Anda di halaman 1dari 30

REFLEKSI KASUS

ORCHITIS

PEMBIMBING :
DR. I MADE WIRKA, SP. B
PENDAHULUAN

 Orchitis salah satu kondisi akut skrotalis yang


terjadi reaksi inflamasi akut dari testis sekunder
terhadap infeksi.
 Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi
virus mumps.
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan
orchitis dapat terjadinya atrofi testis.
LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
• Nama : Tn. Am
Umur : 49 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : petani
Masuk Rumah Sakit : 07 oktober 2019
Keluar Rumah Sakit : 10 oktober 2019
ANAMNESIS
• Keluhan Utama

Nyeri perut

•Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien laki-laki berumur 49 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut
pada seluruh bagian perut yang dirasakan sejak 2 hari. Nyeri di rasakan menjalar ke
bagian buah zakar sebelah kanan. Sebelumnya pasien selalu merasakan nyeri perut pada
bagian ulu hati sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri perut sangat terasa sakit apabila ingin
menyentuh bagian perut terutama bagian bawah sebelah kanan dan kiri. Pasien juga
mengeluhkan demam (+) mual (-) muntah (-) pusing (-) sesak (-) Riwayat trauma dan
penyakit menular seksual disangkal. BAK normal tidak ada lendir ataupun darah, tidak
ada nyeri saat BAK, BAB (+) frekuensi 1 kali tadi sore.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu:


Keluhan serupa (-), Infeksi saluran kemih (-), Alergi (-), riw
keluar nanah & darah lewat kemaluan (-), Riw Trauma(-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Keluhan serupa pada keluarga (-), alergi (-)
Riwayat Sosial:
Pasien tidak mengkonsumsi alkohol, merokok, tidak pernah
jajan di luar
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik

•Keadaan Umum
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : E4 V5 M6 = 15

•Tanda-tanda Vital
• TD : 120/80 mmHg
• HR : 80 kali/menit, teraba kuat, isi cukup.
• RR : 20 kali/menit
• SB : 36,6 ° C
STATUS GENERALISATA

• Kepala : Bentuk Normochepal


• Konjungtiva : Anemis (-/-)
• Sclera : Ikterik (-/-)
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)

• Thorax :
• Inspeksi : Simetris bilateral
• Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), whezzing (-/-)
STATUS GENERALISATA

• Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavivula sinistra
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 murni regular, gallop (-), murmur (-)

• Abdomen :
• Inspeksi : Kesan datar (+) normal, distensi (-), jejas (-)
• Auskultasi : Peristaltik usus (+) kesan normal
• Perkusi : Tymphani (+)
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
STATUS LOKASI

• Regio Scrotum Dextra


• Inspeksi: Tak tampak discharge, tampak kemerahan
pada testis kanan, testis kanan tampak membesar,
ukuran testis kanan 4cm x 3 cm, sikatriks (-)
• Palpasi: Teraba bengkak pada scrotum kanan, terdapat
nyeri tekan (+), Phren test (-) Tes iluminasi (-)

• Pemeriksaan Tambahan :
• Rectal Toucher : Spinter ani mencekik, ampula kosong,
mukosa licin, massa (-), nyeri tekan (-),.

• Handscone : feses (+), darah (-) lender (-)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Hb 11,6 12 -15 g/dL

Hct 34.2 35 - 49 %

Wbc 7,5 4.500-11.500/ul

Trombosit 233 150.000-400.000/ul

Rbc 4,2 4.0 juta-5.4 juta/ ul

MCV 83 80,0-94.0 fl

MCH 29,1 26,0 – 32,0 pg

MCHC 35,1 32.0-36.0 g/Dl

KIMIA DARAH

GDS 80 76 - 180 mg/dl


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG Scrotum (7/10/2019)


• Testis dan epidermis kanan : ukuran
membesar dengan tekstur parenkim yang
lebih hipoechoic dengan vascular flow
intralesi yang meningkat.
• Testis dan epidermis sinistra : ukuran
dalam batas normal, tampak echo kistik.
KESAN :
- Orchitis dextra
DIAGNOSIS

