Anda di halaman 1dari 24

Penyusunan

Personalia
Organisasi

1
Nama Anggota
Kelompok 3 :
1. Muhammad Rizky M.
2. Muhammad Thoriq
3. Ni Putu Sinta Puspita W.
4. Noviana Dwi Cahyaningrum
5. Radya Pradana Diparuna
Penyusunan
Personalia
Penyusunan personalia adalah fungsi
manajemen yang berkenaan dengan
Pengertian
v
v
penarikan, penempatan, pemberian latihan,
dan pengembangan anggota-anggota
organisasi.

Proses penyusunan personalia (Staffing Process)


dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan
Proses
yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga
Penyusunan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.
Langkah-langkah Proses
Penyusunan Personalia
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
2. Penarikan
3. Seleksi
4. Pengenalan dan Orientasi
5. Latihan dan Pengembangan
6. Penilaian Pelaksanaan Kerja
7. Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan
8. Perencanaan dan Pengembangan Karir
Perencanaan
Sumber Daya
Manusia
Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Penentuan Spesifikasi Jabatan

Penentuan Tujuan Rencana


PENENTUAN
KEBUTUHAN Penentuan Kebutuhan Personalia
JABATAN

Penentuan Jumlah Personalia

Penetapan Program Kegiatan


Pengembangan
Sumber-
Sumber
Penawaran
Personalia
Penarikan dan
Seleksi Karyawan
Penarikan Personalia
Penarikan (recruitment) merupakan usaha perusahaan atau organisasi untuk
mencari dan mengambil sejumlah karyawan yang potensional yang akan di seleksi
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau organisasi yang kurang

Metode-metode yang digunakan dalam melakukan penarikan personalia


organisasi cukup bervariasi tergantung bagaimana manajer perusahaan atau organisasi
tersebut melakukan penarikan personalia.

Metode-metode yang digunakan untuk membuka lowongan pada perusahaan


atau organisasi biasanya dengan cara melakukan pengiklanan di media massa atau
media elektronik, menggunakan jasa leasing, rekomendasi dari karyawan perusahaan
kepada calon pelamar, penarikan melalui kerjasama lembaga-lembaga pendidikan,
dsb.
Seleksi Personalia
Seleksi merupakan kegiatan dalam memilih seseorang dari sekelompok
orang yang berpotensial untuk diberi tanggung jawab suatu jabatan dalam
perusahaan atau organisasi. Pada proses seleksi juga tidak sembarangan,
proses seleksi memiliki beberapa prosedur. Tujuannya untuk memudahkan
perusahaan menyaring satu persatu pelamar agar terpilih orang terbaik
untuk di beri sebuah tanggung jawab dalam perusahaan.

Berikut langkah-langkah dalam prosedur seleksi secara umum:


1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data-data pribadi (biografis)
3. Pengujian (testing)
4. Wawancara lebih mendalam
5. Pemeriksaan referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan manajer
8. Orientasi jabatan
Orientasi Karyawan Baru
Pada umumnya sebutan untuk pengenalan ini adalah
tahap orientasi. Tahap orientasi ini penting karena pada
proses ini karyawan baru akan di beri semacam motivasi
agar dalam melaksanakan pekerjaannya tidak merasa
terbebani dan hasil yang di dapat oleh organiasi tersebut
akan bermutu atau berkualitas baik.

Tahap pengenalan ini meliputi pemberitahuan segala


informasi mengenai pekerjaan tersebut, prosedur kerja,
sejarah dan sifat perusahaan atau organisasi secara garis
besar.
Latihan dan Pengembangan
Karyawan
TUJUAN

1. Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan


teknologi.
2. Melalui pelatihan SDM, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu
dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
3. Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten
dalam pekerjaan.
4. Membantu memecahkan persoalan operasional.
5. Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi.
6. Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam melaksanakan tugas dalam
bekerja.
7. Meningkatkan tingkat professionalisme para karyawan.
Metoda – Metoda Latihan dan
Pengembangan
Metode pelatihan yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis
pelatihan yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan
oleh suatu organisasi. Adapun Pelatihannya sebagai berikut :

 On the Job Training


 Rotasi
 Magang
 Ceramah Kelas dan Presentasi Video
 Case Study
Pemberian Kompensasi Pada
Karyawan
Kompensasi merupakan pembayaran jasa kepada karyawan
berupa finansial, upah, gaji dan fasilitas lainnya yang merupakan
balas jasa atau imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang
diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka
dengan sebuah organisasi hubungan kerja.

