Anda di halaman 1dari 29

DESAIN PENELITIAN

KULIAH METPEN PD
DR.DR. OMEGA MELLYANA, SPA(K)
FK UNDIP/RSUP DR. KARIADI SEMARANG
2020
 DALAM ARTI SEMPIT :
 JENIS PENELITIAN YANG DIPAKAI UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PENELITIAN: DESKRIPTIF
/ ANALITIK
 DALAM ARTI LUAS :
 BERBAGAI HAL YANG DILAKUKAN PENELITI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENELITIAN,
MELIPUTI :
 1. IDENTIFIKASI MASALAH
 2.RUMUSAN HIPOTESIS (DUGAAN SEMENTARA)
 3.OPERASIONALISASI HIPOTESIS
 4. CARA PENGUMPULAN DATA
 5. ANALISIS DATA

PENGERTIAN
Desain Penelitian

DESAIN/ metode penelitian yang akan digunakan


Berkaitan dengan:
Tujuan penelitian yang ingin dicapai
1.

2.
{
Logika berfikir yang digunakan
3. Ketersediaan sumber daya yang ada
Metode penelitian berdasarkan
analisisnya dibedakan:
1. Penelitian Kuantitatif
2. Penelitian kualitatif

Penelitian kuantitatif didasarkan pada


paradigma positivistik
Penelitian kualitatif didasarkan pada
paradigma humanistik

Jenis analisis penelitian


Tujuan pokok penelitian kuantitatif adalah
untuk memperoleh generalisasi terhadap
populasi (inferens).

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk


memahami/memaknai setiap gejala yang ada
(verstehen). Pemaknaan dilakukan sedalam
mungkin sampai diperolehnya variasi yang
jenuh.
Syarat obyek yang diamati dalam penelitian kuantitatif (kerlinger,
Bailey)

1. dapat di/ter amati (obsevable)


2. dapat di/ter ulang (repeatable)
3. dapat di/ter ukur (measurable)
4. dapat di/ter uji (test table)
5. dapat di/ter ramal (predictable)
DESAIN PENELITIAN

Gambar 1. Desain penelitian berdasarkan ada tidaknya


hubungan antar variabel
{ Observasional { Intervensional
1. Laporan kasus 1. Uji Klinis
2. Seri kasus 2. Intervensi:
3. Studi cross sectional termasuk  pendidikan,

survai  perilaku,

4. Studi kasus kontrol  kesehatan masyarakat

5. Studi kohort
6. Meta- analisis

DESAIN PENELITIAN
 Peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat
tertentu
 Tiap subyek diamati atau hanya
diobservasi atau hanya diukur satu kali,
tidak harus pada saat yang sama
 Dapat digunakan pada penelitian

deskriptif maupun analitik

CROSS SECTIONAL/ BELAH


LINTANG
HASIL PENGUKURAN
BELAH LINTANG
 Disusun dalam tabel 2x2
 Dapat dilihat prevalensi penyakit (efek ) pada kelompok dengan
faktor risiko atau tanpa faktor risiko
 Dapat dihitung rasio prevalen: perbandingan antara prevalens efek
pada kelompok subyek yang memiliki faktor risiko dengan
prevalens efek pada kelompok tanpa faktor risiko
 Rasio prevalens (RP) : gambaran peran faktor risiko terhadap
terjadinya efek atau penyakit
 RP= 1 bukan merupakan faktor risiko
 RP> 1: faktor A merupakan faktor risiko
 RP < 1: fakotr tersebut merupakan faktor protektif (mencegah
terjadinya efek)
 Harus diperhatikan interval kepercayaan/ (CI)
Kasus Kontrol
 Pengukuran variabel bebas dan variabel tergantung tidak pada saat
yang sama
 Variabel tergantung yakni efek pada saat pengukuran, sedangkan
variabel bebas dicari secara retrospektif
 Diikuti sampai periode yang ditentukan sehingga disebut studi

longitudinal
 Identifikasi subyek (kasus) yang telah terkena penyakit (efek) ditelusur
secara retrospektif ada atau tidak faktor risiko yang berperan.
 Kontrol diplih subyek dari populasi yang karakteristiknya sama tapi

tidak menderita penyakit yang diteliti .