• Diagnosis
• Orchitis dextra

• Diagnosis Banding
• Torsio testis:
TATALAKSANA

• Medikamentosa
1. IVFD RL 20 tpm
2. Drips metamizol 1gr/8jam/iv
3. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
4. Dexamethason 5mg/8jam/iv
RESUME
Pasien laki-laki berumur 49 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
nyeri perut pada seluruh bagian perut yang dirasakan sejak 2 hari.
Nyeri di rasakan menjalar ke bagian buah zakar sebelah kanan
terutama saat tersentuh dan berkurang saat istirahat. Sebelumnya
pasien selalu merasakan nyeri abdomen pada bagian epigastrium
sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri perut sangat terasa sakit apabila ingin
menyentuh bagian abdomen terutama bagian bawah sebelah dextra
dan sinistra. Pasien juga mengeluhkan febris (+) sejak 2 hari, nause (-)
vomitus (-) pusing (-) sesak (-) Riwayat trauma dan penyakit menular
seksual disangkal. BAK normal tidak ada lendir ataupun darah, tidak
ada nyeri saat BAK, BAB (+) frekuensi 1 kali tadi sore. Kesadaran:
Compos mentis, GCS: E4 V5 M6, TD: 120/80 mmHg, HR: 80 kali/menit,
teraba kuat, isi cukup., RR: 20 kali/menit, SB: 36,6 ° C, Status Lokalis:
Inspeksi: Tak tampak discharge, tampak tanda peradangan pada testis
kanan, testis kanan tampak membesar, ukuran testis kanan 4cm x
3cm, sikatriks (-). Palpasi: Teraba bengkak pada scrotum kanan,
terdapat nyeri tekan (+), Phren test (-) Tes iluminasi (-). Pemeriksaan
Tambahan:Rectal Toucher : Spinter ani mencekik, ampula kosong,
mukosa licin, massa (-), nyeri tekan (-),. Handscone : feses (+), darah (-)
lender (-).Pemeriksaan Laboratorium : Hb 11,6, Hct 34.2%, Wbc 7,5
/ul, Trombosit 233 /ul, Rbc 4,2, GDS 80 mg/dl.
Hari/ Tanggal Follow Up
Selasa,8-10 2019 S : nyeri perut dirasakan pada seluruh bagian perut (+) menjalar ke buah zakar sebelah kanan (+) nyeri ulu hati (-) mual (-)
muntah (-) pusing (-) sakit kepala (-) demam (+) sesak nafas (-) BAK (+) lancar berwarna kuning, BAB (+) biasa

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)


TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit,
S: 36.5 oC
A : Inguinal scrotal pain susp orchitis dextra
P:
- RL 20 tpm
- Drips metamizol 1gr/8jam/iv
- Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
- Dexamethason 5mg/8jam/iv

Rabu,9/10/2019 S : nyeri perut dirasakan pada seluruh bagian perut (+) menjalar ke buah zakar sebelah kanan (+) nyeri ulu hati (-) mual (-)
muntah (-) pusing (-) sakit kepala (-) demam (+) sesak nafas (-) BAK (+) lancar berwarna kuning, BAB (+) biasa

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)


TD: 120/80 mmHg, N: 84 x/menit, RR: 20 x/menit,
S: 36.5 oC
A : Orchitis testis dextra
P:
- RL 20 tpm
- Drips metamizol 1gr/8jam/iv
- Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
- Dexamethason 5mg/8jam/iv
Hari/ Tanggal Follow Up
kamis,10-10 2019 S : nyeri perut dirasakan pada seluruh bagian perut (+) menjalar ke buah zakar sebelah
kanan (+) nyeri ulu hati (-) mual (-) muntah (-) pusing (-) sakit kepala (-) demam (+) sesak
nafas (-) BAK (+) lancar berwarna kuning, BAB (+) biasa

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)


TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit,
S: 36.5 oC
A : Inguinal scrotal pain susp orchitis dextra
P:
- RL 20 tpm
- Drips metamizol 1gr/8jam/iv
- Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
- Dexamethason 5mg/8jam/iv
PEMBAHASAN KASUS

Subjektif
 Laki-laki, 49 tahun
 KU : nyeri pada buah zakar 2 hari SMRS
 Dirasakan terus menerus penjalaran ke perut
 Diperberat tersentuh, Diperingankan
diistirahatkan.
 Demam 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
PEMBAHASAN KASUS

Objektif
 TTV Dalam batas normal
 Status Lokalis
1. skrotum kemerahan (+), bengkak (+)
2. Tidak ada jejas
3. Transluminasi (-)
4. Phren Sign (-)
PEMBAHASAN KASUS

