Disusun oleh :
1. Ajeng Rahmawati
2. Ilham Afriza Adityatama
3. Meliana Sekar Wangi
4. I Gusti Ayu Utami
5. Nadia Putri
6. Premianna Suci Ramadhani
7. Titania Ayuningtyas
8. Resza Diah Puspita
DEFINISI
Merupakan stadium akhir dari penyakit hati
kronis
Ditandai terjadinya fibrosis yang difus,
pembentukan noduli, dan distorsi arsitektur
hati
Terjadi kerusakan sel hati terus-menerus, dan
terjadi regenerasi noduler serta proliferasi
jaringan ikat yang difus untuk menahan
nekrosis parenkim atau timbulnya inflamasi
Secara klinis atau fungsional sirosis hati dibagi
atas :
Sirosis hati kompensata
Sirosis hati dekompensata ( disertai dengan
tanda-tanda kegagalan hepatoselular dan
hipertensi portal )
EPIDEMIOLOGI
• Sirosis hati merupakan penyebab kematian
terbesar ke-3 pada penderita yang berusia45-
46 tahun ( setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker )
• Diseluruh dunia peringkat 7 penyebab
kematian
• Laki-laki > wanita : 1,6 : 1
• Umur rata-rata terbanyak yaitu gol. umur 30-
59 tahun
• Penyebab sirosis hati sebagian besar adalah
penyakit hati alkoholik dan non alkoholik
steatohepatis serta hepatitis C
• Angka kejadian sirosis hati di Indonesia akibat
hepatitis B : 21,2 – 46,9% dan hepatitis C
berkisar 38,7-73,9%
PENYEBAB
Penyakit hati alkoholik
Hepatitis C dan Hepatitis B kronik
Steatohepatis non alkoholik (NASH), dikaitkan
dengan DM, malnutrisi protein, obesitas, penyakit
arteri koroner, pemakaian obat kortikosteroid
Hepatitis auto imun
Hemokromatosis herediter
Sirosis bilier primer
Sirosis kardiak
Fibrosis kistik
Wilson disease
Hepatotokik akibat obat atau toksin
Infeksi parasit tertentu ( Schistosomiasis )
Defisiensi alpha 1-antitripsin
MANIFESTASI KLINIK
Perjalanan sirosis hati lambat, asimtomatis
dan seringkali tidak dicurigai sampai adanya
komplikasi penyakit hati.
Sebagian besar penderita datang dalam
stadium dekompensata disertai adanya
komplikasi seperti perdarahan varises,
peritonitis bakterial spontan, atau
ensefalopati hepatis.
GAMBARAN KLINIS SIROSIS HATI
Mudah
Anoreksia
lelah
Berat badan
Atropi otot
menurun
Ikterus
Caput
Splenomegali
meduase
Palmar
Asites
eritema
Dupuytren’s
Foetor hepaticus contracture (sirosis
akibat alkohol)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Aminotransferase : ALT dan AST
Alkali fosfatase / ALP
Gamma-glutamil transferase : ɤ GT
Bilirubin
Albumin
Globulin
Waktu Protombin
Natrium darah
Trombosit
Leukosit dan neutrofil
Anemia
●Pemeriksaan laboratorium lain untuk mencari
penyebabnya :
Serologi virus hepatis :
HBV : HbSAg, HBeAg, Anti-HBc, HBV-DNA
HCV : Anti HCV, HCV-RNA
Saturasi transferin dan feritin
Ceruloplasmin dan copper untuk penyakit
Wilson
Alpha 1 antitrypsin
Auto antibodi (ANA,ASM) untuk auto imun
hepatis