Anda di halaman 1dari 19

NAMA : NISPATUSSOLIHAH

NIM : A1C018122
KELAS AKUNTANSI C
Tugas Perpajakan 1

PPh
Pasal 4 PPh PPh PPh
Ayat (2) Pasal 23 Pasal 26 Pasal 25

PPh PPh PPh


Pasal 22 Pasal 24 Pasal 15
01 Manakah dari kasus-kasus berikut PPH
yang dikenakan PPh Pasal 4 ayat
(2) Undang-undang PPh?
A. Nona Arum mendapatkan hadiah undian berupa satu
unit mobil senilai Rp 300.000.000. karena itu ia
PASAL 4
dikenakan pajak dengan tarif 2,5%
B. Arbani adalah salah satu mahasiswa jurusan
akuntansi di universitas Mataram. Arbani berhasil
meraih juara I dalam lomba mendesain logo yang
diadakan oleh PT Bank NTB. Ia memperoleh hadiah
berupa uang tunai sebesar Rp 9.000.000. Atas hadiah
tersebut Arbani dikenakan pajak.
C. CV Sasak Creative mendapatkan hadiah uang tunai
sebesar Rp 15.000.000 karena memenangkan sebuah
kompetisi mendesain website yang diadakan oleh PT
Sinar Bahagia.
D. Tuan Alif dikenakan tarif pajak sebesar 25% atas
hadiah undian berupa uang tunai senilai Rp
100.00.000 yang diperolehnya.
Jawaban : D PPH
Alasan : Salah satu penghasilan yang dikenakan PPh yang bersifat final
yang diatur dalam pasal 4 ayat (2) adalah Hadiah undian. Dimana tarif
pajak yang ditetapkan atas hadiah undian adalah sebesar 25%.
PASAL 4
 Jawaban yang A salah karena disebutkan bahwa tarifnya 2,5%
padahal seharusnya 25%
 Jawaban yg B salah karena itu bukan termasuk yg dikenakan PPh
pasal 4 ayat (2) melainkan dikenakan PPh pasal 21 (yakni PPh atas
hadiah lomba yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi)
 Jawaban yang C salah karena bukan termasuk PPh pasal 4 ayat (2)
melainkan PPh pasal 23 (yakni PPh atas hadiah yang diterima oleh
wajib pajak Badan)
PPH PASAL 22
Kementerian pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia melakukan pembelian mebel
dan peralatan kantor lain dari PT Nusantara
Furniture senilai Rp 220.000.000 (termasuk PPN
10%). Berapakah jumlah PPh yang dipungut
oleh bendaharawan kementerian pendidikan dan
kebudayaan RI tersebut?
A. Rp 3.300.000
B. Rp 2.200.000
C. Rp 3.000.000
D. Rp 2.000.000
Jawaban: C
PPh yang dipungut oleh bendaharawan tersebut
dapat dihitung sebagai berikut:
P
DPP PPN = (100/110) X Rp 220.000.000
P
= Rp 200.000.000
H
PPh Pasal 22 = 1,5% x Rp 200.000.000
= Rp 3.000.000
P
Alasan:
A
Salah satu objek PPh yang dikenakan pasal 22
S adalah pembelian barang yang dilakukan oleh
A bendahara pemerintah dan kuasa pengguna
L anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak dan
pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi atau
lembaga pemerintah, ddan lembaga negara lainnya.
22 Adapun besaran tarif pajak yang dikenakan atas
pembelian tersebut adalah sebesar 1,5%.
Perhatikan keadaaan-keadaan berikut:

1) Wati telah memberikan jasa pengisisan suara (dubbing) kepada PT


Anugerah Film. Atas hal itu Wati menerima imbalan berupa uang
tunai sebesar Rp 12.000.000
2) Rahman menerima penghasilan bunga sebesar Rp 8.600.000 atas
tabungannya di Bank NTB.
3) Yazid menerima penghasilan berupa sewa sebesar Rp 10.000.000 atas
gedung yg disewakannya kepada PT Laris Manis.
4) CV Mega Bintang mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 25.000.000
karena memenangkan lomba kreasi membuat logo yang diadakan oleh
PT Indofood.
5) PT Bank Mandiri memeberikan hadiah payung kepada 100 nasabah
barunya yang dimana harga satu payung adalah sebesar Rp 105.000.

