Anda di halaman 1dari 20

Pelatihan menulis modul e-learning

Luki Adiati Pratomo


Model perkuliahan E-Learning
FEBIOLA
 Pertemuan 1 dan 2 : Tatap Muka (TM)
 Pertemuan 3,4 dan 5 : E-Learning (EL)
 Pertemuan 6 dan 7 : Tatap Muka (TM)
 UTS
 Pertemuan 9 dan 10 : Tatap Muka
 Pertemuan 11,12 dan 13 : E-Learning (EL)
 Pertemuan 14 dan 15 : Tatap Muka
 UAS
Modul e-Learning

 Modul e-Learning “FEBIOLA” terdiri dari beberapa bagian :


 Narasi : Berisi deskripsi tentang bahan kuliah pada pertemuan e-learning (EL),
yang selanjutnya akan diberi nama : Bahan Ajar
 Power Point yang sesuai dengan bahan ajar pada pertemuan e-learning (EL)
 Latihan : Dapat berupa pertanyaan-pertanyaan ataupun kasus berdasarkan bahan
ajar pada pertemuan e-learning (EL)
 Quiz : Untuk memastikan pemahaman mahasiswa mengenai bahan ajar yang
sudah disampaikan pada mahasiswa
 Video :
 Dapat berupa kuliah yang diberikan dosen mengenai bahan ajar pada pertemuan e-
learning tersebut.
 Dapat juga berupa video yang diperoleh dari sumber internet seperti Youtube, sesuai
dengan bahan ajar
Pengertian Buku Ajar / kemudiannya
diadaptasi menjadi “Bahan Ajar”
 Sesuai dengan maknanya, Buku Ajar adalah buku yang digunakan oleh dosen
sebagai sumber acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi
mahasiswanya. Oleh karena itu, seyogyanya dosen mampu menyusun bahan-
bahan ajar yang sudah dilakukannya bertahun-tahun menjadi sebuah buku
ajar minimal untuk keperluan bagi dosen itu sendiri dan mahasiswanya
(Priyanto, 2015).
 JENIS BUKU AJAR

1. Buku yg substansinya berkaitan dengan silabi mata kuliah (materi


perkuliahan).
2. Buku yg disusun berdasarkan hasil penelitian dosen dan disesuaikan dg
silabi mata kuliah tertentu (Al’ Ma”Ruf, 2015)
Bahan Ajar

 Menimbulkan minat pembacanya


 Ditulis dan dirancang untuk digunakan oleh mahasiswa
 Dirancang untuk lingkungan sendiri
 Berdasarkan kompetensi
 Disusun berdasarkan pola “belajar yang fleksibel”
 Strukturnya berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai
 Berfokus pada pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih (soal latihan)
 Selalu memberi rangkuman
 Gaya penulisan komunikatif
 Dikemas dan digunakan dalam proses pembelajaran
 Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa (lembar kerja)
Bahan Ajar

Struktur Bahan Ajar


 Dasar menulis  Rencana Pembelajaran

 Pengguna Utama  Mahasiswa untuk belajar


 Sesuai RPS
 Alur & Struktur
Ada ilustrasi Ada contoh Ada studi
kasus Ada soal latihan (umpan balik)
 Bahasa  Semi-formal Menggambarkan
 Kepadatan Materi  Sesuai dengan kebutuhan belajar
 Untuk Belajar  Mandiri

 Tujuan  Pembelajaran
Pengertian buku ajar hasil kajian
teoretis
 Buku ajar yang berasal dari kajian teoretis adalah buku ajar yang
dikembangkan dari kegiatan membaca berbagai referensi, baik elektronik
maupun cetak
 Buku-buku yang tergolong dalam buku ajar yang ditulis berdasarkan kajian
teoretis adalah buku pegangan kuliah/buku ajar, modul, diktat
 Pada program E-Learning FEBIOLA : Buku atau bahan Ajar hasil kajian Teoritis
Mengapa harus menulis Bahan Ajar?
(Fauziati, 2016)
 Dosen yang mampu menulis buku ajar adalah dosen yang profesional.
 Menyebar-luaskan ilmunya dengan cara yang baik. Penulis buku ajar sama
dengan para dai, mubaligh, dan pembelajar. Dosen menulis dengan niat ikhlas,
ia tidak hanya mendapatkan keuntungan materi maupun amal jariyah;
 Menguasai bahan kajian secara lebih baik.
 Memperbesar kewibawaan dan kesahajaannya di depan mahasiswa.
 Menjadi teladan di lingkungan akademiknya, tidak hanya “jarkoni” (iso ujar
ora iso nglakoni).
 Mengkomunikasikan ide-idenya dengan cara yang leluasa.
 Berkesempatan luas untuk menjadi pembicara, narasumber, atau tamu pada
forum kajian ilmiah.
Manfaat Bahan Ajar

 Membantu Dosen & mahasiswa dalam proses belajar mengajar.


 Menggantikan sebagian peran dosen dalam penyajian materi.
 Mendukung pembelajaran individual.
 Mengurangi ketergantungan pada dosen dan membiasakan belajar
mandiri
 Membantu PT untuk menyelesaikan kurikulum dengan tepat waktu.
 mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
Manfaat Bahan Ajar

 Untuk memenuhi kebutuhan materi dalam proses pembelajaran ,


 Media untuk pengembangan diri, dan
 Menunjukkan jati diri
 Dengan adanya bahan ajar, dosen akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran.
 Dosen bisa berpedoman pada bahan ajar yang telah dibuatnya, baik
terkait dengan urutan materi, strategi pembelajaran yang akan
ditempuh, latihan-latihan yang akan diberikan, dan lain-lain
Manfaat Bahan Ajar

 Dapat mempercepat pembahasan bahan kajian, mahasiswa tidak usah


mencatat, cukup memperhatikan hal-hal penting yang dijelaskan oleh dosen.
 Mahasiswa dapat mempelajari bahan-kajian yang akan diajarkan lebih awal,
dan menambahkan catatan ringkas yang dianggap perlu.
 Mahasiswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk mengemukakan
pendapat tentang suatu kasus yang merupakan aplikasi dari teori yang
diajarkan.
 Dalam bahan ajar, dapat juga disisipkan latihan-latihan yang harus dikerjakan
mahasiswa, yang berorientasi masalah kontekstual. Jawabannya dapat
dikumpulkan untuk tugas harian guna menambah nilai selain test formatif dan
sumatif.
Manfaat Bahan Ajar

 Dosen tidak akan kekurangan waktu mengajar, walaupun mungkin waktu


mengajarnya sering bertepatan hari libur nasional atau fakultatif.
 Soal dapat dibuat berdasarkan buku ajar, sehingga penilaiannya lebih fair
sesuai kemampuan mahasiswa.
 Selain hal tersebut di atas, mahasiswa mempunyai buku pegangan. Dengan
buku ajar, teori yang disampaikan dosen yang belum dapat dipahami di kelas,
mahasiswa dapat mempelajari kembali dari buku ajar tersebut.
 Dengan adanya buku ajar, jika ada tugas yang harus dikerjakan di rumah,
mahasiswa sudah memiliki salah satu referensi untuk mengerjakannya.
Cara-cara praktis dalam menulis buku
ajar
Sederhana
 Buku ajar sebaiknya menyajikan konsep-konsep secara sederhana sehingga mudah
dipahami mahasiswa.
 Pada umumnya rumus-rumus lebih sulit dipahami daripada logika dari rumus itu.
 Penggunaan kata-kata hendaknya menggunakan kata-kata yang mudah dikenal dan
sudah akrab bagi mahasiswa.
 Gunakan bahasa yang sederhana dan lugas yang sesuai dengan bahasa lokal
mahasiswa.
 Kalimat hendaknya dibuat sederhana dengan susunan Subjek-Predikat-Objek (SPO)
untuk kalimat aktif atau Objek-Predikat Subjek (OPS) untuk kalimat pasif.
 Hindari menggunakan anak kalimat, apalagi sampai kalimat bercucu.
Cara-cara praktis dalam menulis buku
ajar
Menggunakan Bahasa Baku
 Penulis buku ajar harus menguasai tata bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sehingga dapat memberikan makna tunggal, tidak bias dalam mengungkapkan
suatu konsep.
 Kata baku biasanya lebih mengacu kepada konsepnya.
 Penguasaan bahasa merupakan syarat utama setelah penguasaan bidang ilmu
yang akan ditulis sehingga mampu mengungkapkan pikiran dengan jelas,
cermat dan mudah dipahami.
 Hindari menggunakan bahasa asing, jika terpaksa hendaknya dicetak miring.
Cara-cara praktis dalam menulis buku
ajar
Kontekstual
 Makna kontekstual adalah aspek yang ada dalam lingkungan siswa.
Umpamanya, dosen menulis tentang Cahaya (konsep fisika), materinya
hendaknya mulai dari cahaya, misalnya cahaya matahari, cahaya lampu,
benda-benda yang mengeluarkan cahaya, dll. yang mudah dipahami
mahasiswa.
 Jika kita dapat menulis buku ajar dimulai dari hal-hal yang telah dikenal
mahasiswa, konsep yang akan disajikan akan lebih mudah dikenali dan
dipahami mahasiswa.
 Sajikan contoh-contoh yang mudah dipahami sesuai dengan tingkat
pemahaman dan logika mahasiswa.
Cara-cara praktis dalam menulis buku
ajar
Buatlah Peta Pikiran
 Peta pikiran sering disebut peta konsep (peta kognitif). Tujuan pembuatan
peta pikiran adalah mempermudah menjaring cakupan bahan kajian dalam
buku ajar yang akan ditulis.
 Dengan menggunakan peta pikiran dapat membantu cakupan bahan kajian
yang akan ditulis.
 Tulislah topik utama di tengah kemudian buatlah topik-topik terkait untuk
melingkari topik bahasan utama.
 Peta pikiran sangat membantu penulis untuk membuat kerangka buku ajar.
 Dengan peta pikiran, dapat membantu dalam mengontrol kedalaman materi
yang ingin ditulis di dalam buku ajar.
Cara-cara praktis dalam menulis buku
ajar
Penampilan yang menarik (performance)
 Perwajahan buku ajar, termasuk pilihan huruf, tabel, ilustrasi, dan warna
yang digunakan harus menarik bagi mahasiswa.
 Perwajahan yang baik dan menarik akan memberikan motivasi mahasiswa
untuk membaca dan mempelajarinya terus.
 Pilihlah ilustrasi yang sudah dan mudah dikenal oleh mahasiswa di
lingkungannya.
 Biasanya mahasiswa akan mengkaji secara lebih mendalam terhadap hal-hal
yang sudah mereka kenal namun hanya baru sebatas informasi.
 Ilustrasi yang humoris pada umumnya lebih menarik bagi mahasiswa. Tokoh-
tokoh yang sedang menjadi idola, seperti tokoh film kartun dapat diselipkan
sebagai gambar ilustrasi, selama tidak mengganggu makna substansialnya.
STRATEGI PENULISAN MATERI POKOK
BAHASAN

a. Pendahuluan
- deskripsi singkat cakupan materi
- relevansinya dgn pengetahuan mhs, kaitan dgn matakuliah lain
- tujuan instruksional khusus (kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa
setelah selesai mengikuti kuliah ini.
b. Presentasi materi kuliah
- uraian rinci penjelasan setiap subpokok yg mencakup teori, contoh, grafik,
table, dll utk membantu penjelasan dan memotivasi pemahaman mhs.
c. Rangkuman/ringkasan dari semua sub-pokok bahasan
d. Tugas atau pelatihan guna peningkatan kompetensi.
STRATEGI PENULISAN

 Berdasarkan pengetahuan awal : mengajar, penelitian, studi lanjut, dll


 tujuan instruksional
 urutan bahan ajar/ sequencing
 bahasa efektif, efisien, komunikatif, students friendly
 sistematika pemaparan
 format tulisan
 pengutipan
 pustaka, sumber bahan ajar.
Sumber penulisan buku ajar

 Buku teks sebelumnya yang relevan


 Buku referensi
 Jurnal penelitian atau hasil penelitian yang tertulis pada jurnal penelitian
 Laporan hasil penelitian yang relevan
 Berita yang memuat kasus yang bisa menjadi contoh kasus yang dibahas

Anda mungkin juga menyukai