Anda di halaman 1dari 19

Be a First Responder

Presented by
Irawan Danismaya
Tujuan Belajar
Anda diharapkan mampu :
1. Menjelaskan peran first responder
2. Menjelaskan prinsip 3 A dalam proses
bantuan thd pasien gawat darurat
3. Mendemonstrasikan prosedur call for help
4. Mendemonstrasikan keterampilan
mengontrol tempat kejadian gawat darurat
Anda adalah penolong pertama bagi
Pasien……..

Lakukan 3 A - Call for help

Bantu atasi masalah Pasien bukan menjadi


pembawa masalah bagi Pasien
PRINSIP DASAR

 Bantuan harus dimulai secepat mungkin


sejak di tempat kejadian dengan kondisi alat
dan sarana seadanya
 Do no further harm !
 Siapkan diri anda untuk menjadi leader jika
tidak ada yang lebih berkompeten di tempat
kejadian
3A
Aman Diri
1. Kenali kemampuan diri
2. Pakai sarung tangan, masker, atau jubah terutama jika
menemukan banyak darah dan muntahan
Aman Lingkungan
1. Amati dengan cepat dan seksama situasi di TKP : bau
bensin pada kecelakaan bermotor, sumber listrik dan
api, arah angin, air yang meluap dll.
2. Ingat dan catat seluruh kejadian yang terlihat, teraba,
tercium atau terdengar di sekitar tempat kejadian.
Aman Pasien
Call for help
• Prosedur yang dilakukan oleh penolong
pertama untuk memperoleh dukungan
dan bantuan yang lebih baik di tempat
kejadian gawat darurat
• Kemampuan berkomunikasi efektif
adalah syarat utama keberhasilan
prosedur ini
• Membutuhkan dukungan SPGDT
Tujuan call for help
1.Mengaktifkan sistem pelayanan gawat
darurat terpadu
2.Menjamin keberlanjutan pertolongan
pertama yang telah diberikan
3.Memperpendek waktu Pre Hospital
Alarm Centre
• <enerima informasi dari masyarakat yang
melaporkan adanya peristiwa gawat
darurat/bencana.
• Dikelola secara terpadu dimana unsur-unsur
yang terlibat dalam upaya penanggulangan
korban ditempatkan pada satu atap agar
bantuan terkordinasi dengan baik, misalnya
petugas kesehatan, polisi dan pemadam
kebakaran atau resque.
CALL FOR HELP
 Temukan sesuatu yg bisa dijadikan patokan
sebagai ciri bagi tim bantuan yg dipanggil,
misalnya pohon kelapa yang melengkung
bekas terbakar atau gedung berwarna merah
 Ketahui pusat pertolongan terdekat yang
dapat dihubungi
 Pakailah akses komunikasi tercepat yang
dapat digunakan untuk masuk ke dalam
SPGDT yang ada di wilayah tersebut
Langkah CALL FOR HELP
 Berteriaklah minta tolong jika anda tidak
melihat orang lain.
 Jika ada kentongan pukullah dengan irama
cepat dan beraturan.
 Jika ada orang lain, mintalah bantuan agar dia
mencari pertolongan.
 Jika harus meninggalkan korban, yakinkan
korban dalam posisi yang aman dan segeralah
kembali dengan cepat.
Menggunakan Telepon
 Tenangkan diri anda, tarik napas dalam beberapa kali sebelum
memijit nomor telepon
 Perkenalkan diri anda dengan jelas ; nama, peran dan tujuan
menelepon
 Jelaskan kejadian yg sedang anda hadapi dan tindakan yg telah
anda lakukan sebagai pertolongan pertama
 Informasikan kondisi korban : jumlah korban, masalah yg
dialaminya seperti tidak sadar, perdarahan, fraktur dll.
 Jelaskan dg rinci alamat tempat kejadian ; nama jalan, ciri/tanda
menyolok yang mudah terlihat, infokan jika ada portal atau jalan
sempit.
 Dengarkan dgn seksama pesan petugas yg harus dilakukan oleh
anda
 Berikan nomor telepon anda atau akses lain yg bisa dihubungi
petugas
 Jangan menutup telepon sebelum petugas memintanya
 Kembalilah ke samping korban, lanjutkan menolong sambil
menunggu petugas bantuan datang
Evaluasi & Dokumentasi
• Catat lama waktu Pre Hospital yang telah
terjadi. Dihitung dari saat anda menemukan
korban sampai bantuan datang.
• Prediksi lamanya waktu sebelum penolong
pertama tiba di tempat korban.
• Laporkan bantuan yang telah berhasil
dilakukan dan respon yang ditunjukan korban
selama diberikan bantuan. Jelaskan juga
bantuan yang gagal diberikan.
Kontrol Lingkungan
• Upaya yang harus dilakukan penolong
pertama sebelum memberikan bantuan
kepada korban
• Bertujuan untuk melindungi korban dari
cedera baru yang mungkin akan terjadi serta
melindungi penolong dari lingkungan yang
berbahaya
Keberhasilan mengontrol Lingkungan

