Anda di halaman 1dari 36

Manajemen edisi kesepuluh

Stephen P. Robbins Mary Coulter

Bab Manajer sebagai


6 Pengambil
Keputusan
1
Penerbit Erlangga
Pengambilan Keputusan
• Keputusan
 Sebuah pilihan dari dua atau lebih alternatif.
• Proses Pengambilan Keputusan
 Mengidentifikasi sebuah masalah dan kriteria
keputusan dan menentukan nilai dari kriteria tersebut.
 Mengembangkan, menganalisa, dan memilih
alternatif yang dapat menyelesaikan masalah.
 Mengimplementasikan alternatif yang dipilih.
 Mengevaluasi efektivitas keputusan.

2
Penerbit Erlangga
Peraga 6–1 Identifikasi
“Staf penjualanku
Masalah
Proses Pengambilan memerlukan komputer baru”

Keputusan • Memori dan penyimpanan


Identifikasi
• Kualitas display
Kriteria
• Kekuatan baterai
Keputusan
• Garansi
• Berat

Memori dan penyimpanan………...10


Alokasi Bobot Kualitas display………………………8
ke Kriteria Kekuatan baterai……………………..6
Garansi………………………………..4
Berat…………………………………...3

Pengembangan
Alternatif

Analisis atas
Alternatif

Pemilihan atas
Satu Alternatif

Implementasi
atas Alternatif

Evaluasi atas
Efektivitas Keputusan

3
Penerbit Erlangga
Langkah 1: Identifikasi Masalah
• Masalah
 Perbedaan antara kejadian atau hal yang diinginkan
dan yang terjadi.
• Karakteristik Masalah
 Masalah akan menjadi masalah saat manajer
menyadarinya.
 Akan ada tekanan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
 Manajer harus memiliki kewenangan, informasi, atau
sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
masalah.

4
Penerbit Erlangga
Langkah 2: Identifikasi Kriteria Keputusan
• Kriteria keputusan adalah faktor yang penting
(relevan) untuk menyelesaikan masalah.
 Biaya yang akan terjadi (investasi yang dibutuhkan)
 Resiko yang akan dihadapi (kesempatan gagal)
 Hasil yang diinginkan (pertumbuhan perusahaan)

Langkah 3: Menentukan Bobot Kriteria


• Tingkat kepentingan kriteria tidak sama:
 Menentukan bobot dan menyusun sesuai prioritas
dari kepentingan dalam proses pengambilan
keputusan
5
Penerbit Erlangga
Peraga 6–2 Kriteria dan Bobot bagi Keputusan Penggantian Komputer

Kriteria Bobot
Memori dan penyimpanan 10
Kekuatan baterai 8
Berat 6
Garansi 4
Kualitas display 3

6
Penerbit Erlangga
Langkah 4: Mengembangkan
Alternatif
• Identifikasi alternatif-alternatif
 Dilakukan pencatatan atas alternatif (tanpa
dievaluasi) yang dapat menyelesaikan masalah.

Langkah 5: Menganalisa Alternatif


• Menunjukkan kelemahan dan kekuatan semua
alternatif
 Alternatif diperlihatkan berdasarkan kemampuan
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah
diidentifikasikan di langkah 2 dan 3.
7
Penerbit Erlangga
Peraga 6–3 Membuat Penilaian atas Laptop
Berdasarkan Kriteria Keputusan

Memori dan Kekuatan Berat Kualitas


Penyimpanan Baterai Unit Garansi Display

8
Penerbit Erlangga
Langkah 6: Memilih Sebuah
Alternatif
• Memilih alternatif terbaik
 Memilih alternatif dengan total bobot penilaian tertinggi.

Langkah 7: Implementasi Alternatif


• Melaksanakan alternatif yang telah dipilih.
 Menyampaikan keputusan untuk memperoleh komitmen
dari pihak yang akan melaksanakan.

9
Penerbit Erlangga
Peraga 6–4 Evaluasi Alternatif Laptop terhadap Kriteria Pembobotan

Memori dan Kekuatan Berat Kualitas


Penyimpanan Baterai Unit Garansi Display Total

10
Penerbit Erlangga
Langkah 8: Mengevaluasi
Efektivitas Keputusan
• Penilaian dari keputusan dilakukan berdasarkan
hasil.
 Seefektif apakah penyelesaian masalah dilakukan,
merujuk pada hasil dari alternatif yang telah dipilih?
 Jika masalah belum terselesaikan, apa yang salah?

