Anda di halaman 1dari 21

KONSELING

KELUARGA

kel. 4
Latar belakang konseling keluarga

2
Pengertian konseling
keluarga
Family counseling atau konseling keluarga
adalah upaya yang diberikan kepada individu
anggota keluarga melalui sistem keluarga
(pembenahan komunikasi keluarga) agar
potensinya berkembabng seoptimal mungkin
dan masalahnya dapat diatasi atas dasar
kemauan membantu dari semua anggota
keluarga berdasarkan kerelaan dan kecintaan
terhadap keluarga.
Konseling keluarga memfokuskan pada
masalah-masalah berhubungan dengan situasi
keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan
anggota keluarga.
3
Tujuan Bimbingan Konseling dalam
Keluarga
1. Membantu anggota keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga
merupakan hasil pengaruh hubungan antar anggota keluarga.
2. Membantu anggota keluarga dapat menerima kenyataan bahwa bila salah satu
anggota keluarga mengalami masalah, dia akan dapat memberikan pengaruh, baik
pada persepsi, harapan, maupun interaksi dengan anggota keluarga yang lain.
3. Upaya melaksanakan konseling keluarga kepada anggota keluarga dapat
mengupayakan tumbuh dan berkembang suatu keseimbangan dalam kehidupan
berumah tangga.
4. Membantu anggota keluarga mencapai kesehatan fisik agar fungsi keluarga menjadi
maksimal.
5. Membantu individu keluarga yang dalam keadaan sadar tentang kondisi dirinya
yang bermasalah, untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dirinya
sendiri dan nasibnya sehubungan dengan kehidupan keluarganya
Teori-teori Konseling

1. Pendekatan Psikoanalisis (Sigmud Freud 1896 )


◂ Tujuan dan proses konseling psikoanalisis adalah untuk
membentuk kembali struktur kepribadian klien dengan
jalan mengembalikan jalan yang tidak disadari menjadi
sadar kembali. Proses konseling dititikberatkan pada
usaha konselor agar klien dapat menghayayti,
memahami dan mngenal pengalaman masa kecilnya
terutama masa usia 2-5 tahun.

5
2. Terapi Terpusat pada Klien (Client-
centered therapy)

◂ Sering juga disebut terapi nondirektif adalah


suatu metode perawatan psikis yang dilakukan
dengan cara berdialog antara konselor dan
klien, agar tercipta gambaran yang serasi
dengan kenyataan klien yang sebenarnya.

6
3. Terapi Gestalt Federick S. Pearl (1894-
1970

◂ Teori ini didasari oleh empat aliran, yakni, psikoanalisis,


fenomenologis, dan eksistensialisme serta psikologi Gestalt.
Menurut Parls, individu itu aktif sebagai keseluruhan.
Individu bukanlah jumlah dari bagian-bagin atau organ-
organ semata. Individu yang sehat adalah individu yang
seimbang antara ikatan organism dengan lingkungan.
Karena itu pertentangan antara keberadaan sosial dengan
biologis merupakan konsep dasar terapi Gestalt.
.

7
4. Terapi Behavioral
◂ Terapi behavioral berasal dari dua arah konsep yakni Pavlovian dan
Skinnerian. Mula-mula terapi ini dikembangkan oleh Wolpe (1958)
untuk melakukan treatment neurosis. Kontribusi terbesar dari
konseling behavioral atau perilaku adalah diperkenalkannya
metode ilmiah dibidang psikoterapi, yaitu bagaimana memodifikasi
perilaku melalui rakayasa llingkungan sehingga terjadi proses
belajar untuk perubahan perilaku.
◂ Tujuan terapi behavioral adalah untuk membantu klien membuang
respons-respons yang lama yang merusak diri dan mempelajari
respons-respons yang baru yang lebih sehat. Selain itu tujuan terapi
behavioral adalah untuk memperoleh perilaku baru, mengeliminasi
perilaku yang maladatif dan memperkuat serta mempertahankan
perilaku yang diinginkan.
5. Logotherapy Frankl

Tujuan dari terapi logo adalah agar dalam masalah yang


dihadapi klien, dia bisa menemukan makna dari
penderitaan atas kehidupan serta cinta. Dengan
penemuan itu, klien membantu dirinya sehingga bebas
dari masalah tersebut. Teknik logo ini masih mengikuti
aliran psikoanalisis tetapi menganut paham
eksistensialisme. Teknik konselingnya menggunakan
semua teknik yang sekiranya sesuai dengan kasus yang
dihadapi.
6. Terapi Emotif Rasional (Rational emotive
therapy/RET) Albert Ellis 1962.

◂ Teori ini memandang bahwa manusia adalah subjek yang sadar akan
dirinya dan sadar akan objek-objek yang dihadapinya. Manusia
adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu
dalam satu kesatuan yang berarti, manusia bebas, berfikir, bernafsu,
dan berkehendak. RET menolak aliran psikoalanilis dengan
mengatakan peristiwa dan pengalaman individu menyebabkan
terjadinya gangguan emosional. Gangguan emosi terjadi karena
pikiran-pikiran seseorang yang bersifat irasoinal terhadap peristiwa
dan pengalaman yang dilaluinya.

10
Aplikasi Teori-teori Konseling
1. Pendekatan terpusat pada klien

Seorang konselor amat menentukan keterbukaan anggota


keluarga dalam setiap sesi. Konselor tidak melakukan pendekatan
terhadap anggota keluarga sebagai seorang pakar yang akan
menerangkan secara treatmentnya. Akan tetapi, ia akan berusaha
untuk menggali sumber yang ada dalam keluarga itu melalui
anggota keluarga yang memiliki potensi berkembang dan
digunakan memecaghkan masalah individu atau keluarga.