Dari keadaan-keadaan diatas manakah yang termasuk penghasilan yang


dikenakan PPh pasal 23?
A. 1), 2), dan 4)
B. 1) dan 2)
C. 1) dan 4)
D. 1), 2), 4), dan 5) PPH PASAL 23
Jawaban : C
1) Benar, Imbalan atas jasa dubbing merupakan salah satu jenis
jasa yang imbalannya dikenakan PPh pasal 23 dengan tarif
pajak sebesar 2%.
2) Salah, bunga yang diterima atas tabungan di bank bukan
merupakan objek PPh pasal 23 melainkan termasuk kedalam
objek pajak PPh pasal 4 ayat (2)
3) Salah, sewa atas tanah dan/atau bangunan dikenakan yang
diterima oleh wajib pajak dalam negeri termasuk PPh pasal 4
ayat (2). Sedangkan sewa selain tanah dan/atau bangunan yang
diterima oleh wajib pajak dalam negeri diterima barulah
dikenakan PPh pasal 23

4) Benar, Hadiah penghaargaan yang diterima oleh wajib pajak


badan dalam negeri termasuk objek PPh pasal 23 yang
dikenakan tariff sebesar 15%
5) Salah, pemeberian hadiah seperti dalam keadaan no 5 ini tidak
dipotong PPh
PPH PASAL 23
PPH PASAL 24
Fajar (K/1), berdomisili di Mataram, memperoleh penghasilan neto tahun 2018
sebagai berikut:
 Di Singapura, menerima penghasilan berupa sewa sebesar Rp 120.000.000 (tarif
pajak yg berlaku adalah 30%)
PPH  Di Malaysia, mengalami kerugian usaha sebesar Rp 100.000.000 (Tari pajak yg
PASAL 22 berlaku adalah 20%)
 Di dalam negeri, memperoleh laba usaha sebesar Rp 293.000.000

Berapakah kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan?


A. Rp 20.000.000
B. Rp 60.000.000
C. Rp 40.000.000
D. Rp 47.500.000
Jawaban : A
1. Menghitung total PKP
Penghasilan dari Negara Singapura berupa sewa Rp 120.000.000
Penghasilan dari dalam negeri berupa laba usaha Rp 303.000.000 +
Jumlah penghasilan neto Rp 423.000.000

PPH PTKP (K/1)


Untuk WP Sendiri Rp 54.000.000

PASAL 22 Status Kawin Rp 4.500.000


Anak 1 Rp 4.500.000 +
Rp 63.000.000 _
Penghasilan Kena Pajak Rp 360.000.000
Menghitung Total PPh yang terutang
PPh Terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 110.000.000 = Rp 27.500.000 +
= Rp 60.000.000
Lanjutan…..
3. Menghitung PPh maksimum dikreditkan di Negara Singapura sesuai perbandingan
penghasilan

PPH
PASAL 22
4. Menghitung PPh yang Dipotong atau Dibayar di Negara Singapura
30% x Rp 120.000.000 = Rp 40.000.000
Kredit pajak luar negeri diperbolehkan (PPh pasal 24) adalah Rp 20.000.000 atau
sebesar PPh maksimum sesuai perbandingan penghasilan. Jumlah ini diperoleh dengan
membandingkan penghitungan total PPh terutang, PPh maksimum dikreditkan sesuai
perbandingan penghasilan, dan PPh terutang dipotong dan dibayar di luar negeri.
Kemudian dipilih nilai terendah diantara ketiganya.
PPH
PASAL 26
Manakah berikut ini yang bukan
merupakan pihak yang boleh
melakukan pemotongan pajak
penghasilan pasal 26?
A.Badan Pemerintah
B.Penyelenggara kegiatan
C.Orang pribadi sebagai wajib pajak dalam
negeri tertentu, yang ditunjuk oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak
D.Perwakilan perusahaan di luar negeri
lainnya
PPH
PASAL 26
Jawaban : C
Alasan : Berdasarkan PPh pasal 26 pihak
yang boleh melakukan pemotongan PPh
pasal 26 yaitu:
1) Badan Pemerintah
2) Subjek pajak dalam negeri
3) Penyelenggara kegiatan
4) Bentuk usaha tetap
PPH PASAL 15
Insert the title of your subtitle Here

