Anda di halaman 1dari 16

Soal tentang

pph Nurkholik Iskandar ( A1C018129 )


Dalam hal penghasilan dari bunga deposito dan tabungan serta
diskonto SBI diterima oleh WP orang pribadi dalam negeri maka…
a. Dipotong PPh Pasal 23 dengan tariff 10% dan bersifat final
b. Dipotong PPh Pasal 23 dengan tarif 10% dan bersifat tidak final
c. Dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 20% dari jumlah
bruto dan bersifat final
d. Dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tariff 10% dan bersifat
tidak final

2
Ketentuan PPh pasal 15 mengatur tentang Norma Penghitungan
Khusus untuk golongan Wajib Pajak tertentu, antara lain …
a. Perusahaan asuransi dalam negeri
b. Perusahaan dagang domestic
c. Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk bangun-
guna-serah
d. Perusahaan pengeboran minyak tanah, gas alam dan
batubara

3
Tarif pemungutan PPh Pasal 22 untuk aktivitas impor tanpa
menggunakan API adalah…
a. 2,5% x nilai impor
b. 7,5% x nilai impor.
c. 0,5% x nilai impor
d. 10% x nilai impor

4
Yang dikecualikan dari objek pemotongan PPh Pasal
23 adalah…
a. Royalty
b. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
karena jaminan pengembalian utang
c. Deviden yang diterima oleh orang pribadi.
d. Deviden dengan nama dalam bentuk apapun

5
PT Soul memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2007 sebagai berikut :
Penghasilan dari luar negeri Rp 5.000.000.000,00 , dengan tarif pajak
sebesar 40%.
Penghasilan usaha di Indonesia Rp 1.000.000.000,00. Berapakah batas
maksimum kredit pajak?
a. Rp 1.200.000.000
b. Rp 1.300.000.000
c. Rp 1.400.000.000
d. Rp 1.350.000.000

6
Jumlah Pajak Penghasilan Tuan ziyad yang terutang sesuai dengan SPT Tahunan PPh 2015 sebesar
Rp50.000.000. Jumlah kredit pajak Tuan ziyad pada tahun 2014 adalah Rp21.500.000, dengan
rincian sebagai berikut:
× PPh Pasal 21 Rp10.000.000
× PPh Pasal 22 Rp5.000.000
× PPh Pasal 23 Rp3.000.000
× PPh Pasal 24 Rp3.000.000
Berapa besarnya angsuran PPh Pasal 25 Tuan ziyad untuk tahun 2016
a. Rp 25.000.000
b. Rp 26.000.000
c. Rp 28.500.000
d. Rp 27.500.000

7
Atas penghasilan berupa deviden digunakan
penghitungan PPh Pasal 26..
a. PPh Pasal 26 = penghasilan bruto x 20%
b. PPh Pasal 26 = (penghasilan bruto x perkiraan
penghasilan neto) x 20%
c. PPh Pasal 26 = penghasilan bruto x 25%
d. PPh Pasal 26 = (PKP – PPh terutang) x 20%

8
Jawaban : c
Pemerintah telah menetapkan jenis penghasilan yang dapat
dikenakan pajak bersifat final dalam UU no 36 tahun 2008 pasal 4
ayat 2 dan tariff tersebut didapat dari PP No 131/2000, KMK
51/KMK.04/2000

9
Jawaban : c
Golongan wajib pajak tertentu yang diatur dala pph pasal 15
× Perusahaan pelayaran atau penerbangan internasional yang memiliki BUT
× Perusahaan asuransi luar negeri
× Perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas bumi
× Perusahaan dagang asing
× Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentu bangun-guna-serah
× Perusahaan pelayaran atau penerbangan luar negeri

10
Jawaban : B
Berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor
224/PMK.03/2012, tarif PPh pasal 22 bagi aktivitas impor
tanpa menggunakan API adalah 7,5%

11
Jawaban : c
Berdasarkan pasal 23 ayat 4 huruf c UU No. 36 tahun
2008 , yang dikecualikan dari pemotongan PPh pasal
23 adalah deviden sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 ayat 3 huruf f dan deviden yang diterima oleh
orang pribadi sebagaimana dimaksu dalam pasal 17
ayat 2c

12
Jumlah neto adalah :
Rp 5.000.000.000,00 + Rp 1.000.000.000,00= Rp 6.000.000.000,00
Batas maksimum kredit pajak diambil yang terendah dari 3 perhitungan yaitu:
× PPh terutang atau dibayar di luar negeri adalah : 40 % x Rp 5.000.000.000,00= Rp
2.000.000.000,00
× PPh terutang (menurut tarif pasal 17) = Rp 6.000.000.000 x 28%= Rp
1.680.000.000
× (Rp 5.000.000.000,00 : Rp 6.000.000.000,00) x Rp 1.680.000.000,00
=Rp 1.400.000.000,00
Dengan demikian kredit pajak yang diperkenankan adalah pada poin 2 sebesar Rp
1.400.000.000,00

13
PPh terutang tahun 2015 50.000.000

Kredit pajak:

PPh Pasal 21 10.000.000

PPh Pasal 22 5.000.000

PPh Pasal 23 3.000.000

PPh Pasal 24 3.500.000

Jumlah kredit pajak (21.500.000)

Dasar Perhitungan PPh 28.500.000


Pasal 25 tahun 2016

14
Jawaban : A
Berdasarkan pasal 26 ayat 1 UU No. 36 tahun 2008
Tarif pemotongan pajak sebesar 20% dari jumlah
bruto

15
THANKS!
16

Anda mungkin juga menyukai