Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN GIZI

DIABETES MELLITUS
By Yessi Marlina, S.Gz, MPH
Pengertian
• Diabetes Mellitus
suatu kumpulan penyakit endokrin yg
ditandai dgn peningkatan kadar gula darah
(hyperglikemia)akibat gangguan pd sekresi
hormon insulin, kerja insulin atau keduanya
PATOFISIOLOGI
KARBOHIDRAT  GLUKOSA
Peranan hormon :
1. menurunkan  insulin  sel ß pankreas
2. meningkatkan :
• glukagon (sel £ pankreas)
• Epinefrin
• Glukokortikoid
• growth hormone
KLASIFIKASI
1. Insulin Dependent DM (type1)
2. Non Insulin Dependent DM (type2)
3. Diabetes Gestasional
Insulin Dependent DM (type1)
• Akibat kerusakan sel ß pankreas

produksi insulin <<<<  injeksi insulin


• Gejala :
 Hiperglikemia  dehidrasi
 Polyuria  Polydipsia
Penurunan BB
Non Insulin Dependent DM (type2)

• Akibat resistensi insulin atau oleh menurunnya


pengambilan glukosa o/ jar sbg respons thd insulin.
• Lebih stabil
• Dapat dikontrol hny mell terapi diet
FAKTOR RESIKO
• Usia ≥ 45 tahun tanpa faktor risiko dibawah
• Usia lebih muda terutama dg IMT ≥ 23 kg/m2 disertai
1 atau lebih faktor risiko berikut:
 akt fisik kurang
 turunan pertama dr orang tua dg DM
 Riwayat melahirkan bayi dg BBL >4kg atau riwayat DM
gestasional
Hipertensi (>140/90 mmHg)
HDL ≤ 35mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL
Wanita dg sindrom polikistik povarium
Riwayat prediabetes
Obesitas berat
Riwayat penyakit kardiovaskuler
DIAGNOSA DM
• Ditegakkan berdasarkan pemeriksaan glukosa
darah
• Diagnosa tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya
glukosuria
• Keluhan DM :
Klasik  poliuria, polidipsi, polifagia, dan
penurunan BB yg tidak dapat dijelaskan
Lainnya  lemah badan, kesemutan, gatal, mata
kabur, disfungsi ereksi (pria), pruritus vulva (wanita)
KRITERIA DIAGNOSA DM
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥
126mg/dL
atau

Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200mg/dL


setelah TTGO dg beban glukosa 75g
atau

Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥


200 mg/dL dg keluhan klasik
atau

Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5% menggunakan


metode yg terstandarisasi oleh NGSP
CARA PELAKSANAAN TTGO
(WHO, 1994)
• 3 hr sebelum pemeriksaan, pasien ttp makan
(dg KH yg cukup dan bereaktifitas spt biasa)
• Puasa min 8jam (mulai malam hr) sebelum
pemeriksaan. (minum air putih tanpa glukosa
tetap diperbolehkan)
• Dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa
• Diberikan glukosa 75g (dewasa) atau
1,75g/kgBB (anak), dilarutkan dlm 250mL air
dan diminum dlm waktu 5 menit
CARA PELAKSANAAN TTGO
(WHO, 1994)
• Berpuasa kembali sampai pengambilan
sampel darah u/ pemeriksaan 2jam
setelah minum larutan glukosa selesai
• Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa
darah 2jam sesudah beban glukosa
• Selama pemeriksaan, subjek tetap
istirahat dan tidak merokok
KADAR TES LAB DARAH UNTUK
DIAGNOSA DIABETES DAN PREDIABETES
:
HbA1c (%) Glukosa Darah Glukosa Plasma
Puasa (mg/dL) 2 jam setelah
TTGO (mg/dL)

Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200

Prediabetes 5,7 – 6.4 100 – 125 140 – 199

Normal < 5,7 < 100 < 140


PENANGANAN DM
Tdd 4 pilar :
• Edukasi
• Terapi diet
• Latihan jasmani
• Intervensi farmakologis
TUJUAN DIET
• Mengendalikan kadar glukosa
• Mengendalikan kadar lipid serum
• Membeikan cukup energi untuk mempertahankan
atau mencapai BB normal
• Mencegah / mengurangi resiko terjadinya komplikasi
akut atau kronis
• Meningkatkan derajat kesehatan scr keseluruhan mell
gizi optimal
PRINSIP DAN SYARAT
• 3 J : Jadwal, Jenis dan Jumlah
• 3 porsi besar :
 makan pagi : 20%
 makan siang : 30%
 makan sore : 25%
• 2-3 porsi makanan ringan : 10-15%
• Perubahan bertahap sesuai kebiasaan
• Disesuaikan dg penyakit penyertanya
PRINSIP DAN SYARAT
KARBOHIDRAT :
• Dianjurkan 45-60% total asupan energi
• Penekanan thd KH kompleks dan bahan makanan
dg indeks glikemik rendah
• Pembatasan KH total <130g/hari TIDAK dianjurkan
• Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan
energi
• Glukosa dalam bumbu diperbolehkan
• Pemanis alternatif sbg pengganti glukosa
diperbolehkan asal tidak melebihi batas
aman konsumsi harian
• Dianjurkan makan 3x sehari, bila perlu
dapat diberikan selingan spt buah atau
makanan lain sbg bagian dr kebutuhan
kalori sehari
PRINSIP DAN SYARAT
LEMAK
• Dianjurkan 20-25% kebutuhan kalori, tidak diperkenankan >
30% total asupan energi
• Komposisi yg dianjurkan :
 Lemak jenuh < 7% keb.kalori
 Lemak tidak jenuh ganda < 10%
 Selebihnya dr lemak tidak jenuh tunggal
 Batasi lemak jenuh dan lemak trans spt daging berlemak
dan susu fullcream
 Kolesterol dianjurkan < 200mg/hari
PRINSIP DAN SYARAT
PROTEIN :
• 10-20% dari total asupan energi
• DM nefropati (+)  penurunan asupan protein mjd
0,8g/kgBB/hari atau 10% dr keb energi
• Asupan protein untuk Penderita DM yang menjalani
HD : 1 – 1,2g/kgBB/hari
• Utamakan protaein yg bernilai biologis tinggi
PRINSIP DAN SYARAT
NATRIUM :
• Tidak lebih dari < 2300mg
SERAT :
• Anjuran 20 - 35g/hr
Pemanis alternatif :
• Pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan
kalorinya sbg bagian dari keb kalori  glukosa alkohol dan
fruktosa
• Fruktosa tidak dianjurkan kecuali yg bersumber dari bahan
makanan alami
KEBUTUHAN KALORI
• Perhitungan BBI menggunakan rumus Broca
modifikasi
• BBI = 90% x (TB – 100) x 1kg
• BB normal : BB ideal ± 10%
• Kurus : kurang dari BBI – 10%
• Gemuk : lenih dari BBI + 10%
KEBUTUHAN KALORI
Faktor yg menentukan kebutuhan kalori :
• Jenis kelamin : 25kal/kgBB (wanita) dan
30kal/kgBB (pria)
• Umur :
40 – 59 th  dikurangi 5%
60 – 69  dikurangi 10%
Diatas 70  dikurangi 20%
• Akt fisik :
Istirahat : + 10%
Akt ringan : +20%
Sedang : + 30%
Berat : + 40%
Sangat berat : + 50%
• Stress metabolik : penambahan 10-30% tergantung
beratnya stress metabolik (sepsis, operasi, trauma )
• Berat Badan :
 Gemuk : dikurangi 20 – 30%
 Kurus : ditambah 20 – 30%
 Jumlah kalori paling sedikit diberikan 1000 -1200kal
(wanita) dan 1200 – 1600 kal (pria)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai