Anda di halaman 1dari 44

Konsep Dasar

Promosi Kesehatan

Amin Susanto
• Promosi....?????

• Kesehatan....???
• Apa promosi kesehatan merupakan cara
seseorang menawarkan/"menjual"
produknya yang berhubungan dengan
kesehatan?
• atau
• sama saja seperti pendidikan
kesehatan/penyuluhan pada masyarakat
yang sering dilakukan para tenaga
kesehatan terdahulu bila ada program
yang harus disebarluaskan ?
• Promosi kesehatan tidak hanya
mengupayakan perubahan perilaku saja
• tetapi juga perubahan lingkungan yang
menfasilitasi perubahan perilaku tersebut.
• Disamping itu promosi kesehatan lebih
menekankan pada peningkatan
kemampuan hidup sehat bukan sekedar
berperilaku sehat
Tujuan Intervensi
Perilaku
1. Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan
Misal : mengurangi kebiasaan merokok

2. Mencegah meningkatnya perilaku negatif


bagi kesehatan
Misal : mencegah meningkatnya perilaku ‘tidak
sehat’

3. Meningkatkan perilaku positif bagi


kesehatan
Misal : mendorong kebiasaan olah raga

4. Mencegah menurunnya perilaku positif bagi


kesehatan
Misal : mencegah menurunnya perilaku makan kaya
6
Bagian dari
Five Level Prevention
(Leavel and Clark)

Promkes
(Health Promotion)
Upaya memasarkan,
Penyebarluasan,
Memperkenalkan
Prog. KesPend.Kes
Five Level Prevention
• 1984  WHO merevitalisasi istilah
Pendidikan Kesehatan menjadi
Promosi Kesehatan
• Kesan Negatif Pend. Kes  perubahan
perilaku melalui pemberian informasi /
penyuluhan kesehatan
• Promkes  bukan hanya berperilaku
sehat ttp bertumpu pada cara
meningkatkan hidup sehat 
perubahan lingkungan, sistem dsb
Promosi Kesehatan
• Proses untuk meningkatkan
kemampuan orang dalam
mengendalikan dan
meningkatkan kesehatannya.
Untuk mencapai keadaan sehat,
seseorang atau kelompok harus
mampu mengidentifikasi dan
menyadari aspirasi, mampu
memenuhi kebutuhan dan
merubah atau mengendalikan
lingkungan
(Piagam Ottawwa, 1986)
Promosi Kesehatan
• Upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengendalikan faktor-
faktor kesehatan melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.”
• Keputusan Menteri Kesehatan
No.1114/Menkes/SK/VIII/2005
Sasaran Promosi Kesehatan
• Sasaran promosi kesehatan
adalah masyarakat yang
sangat heterogen, baik dilihat
dari kelompok umur, latar
belakang etnis dan sosio-
budaya, latar belakang
ekonomi, latar belakang
pendidikan, dan sebagainya.
Sasaran Promosi Kesehatan
• Sasaran Primer
• Sasaran Sekunder
• Sasaran Tersier
Sasaran Primer (primary target)
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang
dapat dikelompokkan menjadi, kepala
keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu
hamil dan menyusui anak untuk masalah KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah
dl
Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi
pemberdayaan masyarakat
(pemberdayaan/empowerment).
Sasaran Sekunder (secondary target)
• Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan
adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat, serta orang-orang
yang memiliki kaitan serta berpengaruh
penting dalam kegiatan promosi kesehatan.
• Tokoh masyarakat yang telah
mendapatkan promosi kesehatan
diharapkan pula agar dapat menjadi
model dalam perilaku hidup sehat untuk
masyarakat sekitarnya.
Sasaran Tersier (tertiary target)
• Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam
promosi kesehatan adalah pembuat
keputusan (decission maker) atau penentu
kebijakan (policy maker).
• Hal ini dilakukan dengan suatu harapan
agar kebijakan-kebijakan atau keputusan
yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut
akan memiliki efek/dampak serta pengaruh
bagi sasaran sekunder maupun sasaran
primer
• ini sejalan dengan strategi advokasi
STRATEGI PROMOSI
KESEHATAN (Ottawa Charter, 1986)
• Kebijakan berwawasan kesehatan
(Healthy public policy)
• Lingkungan yang mendukung
(Supportive environment)
• Reorientasi pelayanan kesehatan
(Reorient health service)
• Ketrampilan individu (personnel skill)
• Gerakan masyarakat (community action)
Strategi Promosi Kesehatan
(WHO, 1984)
1. Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan
yang menguntungkan kesehatan

2. Dukungan Sosial / Bina Sosial (social


support)
Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat
dukungan dari tokoh masyarakat

3. Pemberdayaan Masyarakat
(empowerment)
Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kesehatannya
Ruang Lingkup Promkes didasarkan
pada beberapa Dimensi, diantaranya
yaitu :
1. Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan
Kesehatan
2. Dimensi Tempat Pelaksanaan
Promosi Kesehatan
(Tatanan/Setting)
Ruang Lingkup
Pelayanan Kesehatan Dasar
• a. Promkes pada Peningkatan derajat kesehatan
(health promotion)
• b. Promkes pada Pencegahan penyakit
(prevention of disease)
• c. Promkes pada Perawatan/pengobatan penyakit
(curation of disease)
• d. Promkes untuk Pemulihan dari sakit
(rehabilitation)
Promkes pd Tk.Promotif
• Sasaran : Kelompok orang sehat
• Tujuan : Mampu meningkatkan
kesehatannya

Dalam suatu populasi 80% - 85% orang yg


benar-benar sehat (Survei di negara
berkembang)  memelihara kesehatannya
shg jlhnya dpt dipertahankan
Promkes pd Tk.Preventif
• Sasaran : Kelompok orang sehat &
kelompok high risk (bumil,
bayi, obesitas, PSK dll)
• Tujuan : Mencegah kelompok tsb agar
tdk jatuh sakit
• Primary Prevention
Promkes pd Tk.Kuratif
• Sasaran : Para penderita penyakit,
utamanya penyakit kronis
(DM, TBC, Hipertensi)
• Tujuan : Mencegah penyakit tsb tdk
menjadi lebih parah
• Secondary Prevention
Promkes pd Tk.Rehabilitatif
• Sasaran : Para penderita penyakit yg
baru sembuh (recovery) dr suatu
penyakit
• Tujuan : Segera pulih kembali
kesehatannya & / mengurangi
kecatatan seminimal mungkin
• Tertiary Prevention
Ruang lingkup Promosi Kesehatan berdasarkan

tempat pelaksanaan ( tatanan /setting)


• Promosi kesehatan pada tatanan keluarga
(rumah tangga/RT)
• Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
• Promosi kesehatan pada tempat kerja
• Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
• Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan
kesehatan
Kegiatan dalam promkes
Kompetensi dalam
promosi kesehatan
• 1) Kemampuan untuk mengkaji kebutuhan
masyarakat terhadap kesehatan dan karakteristik
lingkungan budayadan individu yang
mendasarinya (assesing);
• 2) Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan dan ancaman lingkungan bagi
kesehatan melalui prinsip epidemiologi
(investigating);
• 3) Kemampuan untuk menganalisa penyebab
masalah kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya (analyzing)
• 4) Kemampuan memprioritaskan masalah
merencanakan perubahan individual
/kelompok/masyarakat didasari dengan teori
perubahan perilaku yang efektif (priority setting),
• 5) Kemampuan untuk merencanakan program
perubahan perilaku
individual/kelompok/masyarakat didasari dengan
teori perubahan penlaku yang efektif (planning),
• 6) Kemampuan melaksanakan upaya
perubahan perilaku secara
individual/kelompok/masyarakat dengan berbagai
teori dan teknik perubahan perilaku (implementing)
• 7) Kemampuan mengevaluasi perubahan
perilaku dari intervensi yang telah dilaksanakan
(evaluating),
• 8) Kernampuan untuk mengidentifikasi potensi-
potensi yang ada di masyarakat (kemitraan);
• 9) Kemampuan untuk mengorganisasikan dan
mendayagunakan surnber daya masyarakat
(empowering);
• 10) Kemampuan memilih, menggunakan, dan
menciptakan alat bantu promosi kesehatan yang
tepat dan inovatif (media Developing);
• 11) Kemampuan untuk membentuk kerja tim atau
berkoordinasi dengan tim lain (team working);
• 12) Kemampuan untuk mengadvokasi pemangku
kepentingan agar memberikan dukungan kepada
upaya kesehatan dan re-orientasi pelayanan
kesehatan (advocating),
• 13) Kemampuan untuk menginformasikan dan
meyakinkan masyarakat terhadap penyelesaian
masalah-masalah kesehatan masyarakat (informing
public health problems)
• 14) Kemampuan untuk menggunakan teknologi
informasi yang tepat guna dan atau mutakhir.
Standar profesi Promotor dan Pendidik
Kesehatan Masyarakat (PPPKMI)
Thank You
For your attention

XIEXIE

Anda mungkin juga menyukai