1. Anamnesis
2. Menghentikan perdarahan
3. Mencegah komplikasi
4. Mencegah berulangnya epistaksis
ANAMNESIS
• Penanganan epistaksis yang tepat akan bergantung pada suatu anamnesis
yang cermat. Hal-hal penting adalah sebagai berikut:
1. Riwayat perdarahan sebelumnya
2. Lokasi perdarahan
3. Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorokan (ke posterior) atau keluar
dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak?
4. Lama perdarahan dan frekuensinya
5. Kecenderungan perdarahan
6. Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga
7. Hipertensi
8. Diabetes melitus
9. Penyakit hati
10. Penggunaan antikoagulan
11. Trauma hidung yang belum lama
12. Obat-obatan, mis., aspirin, fenilbutazon (Butazolidin)
I. MENGHENTIKAN PERDARAHAN
a. Bersihkan hidung dari darah / bekuan darah dengan alat pengisap ( suction )
posisi pasien duduk
b. Cari sumber perdarahan
c. Tampon hidung : kapas + adrenalin
1. KAUTERISASI
Catatan :
Kauterisasi hanya efektif untuk
epistaksis anterior dan volume darah yang sedikit
2. TAMPON ANTERIOR
• Tampon Bellocq
utk perdarahan posterior
sumber perdarahan sulit dicari
/ diatasi
• Prinsip : menutup koana dan
mencegah darah dari hidung ke
nasofaring
• Tampon dikeluarkan 2 - 3 hari
4. BALON HIDUNG