 Pemilihan subyek bisa secara matching atau non matching
HASIL PENGUKURAN
KASUS KONTROL
  tabel 2x2 .
 Hubungan sebab akibat diperoleh dengan cara

menghitung risiko relatif (rasio Odds)


 Odds: perbandingan antara peluang (probabilitas )

untuk terjadinya efek dinyatakan dengan P


 Odds: P/1-P

 Rasio Odds  faktor risiko yang diteliti thd terjadinya


penyakit (efek) serupa dg rasio prevalens
 RO= 1 berarti faktor yng diteliti bukan faktor risiko
Studi KOHort

 Berlawanan dengan kasus kontrol


 Diidentifikasi lebih dahulu adalah faktor risiko

kemudian diikuti secara prospektif


 Hasil pengamatan dituangkan dalam tabel 2x2

 Hasil pengukuran adalah insiden terjadinya efek yang


dihitung dg Risiko relatif
 RR=1 bukan merupakan faktor risiko
Eksperimental/intervensional
 Mencari hubungan sebab akibat
 Kapasitas asosiasi lebih tinggi

 Observasional  dugaan; eksperimental  definitif

 = Uji klinis, di lapangan, di laboratorium dengan


hewan coba
 Mempunyai tingkatan gradasi:

 - studi praeksperimental

 - kuasi eksperimental

 -Eksperimental benar=.desain terkuat


• Istilah yang benar: besar sampel
• Jumlah subyek
• Jumlah pasien
• Jumlah sampel
• Sampel darah, urin, dll spesimen
Besar sampel
A. PROBABILITY SAMPLING
A. SIMPLE RANDOM SAMPLING
B. SYSTEMATIC SAMPLING
C. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
B. NON PROBABILITY SAMPLING
A. CONSECUTIVE SAMPLING
B. CONVENIENT SAMPLING
C. JUDGMENTAL SAMPLING/PURPOSIVE
SAMPLING

CARA PEMILIHAN
SAMPEL
 Semua penelitian memerlukan estimasi
besar sampel kecuali laporan kasus dan
seri kasus
 Cara:

 Formula

 Tabel

 Perhitungan komputer

 Rule of thumbs

 Educated guess

Desain yang mana yang


memerlukan estimasi besar sampel ?
POPULASI
(CT:ANAK POPULASI
TARGET
DG SN) (SN RELAPS
SERING DG
UMUR 3-8
TAHUN)

POPULASI
SUBYEK
TERJANGKAU (DI
TERPILI SUBYEK
RSUP DR. KARIADI)
H AKTUAL

SAMPEL – POPULASI
Setelah terbebas dari jenis bias  5 data statitik yg saling
memengaruhi:
1Perbedaan hasil klinis atau effect size (d)
2Besarnya kesalahan tipe 1 (alfa) atau hasil positif
semu: biasanya 0,05, hampir selalu 2 –sided
3Power yang diperlukan (1 – Betha); Betha : kesalahan
tipe II atau hasil negatif semu, biasanya 0,20, atau 0,10
selalu 1-sided
4Karakteristik data (simpang baku atau proporsi)

5Besar sampel

Faktor yang diperlukan


dalam estimasi
Population
Yes No
S
a Yes True pos. False pos.
(power) a or type 1
m
p
l No False neg. True neg
b or type 2
e
Z distribution

Error a 1 tailed a 2-tailed


or b

0.01 2.576 2.813


0.05 1.645 1.960
0.10 1.282 1.645
0.20 0.842 1.282
Z distribution:
bell-shaped, symmetrical
mean = 0, SD = 1

2.5% 0 97.5%
1.96 1.96

If a = 0.05 (5%) then 2.5% = 1/2a


Z1-1/2a = 1.96; commonly simplified: za = 1.96
Commonly calculated sample size
Single proportion
Single mean
Difference between 2 proportions (independent) - X2 test
Difference between 2 means (independent) – t-test (ind)
Difference between 2 proportions (paired) – McNemar
Difference between 2 means (paired) – t-test (paired)
Equivalence (‘negative’) trials
Multivariate analysis (multiple / logistic regression)
 Experimental
 Survai

Metode dalam Penelitian


Kuantitatif
1. The one short case study

X T2
Treatmen Posttest

“single after program” suatu kelompok dikenakan perlakukan


tertentu setelah itu dilakukan pengukuran terhadap variabel
tergantung
Desain Experimental
T1 X T2
Pretest Treatment Posttest

2. One group p-retest-posttest design

The static group comparison, randomized control group only design

X T1
Postest Treatment T2
Posttest
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Menentukan variabel bebas sebagai variabel treatmen/intervensi.


Variabel ini tidak akan diukur, melainkan muncul sebagai
variabel yang akan mengakibatkan perubahan pada variabel
tergantung.

2. Menentukan kelompok experimental yaitu kelompok.sasaran


yang terkena intervensi.
Penelitian survai bertitik tolak dari konsep, hipotesis
dan teori yang sudah mapan, lebih bersifat sebagai
verifikasi atas teori yang sudah tersedia. Sehingga
bertitik tolak dari dasar deduktif.
Metode survai digunakan untuk penelitian
deskriptif, eksplanatif dan eksploratif.

Desain Survai
1. Unit analisisnya individu, sedangkan jika unit
analisisnya kelompok, maka anggota kelompok
(individu) dipilih sebagai responden
2. Data dikumpulkan dari responden yang banyak
jumlahnya dengan menggunakan quesioner
terstruktur

Ciri penelitian survai

Anda mungkin juga menyukai