Tujuan Pemberian Kompensasi :


1. Penghargaan terhadap prestasi karyawan
2. Menghargai jasa kinerja para karyawan
3. Untuk mengoptimalkan kinerja karyawan
4. Menjamin keadilan para karyawan
Penentuan
Kompensasi
Untuk menentukan kompensasi tersebut, dapat dilakukan
dengan cara :
o Menganalisis Jabatan
o Mengevaluasi Jabatan
o Metode Pemeringkatan (Job Rangking)
o Metode Pengelompokan (Job Grading)
o Melakukan Survei Gaji dan Upah
o Menentukan Tingkat Gaji
Bentuk-Bentuk Kompensasi

1. Kompensasi Finansial Langsung

Kompensasi ini meliputi segala macam imbalan pekerjaan yang berwujud


uang antara lain gaji, macam-macam tunjangan, THR Keagamaan, insentif,
bonus, komisi, pembagian laba perusahaan, opsi saham, dan pembayaran prestasi
Kompensasi ini bersifat langsung karena pembayaran dilakukan oleh
perusahaan kepada karyawan dalam bentuk uang, dan bukan benda atau fasilitas.
2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Jenis kompensasi ini juga berwujud uang yang dikeluarkan perusahaan namun
tidak diberikan langsung kepada karyawan, melainkan melalui pihak ketiga.
Misalnya, perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program perlindungan
sosial dan kesehatan. Perusahaan membayar premi asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, sedangkan karyawan memperoleh manfaat
dari program tersebut berupa biaya perawatan/pengobatan maupun tabungan hari
tua.
3. Kompensasi Non-Finansial

Kompensasi ini tidak berwujud atau terkait dengan uang, namun bernilai
positif atau berharga bagi karyawan. Contohnya adalah pelatihan kecakapan
karyawan, lingkungan kerja yang nyaman, supervisi yang kompeten dan
profesional, tim kerja yang suportif, jenjang karir yang pasti, penghargaan
terhadap prestasi, cuti lebih banyak, atau jam kerja fleksibel
Pemeliharaan Kesehatan dan
Keamanan

Mengendalikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam


kegiatan di perusahaan merupakan bagian dari pemeliharaan
sumber daya manusia. Perusahaan memperhatikan hal ini untuk
memberikan kepada karyawan, kondisi kerja yang lebih sehat dan
lebih aman serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan –
kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan – perusahaaan yang
mengalami tingkat kecelakaan yang tinggi. Program ini dapat
dilakukan antara lain dengan penyediaan dokter dan klinik
kesehatan perusahaaan, pengaturan tempat kerja yang sehat dan
aman, pelaksanaan kegiatan – kegiatan pencegahan, ataupun
penyediaan alat-alat pengamanan.
Penilaian Kinerja
Pegawai
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan seorang
pegawai.

1. DP3
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil atau yang
lebih dikenal dengan DP3 diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1979.

2. SKP
Pemerintah sendiri, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia sudah
mengeluarkan aturan mengenai Sasaran Kerja Pegawai yaitu Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi
kinerja yang dapat memberi petunjuk bagi manajemen dalam rangka
mengevaluasi kinerja unit dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Disiplin Pegawai
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Definisi
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Maksud dan Tujuan


Maksud
Untuk mewujudkan PNS yang handal, professional dan bermoral sebagai
penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip
kepemerintahan yang baik (good governance), maka PNS sebagai unsur
Aparatur Negara di tuntut untuk setia dan taat pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan pemerintah serta bersikap disiplin, jujur, adil,
Pemberhentian atau Pensiun
Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemberhentian dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri SipilPemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil
terdiri atas pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Pegawai Negeri Sipil dan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
meliputi :

Meninggal Dunia

Atas Permintaan Sendiri.

Mencapai Batas Usia Pensiun


 Memperhatikan dengan tegas persyaratan sebagai berikut :
 Memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibutuhkan organisasi
 Memiliki kinerja yang baik
 Memiliki moral dan integritas yang baik dan
 Sehat jasmanl dan rohani yang dibuktikan oleh keterangan dokter
THANK YOU
FOR YOUR
ATTENTION!
ANY
QUESTIONS
?
24

Anda mungkin juga menyukai