11
Penerbit Erlangga
Peraga 6–5 Keputusan dalam Fungsi Manajemen

Merencanakan Memimpin
•Apakah tujuan jangka panjang •Bagaimana cara mengatasi pegawai
organisasi? yang memiliki motivasi rendah?
•Strategi terbaik apa yang dapat dilakukan •Apakah gaya kepemimpinan yang
untuk mencapai tujuan tersebut? paling efektif di situasi seperti itu?
•Apakah tujuan jangka pendek organisasi? •Bagaimanakah perubahan tertentu
•Sesulit apakah tujuan individual akan mempengaruhi produktivitas
seharusnya? tenaga kerja?
•Kapankah waktu yang tepat untuk
Mengorganisasikan
menstimulasi konflik?
•Sebanyak apakah pegawai yang harus
melaporkan secara langsung? Mengendalikan
•Sebesar apakah sentralisasi harus •Kegiatan apakah dalam organisasi
diterapkan di organisasi? yang membutuhkan pengendalian?
•Bagaimanakah seharusnya suatu •Bagaimanakah kegiatan tersebut
pekerjaan dirancang? seharusnya dikendalikan?
•Kapankah seharusnya organisasi •Kapankah deviasi suatu kinerja
mengimplementasikan struktur yang menjadi signifikan?
berbeda? •Jenis manajemen informasi seperti
apakah yang dibutuhkan oleh suatu
organisasi?
12
Penerbit Erlangga
Peraga 6–14 Gambaran Proses Pengambilan Keputusan Manajerial

Pendekatan Pengambilan
Keputusan
•Rasionalitas Kesalahan dan Bias
•Rasionalitas bersyarat Pengambilan Keputusan
•Intuisi

Jenis Masalah dan Keputusan


•Terstruktur-terprogram
•Takterstruktur-takterprogram Keputusan
Proses •Memilih alternatif terbaik
Pengambilan − maximizing
Keputusan − satisficing
•Implementasi
Kondisi Pengambilan Keputusan •Evaluasi
•Kejelasan
•Risiko
•Ketidakjelasan

Gaya Pengambil Keputusan


•Gaya berpikir linear
•Gaya berpikir nonlinear

13
Penerbit Erlangga
Mengambil Keputusan
• Rasionalitas
 Manajer membuat keputusan yang konsisten dan
memiliki nilai maksimum dengan hambatan tertentu.
 Diasumsikan bahwa pengambil keputusan:
 Rasional, objektif, dan logis.
 Telah merumuskan masalah dan mengidentifikasi alternatif.
 Memiliki tujuan jelas dan spesifik.
 Akan memilih alternatif yang memaksimalkan hasil dari
tujuan organisasi, bukan tujuan pribadi.

14
Penerbit Erlangga
Mengambil Keputusan (lanjutan)
• Rasionalitas Bersyarat
 Manajer membuat keputusan yang rasional, tetapi terbatasi oleh
kemampuan untuk mengolah informasi.
 Diasumsikan pengambil keputusan :
 Akan mencari atau memiliki pengetahuan akan semua alternatif
 Akan satisfice—memilih alternatif pertama yang secara
memuaskan akan menyelesaikan masalah—dibandingkan untuk
memaksimalkan hasil dari keputusan dengan mempertimbangkan
semua alternatif dan memilih yang terbaik.
 Berpengaruh dalam pengambilan keputusan
 Peningkatan komitmen: peningkatan dalam komitmen atas
keputusan sebelumnya meskipun terdapat bukti akan kekeliruan
keputusan tersebut.

15
Penerbit Erlangga
Peran Intuisi

• Intuisi Pengambilan Keputusan


 Mengambil keputusan berdasarkan pengalaman,
perasaan, dan akumulasi penilaian.

16
Penerbit Erlangga
Peraga 6–6 Apakah Intuisi Itu?

Mengambil keputusan
berdasarkan pengalaman
masa lalu
Mengambil keputusan Mengambil keputusan
berdasarkan prinsip berdasarkan perasaan
etika atau budaya atau emosi
Keputusan
berdasarkan
pengalaman
Keputusan
Keputusan
berdasarkan
menurut afeksi
prinsip atau etika

Intuisi

Keputusan
Proses mental
berdasarkan
bawah-sadar
kognitif

Mengambil keputusan Mengambil keputusan


dengan bantuan data berdasarkan keahlian,
pikiran bawah-sadar pengetahuan, latihan

17
Penerbit Erlangga
Jenis Masalah dan Keputusan
• Masalah Terstruktur
 Mencakup tujuan yang jelas.
 Tidak asing (pernah terjadi sebelumnya).
 Mudah dan dapat dirumuskan—informasi mengenai
masalah ada dan lengkap.

• Keputusan Terprogram
 Keputusan berulang yang dapat ditangani dengan
pendekatan rutin.

18
Penerbit Erlangga
Jenis Pengambilan Keputusan
• Kebijakan
 Petunjuk umum dalam pengambilan keputusan
mengenai masalah yang terstruktur.
• Prosedur
 Rangkaian langkah terkait yang dapat digunakan
manajer untuk menanggapi (menggunakan sebuah
kebijakan) untuk masalah yang terstruktur.
• Peraturan
 Pernyataan eksplisit yang membatasi apa yang dapat
dan tidak dapat dilakukan manajer dan pegawai.

19
Penerbit Erlangga
Contoh Kebijakan, Prosedur, dan
Peraturan
• Kebijakan
 Menerima pengembalian barang oleh konsumen.
• Prosedur
 Mengikuti semua langkah untuk kelengkapan atas
dokumen pengembalian barang.
• Peraturan-peraturan
 Manajer harus mengesahkan pembayaran kembali
atas barang bernilai di atas Rp500.000.
 Pembelian kredit tidak dibayar kembali secara tunai.
20
Penerbit Erlangga
Jenis Masalah dan Keputusan
(lanjutan)
• Masalah yang tak terstruktur
 Masalah baru atau yang tidak biasa dan memiliki
informasi tak lengkap atau ambigu.
 Masalah yang membutuhkan penyelesaian hanya
berdasarkan kebiasaan.

• Keputusan tak terprogram


 Keputusan yang khas dan jarang terulang.
 Keputusan yang menghasilkan reaksi khas.

21
Penerbit Erlangga
Peraga 6–7 Keputusan Terprogram dan Tidak Terprogram

Keputusan Keputusan
Karakteristik Terprogram Takterprogram

Jenis masalah Terstruktur Tidak terstruktur


Frekuensi Berulang, rutin Baru, tidak biasa
Informasi Telah tersedia Ambigu atau tidak lengkap
Tujuan Jelas, spesitik Tidak jelas/samar
Kerangka waktu Pendek Relatif panjang
pencapaian tujuan
Solusi bergantung pada Prosedur, peraturan, dan Penilaian dan kreatifitas
kebijakan

22
Penerbit Erlangga
Kondisi Pengambilan Keputusan
• Kepastian
 Situasi di mana manajer hanya dapat membuat
sebuah keputusan yang akurat karena hasil setiap
alternatif diketahui.
• Resiko
 Situasi di mana manajer mampu mengestimasi
kecenderungan (probabilitas) yang dihasilkan dari
pemilihan atas alternatif tertentu.

23
Penerbit Erlangga
Peraga 6–8 Nilai Ekspektasi Pendapatan dari
Penambahan atas Satu Lift Ski

Ekspektasi
Ekspektasi × Probabilitas = Nilai Setiap
Situasi Pendapatan Alternatif
Bersalju Lebat $850.000 0,3 = $255.000
Bersalju Normal 725.000 0,5 = 362.500
Bersalju Ringan 350.000 0,2 = 70.000
$687.500

24
Penerbit Erlangga
Kondisi Pengambilan Keputusan
• Ketidakpastian
 Informasi terbatas mengurangi estimasi dari
probabilitas hasil alternatif terkait masalah dan dapat
membuat manajer hanya bergantung pada intuisi,
dan “good feelings”.
 Maksimaks: pilihan optimis manajer untuk memaksimalkan
penerimaan
 Maksimin: pilihan pesimis manajer untuk memperoleh
penerimaan minimal
 Minimaks: pilihan manajer untuk meminimalkan penyesalan
terbesar.

25
Penerbit Erlangga
Peraga 6–9 Matriks Untung

Respons MasterCard
(dalam ribuan dolar)
Strategi Pemasaran Visa

26
Penerbit Erlangga
Peraga 6–10 Matriks Rugi

(dalam ribuan dolar)


Strategi Pemasaran Visa

27
Penerbit Erlangga
Gaya Pengambilan Keputusan

• Gaya berpikir linear (linear thinking)


 Kecenderungan untuk memakai data dan fakta
eksternal dan memprosesnya dengan pemikiran
rasional dan logis

• Gaya berpikir nonlinear (nonlinear thinking)


 Kecenderungan untuk memakai sumber-sumber
informasi internal dan memprosesnya dengan
pengetahuan, perasaan, dan intuisi internal