Ketentuan PPh pasal 15 mengatur tentang


Norma Penghitungan Khusus untuk golongan
Wajib Pajak tertentu, antara lain …?

Pajak Pasal A. Perusahaan asuransi dalam


negeri
PPH B. Perusahaan dagang domestik
15 C. Perusahaan yang melakukan
investasi dalam bentuk
bangun-guna-serah
D. Perusahaan pengeboran
minyak tanah, gas alam dan
batubara
PPH PASAL 15
Insert the title of your subtitle Here

Jawaban : C
Norma Penghitungan Khusus untuk golongan Wajib
Pajak Pasal Pajak tertentu ynag dimaksud dalam penjelasan
pasal 15 UU PPh adalah:
PPH 1) Perusahaan pelayaran dan penerbangan
internasional;
15 2) Perusahaan asuransi luar negeri, perusahaan
pengeboran minyak, gas, dan panas bumi;
perusahaan dagang asing;
3) Perusahaan yang melakukan investasi dalam
bentuk bangun-guna-serah (build, operate, and
transfer).
PPH PASAL 25
Wajib pajak PT Rindu Rinjani pada tahun 2017 melaporkan SPT Tahunan
PPh dengan jumlah PPh terutang sebesarRp 110.000.000. Pajak-pajak yang
telah dibayarkanmelalui pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga serta
yang terutang atau dibayar diluar negeri dalam tahun 2017 sebagai
berikut:

 PPh Pasal 22 atas impor barang sebesar Rp 30.000.000


 PPh Pasal 23 atas dividen sebesar Rp 6.000.000
 Pajak yang dibayar diluar negeri sebesar Rp 17.350.000. Dari jumlah
tersebut yang boleh dikreditkan sebesar Rp 14.000.000.

SPT Tahunan PPh disampaikan pada tanggal 30 April 2018. Angsuran


pajak bulan desember 2017 sebesar Rp 4.000.000. Pada bulan Agustus 2018,
diterima surat Ketetapan pajak yang menyebutkan bahwa angsuran PPh
tahun 2018 adalah Rp 4.500.000. Maka berapakah angsuran pajak pada
bulan Mei tahun 2018?

A. Rp 4.000.000
B. Rp 5.000.000
C. Rp 4.500.000
D. Rp 1.000.000
PPH PASAL 25
Jawaban : B
Besarnya angsuran pajak dalam tahun2018 dapat dihitung sebagai
berikut :
1. Angsuran PPh bulan januari s.d. Maret 2018 dalah sama
dengan angsuran bulan terakhir tahun 2017, yaitu Rp 4.000.000
2. Angsuran PPh bulan April s.d. Agustus 2018 dihitung sebagai
berikut:

PPh terutang berdasar SPT Tahunan PPh 2017 Rp 110.000.000


Kredit pajak tahun 2017:
PPh pasal 22 Rp 30.000.000
PPh pasal 23 Rp 6.000.000
PPh pasal 24 Rp 14.000.000 +
Total Kredit Pajak Rp 50.000.000 _
Dasar penghitungan angsuran Rp 60.000.000

Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib


pajak setiap bulan mu;ai bulan April s.d. Agustus 2018 adalah:
Rp 60.000.000 ÷ 12 = Rp 5.000.000
PPH PASAL 25

Lanjutan…..
3. Angsuran PPh bulan September s.d. Desember 2018 adalah
sama dengan jumlah yang ada pada surat ketetapan pajak
atau sebesar Rp 4.500.000

Jadi besaran angsuran pajak pada bulan Mei tahun 2018 adalah
sebesar Rp 5.000.000
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai