Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 15

Dimas Efendi
(1910111024)

Rahmalia Adha
(1910111034)

Muhammad Raihan Havizsenna


(1910112037)
Paragraf merupakan sebuah
kumpulan dari kalimat kalimat yang
berisi tentang satu ide pokok atau
gagasan utama. Sebuah paragraf
yang baik akan memberikan
bantuan pembaca serta penulis
Pengertian dalam membuat artikel yang baik
paragraf serta memperbaikinya.
Tanpa adanya sebuah keteraturan dalam
menyampaikan ide atau gagasan dalam
paragraf sebuah artikel atau karya tulis
akan membuat tulisan yang anda buat
tidak terasa dan akan membingungkan
pembaca dan bahkan penulisnya untuk
tetap mengembangkan artikelnya.
Arifin dan
Amran
Tasai Paragraf adalah seperangkat
kalimat yang membicarakan
suatu gagasan atau topik.
Kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai
keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau
topik tersebut.
Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan
Jenis-Jenis
Letak Kalimat Utamanya
Paragraf

Pengertian paragraf deduktif


adalah paragraf yang posisi
1. Paragraf Deduktif
gagasan pokok atau kalimat
utamanya berada di awal
paragraf. Paragraf ini bersifat
deduksi dan dikembangkan dari
pernyataan umum ke khusus.
2. Paragraf Induktif

Pengertian paragraf induktif adalah paragraf yang


posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya
berada di akhir paragraf. Paragraf ini bersifat
induksi dan dikembangkan dari pernyataan khusus
ke umum. Jenis paragraf induktif diawali oleh
kalimat-kalimat penjelas dan kemudian diakhiri
oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran
utama paragraf.
paragraf campuran adalah
gabungan antara paragraf
deduktif dan induktif. Jenis
paragraf ini diawali oleh
kalimat utama, lalu
kemudian diikuti oleh 3. Paragraf
kalimat-kalimat Campuran
penjelasnya dan terakhir
diakhiri oleh kalimat utama
lagi. Artinya terdapat dua
kalimat utama yang terletak
di awal paragraf dan
ditegaskan kembali di akhir
paragraf. Sementara bagian
tengah-tengahnya adalah
kalimat-kalimat
penjelasnya.
Paragraf ineratif adalah
4. Paragraf kebalikan dari paragraf
Ineratif campuran. Jenis
paragraf ini diawali oleh
kalimat-kalimat
penjelas, kemudian
diikuti oleh kalimat
utama paragraf dan
kemudian dilanjutkan
kembali dengan
kalimat-kalimat
penjelas.
Jenis-Jenis
Paragraf paragraf narasi adalah
paragraf yang
Berdasarkan menceritakan sebuah
Isinya cerita atau kejadian secara
berurutan dan kronologis.
Paragraf narasi bisa
dibagi menjadi dua yakni
1. Paragraf Narasi paragraf narasi kejadian
untuk menceritakan suatu
kejadian serta paragraf
Ciri-ciri paragraf narasi di narasi runtut cerita untuk
antaranya yaitu terdapat alur mengembangkan urutan
cerita, tokoh, setting dan tindakan hingga
konflik serta tidak memiliki menghasilkan sesuatu.
kalimat utama secara tetap.
Terdapat dua
jenis-jenis Paragraf narasi ekspositoris,
paragraf narasi berisikan rangkaian perbuatan
yaitu : yang disampaikan secara
informatif.
Paragraf narasi sugestif,
mengisahkan suatu hasil
rekaan, khayalan atau
imajinasi pengarang.
paragraf deskripsi adalah paragraf yang
menggambarkan suatu objek dengan
kata-kata yang mampu merangsang
indra pembaca. Dalam paragraf ini,
penulis ingin membuat pembaca seolah-
olah dapat melihat, mendengar maupun
merasakan apa yang sedang mereka
baca

2. Paragraf Deskripsi
Pola sudut pandang.
Terdapat 2 jenis pola
sudut pandang yaitu :

Sudut pandang subjektif, menggambarkan


objek sesuai penafsiran dan disertai opini
penulis.
Sudut pandang objektif, menggambarkan
objek apa adanya tanpa opini penulis.
3. Paragraf
Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf


yang menjelaskan, menyampaikan,
mengajarkan, dan menerangkan suatu
topik kepada pembaca dengan tujuan
memberi informasi sehingga
memperluas pengetahuan pembaca.
Ciri-ciri paragraf eksposisi di antaranya
yaitu memaparkan definisi atau langkah-
langkah dan metode tertentu, mengguakan
gaya bahasa yang informatif,
menginformasikan sesuatu yang tidak bisa
dicapai oleh alat indra serta umumnya
menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,
kapan, mengapa dan bagaimana terkait
suatu topik.
Terdapat beberapa Paragraf eksposisi definisi, paragraf
yang memberikan penjelasan informasi
jenis-jenis dengan menfokuskan pada
paragraf eksposisi karakteristik topik.
di antaranya yaitu Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf
yang membagi sesuatu dan
: mengelompokkannya ke dalam
kelompok kategori-kategori.
Paragraf eksposisi proses, paragraf
yang menjelaskan langkah-langkah dan
metode sebagai petunjuk proses
pembuatan, penggunaan atau cara-cara
tertentu.
Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf
yang dikembangkan dengan
menggunakan gambaran sederhana
atau bentuk konkret dari suatu ide dan
ilustrasi.
Paragraf eksposisi pertentangan, paragraf yang
berisi tentang suatu pertentangan antara sesuatu
dengan sesuatu yang lain.
Paragraf eksposisi berita, paragraf yang berisi
pemberitaan mengenai suatu kejadian, biasanya
banyak ditemukan pada koran dan surat kabar.
Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf yang
menerangkan ide atau topik dalam kalimat
utama dengan cara membandingkannya dengan
hal lain.
Paragraf eksposisi analisis, paragraf yang
membagi masalah dari gagasan utama menjadi
beberapa sub-bagian yang dikembangkan secara
berurutan.
4. Paragraf
Argumentasi

Pengertian paragraf argumentasi


adalah paragraf yang menyampaikan
ide, gagasan atau pendapat penulis
dengan disertai bukti dan fakta aktual.
Tujuan dari paragraf argumentasi
adalah untuk meyakinkan pembaca
terkait ide dan pendapat tersebut
benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf
argumentasi di antaranya
yaitu menjelaskan suatu
pendapat agar pembaca Terdapat 3 jenis-jenis
yakin, memuat fakta untuk paragraf argumentasi
membuktikan pendapatnya, yaitu :
menggali sumber ide dari
sebuah pengamatan dan
penelitian serta terdapat
kesimpulan pada
penutupnya.
Paragraf argumentasi pola analogi yang berupa penalaran
induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya.
Paragraf argumentasi pola generalisasi yang berupa
penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan
secara umum berdasarkan data-data yang ada.
Paragraf argumentasi pola hubungan sebab akibat yang
dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang
menjadi sebab, hingga pada kesimpulan yang menjadi
akibat.
5. Paragraf
Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk
paragraf yang bertujuan membujuk dan
mempengaruhi pembaca agar mau
berbuat sesuatu sesuai dengan yang
tertera pada paragrafnya. Penulis
Ciri-ciri paragraf menyertakan bukti data dan fakta untuk
persuasi di antaranya dapat mempengaruhi pembaca.
yaitu idenya berasal dari
pikiran manusia, harus
bisa menimbulkan
kepercayaan pembaca,
sebisa mungkin
menghindari konflik
serta memerlukan fakta
dan data yang akurat dan
faktual sesuai isi
paragraf.
Jenis-Jenis Paragraf
Berdasarkan Fungsi
dan Tujuannya 1. Paragraf
Pembuka

Pengertian paragraf pembuka adalah


paragraf yang berada di awal sebuah
karya tulis. Jenis paragraf pembuka
berfungsi sebagai pengantar dan
pengenalan isi kepada pembaca. Isi dari
paragraf pembuka adalah pengantar dari
isi bacaan atau karya tulis yang
dijabarkan dengan lengkap pada
paragraf-paragraf berikutnya.
2. Paragraf
Penghubung

Paragraf penghubung adalah paragraf


yang berada di tengah-tengah sebuah
karya tulis. Jenis paragraf penghubung
berfungsi sebagai penghubung antara
paragraf pembuka dan paragraf penutup.
Isi dari paragraf penghubung adalah inti
dari karya tulis itu sendiri. Segala sesuatu
terkait inti dan wacana dari sebuah karya
ada pada paragraf penghubung.
paragraf penutup adalah
paragraf yang berada di
akhir sebuah karya tulis.
Jenis paragraf penutup
3. Paragraf Penutup
berfungsi sebagai penutup
sebuah karya tulis itu
sendiri. Isi dari paragraf
penutup adalah
kesimpulan, ringkasan,
saran atau komentar
penulis dari bacaan yang
sudah dijabarkan di
paragraf-paragraf
sebelumnya
Pola Pengembangan Paragraf dalam Bahasa
Indonesia

Pola pengembangan Ada dua cara penalaran


paragraf sendiri adalah untuk mengembangkan
suatu penalaran atau paragraf yaitu penalaran
pemikiran yang deduksi dan induksi.
berdasarkan data untuk
menarik suatu
kesimpulan.
Penalaran deduksi adalah
proses pengembangan
paragraf dimana hal-hal
1. Penalaran Deduksi umum dikemukakan
terlebih dahulu kemudian
selanjutnay didukung atau
diperjelas dengan hal-hal
khusus. Proses penalaran
deduksi terbagi menjadi
dua yakni silogisme dan
entimen.
Penalaran Induksi atau
Induktif adalah suatu
proses pengembangan
2. Penalaran Induksi paragraf dengan
menggunakan penalaran
khusus ke umum. Dengan
kata lain paragraf yang
menggunakan pola ini
dikembangkan dengan
menyajikan topik-topik
yang khusus kemudian
disimpulkan dengan
kalimat khusus pada
bagian akhir paragraf.
Proses penalaran ini dapat
dibedakan menjadi:
Generalisasi
Proses generalisasi adalah proses
penalaran yang dimulai dari suatu
fenomena khusus ke sebuah
kesimpulan umum.
Penalaran Paragraf

Penalaran Penalaran adalah proses Penalaran Deduktif


berpikir yang bertolak dari Penalaran deduktif adalah proses
pengamatan indera(pengamatan penalaran untuk menarik kesimpulan
empirik) yang menghasilkan berupa prinsip atau sikap yang
sejumlah konsep dan pengertian. berlaku khusus berdasarkan atas
Berdasarkan pengamatan yang fakta-fakta yang bersifat umum.
sejenis juga akan Proses penalaran ini disebut Deduksi.
terbentuk proposisi – proposisi yang Kesimpulan deduktif dibentuk
sejenis, berdasarkan sejumlah dengan cara deduksi. Yakni dimulai
proposisi yang diketahui atau dari hal-hal umum, menuku kepada
dianggap benar, orang menyimpulkan hal-hal yang khusus atau hal-hal yang
sebuah proposisi baru yang lebih rendah proses pembentukan
sebelumnya tidak diketahui. Proses kesimpulan deduktif tersebut dapat
inilah yang disebut menalar. Ada dua dimulai dari suatu dalil atau hukum
jenis metode dalam menalar menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
yaitu deduktif dan induktif.
Paragraf Induktif adalah paragraf
yang diawali dengan menjelaskan
permasalahan-permasalahan
khusus (mengandung pembuktian
dan contoh-contoh fakta) yang
Penalaran Induktif diakhiri dengan kesimpulan yang
berupa pernyataan umum.
Paragraf Induktis sendiri
dikembangkan menjadi beberapa
jenis. Pengembangan tersebut
yakni paragraf generalisasi,
paragraf analogi, paragraf sebab
akibat bisa juga akibat sebab.

Anda mungkin juga menyukai