Definisi Orkitis merupakan kondisi reaksi inflamasi akut


pada testis akibat infeksi.
Jalur utama infeksi hematogen
 Virus adalah organisme penyebab orkitis yang paling
sering
 Tahap akut gambaran klinis yang dominan onset
yang mendadak respon inflamasi pada testis,
peningkatan suhu tubuh (36-40 C) dan derajat keluhan
klinis yang bervariasi dari keluhan umum.
Pada pasien yang lebih tua terkena kemungkinan
terjadinya komplikasi dapat lebih sering terjadi.
ANATOMI & FISIOLOGI
 Testi merupakan organ
kelamin pria, terletak dalam
scrotum.
Testis akan turun sekitar umur
janin 7 bulan scrotum melalui
canalis inguinalis dibawah
pengaruh hormon testosteron
dari testis.
Testis berperan pada sistem
reproduksi dan sistem endokrin
Fungsi testis: spermatogenesis
terjadi dalam tubulus
seminiferus diatur FSH dan
sekresi.
EPIDEMIOLOGI

 Kejadian orchitis diperkirakan 1 diantara 1000 laki-laki.

 4 dari 5 laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10 tahun).

 Sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis

(epidiymoorchitis), dan terjadi pada laki-laki yang aktif

secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau pada pria

lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak

(BPH).
ETIOLOGI

• Virus adalah penyebab orkitis paling sering.


• Orkitis parotiditis adalah infeksi virus yang paling
sering
ANAMNESIS

 Orchitis ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan.


 Nyeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri yang
hebat.
 Kelelahan / mialgia
 Kadang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan
 Demam dan menggigil
 Mual
 Sakit kepala
PEMERIKSAAN FISIK

1. Pembesaran testis dan


skrotum
2. Skrotum eritematous
3. Terasa hangat pada palpasi
4. Konsistensi testis yang
mengalami pembengkakan
5. Pemeriksaan Phren Sign
6. Pemeriksaan reflex cremaster
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan urin kultur


• Urethral smear (tes penyaringan untuk klamidia dan
gonorhoe)
• Pemeriksaan darah CBC (complete blood count)
• Dopller ultrasound, untuk mengetahui kondisi testis,
menentukan diagnosa dan mendeteksi adanya abses
pada skrotum
• Testicular scan
• Analisa air kemih
• Pemeriksaan kimia darah
DIAGNOSIS

Diagnosis Banding:
 Torsio testis: Terputirnya testis pada funikulus spermatikus
atau mesorchim pada epididymis.
• Phren’s sign :jika skrotum diangkat melewati pubis ke atas
maka akan bertambah sakit karena maneuver tersebut
menarik funikulus spermatikus yang akan membuat puntiran
lebih kencing.
PENATALAKSANAAN

Secara umum adalah bersifat suportif


Sebagian besar pasien orchitis akan sembuh spontan
dalam 3-10 hari kecuali utama bakteri.
Pengobatan berfokus pada atasi infeksi, meringankan
gejala mencegah gejala, mencegah penularan dan
mengurangi komplikasi yang dapat terjadi.
Jika terdapat infeksi gonore atau klamidia (usia 14-35
tahun}
1. Ceftriaxone dosis tunggal 250mg IV
2. Doxycycline 2x100 mg, 10 hari
3. Azitromisin dosis tunggal 1 gram
4. Levofloxacin 1 x 500 mg, 10 hari
PENATALAKSANAAN

Pada umumnya dapat rawat jalan


Tindak rawat inap dianjurkan apabila:
1. Pasien dengan infeksi yang berat (contoh: keadaan
umum pasien yang buruk)
2. Nyeri yang tidak bisa ditahan sehingga menganggu
aktivitas
3. Muntah-muntah
4. Demam tinggi
5. Jika sudah diterapi rawat jalan setelah tiga hari tidak
ada perubahan, diagnosis harus di evaluasi ulang dan
butuh pemeriksaan lanjutan
 Pasien disarankan kontrol sekitar 3-7 hari setelah
evaluasi pertama dan setelah pengobatan untuk
mengevaluasi massa testis tersebut
KOMPLIKASI

 Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan


beberapa derajat atrofi testis.
 Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
 Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.

Anda mungkin juga menyukai