28
Penerbit Erlangga
Peraga 6–11 Kesalahan dan Bias yang Umum
dalam Pengambilan Keputusan

Terlalu Percaya Diri

Hindsight Menyegerakan
Kepuasan

Pembenaran Diri Efek Anchoring

Sunk Cost Persepsi Selektif


Kesalahan dan Bias
Pengambilan Keputusan

Sifat Sembarang Konfirmasi

Representasi Framing

Ketersediaan
29
Penerbit Erlangga
Bias dan Kesalahan
dalam Pengambilan Keputusan
• Heuristics
 Menggunakan aturan baku untuk menyederhanakan
pengambilan keputusan.
• Overconfidence Bias (Bias Terlalu Percaya Diri)
 Mempertahankan pandangan positif yang tidak realistis atas
pribadi dan kinerja diri.
• Immediate Gratification Bias
(Bias Penyegeraan Kepuasan)
 Memilih alternatif yang memberikan imbal balik secara cepat
dan menghindari biaya.

30
Penerbit Erlangga
Bias dan Kesalahan
dalam Pengambilan Keputusan
• Efek Anchoring
 Terpaku pada informasi awal dan mengabaikan informasi
selanjutnya.
• Selective Perception Bias (Bias Persepsi Selektif)
 Memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi peristiwa
berdasarkan persepsi pengambil keputusan yang bias.
• Confirmation Bias (Bias Konfirmasi)
 Mencari informasi yang membenarkan kembali pilihan di masa
lalu dan mematahkan informasi yang bertentangan.

31
Penerbit Erlangga
Bias dan Kesalahan
dalam Pengambilan Keputusan
• Bias Framing
 Memilih dan menekankan aspek tertentu dari situasi dan tak
mengindahkan aspek lainnya.
• Availability Bias (Bias Ketersediaan)
 Kehilangan objektivitas pengambilan keputusan dengan fokus
pada kejadian terkini.
• Bias Representasi
 Menyusun analogi dan menemukan situasi identik yang tidak
pernah terjadi.
• Randomness Bias (Bias Sembarang)
 Merumuskan makna dari sembarang kegiatan yang belum
terbukti.
32
Penerbit Erlangga
Bias dan Kesalahan
dalam Pengambilan Keputusan
• Kesalahan Sunk Cost
 Melupakan bahwa kegiatan yang terjadi kini tidak
mempengaruhi kejadian masa lalu dan hanya
berhubungan dengan konsekuensi masa depan.
• Self-Serving Bias (Bias Pembenaran Diri)
 Mengambil jalan yang cepat untuk sukses dan
menyalahkan faktor eksternal atas kesalahan.
• Bias Hindsight
 Keliru dalam mempercayai bahwa peristiwa dapat
diprediksi ketika hasil aktual diketahui (after-the-fact).
33
Penerbit Erlangga
Pengambilan Keputusan Masa Kini
• Petunjuk dalam membuat keputusan efektif :
 Memahami perbedaan kebudayaan.
 Mengetahui saat yang tepat untuk berhenti.
 Menggunakan proses pengambilan keputusan yang
efektif.
• Sifat-sifat highly reliable organization (HRO)
 Tidak terlena oleh kesuksesan.
 Mematuhi pakar yang berpengalaman.
 Membiarkan kondisi yang tidak diekspektasi
memberikan solusi.
 Belajar menyukai kompleksitas.
 Mengantisipasi semua hal, mencakup juga
keterbatasan mereka sendiri.
34
Penerbit Erlangga
Karakteristik Proses Pengambilan
Keputusan yang Efektif
• Berfokus pada yang penting.
• Logis dan konsisten.
• Menerima pemikiran yang subjektif dan objektif dan
memadukan analisis dengan intuisi.
• Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan
menganalisa sesuai kebutuhan untuk menyelesaikan
masalah tertentu.
• Mendorong dan mengarahkan dalam memperoleh
informasi relevan dan opini yang diperlukan.
• Tepat sasaran, dapat dipercaya, mudah dilakukan, dan
fleksibel.

35
Penerbit Erlangga
Istilah yang Harus Diketahui
• keputusan • kebijakan
• proses pengambilan • masalah yang tak terstruktur
keputusan • keputusan tidak terprogram
• masalah • kepastian
• kriteria keputusan • resiko
• pengambilan keputusan • ketidakpastian
rasional • gaya pemberi perintah
• keterbatasan rasionalitas
• gaya analis
• satisficing • gaya konseptual
• peningkatan komitmen • gaya sikap
• intuisi pengambilan keputusan • heuristik
• masalah yang terstrukturisasi • software business
• keputusan terprogram performance management
• prosedur (BPM)
• peraturan
36
Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai