Gangguan Depresi
Gangguan Depresi
Gangguan Depresi
Gangguan Depresi
Gejala Depresi1
Sedih/murung Kehilangan Tidak bertenaga,
setiap waktu minat mudah lelah
3
Dampak Depresi
Dampak depresi terhadap kesehatan dan fungsi
Adaptasi dari: Stahl SM. Essential Psychopharmacology: Neuroscientific Basis and Clinical Application.
New York: Cambridge University Press; 1996:99-130
4
Hubungan Antara Depresi &
Penyakit Fisik
Depresi berhubungan dengan faktor-faktor risiko
penyakit kronis dan gaya hidup (merokok, pola
makan) yang memperburuk kesehatan fisik.
Depresi memiliki beberapa efek biologis yang
secara langsung mempengaruhi fisik.
Depresi yang komorbid dengan penyakit fisik
mempengaruhi kepatuhan terapi dan perubahan
perilaku yang direkomendasikan dokter dan
memperlambat pencarian pertolongan medis.
Prevalensi Akibat Penyakit Fisik
Artritis : 25.3%
kanker : 30.3%
Diabetes : 22.7% DEPRESI
Penyakit Jantung : 34.6% &
Hipertensi : 22.4% KOMORBIDITAS
Penyakit Paru Kronik: 30.9%
Penyakit Saraf : 37.5%
Komorbiditas Depresi
Gangguan Mayoritas GA mendapat
Anxietas* GD selama hidupnya;
Mayor
>50% GD mendapat GA prevalensi
prevalensi seumur
selama hidupnya seumur hidup
hidup 25%
17%
*Gangguan anxietas termasuk gangguan panik, agorafobia tanpa gangguan panik, fobia sosial,
fobia sederhana, dan gnagguan anxietas menyeluruh.
Kessler RC, et al. Arch Gen Psychiatry. 1994;51:8-19. 7
8
Faktor Risiko
Faktor Biologik Faktor Psikologik
• Genetik • Tipe kepribadian
• Perubahan (dependen, perfeksionis,
neurotransmiter/ introvert)
neuroendokrin • Relasi interpersonal
• Perubahan struktural otak (disharmoni keluarga)
• Vascular risk factors
• Penyakit/kelemahan fisik
(Kondisi Medik Kronik &
Kondisi Terminal)
9
Faktor Pencetus
Peristiwa kehidupan
- Berduka, perpisahan, kehilangan orang dicintai
- Kesulitan ekonomi
- Perubahan situasi pindah rumah
Stres Kronis
- disfungsi kehidupan berkeluarga
Penggunaan obat obatan tertentu
- Antihipertensi, Pemblok H2, Kontrasepsi Oral
- Kortikosteroid, AntiReumatik,
10
Faktor Pelindung
Dukungan Sosial
- kekerabatan
- kehidupan religius
Mekanisme Koping yang sehat
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan
- Kepribadian yang matur
Pola hidup sehat
- Gizi seimbang
- Olah raga, hidup teratur
11
Belajar dari Kasus
Ny. T, 45 tahun, datang ke dokter dengan
keluhan sering sakit kepala, mudah lelah,
nyeri otot dan nyeri punggung sejak 1
bulan terakhir
Tidur lebih banyak dari biasanya, mudah
jatuh tidur, terbangun diri hari dengan rasa
lelah yang sangat
Gejala apa saja yang
ditemukan?
Data lain yang dibutuhkan?
Data tambahan (1)
Kondisi medik umum?
Anamnesis awitan, frekuensi (hilang timbul atau
terus menerus), intensitas, lokasi, keluhan
memberat/timbul dalam kondisi apa.
Pemeriksaan fisik & penunjang
Gejala–gejala depresi?
Mania – Bipolar?
Psikotik?
Depresi yang ditemui di praktek umum
sering bersamaan dengan gangguan fisik,
atau mungkin datang dengan keluhan fisik
dan bukan keluhan psikologik.
Mitchel PB,1998
21
Keluhan Pasien
Pasien medik yang juga menderita gangguan mental
lazimnya datang dengan keluhan:
- kelelahan
- insomnia
- nyeri
- gejala gastrointestinal atau
- gejala somatik lain
Bukan mengatakan:
- “saya depresi” atau
- “ada yang tidak beres dengan mental saya”
25
Kembali ke Ny. T
Selalu mengeluhkan perasaan sedih dan
ketidaktertarikannya akan aktivitas yang dulu
dirasa menyenangkan. “tidak ada yang dapat
membahagiakan saya sekarang”
Mengeluh tidak nafsu makan dan mengalami
penurunan berat badan yang drastis
Sepanjang pertemuan, lebih banyak menunduk,
tidak banyak bergerak, sering mengatakan
bahwa dirinya bukan ibu dan istri yang baik.
Ingin bisa tidur dan tidak pernah bangun kembali
Gejala-gejala apa yang membuat
Anda berpikir bahwa Ny. T
mengalami Gangguan Depresi?
KELUHAN UTAMA
SEDIH, MURUNG hampir setiap waktu
Kehilangan minat dan kesenangan pada
hampir seluruh kegiatan
Tidak bertenaga, mudah lelah dan
aktivitas menurun
KELUHAN TAMBAHAN
Gangguan pola makan
Gangguan tidur
Gelisah, atau lamban
Kesulitan konsentrasi atau mengambil
keputusan
Kepercayaan / harga diri menurun
Rasa tak berguna / putus asa / rasa
bersalah
Berpikir tentang kematian atau bunuh diri
KELUHAN FISIK (penyerta)
Keluhan lambung
Keluhan sakit kepala
Keluhan saluran nafas
Keluhan nyeri yg tak jelas sumbernya
Keluhan somatik ini sering menyulitkan
pemeriksaan depresi Depresi
terselubung
Kunci menentukan diagnosis
depresi (sedang-berat)
Ditemukan minimal 2 keluhan utama
Ditambah minimal 3 keluhan tambahan
Berlangsung minimal 2 minggu
Disertai hendaya fungsi psikososial
31
Resume
Psikotik
Step Minimal Step Gangguan Step Mania
fungsi
4 2 minggu 5 6 Berkabung
Langkah Selanjutnya....
• Psikotik
Step 6 • Mania
• Berkabung
• Gejala tambahan:
bunuh diri,
Step 7 penyalahgunaan zat,
dan penyakit fisik yang
menyertai/memerburuk
Pengingat: Gangguan Bipolar
Tanyakan riwayat sebelumnya, apakah ada gejala-
gejala berikut dalam 1 minggu terakhir (atau
pernah dinyatakan mengalami gangguan manik):
a. Peningkatan suasana perasaan (mood) yang ekstrim,
sangat luas, dan iritabel
b. Peningkatan aktivitas
c. Bicara sangat banyak dan aktif
d. Flight of ideas
e. Penurunan ekstrim kebutuhan tidur
f. Rasa kebesaran
g. Sangat mudah teralih dan tidak bisa diam
34
Perhatian!
Tatalaksana sesuai dengan tatalaksana
Gangguan Bipolar
Depresi pada Gangguan Bipolar – tatalaksana
gangguan depresi perlu berbeda karena dapat
memicu timbulnya Gangguan Bipolar
35
Pengingat: Gangguan Psikotik
Ditemukan gejala:
a. Halusinasi
b. Waham
c. Stupor
d. Merupakan gejala utama (Gangguan Psikotik);
gejala tambahan (Gangguan Depresi dengan
ciri psikotik)
Infeksi HIV/AIDS
Trauma
Autoimun Lupus
Neoplasma Tumor
Degeneratif
38
Depresi Pasca Persalinan
Dialami oleh sekitar 10% perempuan
pasca melahirkan. Berlangsung beberapa
minggu pasca melahirkan hingga
beberapa bulan atau 1 tahun
Berisiko terhadap ibu dan bayi, termasuk
memiliki dampak jangka panjang dalam
tumbuh kembang anak
Depresi Pada Anak & Remaja
Gejala yang sering tampak pada kelompok usia ini
adalah :
Perilaku antisosial
Prestasi disekolah menurun
Menarik diri dari pergaulan atau aktivitas sosial
Berat badan bertambah atau menurun dengan
drastis
Penyalahgunaan zat
Agresi
Agitasi atau iritabilitas
40
Depresi Pada Lansia
Depresi pada lansia 1–2 % gejala di bawah ambang
kriteria depresi sampai 20%
Depresi pada lansia yang ada di RS atau institusi lain sd
40%
Gejala kurang jelas
- Keluhan tidur
- Nafsu makan ↓
- Berat badan ↓
- Apatis, anergi
- Penarikan diri
Risiko penurunan fungsi fisik meningkat
45
Tujuan Pengelolaan Depresi
Mengurangi risiko
Disabilitas/
Mengurangi/ mortalitas
Hilangkan gejala
Terapi
Mengembalikan Mengurangi
Peran dan Fungsi risiko kekambuhan
Kualitas hidup
Yang Baik
46
Faktor faktor yg berpengaruh
terhadap pemulihan
Predisposisigenetik
Kepribadian pramorbid
Dukungan psikososial dari lingkungan
Keberadaan stressor psikososial
Komorbiditas dengan penyakit lain
Jenis dan beratnya Depresi
Manajemen pengobatan
Manajemen Terapi
DAN
Intervensi psikososial
Intervensi Psikososial
Psikoedukasi
Identifikasi stresor psikososial terkini
Reaktivasi jejaring sosial
Program aktivitas fisik
Pemantauan reguler secara berkala
a. Psikoedukasi
Tujuanutama untuk menginformasikan
dan memberikan edukasi kepada pasien
dan keluarga tentang gejala depresi
60
Benar - Salah
Antidepresan tidak memberikan efek nyata
untuk terapi. Hanya menurunkan gejala
Salah
Antidepresan tidak hanya menurunkan
gejala tetapi menyembuhkan inti
penyebab timbulnya gejala depresi dan
anxietas
Benar - Salah
Antidepresan menyebabkan ketergantungan
Salah
Antidepresan tidak menyebabkan
ketergantungan
Ada beberapa pasien yang mengeluhkan
adanya rasa tidak enak saat
menghentikan terapi terutama pada
antidepresan yang berefek pendek seperti
amitriptilin
Benar - Salah
Antidepresan sebaiknya tidak dipergunakan
lebih dari 1 tahun
Salah
Pada episode pertama, antidepresan
dapat diberikan paling sedikit 6 bulan
hingga 1 tahun
Pada mereka yang sudah sering kambuh,
antidepresan perlu diberikan dalam jangka
waktu yang lebih lama
Benar - Salah
Antidepresan
tidak memengaruhi
kapasitas mengambil keputusan
seseorang
Depresi
yang memengaruhi kapasitas
seseorang untuk mengambil keputusan
Psikofarmaka Lini Pertama
Fluvoxamine
Adequate Trial
antidepresan psikoterapi
4 – 6 minggu 6 – 8 minggu
50%
10 – 12 minggu 10 – 12 minggu
6 bulan
Clinical Practice Guidelines. Depression in Primary Care. Volume 2: Treatment
of Major Depression. AHCPR Publication no. 93-0551. April 1993. 72
Informasi yang perlu diberikan
tentang antidepresan
Antidepresan harus diminum setiap hari.
Lanjutkan minum obat sekalipun pasien
merasa lebih baik.
Antidepresan baru memiliki efek untuk
depresi 2-4 minggu sejak dimulainya
terapi, dan dapat memanjang pada usia
lanjut. Efek lain seperti sedasi (pada TCA)
dan peningkatan energi dapat terjadi lebih
cepat
….Informasi yang perlu diberikan tentang
antidepresan
Potensi efek samping (individual, biasanya pada 7-10
hari pertama):
SSRI: tremor, mual, sakit kepala
TCA: mulut kering, konstipasi, kesulitan berkemih,
pusing, dan pandangan kabur, hipotensi ortostatik,
gangguan konduksi jantung
Efek samping serius:
beralih ke MANIA: peningkatan mood, belanja
Antidepresantidak menimbulkan
ketergantungan
Bagaimana Memilih Antidepresan
Pilihantidepresan dari formularium nasional
yang berlaku
Pertimbangkan pola gejala, efektivitas, efek
samping, dan riwayat pengobatan
sebelumnya
Untuk kondisi komorbiditas: pertimbangkan
potensi penyakit akibat obat atau interaksi
obat
Mengkombinasikan antidepresan dengan
medikasi psikotropik lain memerlukan
pengawasan dari spesialis
Perhatian: Orang dengan ide, rencana, atau
percobaan perlukaan diri atau bunuh diri
Pilihanpertama: SSRI
Pantau secara berkala (misalnya 1 kali
seminggu)
Menghindari overdosis – pastikan untuk tidak
memberikan obat berlebihan (misalnya hanya
untuk 1 minggu)
Perhatian: usia lanjut
Tingkatketidakpatuhan terhadap
antidepresan pada depresi dapat mencapai
50% dalam 3 bulan
Jika
keadaan nonresponsif, dokter perlu
mempertimbangkan apakah ketidakpatuhan
sebagai penyebabnya
Kesalahan yang lazim
Mengunakan benzodiazepin atau anxiolitik
sebagai obat tunggal
Tidak memonitor pengobatan, efek
samping dan ketaatberobatan
Dosis tidak cukup
Terlalu cepat menghentikan
Polifarmasi
Tidak mengedukasi pasien dan keluarga
95
Kapan Merujuk
Jika pasien menunjukkan gejala-gejala psikosis
atau pikiran bunuh diri
Jika tidak berespons terhadap satu atau dua
pengobatan yang adekuat; atau gejala
memburuk
Konsultasi diagnosis
Komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lain,
penyalahgunaan zat
Jika perlu tindakan spesialistik: psikoterapi,ECT,
rawat inap
96
Isi Surat Rujukan
Diagnosis atau perkiraan diagnosis
Alasan rujukan
Derajat kedaruratan
Obat-obatan(dosis dan lama penggunaan)
dan pengobatan lain yang telah diberikan
97