sehari-hari yaitu
padapower point
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai siswa melalui
pembelajaran hari ini.

Menanya
 Peserta didik dengan logis bertanya
kepada guru mengapa beberapa fenomena
tentang lipid yang ada pada kehidupan
sehari hari itu dapat terjadi?

Mengumpulkan data
 Guru menjelaskan rumus umum struktur
lipid dan pemberian nama dari lipid
tersebut.
 Guru menjelaskan struktur lipid
 Guru menjelaskan penggolongan lipid
berdasarkan kejenuhan ikatan
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
heterogen, masing masing kelompok
terdiri dari 5 orang. Dan duduk melingkar
pada kelompoknya masing masing.
 Siswa diminta mendiskusikan LKS
mengenai Struktur, tata nama, sifat dan
penggolongan lipid

Mengasosiasi
Siswa mendiskusikan LKS secara
berkelompok,seluruh anggota bekerja sama,
siswa yang tahu menjelaskan kepada anggota
lainnya sehingga seluruh anggota kelompok
mengerti
Mengkomunikasikan
 Guru bertugas sebagai fasilitator,
mengawasi jalannya kerja kelompok,
menilai keaktifan siswa, dan membantu
siswa yang mengalami kesulitan.

 Masing masing kelompok diminta


mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas secara
bergiliran, pada saat presentasi, kelompok
lain boleh memberikan pertanyaan atau
pendapat (terjadi diskusi kelas)

 Guru memberikan penilaian dari


hasil kerja kelompok dan ditulis
di papan skor (papan skor
terlampir)
 Guru meminta siswa kembali ke
tempat duduk masing masing,
siswa diminta mengerjakan
kuis secara individual, pada saat
mengerjakan dan tidak boleh
saling membantu.
 Siswa diminta menukarkan
jawaban tugasnya kepada teman
sebelahnya, jawaban dikoreksi
bersama sama.
 Guru memberikan penilaian
terhadap tugas individu dan
diakumulasikan pada penilaian
kelompok.
 Guru mengumumkan skor total
masing masing kelompok, dan
memberikan reward atau hadiah
kepada kelompok terbaik.

Kegiatan 1. Mengakhiri pelajaran dengan membimbing 15 menit


semua siswa membuat rangkuman
Akhir mengenai pembelajaran sebelumnya.
2. Membimbing siswa dalam menyimpulkan
materi yang telah dibahas dengan
menghubungkannya dengan pendekatan
SETS ( Science, Environment,
Technology, Society)
3. Memberi tugas untuk diselesaikan di
rumah. Merencanakan materi untuk
pertemuan berikutnya.

Pertemuan 3 ( 2x45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Kegiatan Awal a. Guru memberi salam dengan wajah ramah 15 menit
dan penuh senyum
b. Guru menciptakan suasana kelas yang
religious dengan mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
d. Guru memberikan apersepsi untuk
menggali pengetahuan awal siswa dengan
mengajukan pertanyaan:
“apakah kegunaan lipid bagi kehidupan
sehari hari? Apakah lipid dapat
dimanfaatkan menjadi produk sehari
hari?”
e. Guru memberitahukan sumber – sumber
belajar yang akan digunakan.
Inti Mengamati 30 menit
 Guru memberikan pengetahuan umum
tentang kegunaan lipid bagi kehidupan
sehari hari
 Guru menampilkan slide power point yang
berisi inovasi pembuatan produk berbahan
dasar lipid (saponifikasi sabun)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai siswa melalui
pembelajaran hari ini.

Menanya
 Peserta didik dengan logis bertanya
kepada guru mengapa lipid dapat
digunakan sebagai bahan dalam
pembuatan sabun?

Mengumpulkan data
 Guru membagi siswa
kedalamkelompok yang masing-
masing berisi3-5 orang
 Guru membagikan LKS tentang
pembuatan produk berbahan
dasar lipid
 Guru meminta siswa untuk
menentukan alat bahan dan
langkah kerja yang ada pada
LKS.
 Guru meminta perwakilan
kelompok untuk mengambil alat
dan bahan percobaan.
 Siswa mulai melakukan
percobaan pembuatan sabun
sesuai dengan prosedur yang ada
dalamLKS bersama kelompok
masing-masing.

Mengasosiasi

 Guru membantu siswa


melakukanpercobaan apabila
siswa mengalami kesulitan
 Guru memantau peserta didik
dalam melakukan pengamatan,
menuliskanh hasil percobaan
pada tabel pengamatan,serta
menganalisis data hasil
percobaansesuai dengan
pertanyaan yang adapada LKS

Mengkomunikasikan
 Siswa menyajikan hasil pengama
tandengan menampilkan gambar
hasil pengamatan percobaan dan
menjelaskannya di depan
 Siswa juga
menampilkan.menyajikan hasil
produk sabun yang telah dibuat (di
hari yang berbeda)
 Guru meminta siswa
menyimpulkan hasil diskusi.
 Guru memberikan tugas dengan
meminta siswa untuk membuat
laporan hasil percobaan untuk
memantapkan pemahaman
siswa.

Kegiatan 1. Menyimpulkan materi yang telah dibahas 15 menit


Akhir secara bersama-sama dengan siswa.
2. Memberi tugas untuk diselesaikan di
rumahyaitu paparan hasil produk sabun
berbahan dasar lipid sekaligus saat
pemaparan membawa produk hasil jadi .

H. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


Pertemuan 1 dan 2
- Media : Komputer, LCD
- Alat dan Bahan
 Powerpoint bahan ajar
 Buku Kimia Kelas XII Unggul Sudarmo Penerbit Erlangga (kurikulum 2013), buku
universitas, minimal 2 buku setaraf SMA/MA/SMK lainnya, buku online
 Alat Praktikum dan bahan praktikum
 Lembar Diskusi peserta didik
 LKS dan LKPS materi makromolekul
Pertemuan 3 dan 4
- Media : Komputer, LCD
- Alat dan Bahan
 Powerpoint bahan ajar
 Buku Kimia Kelas XII Unggul Sudarmo Penerbit Erlangga (kurikulum 2013), buku
universitas, minimal 2 buku setaraf SMA/MA/SMK lainnya, buku online
 Alat Praktikum dan bahan praktikum
 Lembar Diskusi peserta didik
 LKS dan LKPS materi lipid

I. PENILAIAN
A. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Sikap sosial :Observasi, dan Penilaian Diri
Pengetahuan : Tes Tertulis
Keterampilan : Observasi
2. Instrumen Penilaian
1. Pertemuan Pertama dan Ketiga
a. Sikap Sosial
Bentuk Instrumen : Lembar observasi, Lembar penilaian diric.
b. Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan uraian.
c. Keterampilana.
Teknik Penilaian : Observasi.
Bentuk Instrumen : Lembar observasi.

2. Pertemuan Kedua dan Keempat


a. Sikap Sosial
Bentuk Instrumen : Lembar observasi, Lembar penilaian diri.
b. Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Laporan Percobaan
c. Keterampilana.
Teknik Penilaian : Observasi.
Bentuk Instrumen : Lembar observasi.

Soal Pilihan Ganda (7 soal) dan Uraian (3 soal)


1. Hidrolisis lemak menghasilkan ... .
A. gliserol
B. asam-asam amino
C. gliserol dan asam karboksilat
D. gliserol dan sabun
E. gliserol dan asam amino
2. Reaksi manakah yang dapat digunakan untuk memperoleh gliserol dari lemak?
A. Esterifikasi
B. hidrolisis
C. netralisasi
D. oksidasi
E. reduksi
3. Hasil reaksi lemak dengan natrium hidroksida adalah ... .
A. alkohol dan asam
B. gliserol dan ester
C. gliserol dan sabun
D. glikol dan sabun
E. ester dan sabun
4. Zat A dapat digunakan untuk menguji kandungan lemak pada makanan. Zat A adalah ....
A. Lugol
B. Glukol
C. Alkohol
D. Tergantung keinginan
E. Tidak tahu
5. Protein adalah polimer dari asam amino. Gugus fungsi yang terdapat dalam molekul asam amino adalah
... .
A. –OH dan –NH2
B. –CO dan –NH2
C. –COOH dan –NH2
D. NH3 dan –COOH
E. –OH dan –COOH
6. Protein adalah suatu makromolekul yang komponen utamanya adalah ... .
A. karbohidrat
B. hidrokarbon
C. asam amino
D. asam nukleat
E. lipida
7. Zat berikut yang berfungsi sebagai biokatalis adalah....
A. lemak
B. karbohidrat
C. asam nukleat
D. DNA
E. enzim

8. Komposisi TUC Paprika: Tepung terigu, Minyak Nabati (mengandung Antioksidan TBHQ), Gula, Bubuk
Paprika (mengandung Penguat Rasa Mononatrium Glutamat), Sirup Fruktosa, Bubuk Whey, Pengembang
(Amonium Bikarbonat, Natrium Bikarbonat, Monokalsium Fosfat), Garam, Enzim (Amilase, Protease),
Kapsikum
Tunjukkan protein, dan lemak pada makanan tersebut
9. Mengapa orang yang baru menjalani suatu operasi pada umumnya di samping memerlukan karbohidrat
sederhana juga memerlukan protein tinggi? (Hubungkan dengan fungsi protein.
10. Carilah artikel (pilih salah satu) mengenai
a. pengaruh lemak berlebih bagi kesehatan
b. perubahan lemak tidak jenuh menjadi jenuh
c. diet tinggi protein dan pengaruhnya bagi kesehatan
PENILAIAN/ AUTENTIC ASESSMENT
A. Kognitif
 Pilihan Ganda

No Nama No Soal Skor Ket


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ket : Aspek yang dinilai Skor
1. Jawaban siswa yang tepat 1
2. Jawaban siswa tidak tepat 0

 Soal uraian

No Nama Kelompok No Soal Skor Ket 4


1 2 3 5
1
2
Ket : Aspek yang dinilai Skor
3
1. Jawaban kelompok yang kurang tepat 0-25
2. Jawaban kelompok tidak lengkap tapi benar 26-80
3. Jawaban kelompok lengkap dan benar 81-100
B. Afektif

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP DALAM KERJA KELOMPOK

Nama Siswa :
Kelompok :

Petunjuk Pengisian :
Beri angka 1, 2, 3 atau 4 pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja kelompok selama proses pembelajaran.

anggota
Indikator
Sikap

Ramah pada teman

Hormat pada guru

Tanggung jawab

(kualitatif/huruf)
Interaksi antar

Tenggang rasa

Menepati janji

Nilai rata-rata
Kesungguhan

Kepedulian
Kerjasama

Kejujuran
Nama Siswa kelompok
1
2
3
4
5
6
7

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap:

Skor Kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap Sangat Baik (A)

Anda mungkin juga menyukai