11
2. Pendekatan eksistensi dalam konseling keluarga

Dalam konseling eksistenial, aspek-aspek seperti membuat


pilihan-pilihan, menerima tanggung jawab secara bebas,
menggunakan gaya kreatif untuk mengatasi kecemasan, dan
penelitian terhadap makna dan nilai, merupakan hal-hal yang
mendasar dalam situasi terapeutik dalam konseling keluarga.
Prinsip eksistensialis yang digunakan pada konseling
keluarga memanfaatkan metode-metode kognitif, behavioral,
dan berorientasi pada perbuatan.

12
3. Konseling keluarga pendekatan Gestalt

Teori Gestalt memberikan perhatian kepada apa yang dikatakan


anggota keluarga, bagaimana mereka mengatakannya, apa yang
terjadi keitka mereka berkata itu, bagaimana ucapan-ucapannya
jika dihubungkan dengan perbuatannya, dan apakah mereka
berusaha untuk menyelesaikan perbuatannya. Yang lebih
ditekankan lagi dalam pendekatan ini adalah keterlibatan konselor
dalam keluarga.

13
4. Pendekatan konseling keluarga menurut aliran Adler

Adler beranggapan bahwa masalah seseorang pada hakikatnya adalah bersifat sosial,
karena itu diberi kepentingan yang besar terhadap hubungan-hubungan antara manusia,
yang terjadi sebagai dinamika psikis dari individu yang biasanya merupakan kasus
dalam keluarga. Tujuan dasar dari pendekatan ini adalah untuk mempermudah
perbaikan hubungan anak-anak dan meningkatkan hubungan dalam keluarga

14
Proses dan Tahapan Konseling Keluarga

Proses konseling keluarga berbeda dengan konseling individual karena ditentukan oleh
berbagai factor seperti jumlah kliennya yang lebih dari seorang.
Relasi antar anggota keluarga amat beragam dan bersifat emosional, dan konselo harus
melibatkan diri dalam dinamika konseling keluarga.
Berdasarkan kenyataan, ada lima jenis relasi atau hubungan dalam konseling keluarga,
yaitu:
1. Relasi seorang konselor dengan klien
2. Relasi satu klien dengan klien lainnya
3. Relasi konselor dengan sebagian kelompok
4. Relasi konselor dengan keseluruhan anggota keluarga
5. Relasi antar kelompok dengan kelompok lain

15
Karakteristik Konselor Yang Profesional

a. Ilmu konseling dan ilmu lain yang berkaitan dengan wawasan ilmiah;

b.Keterampilan konseling;

c. Kepribadian konselor yang terbuka, menerima apa adanya, dan ceria.

16
Tahapan Proses Konseling Berjalan Secara Umum

1. Pengembangan rapport
Hubungan konseling pada tahap awal seharusnya diupayakan pengembangan
rapport yang merupakan suasana hubungan konseling yang akrab, jujur, saling
percaya sehingga menimbulkan keterbukaan diri klien.

2. Pengembangan apresiasi emosional


Ada 2 teknik konseling keuarga yang efektif yaitu sculpting dan role playing.
Kedua teknik ini memberikan peluang bagi pernyataan-pernyataan emosi
tertekan, dan penghargaan terhadap luapan emosi masing-masing anggota
keluarga.

17
Tahapan Proses Konseling Berjalan Secara Umum

3. Pengembangan alternative modus perilaku


Pada pengembangan alternative ini, yaitu mempraktikan temuan baru dari semua anggota
keluarga yang bisa menjadi alternative perilaku yang baru dalam keluarga. Aplikasi perilaku
tersebut dilakukan melalui praktek di rumah

4. Fase membina hubungan konseling


Fase ini amat penting dalam proses konseling, dan keberhasilan tujuan konseling secara efektif
ditentukan oleh keberhasilan konselor dalam membina hubungan konseling yang dilakukan dari
tahap awal dan tahap berikutnya.
Memperlancar tindakan positif
Fase ini terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
a) Eksplorasi,
b) Perencanaan bagi klien
c) Evaluasi ( Penutup )
18
Teknik-teknik Konseling Keluarga
1. Teknik Konseling keluarga dalam Pendekatan Sistem (Perez 1979 )
Pendekatan sistem mengembangkan sepuluh teknik konseling keluarga, antara lain :
a.Mematung
b.Bermain peran
c.Diam
d.Konfrontasi
e.Mengajar anggota keluarga dengan cara bertanya
f.Mendengarkan
g.Mengihktisarkan pembicaraan
h.Menyimpulkan
i.Menjernihkan/memperjelas pernyataan yang samar
j.Merefleksikan perasaan klien dan ekspresi wajah

19
2. Skil Individu yang Perlu Dikuasai oleh Konselor
Teknik yang berhubungan dengan permahaman diri yaitu :
a.Keterampilan mendengarkan
b.Keterampilan memimpin
c.Keterampilan merefleksi
d.Keterampilan menyimpulkan
e.Keterampilan mengonfrontasi seperti pengalaman, pendapat-pendapat,
meningkatkan konfrontasi diri, membuka perasaan-perasaan dan memudahkan
munculnya perasaan-perasaan
f.Keterampilan menafsirkan
g.Keterampilan menginformasikan
dsbnya.

20
Thanks!

21

Anda mungkin juga menyukai