• Tidak terjadi perlukaan baru


pada korban
• Penolong dan korban
terhindar dari ancaman
lingkungan yang berbahaya
Kecelakaan mobil
• Matikan mesin, tarik rem tangan, masukan gigi
perseneleng dan kempeskan ban mobil.
• Waspada terhadap kemungkinan ledakan !! Dekati
kendaraan dari arah samping, karena beberapa
kendaraan memiliki komponen khusus misalnya
bemper yang dapat terpental setelah terjadi benturan.
• Cobalah dulu masuk melalui pintu sebelum cara lain
dilakukan. Jangan merusak kendaraan secara paksa
seperti memecahkan kaca atau memotong atap
kendaraan sebelum mencoba dulu membuka pintu.
Gedung terbakar
 Tunggulah sampai petugas pemadam kebakaran tiba.
 Jika anda harus masuk ke dalam gedung, selimuti
tubuh anda dengan kain tebal seperti karung yang
telah dicelupkan ke dalam air kemudian berjalan
serendah mungkin dengan tanah untuk menghindari
asap dan uap panas.
 Pakailah masker supaya tidak menghirup asap dan uap
panas. Uap panas dapat menyebabkan oedema Laring
yang berakibat obtruksi jalan napas.
 Jangan membuka jendela karena dapat menambah
kebakaran
Mengamankan Korban
 Korban terbakar : matikan api dgn menggulingkan
badan korban jika mungkin, atau menutup
badannya dengan kain basah. Jangan meniup
atau mengipasinya karena justru akan
memperbesar api.
 Listrik : Matikan sumber listrik dari
sekeringnya, gunakan alat yang
bersifat isolator seperti kayu atau
karet untuk mencabut kabel listrik.
Hindari memegang korban jika
tubuh penolong basah.
Mengamankan Korban
 Korban tenggelam : Lemparkan benda mengapung ke dekat
korban sebelum anda terjun menolong. Jangan
memaksakan diri jika anda tidak sanggup berenang dengan
membawa beban.
 Gempa bumi : Jangan memaksa masuk ke dalam gedung
saat gempa masih berlangsung. Tidak ada tempat yang
aman dalam gedung !!. Jika gempa masih terjadi dan anda
terjebak dalam gedung, berdiri di bawah kusen pintu dapat
dijadikan alternatif tempat berlindung.
 Perang atau kerusuhan : Jangan masuk ke area konflik
tanpa perlindungan khusus dari petugas keamanan.
Pakailah baju yang menandakan bahwa kita petugas
kesehatan.
Petugas Ambulans
• Taati peraturan lalu lintas, lakukan “defensif driving”
• Kecepatan maks 60 km/jam jika menjemput korban
• Kecepatan maksimal 40 km/jam jika bersama korban
• Nyalakan rotator dan hindari menghidupkan sirine
karena dapat meningkatkan kecemasan
korban/keluarga dan bahkan justru mengundang
agresifitas pengendara lain.
• Parkir 15 meter di depan kendaraan korban jika
petugas polisi telah ada. Jika ambulan yang tiba
duluan, parkirlah di belakang korban
• Parkirlah lebih jauh lagi jika tercium bau bensin.

Anda mungkin juga menyukai