SH.MH,.
PENEGAKAN HUKUM DALAM
PELAKSANAAN
PEMILUKADA/WAKADA 2018
• Pasal 18 Ayat (4) UUD Negara RI Tahun 1945;
• UUNo. 32 Tahun 2004- UU No. 12 Tahun 2008
tentang Pemerintah Daerah.
• UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilu;
• UU No. 1 Tahun 2015 sebagaiana telah diubah
dengan UU No. 8 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Penggantai
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
menjadi Undang-undang.
Pemilihan umum adalah
sarana pelaksanaan Dalam prosesnya, tidak jarang Untuk menangani tindak
kedaulatan rakyat yang terjadi tindak pidana pidana pemilihan, perlu
diselenggarakan secara pemilihan, yaitu pelanggaran adanya penyamaan
langsung , umum, bebas, atau kejahatan terhadap pemahaman dan pola
rahasia, jujur dan adil adalm ketentuana pemilihan penanganan antara Bawaslu
Negara Kesatuan Republik sebagaimana diatur dalam Provinsi, dan /atau Panwas
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Kabupaten/Kota, Kepolisian
Pancasila dan Undang- Tahun 2015 dan Undang- Resor, dan Kejaksaan Tinggi
Undang Dasar Negara Undang Nomor 8 Tahun 2015 dan/atau Negeri
Republik Indonesia
Pembentukan
Sentra Penegakan
1. Panwasih Kota Hukum Terpadu
Prabumulih (Sentra
Nota
2. Kapolres Kota Kesepahaman Gakkumdu)
Prabumulih Pemilihan
Bersama Walikota dan
3. Kajari Kota
Prabumulih Wakil Walikota
Kota Prabumulih
Tahun 2018
TUGAS SENTRA
GAKKUMDU
Menyampaikan laporan
penanganan Tindak Pidana
Pemilihan Walokota dan Wakil
Walikota Kota Prabumulih Tahun
2018
FUNGSI SENTRA
GAKKUMDU
Laporan
Pelanggaran
Pelanggaran Penyelenggaran Sengketa Tindaak
Adm
Pemilu Kode etik Pemilihan Pidana
pemilihan
Penyelenggara Pemilihan
Pemantau Peserta
Pemilihan
Pemilu Pemilu
Diteruskan
TINDAK melalui Penyidik
PIDANA Pengawas
Polisi
3 hari Jaksa
Pemilu
5
hari
PN
3
hari
PT
Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara,
Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak baik didalam maupun diluar
Pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.
(Pasal 30 ayat (2) UU No. 16 Thn 2004)