INSOMNIA Disusun oleh : Kelompok 3 1. YANCHE WULAN UTAMI 2. HESTI SUNDARI 3. BELLA DWI HARITA 4. RAHANI KURNIA AYU 5. FRENI SUTRI 6. OKI NIZARDI 7. YAYAN KURNIAWAN 8. NITA ARIANTI S DEFINISI
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau
mempertahankan tidur yang bisa bersifat sementara atau persisten (Kaplan & Sadock, 1997).
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan
untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saatterbangun(Remelda,2008). ETIOLOGI Gangguan tidur bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat- obatan. Berdasarkan situs melileaorganik(2008) faktor resiko yang dapat menyebabkan insomnia :Faktor psikologis, Faktor lingkungan, Gaya hidup. KLASIFIKASI PENYAKIT • Trasnient Isomnia disebabkan oleh stress dan perubahan lingkungan yang mendadak dialami seseorang • Short-term Insomnia insomnia jangka pendek ini berlangsung singkat, hanya selama 3 minggu atau kurang • Chronic Insomnia Kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan atau lebih. PATOFISIOLOGI Manusia memiliki pola tidur-bangun yang berbeda seiring bertambahnya umur. Ketika masa neonatus sekitar 50% waktu tidur total adalah tidur REM. Lama tidur kurang lebih 18 jam. Mulai menurun ketika usia satu tahun, yaitu sekitar 13 jam dan 30 % adalah tidur REM. Waktu tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8 jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia. Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormone seperti ACTH, GH, TSH, dan LH. Hormon hormon ini masing-masing disekresi secara teratur oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipotalamus patway. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmitter norepinefrin, dopamin, serotonin yang bertugas menagtur mekanisme tidur dan bangun MANIFESTASI KLINIS • Gangguan tidur bisa dialami dengan berbagai cara: – sulit untuk tidur – tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur (sering bangun) – bangun terlalu awal • Gejala yang dialami waktu siang hari adalah: – Mengantuk – Lemah dan lelah – Resah – Sulit berkonsentrasi – Sulit mengingat – Gampang tersinggung PENATALAKSANAAN • Penatalaksanaan gangguan tidur pada lansia (Mickey Stanley,2006) 1. Tindakan Keperawatan 2. TindakanMedis 3. Terapi insomnia Psikoterapi Herbal Terapi cahaya Farmakoterapi KOMPLIKASI • Efek fisiologis. • Efek psikologis. • Efek fisik/somatik. • Efek sosial. • Kematian. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tidur dapat diukur secaran objektif dengan
menggunakan alat yang disebut polisomnografi. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram (EEG), elektromiogram (EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus. Dengan alat ini kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur. Aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian A. Identitas Klien B. Riwayat kesehatan Melakukan pengkajian – Keluhan utama pada identitas klien, – Riwayat kesehatan meliputi : nama, jenis sekarang kelamin, umur, agama, – Riwayat kesehatan alamat, tgl pengkajian. dahulu – Riwayat kesehatan keluarga DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL • Gangguan pola tidur (insomnia dini hari) berhubungan dengan Stres psikologis.