Anda di halaman 1dari 25

Oleh: Tim PICU

 Dapat melakukan pengkajian intensif pasien


risiko bunuh diri
 Mampu menetapkan diagnosa keperawatan
intensif risiko bunuh diri
 Mampu melakukan tindakan keperawatan
intensif pada pasien risiko bunuh diri.
 Mampu melakukan tindakan keperawatan
intensif pada keluarga.
 Melakukan evaluasi kondisi pasien dan
keluarga
 Mampu mencatat hasil asuhan keperawatan
 Bunuh diri merupakan tindakan yang secara
sadar dilakukan oleh seseorang untuk
mengakhiri kehidupannya.
 Ada 3 macam bentuk:
 Isyarat bunuh diri
 Ancaman bunuh diri
 Percobaan bunuh diri
Isyarat

Ancaman
Pengkajian BD

Percobaan
 Perilakuyang secara tidak langsung untuk
bunuh diri
 Berkata: “Tolong jaga anak-anak saya,
saya akan pergi jauh” atau “Segala
sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
 Pasien mungkin sudah memiliki ide untuk
mengakhiri hidupnya
 Ungkapan perasaan: rasa bersalah, sedih,
marah, putus asa, tidak berdaya.
 Umumnya diucapkan oleh pasien
 Berisi keinginan untuk mati
 Disertai rencana cara mengakhiri hidup,
persiapan alat untuk melaksanakan rencana
tersebut.
 Belum mencoba.
 Tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri
kehidupan.
 Melakukan cara misal: gantung diri, minum
racun, memotong urat nadi, terjun dari
tempat yang tinggi.
 Pasien tidak mati dengan usahanya tersebut
Risiko bunuh diri.
Tujuan untuk pasien:
 Pasien tetap aman dan selamat
Tujuan untuk keluarga:
 Memahami masalah risiko bunuh diri
 Dapat merawat pasien di rumah
Melindungi pasien:
 Menemani terus
 Menjauhkan benda berbahaya
 Mendapatkan org yg bisa membawa ke RS
 Memastikan obat diminum
 Jelaskan perawat akan melindungi pasien
 Meningkatkan harga diri pasien:
 Beri kesempatan ungkapkan perasaan
 Beri pujian
 Yakinkan bahwa dirinya penting
 Bicarakan keadaan yang perlu disyukuri
 Rencanakan aktivitas yg dapat dilakukan
 Meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah:
 Diskusikan cara menyelesaikan masalah
 Diskusikan efektivitas masing-masing cara
 Diskusikan cara penyelesaian masalah yg baik
(Skor: 1-10 Skala RUFA) (Skor: 11-20 Skala RUFA (Skor: 21-30 Skala RUFA

Percobaan Bunuh Diri Ancaman Bunuh Diri Isyarat Bunuh Diri


 Aktif mencoba bunuh diri dengan  Aktif memikirkan rencana bunuh  Mungkin sudah memiliki ide
cara: diri, namun tidak disertai dengan untuk mengakhiri hidupnya,
 gantung diri percobaan bunuh diri namun tidak disertai dengan
 minum racun  Mengatakan ingin bunuh diri ancaman dan percobaan bunuh
 memotong urat nadi namun tanpa rencana yang diri
 menjatuhkan diri dari spesifik  Mengungkapkan perasaan seperti
tempat yang tinggi  Menarik diri dari pergaulan sosial rasa bersalah / sedih / marah /
 Mengalami depresi putus asa / tidak berdaya
 Mempunyai rencana bunuh diri  Mengungkapkan hal-hal negatif
yang spesifik tentang diri sendiri yang
 Menyiapkan alat untuk bunuh diri menggambarkan harga diri rendah
(pistol, pisau, silet, dll)  Mengatakan: “Tolong jaga anak-
anak karena saya akan pergi
jauh!” atau “Segala sesuatu akan
lebih baik tanpa saya.”
 Bina hubungan saling percaya dengan pasien
 Atasi masalah fisik akibat percobaan bunuh diri (rawat luka atau kondisi
akibat tindakan percobaan bunuh diri)
 Identifikasi alasan, cara, dan waktu klien melakukan tindakan bunuh diri
 Identifikasi alternatif penyelesaian masalah selain tindakan bunuh diri:
 ekspresi perasaan kepada orang yang dapat dipercayai (teman atau keluarga)
 berpikir positif
 melakukan aktivitas positif yang disenangi
 aktivitas spiritual: baca doa, sholat
 Observasi pasien setiap 10 menit sekali, sampai ia dipindahkan ke ruang
intensif II
 Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, ikat
pinggang)
 Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
 Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
yang pernah muncul pada pasien.
 Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya
muncul pada pasien berisiko bunuh diri.
 Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku
bunuh diri
 Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan
yang tersedia bagi pasien
 Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat
dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri
 Kolaborasi dengan medis untuk program
pengobatan pasien dengan menggunakan prinsip
lima (5) benar
 Observasi pasien setiap 30 menit sekali, sampai
ia dipindahkan ke ruang intensif III
 Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya
pisau, silet, gelas, ikat pinggang)
 Lanjutkan perawatan luka atau kondisi akibat
tindakan percobaan bunuh diri (apabila pasien
merupakan pasien pindahan dari ruang intensif I)
 Berikan terapi musik untuk pasien
 Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
 Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku
bunuh diri
 Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga
bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
 Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien
 Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat
dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri
 Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan
yang tersedia bagi pasien
 Membantu pasien meningkatkan harga dirinya
 Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
 Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang
positif.
 Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
 Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh
pasien
 Membantu pasien menerapkan pola koping yang
konstruktif:
 Identifikasi pola koping maladaptif dan adaptif
 Identifikasi dampak koping yang dilakukan
 Pilih pola koping adaptif
 Anjurkan menggunakan pola koping konstrukytif
 Jelaskan
kepada keluarga upaya
meningkatkan harga diri pada pasien:
 Hargai pasien
 Beri kesempatan melakukan aktivitas
 Tidak menghakimi
 Jelaskan
cara memfasilitasi pasien
menggunakan pola koping yang efektif
 Hargai pola koping positif yang dipilih pasien
 Beri penguatan koping pasien
 Pasien
 Pasien aman/selamat
 Pasien meningkat harga dirinya
 Memiliki mekanisme koping yang konstruktif
 Memanfaatkan dukungan sosial
 Keluarga:
 Memahami masalah pasien
 Memahami cara merawat: mengawasi, meningkatkan
harga diri, meningkatkan dukungan bagi pasien
 Memberi kesempatan menggunakan koping yang
konstruktif

Anda mungkin juga menyukai