Anda di halaman 1dari 40

SABTU, 25 AGUSTUS 2018

dr. Aidarna Wan Sari

PUSKESMAS TANJUNG PATI


 Pra Lansia : Seseorang yang berusia
45 – 60 tahun
 Lansia : Seseorang yang berusia
> 60 tahun
 Lansia Risiko : Seseorang yang berusia
Tinggi > 70 tahun
HIPERTENSI
Batasan :
- Tekanan darah yang lebih tinggi dari pada normal
- TD normal  TD yang berisiko lebih rendah untuk
terjadinya kerusakan organ sasaran
- Hipertensi : sistolik > 140 mm Hg
diastolik > 90 mm Hg

Organ sasaran :
otak, jantung & pembuluh darah, mata, ginjal
Prevalensi : pria > perempuan
Merokok
Minum alkohol
Makanan berlemak
Kegemukan
Garam berlebih
Stres
TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI

 Sakit kepala

 Kepala pusing berputar


 Berdebar-debar

Susah tidur

YANG PENTING!!!! TANPA GEJALA


A. AKUT (KRISIS HIPERTENSI)
berhubungan dengan tingginya tekanan darah

B. Kronik
berhubungan dengan aterosklerosis
1. Otak
2. Mata
3. Jantung
4. Ginjal
KRISIS HIPERTENSI
H
I
P
E
R
T
E
N
S
I

K
R
O
N
I
K
H
I
P
E
R
T
E
N
S
I

K
R
O
N
I
K
CARA MENCEGAH
KEPARAHAN HIPERTENSI
Olahraga dapat menjaga kebugaran
 Dilakukan 3 x seminggu secara teratur
 Olahraga yang mudah,aman sesuai minat &
kemampuan tubuh
 Olahraga sebaiknya dilakukan 2 jam setelah
makan & diajurkan minum sebelum olah raga
 Bila dilakukan diluar ruangan sebaiknya
dilakukan pagi atau sore hari
Senam lansia
Bersepeda
Jalan santai
Berkebun
Menyapu halaman rumah
makan aneka ragam makanan
dan sesuai kebutuhan (seimbang)
Minum air putih
Batasi konsumsi lemak/minyak/santan kental
Bermain bersama cucu
Bernyanyi bersama
Pemeriksaan tekanan darah
Lanjutan…………………….
Minimal pemeriksaan yang dilakukan :
 Pemeriksaan fisik, Berat badan dan
tekanan darah
 Pemeriksaan Status Gizi
 Pemeriksaan fungsi indera penglihatan
dan pendengaran
 Pemeriksaan laboratorium meliputi urin,
glukosa darah
Minum Obat Teratur
Lansia sehat, lansia bahagia
Tarimo kasih

Anda mungkin juga menyukai